Abdul Wahab Bugis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andiazamuddin (bicara | kontrib)
Menambah
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(31 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox royalty
[[Syekh Abdul Wahab Bugis]] (atau '''Syekh Abdul Wahab Bugis al-Banjari''') yang bergelar '''''Sadenreng Bunga Wariyah '''''adalah salah seorang ulama asal Bugis, namun ia banyak berkiprah hingga wafatnya di Tanah Banjar.
| name = Syekh Abdul Wahab Bugis
| regnal name =
| image = [[Berkas:Kompleks Makam Tungkaran - Syekh Abdul Wahab Bugis - Makam.jpg|jmpl|Makam Syekh Abdul Wahab Bugis di Tungkaran, Martapura]]
| caption =
| succession = Penasihat Dan fakih Guru Spiritual Istana Kesultanan Banjar
| spouses = {{plainlist|
* [[Syarifah Al-Banjari]] binti Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]}}
| issue = {{plainlist|
1. [[Siti Fatimah Al-Banjari]] Lahir 1775 (Wafat 1828) diperistri Syekh Haji [[Muhammad Said Al-Banjari]] Memiliki 2 Orang Anak
 
Kelahiran Syekh persisnya tidak diketahui, namun diperkirakan antara tahun 1725-1735 Masehi, mengingat usianya yang masih lebih muda dari Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.<ref>{{Web|url = http://pustakamuhibbin.blogspot.com/2011/04/syekh-abdul-wahab-bugis-mengungkap.html|title = Syekh Abdul Wahab Bugis: Mengungkap Riwayat dan Perjuangan Dakwah Syekh Abdul Wahab Bugis|date = 3 April 2011|author = Sya'roni As-Samfuriy}}</ref>
 
2. ♀ [[Aisyah Al-Banjari]]
Ia juga dikenal sebagai ''Empat Serangkai dari Tanah Jawi (Melayu)''<ref name=":0">{{Web|url = http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/07/18/mq3twd-muhammad-arsyad-albanjari-sang-matahari-agama-dari-kalimatan|title = Muhammad Arsyad al-Banjari Sang Matahari Agama dari Kalimantan|date = 18 Juli 2013|author = [[Republika (surat kabar)|Republika]]}}</ref>'' ''yang menuntut ilmu di [[Madinah]] dan [[Mesir]] bersama 3 sahabat lainnya yaitu [[Muhammad Arsyad al-Banjari|Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari]], [[Abdus Samad al-Palimbani|Syekh Abdus Shamad al-Palimbani]], dan [[Syekh Abdurrahman Mashri al-Jawi|Syekh Abdurrahman Mishri al-Jawi.]]<ref name=":0" />
 
Ia dikawinkan dengan ''Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari''<ref>{{Web reference|url = http://www.geni.com/people/syeikh-abdul-wahab-bugis/6000000008648849372|title = Public Profile - Syeikh Abdul Wahab Bugis|date = Last modified 30 Desember 2014|author = {{en}} Geni (admin)}}</ref> oleh syekh sendiri, dan berlangsung di Mekkah dengan disaksikan dua orang sahabatnya tersebut.<ref name=":0" /><ref name=":1">{{Web reference|url = http://hizbut-tahrir.or.id/2011/08/04/syaikh-muhammad-arsyad-al-banjari-mursyid-yang-pejuang-syariah/|title = Syaikh Muhammad Arsyad al Banjari, Mursyid yang Pejuang Syariah|date = 4 Agustus 2011|author = GusUwik (via [[Hizbut Tahrir]] site)}}</ref>
 
3. Syekh [[Muhammad Yasin Al-Banjari]]''
Syekh Abdul Wahab Bugis wafat antara tahun 1782-1790 M dan dimakamkan di ''Desa Karang Tangah'' (sekarang: [[Tungkaran, Martapura, Banjar|Desa Tungkaran]], [[Kabupaten Banjar]], [[Kalimantan Selatan]].
}}
 
|title = Syekh Abdul Wahab Bugis al-Banjari Sadenreng Bunga Wariyah
== Empat Serangkai ==
| birth_date = 1725 Sadenreng Bunga Wariyah
Syekh Abdul Wahab Bugis dikenal sebagai ''Empat Serangkai dari Tanah Jawi (Melayu) ''yang menuntut ilmu di [[Madinah]] dan [[Mesir]] bersama 3 sahabat lainnya yaitu [[Muhammad Arsyad al-Banjari|Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari]], [[Abdus Samad al-Palimbani|Syekh Abdus Shamad al-Palimbani]], dan [[Syekh Abdurrahman Mashri al-Jawi|Syekh Abdurrahman Mishri al-Jawi.]]<ref name=":0" /><ref>{{Web|url = http://www.republika.co.id/berita/shortlink/69382|title = Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, Ulama Besar dari Kalimantan Selatan|date = 14 Agustus 2009|author = [[Republika (surat kabar)|Republika]]}}</ref>
| birth_place = Pangkajene, kecamatan yang ada di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) Sulawesi Selatan, ibukotanya adalah Tomapoa. Terletak di sebelah atau bagian barat dari propinsi Sulawesi Selatan. Arojong Pangkajene (Depag RI, 1996: 786). Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan
| death_date = 1790
| death_place = dan dimakamkan di Desa Karang Tangah
| burial_place = Desa Tungkaran, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan
| religion = [[Islam Sunni]]}}
 
'''Syekh Abdul Wahab Bugis''' (atau '''Syekh Abdul Wahab Bugis al-Banjari''') yang bergelar '''''Sadenreng Bunga Wariyah '''''adalah salah seorang [[ulama]] [[suku Bugis]] berasal dari Bugis, Makasar, Sulawesi Selatan. Tepatnya, menurut Abu Daudi (1996: 28), Abdul Wahab adalah seorang berdarah bangsawan, ia keturunan seorang raja yang berasal dari daerah Sadenreng Pangkajene, dan dilahirkan di sana. Sebagai seorang yang berdarah bangsawan ia diberi gelar Sadenring Bunga Wariyah. Jadi nama lengkapnya adalah Abdul Wahab Bugis Sadenreng Bunga Wariyah., tetapi ia banyak berkiprah hingga wafatnya di Tanah Banjar. Kelahiran Syekh persisnya tidak diketahui, tetapi diperkirakan antara tahun 1725-1735 Masehi, mengingat usianya yang masih lebih muda dari Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]].<ref>{{Web|url = http://pustakamuhibbin.blogspot.com/2011/04/syekh-abdul-wahab-bugis-mengungkap.html|title = Syekh Abdul Wahab Bugis: Mengungkap Riwayat dan Perjuangan Dakwah Syekh Abdul Wahab Bugis|date =2011-04-03|author = Sya'roni As-Samfuriy}}</ref> Ia juga dikenal sebagai ''Empat Serangkai dari Tanah Jawi (Melayu)''<ref name=":0">{{Web|url = http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/07/18/mq3twd-muhammad-arsyad-albanjari-sang-matahari-agama-dari-kalimatan|title = Muhammad Arsyad al-Banjari Sang Matahari Agama dari Kalimantan|date = 18 Juli 2013|author = [[Republika (surat kabar)|Republika]]}}</ref>yang menuntut ilmu di [[Madinah]] dan [[Mesir]] bersama 3 sahabat lainnya yaitu [[Muhammad Arsyad al-Banjari|Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari]], [[Abdus Samad al-Palimbani|Syekh Abdus Shamad al-Palimbani]], dan [[Syekh Abdurrahman Mashri al-Jawi|Syekh Abdurrahman Mishri al-Jawi.]]<ref name=":0" /> Jika Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] dan Syekh Abdus Samad al-Palimbani lebih banyak menghabiskan waktu menuntut ilmu di Kota Makkah, maka Syekh Abdul Wahab Bugis bersama dengan sahabatnya Syekh Abdurrahman Misri lebih banyak menghabiskan waktu mereka menuntut ilmu di Mesir. Syekh Abdul Wahab tercatat sebagai salah seorang murid dari Syaikhul Islam, Imam al-Haramain Allimul Allamah Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi. Itulah sebabnya ia mengiringi gurunya itu ke Kota Madinah ketika gurunya itu hendak mengajar, mengembangkan pengetahuan agama dan Ilmu Adab serta mengadakan pengajian umum. Di sinilah empat serangkai kemudian bertemu. Selama di Madinah, 4 Serangkai juga sempat belajar ilmu tasawuf kepada Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani, seorang ulama besar dan Wali Quthub di Madinah, sehingga akhirnya mereka berempat mendapat gelar dan ijazah khalifah dalam tarekat Sammaniyah Khalwatiyah. Syekh Abdul Wahab Bugis pulang ke Kerajaan Banjar beriringan dengan kepulangan Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]. '''Oleh Sultan, Syekh Abdul Wahab diangkat menjadi penasihat dan guru spiritual istana''', Ia juga mengkader umat, dan ikut membantu membuka kawasan kosong bersama-sama dengan Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] untuk dijadikan sentral pendidikan agama. Syekh Abdul Wahab Bugis memiliki jasa, peranan, dan perjuangan yang besar terhadap perkembangan dakwah, terutama di Kerajaan Banjar (sekarang: Kota Banjarmasin). Walaupun ia bukan orang Banjar, tetapi ilmu, amal, dan perjuangan hidupnya telah dibaktikan untuk kejayaan Islam di Tanah Banjar. Di samping Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] sebagai motor penggerak utama kegiatan dakwah Islam di Tanah Banjar, Abdul Wahab juga memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan Islam di Tanah Banjar, mengingat kedudukan dan figur Abdul Wahab sebagai seorang ulama yang dikenal alim dan sekian lama menuntut ilmu di Mesir dan daerah Timur Tengah. Perjuangan utama Abdul Wahab Di Tanah Banjar sendiri adalah membantu Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] mendakwahkan Islam di wilayah kerajaan Banjar yang waktu itu belum begitu berkembang. Mulai dari mengajarkan Islam kepada keluarga kerajaan, mendidik kader-kader dakwah, sampai dengan membangun desa Dalam Pagar, yang kemudian berkembang menjadi pusat penyebaran dan pengajaran Islam di Kalimantan.
Jika Syekh Muhammad Arsyad dan Syekh Abdus Samad al-Palimbani lebih banyak menghabiskan waktu mereka menuntut ilmu di Kota [[Mekkah]], maka Abdul Wahab bersama dengan sahabatnya Syekh Abdurrahman Misri lebih banyak menghabiskan waktu mereka menuntut ilmu di [[Mesir]].
 
Abdul Wahab tercatat sebagai salah seorang murid dari ''Syaikh al-Islam, Imam al-Haramain Allimul Allamah'' [[Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi]]. Itulah sebabnya ia mengiringi gurunya itu ke Kota [[Madinah]] ketika gurunya itu hendak mengajar, mengembangkan pengetahuan agama dan Ilmu Adab serta mengadakan pengajian umum.
 
Di sinilah empat serangkai kemudian bertemu
 
Selama di Madinah, ''Empat Serangkai'' juga sempat belajar ilmu tasawuf kepada [[Syekh Muhammad as-Samman al-Madani|Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani]], seorang ulama besar dan ''Wali Quthub'' di Madinah, sehingga akhirnya mereka berempat mendapat gelar dan ijazah khalifah dalam tarekat Sammaniyah Khalwatiyah
 
Pertama, mengajarkan agama Islam kepada kaum bangsawan dan keluarga kerajaan Banjar. Hal ini terlihat dari awal kedatangan Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] dan Abdul Wahab Bugis di tanah Banjar (Martapura) pada bulan Ramadhan tahun 1208 H/1772 M yang disambut meriah oleh seluruh komponen masyarakat Banjar, tidak hanya masyarakat biasa akan tetapi juga kaum bangsawan dari kerajaan Banjar. Mengingat Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] sendiri sudah dianggap dan diakui sebagai bubuhan kerajaan, terlebih-lebih lagi manakala mengetahui status Abdul Wahab yang juga seorang bangsawan, sehingga oleh pihak kerajaan ia diberikan tempat untuk tinggal dalam istana. Menjadi guru agama di Istana dan mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada bubuhan kerajaan.
== Pulang dari Mekkah ==
Syekh Abdul Wahab pulang ke Kerajaan Banjar beriringan dengan kepulangan Syekh Muhammad Arsyad. Oleh Sultan, Syekh Abdul Wahab diangkat menjadi penasihat dan guru spiritual istana, Ia juga mengkader umat, dan ikut membantu membuka kawasan kosong bersama-sama dengan Syekh Muhammad Arsyad untuk dijadikan sentral pendidikan agama.
 
Syekh Abdul Wahab Bugis memiliki jasa, peranan, dan perjuangan yang besar terhadap perkembangan dakwah, terutama di [[Kerajaan Banjar]] (sekarang: [[Kota Banjarmasin]]). Walaupun ia bukan orang Banjar, tetapi ilmu, amal, dan perjuangan hidupnya telah dibaktikan untuk kejayaan Islam di Tanah Banjar.
 
== Peristiwa perkawinan ==
Saat Syaikh Arsyad masih berada di [[Makkah]], dia mendengar kabar bahwa anaknya yang bernama ''Syarifah'' dari istrinya, ''Tuan Bajut'', sudah beranjak dewasa. Oleh karena itu, dia mengawinkan anaknya tersebut dengan sahabatnya, Abdul Wahab Bugis.
 
Kedua, membantu Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] membuka perkampungan Dalam Pagar yang telah dihadiahkan oleh kerajaan Banjar kepada beliau sebagai tanah lungguh. Mengingat tekad kuat dan ikrar setia yang disampaikan oleh Abdul Wahab untuk mensyiarkan agama Islam di tanah air, sesuai dengan pesan guru mereka ketika masih di kota Madinah, ia juga aktif mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada masyarakat luas yang datang berbondong-bondong ke Dalam Pagar yang sudah dikenal dan menjadi pusat pendidikan serta penyiaran agama Islam pada masa itu.
Namun saat Syaikh Arsyad kembali ke Banjarmasin (saat itu masih [[Kerajaan Banjar]]), ternyata ''Syarifah'' telah dikawinkan oleh Sultan dengan seseorang yang bernama ''Usman'' dan hubungan perkawinan ini telah melahirkan seorang anak, dalam hal ini Sultan bertindak sebagai ''wali hakim'', karena wali (ayah)-nya dianggap uzur (karena belajar di Mekkah). Padahal dalam ketentuan [[fikih]], kedua perkawinan ini dapat dianggap benar dan sah.
 
Untuk memutuskan permasalahan ini, Syaikh Arsyad menetapkan dengan melihat ''masa terjadinya akad pernikahan''; akad perkawinan yang lebih dulu dilakukan, itulah yang dimenangkan. Berdasarkan keahliannya dalam bidang ''ilmu falak'' dan berdasarkan penelitiannya terhadap kedua perkawinan tersebut, dengan mengaitkan perbedaan waktu antara Makkah dan Martapura, maka dia mendapati bahwa akad perkawinan yang terjadi di Makkah lebih dulu beberapa saat dari pada perkawinan di Martapura. Berdasarkan penelitian ini, ikatan perkawinan antara ''Syarifah'' dan ''Usman'' dibatalkan, kemudian sahabatnya, Syaikh Abdul Wahab Bugis diresmikan sebagai suami Syarifah yang sah.<ref name=":1" />
 
Hasil perkawinan Abdul Wahab dengan ''Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad'' ini kemudian mendapatkan dua orang anak, masing-masing bernama:
* Aisyah (tidak ada keturunan)
* ''Fatimah''<ref>{{Web|url = http://www.geni.com/people/siti-fathimah-bt-syeikh-abdul-wahab-bugis/6000000008648874911|title = Public Figure - Siti Fathimah bt Syeikh Abdul Wahab Bugis|author = {{en}} Geni (admin)|date = Last modified 30 Desember 2014}}</ref> (kawin dengan HM Said Bugis, memiliki 2 orang anak)
** Abdul Gani (kawin dengan Saudah binti Muhammad As'ad) memiliki 2 anak, namun meninggal
** Halimah (tidak ada keturunan)
* Muhammad Yasin. (tidak ada keturunan)
 
Ketiga, di samping itu Abdul Wahab sebagai menantu dan sekaligus sahabat Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] yang juga memiliki pengetahuan agama yang luas dan alim, diduga sedikit banyak beliau ikut menyumbangkan ilmu, pendapat, dan pandangannya –sumbang saran– terhadap berbagai masalah-masalah keagamaan yang terjadi di Tanah Banjar. Dengan kata lain Abdul Wahab merupakan teman diskusi atau mudzakarah agama Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]. Hal ini terlihat dari adanya istilah-istilah tertentu dalam Bahasa Bugis –walaupun dalam jumlah yang sangat kecil, dan untuk hal ini lebih jauh perlu dilakukan penelitian dan pengkajian kembali melalui pendekatan Linguistik– pada penulisan dan penyusunan risalah atau kitab-kitab yang ditulis oleh Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]], terutama Kitab Sabilal Muhtadin.
== Wafat ==
Tidak diketahui secara pasti kapan tahun meninggalnya, namun diperkirakan antara tahun 1782-1790M. Tahun ini didasarkan pada catatan tahun pertama kali kedatangannya dan tahun pemindahan makamnya. Semula ia dikuburkan di pemakaman Bumi Kencana Martapura, namun oleh Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari - bersamaan dengan pemindahan makam Tuan Bidur, Tuan Bajut (isteri dari Syekh Muhammad Arsyad), dan Aisyah (anaknya Tuan Bajut), makamnya kemudian dipindahkan ke desa Karang Tangah (sekarang masuk wilayah Desa Tungkaran Kecamatan Martapura) pada tahun 1793M.
 
 
== Baca juga ==
 
* [[Muhammad Arsyad al-Banjari|Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari]]
Mengingat kedudukan dan kedekatannya, sumbangan pemikiran Abdul Wahab terhadap sejumlah karya tulis Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] dapat saja terjadi, mengingat bahwa:
 
 
 
1. Abdul Wahab adalah salah seorang ahli Fiqih dan murid dari Imam Haramain, Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi dan Syekh Athaillah bin Ahmad al-Misri, yang lama menuntut ilmu di Mesir dan Haramain, beliau adalah seorang yang alim, sahabat sekaligus menantu yang berjuang berdampingan bersama Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]], mewujudkan ikrar yang telah ditetapkan ketika berkumpul bersama-sama (dengan tokoh empat serangkai lainnya) sesudah menuntut ilmu di Madinah, dan akan pulang ke tanah air.
 
 
 
2. Abdul Wahab adalah salah seorang tokoh dari “empat serangkai” yang mendapatkan ijazah khalifah dalam tarekat Sammaniyah ketika keempatnya belajar dan mengkaji ilmu tasawuf atau tarekat di Madinah kepada Syekh Muhammad bin Abdul Karim Samman al-Madani.
 
 
 
3. Abdul Wahab dianggap sebagai tokoh penting dalam jaringan ulama Nusantara pada abad ke-18 dan ke-19 karena keterlibatannya secara sosial maupun intelektual dalam jaringan ulama tersebut. Ketokohannya diakui dan dapat dilihat dari gelar syekh yang beliau sandang. Sebab gelar syekh dalam khazanah masyarakat Banjar mengisyaratkan kealiman penyandangnya, sekaligus pula menjadi penanda bahwa yang bersangkutan pernah atau lama mengkaji ilmu di Tanah Haramain (Mekkah atau Madinah). Karena itulah di samping diangkat menjadi guru di istana kerajaan Banjar oleh sultan, dalam kehidupan masyarakat luas pun ia dihormati dan dijadikan sebagai guru rohani mereka.
 
 
 
Keempat, untuk mendidik dan membina kader-kader penerus dakwah Islam, Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] telah membuka daerah Dalam Pagar, mendirikan surau, rumah tempat tinggal sekaligus mandarasah yang menjadi tempat untuk belajar masyarakat, mengkaji dan menimba ilmu, sekaligus tempat untuk mendidik kader-kader dakwah. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari bersama Abdul Wahab telah membangun sebuah pusat pendidikan Islam yang serupa ciri-cirinya dengan surau di Padang Sumatera Barat, rangkang, meunasah dan dayah di Aceh, atau pesantren di Jawa.
 
 
 
Bangunan tersebut terdiri dari ruangan-ruangan untuk belajar, pondokan tempat tinggal para santri, rumah tempat tinggal Tuan Guru atau kyai, dan perpustakaan. Oleh Humaidy lembaga pendidikan Islam ini, sebagaimana istilah yang biasa dipakai di kawasan dunia Melayu, seperti Riau, Palembang, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Fattani (Thailand) disebut punduk. Sehingga Dalam Pagar akhirnya berhasil menjadi locus dan kawah candradimuka paling penting untuk mendidik serta mengkader para murid yang kemudian hari menjadi ulama terkemuka di kalangan masyarakat Kalimantan.
 
 
 
Tentu di masa-masa sulit seperti ini beliau berdua dengan anak menantu dan sekaligus sahabatnya, Abdul Wahab Bugis saling membantu, mengisi, dan membina kader-kader dakwah yang banyak jumlahnya tersebut. Hasilnya, di samping berhasil menjadikan anak cucu mereka –Fatimah dan Muhammad Yasin bin Syekh Abdul Wahab Bugis serta Muhammad As’ad bin Usman (mufti pertama di kerajaan Banjar)– sebagai ulama, membentuk kader-kader masyarakat yang kelak menjadi ulama terkemuka, mereka berdua juga berhasil membentuk masyarakat Islam Banjar yang memiliki kesadaran untuk berpegang pada ajaran agama Islam melalu dakwah bil-lisan, bil-kitabah, dan bil-hal, serta diteruskan kemudian oleh generasi-generasi dan kader-kader yang telah dibina melalui upaya pengiriman juru dakwah ke berbagai daerah yang masyarakatnya sangat memerlukan pembinaan agama, dari sini akhirnya dakwah terus berkembang dan ajaran Islam semakin tersebar luas ke tengah-tengah masyarakat Banjar.
 
 
 
Perkembangan dakwah Islam yang begitu menggembirakan, pada akhirnya memicu simpatik Sultan Tahmidullah II bin Sultan Tamjidillah untuk memberikan keleluasaan kepada Syekh Muhammad Arsyad untuk lebih memantapkan dan mengembangkan Islam di Tanah Banjar secara melembaga, agar agama Islam benar-benar menjadi way of life, keyakinan dan pegangan masyarakat Banjar khususnya, dan Kalimantan umumnya.
 
 
 
Sultan Banjar berkeinginan pula untuk menertibkan dan menyempurnakan peraturan yang telah dibuat berdasarkan hukum Islam, wadah atau badan yang menjaga agar kemurnian hukum dapat diterapkan, dan yang lebih penting lagi adalah agar roda pemerintahan di kerajaan benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tuntunan agama. Sehingga bermula dari sinilah kemudian timbul lembaga-lembaga dan jabatan-jabatan keislaman dalam pemerintahan, semacam Mahkamah Syar’iyah, yakni Mufti dan Qadli.
 
 
'''Mufti adalah suatu lembaga yang bertugas memberikan nasihat atau fatwa kepada sultan masalah-masalah keagamaan, jabatan mufti kerjaan Banjar yang pertama dipegang oleh H. Muhammad As’ad bin Usman (cucu Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari).''' Sedangkan qadli adalah mereka yang mengurusi dan menyelesaikan segala urusan hukum Islam, terhadap masalah perdata, pernikahan, dan waris, jabatan qadli yang pertama dipegang oleh H. Abu Su’ud bin Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]. Sampai akhirnya Syariat Islam diterapkan sebagai hukum resmi yang mengatur kehidupan masyarakat Islam di tanah Banjar pada masa pemerintahan Sultan Adam al-Watsiq Billah bin Sultan Sulaiman al-Mu’tamidillah (1825-1857 M), yang dikenal dengan nama Undang-Undang Sultan Adam (UUSA). Dibentuk dan diberlakukannya UUSA ini bertujuan untuk mengatur agar kehidupan beragama masyarakat menjadi lebih baik, mengatur agar akidah masyarakat lebih sempurna, mencegah terjadinya persengketaan, dan untuk memudahkan para hakim dalam menetapkan status hukum suatu perkara.
 
 
Di samping alasan-alasan di atas yang mendasari aktivitas dan perjuangan dakwah Abdul Wahab di Tanah Banjar, sebagai seorang ulama yang alim, ahli Ilmu Fikih dan menguasai Ilmu Tasawuf, menurut asumsi penulis Abdul Wahab juga salah seorang ulama penyebar tarekat Sammaniyah (Pembahasan tentang peranan Syekh Abdul Wahab Bugis sebagai salah seorang pembawa dan penyebar tarekat Sammaniyah yang bercorak Khalwatiyah, di samping Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] dan Syekh Muhammad Nafis al-Banjari lebih jauh dapat dilihat dalam tulisan saya yang berjudul: “Melacak Jejak Pembawa Tarekat Sammaniyah di Tanah Banjar”, Jurnal Khazanah, Volume II Nomor 05, September-Oktober 2003). Sehingga dalam konteks ini memungkinkan sekali jika ia menggunakan pendekatan dakwah sufistik dalam aktivitas dakwahnya, di samping pendekatan dakwah syariah.
 
 
 
Dimaksud dengan dakwah sufistik adalah usaha dakwah yang dilakukan oleh seorang muslim untuk mempengaruhi orang lain, baik secara individu maupun kolektif (jamaah) agar mereka mau mengikuti dan menjalankan ajaran Islam secara sadar, usaha ini dilakukan dengan pendekatan tasawuf, yakni pendekatan dakwah yang lebih menekankan pada aspek batin penerima atau objek dakwah (mad’u) daripada aspek lahiriyahnya.
 
 
Dengan kata lain pendekatan dakwah sufistik adalah dakwah dengan menggunakan materi-materi sufisme, yang di dalamnya terdapat aspek-aspek yang berhubungan dengan akhlak, baik akhlak kepada Allah, kepada Rasul-Nya, kepada sesama manusia, bahkan akhlak terhadap semua makhluk ciptaan Allah seperti tawadlu’, ikhlas, tasamuh, kasih sayang terhadap sesama, dan lain-lain, sehingga pada akhirnya dalam diri mad’u timbul kesadaran untuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilallah) sedekat-dekatnya agar memperoleh rahmat serta kasih sayang-Nya (Rosyidi, 2004: 46).
 
 
 
Apatah lagi, pada masa itu tasawuf dan berbagai tarekat yang ada telah memainkan peranan penting dalam perkembangan dan Islamisasi di Indonesia sejak abad XI Masehi. Di mana berlangsungnya Islamisasi di Asia Tenggara (termasuk di Indonesia), berbarengan dengan masa-masa merebaknya tasawuf abad pertengahan, dan pertumbuhan tarekat-tarekat, antara lain ajaran Ibn al-‘Arabi (w. 1240 M), ‘Abd al-Qadir al-Jailani (w. 1166 M) yang ajarannya menjadi dasar Tarekat Qadiriyah, ‘Abd al-Qahir al-Suhrawardi (w. 1167 M), Najm al-Din al-Kubra (w. 1221 M) dengan tarekatnya Kubrawiyah, Abu al-Hasan al-Syadzili (w. 1258 M) dengan tarekatnya Syadziliyah, Baha’u al-Din al-Naqsyabandi (w. 1389 M) dengan tarekatnya Naqsabandiyah, ‘Abd Allah al-Syattar (w. 1428 M) dengan tarekatnya Syattariyah, dan sebagainya (Martin, 1985: 188). Sehingga tasawuf merupakan sesuatu yang sangat diminati, tak terkecuali pula halnya dengan masyarakat Banjar yang telah memiliki bibit-bibit ketasawufan tersebut. Lebih dari itu, Islam yang masuk yang berkembang di Indonesia sendiri menurut para ahli adalah Islam yang bercorak tasawuf (Yunasir, 1987: 94).
 
 
 
Sayangnya, perjuangan dakwah Abdul Wahab tidak begitu panjang, ia meninggal terlebih dahulu dan lebih muda setelah sekian lama berjuang bahu-membahu mendakwahkan Islam bersama dengan Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]], yakni lebih kurang 10-15 tahunan.
 
 
 
Ada pula yang menyatakan bahwa, Abdul Wahab setelah lama berkiprah di Tanah dan kerajaan Banjar serta sesudah kedua anaknya yakni Siti Fatimah dan Muhammad Yasin dewasa, ia kemudian pulang dan meninggal di kampung halamannya Pangkajene, Sulawesi Selatan (Zamam, 1978: 13).
 
 
 
Namun, Berdasarkan catatan pemindahan makamnya yang sampai sekarang masih disimpan oleh Abu Daudi, dapat disimpulkan bahwa Syekh Abdul Wahab Bugis sebenarnya tidak pulang ke daerah asalnya tetapi meninggal lebih muda dari Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]. Karena itu data ini lebih kuat dari yang dikatakan oleh Zafri Zamzam bahwa Syekh Abdul Wahab Bugis pulang ke daerah asal beliau (Pangkajene) dan meninggal di sana.
 
 
 
Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa Abdul Wahab Bugis, kawan seperguruan, sahabat, dan sekaligus menantu dari Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] juga memiliki peran dan jasa yang besar dalam mendakwahkan Islam di Bumi Kalimantan. Mulai dari mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan pada keluarga atau bubuhan bangsawan di kerajaan Banjar sampai membangun tanah lungguh desa Dalam Pagar menjadi locus utama dakwah Islam, pendidikan, dan pengkaderan kader-kader yang kelak menjadi pejuang dakwah diberbagai daerah yang menjadi sebarannya di Kalimantan.
 
 
 
Mengingat ketokohan, akhlak, dan keilmuan yang dimilikinya yang memang diakui, serta melalui kebersamaan sebagaimana yang telah diikrarkan, bahu-membahu, dan ikhlas berjuang bersama Syekh Muhammad Arsyad, Abdul Wahab berhasil menempatkan posisi dirinya sebagai ulama pejuang dalam rangka menjadikan Islam sebagai pola kehidupan masyarakat Banjar, baik bidang kenegaraan maupun bidang sosial kemasyarakatan.
 
 
 
Demikianlah, Syekh Abdul Wahab Bugis telah membaktikan ilmu, waktu, dan hidupnya untuk memperjuangan dakwah Islam di Tanah Banjar. Seyogianya peranan, jasa dan perjuangannya itu menjadi cermin bagi generasi sekarang untuk meninggalkan amal shalih yang sama, sehingga berguna bagi generasi selanjutnya untuk membangun dan mengembangkan masyarakatnya.
 
 
 
Ia dikawinkan dengan ''Syarifah binti Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]''<ref>{{Web reference|url = http://www.geni.com/people/syeikh-abdul-wahab-bugis/6000000008648849372|title = Public Profile - Syeikh Abdul Wahab Bugis|date =2014-12-30|author = {{en}} Geni (admin)}}</ref> oleh syekh sendiri, dan berlangsung di Mekkah dengan disaksikan dua orang sahabatnya tersebut.<ref name=":0" /><ref name=":1">{{Web reference|url = http://hizbut-tahrir.or.id/2011/08/04/syaikh-muhammad-arsyad-al-banjari-mursyid-yang-pejuang-syariah/|title = Syaikh Muhammad Arsyad al Banjari, Mursyid yang Pejuang Syariah|date = 4 Agustus 2011|author = GusUwik (via [[Hizbut Tahrir]] site)}}</ref>
 
Syekh Abdul Wahab Bugis wafat antara tahun 1782-1790 M dan dimakamkan di ''Desa Karang Tangah'' (sekarang: [[Tungkaran, Martapura, Banjar|Desa Tungkaran]], [[Kabupaten Banjar]], [[Kalimantan Selatan]].{{Bio muslim butuh rujukan}}
 
 
Empat Serangkai
Syekh Abdul Wahab Bugis dikenal sebagai ''Empat Serangkai dari Tanah Jawi (Melayu) ''yang menuntut ilmu di [[Madinah]] dan [[Mesir]] bersama 3 sahabat lainnya yaitu [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]|Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari]], [[Abdus Samad al-Palimbani|Syekh Abdus Shamad al-Palimbani]], dan [[Syekh Abdurrahman Mashri al-Jawi|Syekh Abdurrahman Mishri al-Jawi.]]<ref name=":0" /><ref>{{Web|url = http://www.republika.co.id/berita/shortlink/69382|title = Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, Ulama Besar dari Kalimantan Selatan|date = 14 Agustus 2009|author = [[Republika (surat kabar)|Republika]]}}</ref>
 
 
 
Jika Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]dan Syekh Abdus Samad al-Palimbani lebih banyak menghabiskan waktu mereka menuntut ilmu di Kota [[Mekkah]], maka Abdul Wahab bersama dengan sahabatnya Syekh Abdurrahman Misri lebih banyak menghabiskan waktu mereka menuntut ilmu di [[Mesir]].{{Bio muslim butuh rujukan}}
 
 
 
Abdul Wahab tercatat sebagai salah seorang murid dari ''Syaikh al-Islam, Imam al-Haramain Allimul Allamah'' [[Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi]]. Itulah sebabnya ia mengiringi gurunya itu ke Kota [[Madinah]] ketika gurunya itu hendak mengajar, mengembangkan pengetahuan agama dan Ilmu Adab serta mengadakan pengajian umum.{{Bio muslim butuh rujukan}}
 
 
 
Di sinilah empat serangkai kemudian bertemu.{{Bio muslim butuh rujukan}} Selama di Madinah, ''Empat Serangkai'' juga sempat belajar ilmu tasawuf kepada [[Syekh Muhammad as-Samman al-Madani|Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani]], seorang ulama besar dan ''Wali Quthub'' di Madinah, sehingga akhirnya mereka berempat mendapat gelar dan ijazah khalifah dalam tarekat Sammaniyah Khalwatiyah.
 
 
 
'''Pulang dari Mekkah'''
Syekh Abdul Wahab pulang ke Kerajaan Banjar beriringan dengan kepulangan Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]. Oleh Sultan, Syekh Abdul Wahab diangkat menjadi penasihat dan guru spiritual istana, Ia juga mengkader umat, dan ikut membantu membuka kawasan kosong bersama-sama dengan Syekh Muhammad Arsyad untuk dijadikan sentral pendidikan agama.
 
Syekh Abdul Wahab Bugis memiliki jasa, peranan, dan perjuangan yang besar terhadap perkembangan dakwah, terutama di [[Kerajaan Banjar]] (sekarang: [[Kota Banjarmasin]]). Walaupun ia bukan orang Banjar, tetapi ilmu, amal, dan perjuangan hidupnya telah dibaktikan untuk kejayaan Islam di Tanah Banjar.
 
 
'''Peristiwa perkawinan'''
Saat Syaikh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] masih berada di [[Makkah]], dia mendengar kabar bahwa anaknya yang bernama ''Syarifah'' dari istrinya, ''Tuan Bajut'', sudah beranjak dewasa. Oleh karena itu, dia mengawinkan anaknya tersebut dengan sahabatnya, Syeikh Abdul Wahab Bugis.
 
 
Namun saat Syaikh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] kembali ke Banjarmasin (saat itu masih [[Kerajaan Banjar]]), ternyata ''Syarifah'' oleh Sultan Panembahan Batuah Sunan Nata Alam-Sultan Tahmidillah menikah kan dengan '''''Usman''''' dan hubungan perkawinan ini telah melahirkan seorang anak '''Mufti Tuan Guru Syekh Haji Muhammad As'ad al-Banjary. Muhammad As’ad menjadi mufti pertama Kesultanan Banjar, salah satu institusi keagamaan di lingkungan Kesultanan yang dibentuk atas usulan Muhammad Arsyad. Posisi mufti yang diduduki As’ad ini kelak digantikan oleh Paman Syekhah Fatimah Abdul Wahab Al-Banjary, Mufti Tuan Guru Syekh Haji Jamaluddin'''
 
 
''Syarifah'' telah dikawinkan oleh Panembahan Batuah Sunan Nata Alam-Sultan Tahmidillah dengan seseorang yang bernama ''Usman'' dalam hal ini Sultan bertindak sebagai ''wali hakim'', karena wali (ayah)-nya dianggap uzur (karena belajar di Mekkah). Padahal dalam ketentuan [[fikih]], kedua perkawinan ini dapat dianggap benar dan sah.{{Bio muslim butuh rujukan}}
 
Untuk memutuskan permasalahan ini, Syaikh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] menetapkan dengan melihat ''masa terjadinya akad pernikahan''; akad perkawinan yang lebih dulu dilakukan, itulah yang dimenangkan. Berdasarkan keahliannya dalam bidang ''ilmu falak'' dan berdasarkan penelitiannya terhadap kedua perkawinan tersebut, dengan mengaitkan perbedaan waktu antara Makkah dan Martapura, maka dia mendapati bahwa akad perkawinan yang terjadi di Makkah lebih dulu beberapa saat daripada perkawinan di Martapura.Berdasarkan penelitian ini, ikatan perkawinan antara ''Syarifah'' dan ''Usman'' dibatalkan, kemudian sahabatnya, '''Syaikh Abdul Wahab Bugis diresmikan sebagai suami Syarifah yang sah'''.<ref name=":1" />
 
Keputusan ini kemudian ditaati oleh kedua belah pihak, dan menurut cerita '''Usman akhirnya merantau ke daerah Palembang Sumatera Selatan, serta merintis terbentuknya sebuah desa di sana yang diberi nama Martapura. Karena itu boleh jadi di Indonesia, daerah yang bernama Martapura hanya ada dua, yakni Martapura di Kalimantan Selatan atau Martapura di Palembang (Sumatera Selatan)'''.
 
 
Hasil perkawinan Syeikh Abdul Wahab dengan ''Syarifah binti Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]'' ini kemudian mendapatkan anak, masing-masing bernama:
* '''♀Aisyah Abdul Wahab Al-Banjary'''
* ♀'''Datu Syekhah Siti Fathimah Abdul Wahab Al-Banjary'''<ref>{{Web|url = http://www.geni.com/people/siti-fathimah-bt-syeikh-abdul-wahab-bugis/6000000008648874911|title = Public Figure - Siti Fathimah bt Syeikh Abdul Wahab Bugis|author = {{en}} Geni (admin)|date =2014-12-30}}</ref> (kawin dengan '''Syekh HM Said Bugis''', memiliki 2 orang anak)
** ♂'''Syekh Abdul Gani''' (Menikahi '''Saudah Binti Muhammad As’ad''') Muhammad As’ad menjadi mufti pertama Kesultanan Banjar, salah satu institusi keagamaan di lingkungan Kesultanan yang dibentuk atas usulan Muhammad Arsyad. '''Posisi mufti yang diduduki As’ad ini kelak digantikan oleh Paman Syekhah Fatimah Abdul Wahab Al-Banjary, Mufti Tuan Guru Syekh Haji Jamaluddin)'''
** '''Ratoe Halimah''' (di peristri [[Pangeran Ratu]] [[Sultan Muda]] [[Abdur Rahman dari Banjar]] 1825-1852)
* '''Syekh Muhammad Yasin Abdul Wahab Al-Banjary'''.
 
 
 
'''Wafat'''
Tidak diketahui secara pasti kapan tahun meninggalnya, tetapi diperkirakan antara tahun 1782-1790M. Tahun ini didasarkan pada catatan tahun pertama kali kedatangannya dan tahun pemindahan makamnya. Semula ia dikuburkan di pemakaman Bumi Kencana Martapura, tetapi oleh Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] - bersamaan dengan pemindahan makam Tuan Bidur, Tuan Bajut (isteri dari Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]), dan Aisyah (anaknya Tuan Bajut), makamnya kemudian dipindahkan ke desa Karang Tangah (sekarang masuk wilayah Desa Tungkaran Kecamatan Martapura) pada tahun 1793 M.
 
'''Silsilah :'''
 
1. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
 
2. Fatimah Az-Zahra
 
3. Husein Asy-Syahid
 
4. Ali Zainal Abidin
 
5. Husein Al-Ashghar
 
6. Ubaidillah Al-Araj
 
7. Ali Ash-Sholeh
 
8. Ubaidillah Ats-Tsani
 
9. Abil Hasan Ali
 
10. Ubaidillah Ats-Tsalits
 
11. Al-Amir Muhammad Al-Asytar
 
12. Abu Ali Muhammad
 
13. Abil Ala Muslim
 
14. Abu Thohir Muhana Al-Awwal
 
15. Muslim
 
16. Muhammad
 
17. Abu Ali Hasan
 
18. Muhana Ats-Tsani
 
19. Abul Hasan Ali
 
20. Muhana Ats-Tsalits
 
21. Abul Ma'ali Muhammad
 
22. Ahmad Jamaluddin
 
23. Muhammad Az-Zahid
 
24. Abul Hasan Ali
 
25. Abul Baralat Muhana Ar-Rabi
 
26. Ali Jalaluddin
 
27. Muhana Al-Khamis
 
28. Ali
 
29. La Makkarakka
 
Addaowang XI & Addatuang I
 
30. La So'ni
 
Addatuang II
 
31. To Dani
 
Addatuang III
 
32. La Tenri Sempe
 
Addatuang IV
 
33. La Mallewai Arung Barru
 
Addatuang V
 
34. We Rakya
 
Addatuang VI
 
35. La Taranatie
 
Addatuang VII
 
36. Syaikh Abdul Wahab Bugis Al-Banjari yang bergelar Sadenreng Bunga Wariyah bersaudara dengan To Appo Sultan Abdul Hakim Arung Tempe Arung Berru
 
Addatuang VIII
 
Kedatuan Sidenreng atau Addatuang ri Sidenreng merupakan kerajaan yang terletak di Sulawesi atau tepatnya di Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
 
 
 
 
 
== Silsilah Ratu Halimah ==
{{ahnentafel | align = center
| boxstyle_1 = background-color: #fcc;
| boxstyle_2 = background-color: #fb9;
| boxstyle_3 = background-color: #ffc;
| boxstyle_4 = background-color: #bfc;
| boxstyle_5 = background-color: #9fe;
| 1 = Pangeran Mangkoe Boemi Wira Kasoema
| 2 = Sultan Muda [[Abdur Rahman dari Banjar]]
| 3 = Ratu Halimah
| 4 = Sulthan [[Adam dari Banjar]]
| 5 = Njahi Ratoe [[Kamala Sari]] Nyai Ratu Sepuh
| 6 = Tuan Haji Muhammad Said Bugis<br>( Al-Banjary)
| 7 = Datu Fatimah Abdul Wahab Al-Banjary
| 8 = Sultan [[Sulaiman dari Banjar]]
| 9 = Nyai Ratu Sepuh/ Nyai Ratu Intan Sari/Ratna binti ADIPATI BANUA LIMA [[Kiai Adipati Singasari]]
| 10 = [[Kiai Adipati Singasari]]
Adipati Banua Lima
| 11 = Nyai Adipati Singasari
| 12 = Sulthan Bugis
| 13 = Ratu Bugis
| 14 = [[Syekh Abdul Wahab Bugis]]
| 15 = Syarifah binti Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]
}}
 
Jalur Silsilah '''♀ Syarifah Intan'''
 
== Silsilah Syarifah Intan ==
{{ahnentafel | align = center
| boxstyle_1 = background-color: #fcc;
| boxstyle_2 = background-color: #fb9;
| boxstyle_3 = background-color: #ffc;
| boxstyle_4 = background-color: #bfc;
| boxstyle_5 = background-color: #9fe;
| 1 = ♀ Syarifah Intan
| 2 = ♂ Pangeran Sjerief Aboe Bakar(PANGERAN SYARIF ABU BAKAR)
| 3 = ♀ Ratoe Sjerief Aboe Bakar(RATU SYARIF ABU BAKAR)
| 4 = ♂ Pangeran Sjerief Oemar (PANGERAN SYARIF UMAR)
| 5 = ♀ Ratu Biduri binti
| 6 = MANGKUBUMI BANJAR
♂ Pangeran Wira Kasoema
| 7 = ♀ Ratu Hasiah
| 8 = Pangeran Said Zein(Sayyid Zein)
| 9 = ♀ Ratu Maimunah(anak Putri Lawiyah)binti Pangeran Mangkubumi Nata 1761-1801 [[Sunan Nata Alam]]
| 10 = sultan muda [[Abdur Rahman dari Banjar]]
| 11 = Ratu Siti Binti Pangeran Husin [[Pangeran Mangkoe Boemi Nata]]
| 12 = SULTAN MUDA BANJAR
♂ Pangeran Ratu
Pangeran Sultan Muda [[Abdur Rahman dari Banjar]]
| 13 = ♀ Nyai Halimah Putri juriat Syaikh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]
| 14 = SULTAN BANJAR
♂ Gusti Inu Kartapati
Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin [[Pangeran Antasari]]
| 15 = ♀ Ratoe Idjah(anak Njahi Salamah) binti Sultan [[Sulaiman dari Banjar]]
}}
 
== Hubungan Silsilah Dengan Keluarga Kerajaan Sumbawa ==
Tertulis dalam buku ''Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde'' volume 14 (1864:503):<ref name="Tijdschrift14">{{cite journal
| url=https://books.google.co.id/books?id=ZUVBAQAAMAAJ&pg=PA503&dq=Ratoe+Laija&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiWhuSa8vzhAhUN2qwKHZytCYQQ6AEIKDAA#v=onepage&q=Ratoe%20Laija&f=false
| title= Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde
| page= 503
| contributor= [[Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen]], [[Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen]], [[Lembaga Kebudajaan Indonesia]]
| language= nl
| volume= 14
| location= Batavia
| publisher= Lange & Company, [[Martinus Nijhoff]]
| year= 1864
}}</ref>
 
<blockquote>Omtrent de lans Kaliblah wordt het navolgende verhaald. Zij behoorde vroeger tot de rijkswapens van den Sultan van Sumbawa. Een dezer Sultans nu was in het huwelijk getreden met Ratoe Laija, eene zuster van Sultan Tahmid Ilah II van Bandjermasin. Uit dat huwelijk is de Sulthan Mohamad, die later over Sumbawa geregeerd heeft geboren.<ref name="Tijdschrift14"/>
</blockquote>
 
{{cquote|Berikut ini terkait dengan tombak [[Kaliblah]]. Tombak ini dulu milik senjata nasional [[Sultan Sumbawa]].
Salah satu Sultan ini ([[Dewa Masmawa Sultan Mahmud]]) sekarang menikah dengan Ratoe Laija, saudara perempuan dari [[Sunan Nata Alam|Sultan Tahmid Illah II]] (Raja Banjar 1785-1808) dari Bandjermasin.
Buah dari pernikahan itu adalah Sulthan Mohamad (Lalu Muhammad, Dewa Masmawa Sultan [[Muhammad Kaharuddin II]] Raja Sumbawa XIII 1795-1816), yang kemudian memerintah atas Sumbawa.|}}
 
{{familytree/start|style=font-size:95%;margin-left: -165px;;line-height:100%;}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | MTW | | | | | | | | | | | | | | | |MTW='''SULTAN BANJAR I 1520-1546'''<br>♂ Sultan [[Suriansyah]]
}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |,|-|-|-|^|.| | | | | | | | | | | | | | | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | THB | | | | RWJ | | MTW | | PUT | | | | | | | | | | | | |THB=♂ Tuan Khatib Banun|RWJ='''DIPATI'''<br>♂ Pangeran Anom<br>Pangeran di Hangsana
|MTW='''SULTAN BANJAR II'''<br>♂ Sultan [[Rahmatullah]]
|PUT=♂ Pangeran di Laut
}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | |!| | | |!| | | | | | | | | | | | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | RWJ |y|~|~|~|~|~|~| MTW |y| PUT | | | | | | | | | | | | | |RWJ=♀ Nyai Ratu.....
|MTW='''SULTAN BANJAR III'''<br>♂ Sultan [[Hidayatullah I]]
|PUT=♀ Putri Nur Alam
}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | RWJ | | | | | | | | MTW | | | | | | | | | | | | | | |RWJ='''SULTAN BANJAR IV'''<br>♂ Sultan [[Mustain Billah]]<br>Raden Senapati
|MTW=♂ '''Raden Subamanggala'''<br>'''Pangeran Mangkunagara'''
}}
{{familytree| |,|-|-|-|v|-|-|-|v|-|-|-|-|v|-|-|^|.| | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |}}
{{familytree| AAA | | PDD | | PDA | | | BBB | | RWJ |y|~|~|~|~|~| MTW |~|y| ADB | | DMP | | | | RTL | | | | | | | | | | CCC | | | | | | AAA='''SULTAN BANJAR V.a.'''<br>♂ Sultan [[Inayatullah]]<br>Pangeran Dipati Tuha I
|BBB='''RAJA KOTAWARINGIN 1'''<br>♂ [[Ratu Bagawan dari Kotawaringin]]
|MTW=♂ '''Raden Timbakal'''<br>'''[[Pangeran Dipati Martasari]]'''
|RWJ=♀ '''Ratu Hayu'''<br>Putri Busu
|ADB=♀ '''Si Jawa'''
|SLP='''RAJA SUMBAWA-SELEPARANG'''<br>(Kamutar 4)
|PDD='''MANGKUBUMI BANJAR'''<br>♂ [[Panembahan di Darat]]<br>Pangeran Dipati Anom 01
|PDA='''WALI SULTAN BANJAR'''<br>♂ Sultan [[Rakyatullah dari Banjar|Ri'ayatullah]]<br>Pangeran Tapasena<br>(Wali Sultan Amrullah Bagus Kesuma)
|CCC='''RAJA SELEPARANG'''<br>♂ Deneq Mas Pakel
|RTL='''RAJA-RAJA TALLO'''
|DMP='''RAJA SUMBAWA '''<br>♂ '''Dewa Maja Paruwa'''
}}
{{familytree| |!| | | | | | |,|-|-|-|v|-|^|-|.| | | |!| | | |,|-|-|-|-|-|#|-|-|-|v|-|^|-|-|.| | |)|-|-|-|.| | | | | | | |!| |}}
{{familytree| ABB | | | | | AAA | | ABC | | BBB | | JAY | | DPT |~|y|~| DJG |y| ADB | | DMP | | RTL | | RAT |y| RAJ | | CCC | |ABB='''SULTAN BANJAR VI.a.'''<br>♂ Sultan [[Saidullah]]<br>Raden Kasuma Alam
|AAA=♀ '''Putri Gelang'''<br>↓(bersuami)
<br>'''Raden Saradewa'''<ref name="Dijk 1862">{{cite journal
| pages= 190
| url= https://books.google.co.id/books?id=z_A_AAAAYAAJ&pg=PA190&dq=Pangoran+Poetra&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiH9tGM-eDqAhVrlEsFHU_BCXQQ6AEwAHoECAQQAg#v=onepage&q=Pangoran%20Poetra&f=false
| title= Neêrlands vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Cambodja, Siam en Cochin-China: een nagelaten werk
| volume=
| language= nl
| author= Ludovicus Carolus Desiderius van Dijk
| publisher= J. H. Scheltema
| year= 1862
}}</ref>
|ABC='''RAJA KOTAWARINGIN 2'''<br>♂ [[Ratu Amas]]<br>(beristeri Puteri Galuh Hasanah binti Pangeran Adipati Tapa Sana)
|BBB=♂ Raden Kasuma Taruna<br>'''Pangeran Dipati Kasuma Mandura'''
|JAY=♂ '''[[Pangeran Singamarta]]'''<br>Raden Sutasoma
|DPT='''PUTRI TALIWANG'''<br>♀ Mas Surabaya
|AKA=♀ Gusti Bayah
|DJG='''PANGERAN TALIWANG 1'''<br>♂ '''[[Raden Subangsa]]'''<br>Raden Marabut
|ADB='''PUTRI SUMBAWA'''<br>♀ Dewa Mas Panghulu
|DMP='''RAJA SUMBAWA '''<br>♂ '''Dewa Mas Goa'''
|RAJ='''RAJA SUMBAWA '''<br>♀ '''Dewa Mas Pamayam'''<br>'''Dewa Mas Cinni'''
|RAT=♂ Karaeng Panaikang Daeng Niaq<br>(adik Harun Al Rasyid Raja Tallo)
|CCC='''RAJA SELEPARANG'''<br>♂ Dewa Mas Kertajagat
|RTL= '''RAJA TALLO'''<br>♂ Harun Al Rasyid
|SLP='''RAJA MUDA SELEPARANG'''<br>'''RAJA SUMBAWA'''<br>♂ '''Dewa Mas Pamayam'''<br>
}}
{{familytree| |)|-|-|-|.| | |`|.| | | | | | |!| | | |!| | | | | |,|'| | | |,|'| | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | }}
{{familytree| ABB | | AAA | | AAB | | | | | RWJ |y| JAY | | | | MTW | | | ADI |~|~|~|y|~|~|~|~| DJG | | | | | | | | | | CCC | | | | | | | | | | | | | | | |ABC=♂ '''Raden Buyut Kasuma Banjar'''<br>(beristeri Gusti Cabang binti Pangeran Dipati Wiranata/Raden Balah bin [[Panembahan di Darat]]
|ABB='''SULTAN BANJAR VII.a.'''<br>♂ Raden Bagus<br>Sultan Amarullah Bagus Kasuma<br>Pangeran [[Suria Angsa dari Banjar]]<br>(Sultan Saidillah 02)<ref>{{cite journal
| language= fr
| pages= 166
| vol= 1
| contributor= Philipp Franz Balthazar Siebold, Pieter Baron Melvill van Carnbée
| url= https://books.google.co.id/books?id=C1ZfAAAAcAAJ&pg=PA165&dq=Sultan+Saidillah+1698&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjkl7a1qrLdAhWIPY8KHaaKDWEQ6AEINzAD#v=onepage&q=Sultan%20Saidillah%201698&f=false
| title= Le moniteur des Indes orientales et occidentales: recueil de mémoires et de notices scientifiques et industriels... concernant les possessions néerlandaises d'Asie et d'Amérique
| first= Philipp Franz
| last= von Siebold
| publisher= Belinfante frères
| year= 1847
}}</ref>
|RWJ=♂ Raden Pajang<br>'''Raden Suta Kasuma'''
|JAY=♀ '''Gusti Pandara'''
|MTW='''DATU TALIWANG'''<br>♂ '''[[Amas Mattaram]]'''
|DJG=♀ Siti Halimah Daeng Tomi Karaeng Tannisanga
|ADI='''SULTAN SUMBAWA III (1672/75 – 1702/05)'''<br>♂ Dewa [[Mas Bantan]]<br> '''Sultan [[Harunnurrasyid I]]'''
|CCC='''RAJA SELEPARANG'''<br>♂ Raja Kertabumi
|AAA='''SULTAN BANJAR VII.b.'''<br>♂ Raden Basus <br>Pangeran Suria Negara<br>Sultan Tahlillillah<br>Sultan Tahirullah<br>[[Suria Alam dari Banjar|Ahmed Tantahid-allah]] <ref name="Stokvis1888">{{cite book
| pages= 379
| url= https://www.google.co.id/books/edition/Manuel_d_histoire_de_g%C3%A9n%C3%A9alogie_et_de/MAWd_M1fw6cC?hl=id&gbpv=1&dq=Ahmed-Tantahid-allah&pg=RA3-PA379&printsec=frontcover
| authorlinks= Anthony Marinus Hendrik Johan Stokvis
| first= Anthony Marinus Hendrik Johan
| last= Stokvis
| title= Manuel d'histoire, de généalogie et de chronologie de tous les états du globe, depuis les temps les plus reculés jusqu'à nos jours
| volume=
| publisher= Brill
| year= 1888
| language= fr
}}</ref>
|AAB=♂ '''Gusti Kasuma Matan'''<br>'''Raden Buyut Kasuma Matan'''<br>'''Pangeran Putra'''<ref name="Dijk 1862">{{cite journal
| pages= 190
| url= https://books.google.co.id/books?id=z_A_AAAAYAAJ&pg=PA190&dq=Pangoran+Poetra&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiH9tGM-eDqAhVrlEsFHU_BCXQQ6AEwAHoECAQQAg#v=onepage&q=Pangoran%20Poetra&f=false
| title= Neêrlands vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Cambodja, Siam en Cochin-China: een nagelaten werk
| volume=
| language= nl
| author= Ludovicus Carolus Desiderius van Dijk
| publisher= J. H. Scheltema
| year= 1862
}}</ref>
}}
 
}}
{{familytree| |,|-|-|-|+|-|-|-|.| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |,|-|-|-|^|-|-|-|v|-|-|-|-|-|-|-|-|-|v|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|v|-|-|-|-|-|-|-|-|-|.| | |}}
{{familytree| ABB | | ABT | | PPN | | | | | | | | | | | | | GAM | | SMK | | ADI |y| DJG | | DMJ |y| PUT | | | | DIK |y| DMA | | | | | | DBS | | | | DBB |y| DID |y| HSN |y| ICB | | | | | | |DBB=♂ Datu Budi
|ABB='''SULTAN BANJAR VIII.b.'''<br>♂ [[Panembahan Kusuma Dilaga]]
|ABT='''SULTAN BANJAR VIII.a.'''<br>♂ '''Sultan Tahmidullah 01'''<br>Panembahan Tengah<ref>https://britishlibrary.typepad.co.uk/asian-and-african/2015/08/early-malay-trading-permits-from-borneo.html</ref>
|HSN='''SULTAN BIMA'''<br>Sultan Hasanuddin Muhammad Ali Syah
|DID=♀ Dewa Iya <br>Datu Balasao<br>DatuTengah<br>Karaeng Bonto Pa'ja
|DIK=♀ Dewa Isa Karaeng Barong Patola
|DMA=♂ Daeng Mamuntuli Arung Kadjoe bin Arung Teko dari Bone
|DBS='''DATU SERAN'''<br>PEMANGKU SULTAN SUMBAWA (1723-1725)<br>♂ Raja Tua Datu Bala Sawo<br>Dewa Loka Ling Sampar
|ADI='''DATU TALIWANG'''<br>'''SULTAN SUMBAWA IV (1702-17..)'''<br>♂ [[Amas Madina]]<br>'''Sultan [[Jalaluddin Muhammad Syah I]]'''
|DJG=♀ I Rakkia Karaeng Kanjenne Addatuang Sidenreng VI Arung Berru VII (m. 1720 - 1740)
|DMJ='''DATU JEREWEH'''<br>Mas Palembang<br>♂ Dewa Maja Jereweh
|PUT=♀ Karaeng Bontoje'ne
|GAM='''DATU TALIWANG'''<br>♂ Gusti Amin
|AAA=♂ '''Gusti Jakar Kencana'''<br>Sultan Ratoe<br>'''[[Sultan Muhammad Zainuddin]] Ratu Sekusor'''<br>'''RAJA MATAN 1659–1725'''
|ICB=♀ Ince' Bagus
|SMK='''KARAENG BONTOLANGKASA 05'''
|PPN='''MANGKUBUMI BANJAR'''<br>♂ Pangeran Purba Negara<br>(Pangarang-Purba-Negarree)<ref>{{cite journal
| pages= 67
| language= en
| url= https://books.google.co.id/books?id=t-FItwEACAAJ&dq=A+Voyage+to+and+from+the+island+of+Borneo&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwizrYXS9pbeAhXBfysKHX9BCFEQ6AEIPDAD
| title= A Voyage to and from the Island of Borneo, in the East-Indies. with a Description of the Said Island: Together with the Re-Establishment of the English Trade There
| first= DANIEL
| last= BEECKMAN
| publisher= Creative Media Partners, LLC
| isbn= 138569937X
| year=2018
}} ISBN 9781385699379</ref><ref>{{cite journal
| pages= 93
| language= en
| url= https://www.google.co.id/books/edition/A_Voyage_to_and_from_the_Island_of_Borne/969aAAAAcAAJ?hl=id&gbpv=1&dq=A+Voyage+Borneo&printsec=frontcover
| title= A Voyage to and from the Island of Borneo, in the East-Indies: With a Description of the Said Island: Giving an Account of the Inhabitants, Their Manners, Customs, Religion, Product, Chief Ports, and Trade ... Also a Description of the Islands of Canary, Cape Verd, Java, Madura; of the Streights...
| first= Daniel
| last= Beeckman
| authorlink= Daniel Beeckman
| publisher = T. Warner, and J. Batley
| p= 54
| year= 1718
}}</ref><ref name="Barnes&Noble1973">{{cite journal
| pages=
| language= en
| url=https://books.google.co.id/books?id=EvY4AQAAMAAJ&q=suria+alam&dq=suria+alam&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi3_IOBjLTqAhXy4nMBHUasBaAQ6AEwCXoECAMQAg
| title= A Voyage to and from the Island of Borneo
| first= Daniel
| last= Beeckman
| authorlink= Daniel Beeckman
| publisher = Barnes & Noble
| isbn=
| year= 1973
}}</ref>
}}
{{familytree| | | | | |)|-|-|-|v|-|-|-|v|-|-|-|-|-|-|.| | | |!| | | |!| | | | | |!| | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | |!| | | |!| | |}}
{{familytree| ABB | | ABT | | PMD | | SNA | | | | | DBS | | GAM | | SMK |~|y|~| ADI |~|~|y|~|~| DJG | | SSS |y| ADA | | DBJ |y| DBB | | QAA |y| RQA | | DSB | | DDL | | DML | | | | | | | |DBS= '''PANGERAN BANJAR ♂ Pangeran Datu Aria / Pangeran [[Wirakusuma I dari Banjar]]''' / Datu Pangeran Aria / Pangeran Aria Wirakusuma / Datu Aria Sumbawa
|ABT='''SULTAN BANJAR 1730-1734 IX.a.'''<br>♂ '''Sultan Chamiedoela / Chamidullah / Hamidullah'''<br>Panembahan Kuning [[Hamidullah dari Banjar]]
|PMD='''MANGKUBUMI BANJAR'''<br>Pangeran Dipati Mangkubumi<br> Pangérang Dipatty Soeria di Laga<br>([[Pangeran Mangkubumi]] Suria Delaga)<br>'''Pangeran Mangku Delaga'''<ref>https://web.archive.org/web/20140303172019/http://sinarbulannews.wordpress.com/2011/01/02/silsilah-keturunan-sultan-adam-al-wasikubillah-martapura-kerajaan-banjar/</ref>
|SNA='''SULTAN BANJAR IX.b.'''<br>♂ Sultan Sepuh dari Banjar''' [[Pangeran Mangkubumi]] [[Tamjidillah I]]'''<br>
|GAM='''DATU TALIWANG'''<br>♂ Pangeran Laya Kesuma
|DSM=♀ Datu Siti Maryam
|DDL=♂ Datu Dollah
|DML=♂ Manuru Daha<br>Abdul Muslimin Ali Syah<br>Sultan Alauddin Muhammad Ali Syah
|ABC=♂ '''Daeng Rilakka'''<br>(Rilèkké-ريلاك)
|DBB='''DATU JEREWEH'''<br>♂ ALAUDDIN / HASANUDDIN
|DBJ=♀ Putri
|QAA='''DATU SERAN'''<br>Dewa Mas Pakil<br> Dewa Lengan Seran
|RQA=♀ Putri
|DSB=♂ Datu Seppe
|SMK='''KARAENG BONTOLANGKASA 6'''<br>♂ I Mappasempa' Daeng Mamaro Opu Mangnguluang
|ADI='''SULTANAH SUMBAWA VII'''<br>♀ '''[[Sultanah Siti Aisyah]]'''
|DJG='''DATU TALIWANG'''<br>'''SULTAN SUMBAWA VI'''<br>♂ '''Sultan [[Muhammad Kaharuddin I]]'''
|SSS='''PERMAISURI BINAMU'''<br>♀ Karaeng Baine Binamu We Tenri Ico Dai Karaeng Mangarabombang<br>Datu Pampang
|ADA='''RAJA BINAMU (JENEPONTO) XI m. 1796-1814'''<br>♂ I Bebasa Daeng Lalo Karaeng Lompoa Ri Binamu
|AAA='''PERMAISURI MEMPAWAH'''<br>♀ '''Putri Kesumba, Ratu Agung Sinuhun'''
|ABC='''PANEMBAHAN MEMPAWAH I 1740–1761'''<br>[[Opu Daeng Menambon]] Pangeran Mas Surya Negara
|ABB= Raja Bugis Pagatan
}}
{{familytree| |!| | | |!| | | |,|-|-|-|+|-|-|.| | | |)|-|-|-|.| | | | |,|-|^|-|-|-|-|.| | | | | | | | | | | |`|.| | | | | | |!| | | | | | | |!| | | | |)|-|-|-|.| | | | | | | }}
{{familytree| RBG |y| ABT |y| MAS | | |!| | RSM | | GAC | | BJG |~|y| DJG |y| AJG | | ADI |y| IDI | | ADU |y| ADA | | | | | DBB |~|~|y|~|~| RAN | | | DSB | | LMB | | | | | | | | | | |DBB='''DATU SERAN'''<br>'''SULTAN SUMBAWA XIV m. 1777-1791'''<br>♂ Sultan Harun Ar Rasyid II<br>Datu Budi Lalu Mahmud
|ABT='''Raja Kusan I (1734-1759)''' Pangeran Muhammad Aminullah '''SULTAN BANJAR X.a.(3 Agustus 1759- Wafat 16 Januari 1761)'''<br>♂ Sultan Muhammad Aminullah [[Muhammad dari Banjar]] Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah<br>Muhammadillah<br>Tahmidillah 01<br>(Tahmidu-Billah)
|RSM=♂ MANGKUBUMI BANJAR 1760 -1762 [[Pangeran Mangkubumi]] Pangeran Mas<br>[[Ratu Anum Kasuma Yuda]]
|RBG=♀ adik Arung Turawee
|MAS=♀ Ratu Sultan Muhammad binti [[Pangeran Mangkubumi]] [[Tamjidillah I]] Sultan Sepuh dari Banjar<ref name="Militair tijdschrift">{{cite book
| pages= 554
| title= Militair tijdschrift
| url= https://books.google.co.id/books?id=-EdBAQAAMAAJ&pg=PA554&dq=Antassari,+de+kleinzoon+van+Pangeran+Amir,+en+rechte+afstammeling+van+Sultan+Tamdjid+I&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiaq5-4nJznAhXz8HMBHehjA2QQ6AEIKzAA#v=onepage&q=Antassari%2C%20de%20kleinzoon%20van%20Pangeran%20Amir%2C%20en%20rechte%20afstammeling%20van%20Sultan%20Tamdjid%20I&f=false
| author= A. MEIJER (Jonkheer.)
| language= nl
| vol= 3
| publisher= Bruining & Wijt
| year= 1872
}}</ref>
|AAA='''PERMAISURI MEMPAWAH'''<br>♀ '''Putri Kesumba, Ratu Agung Sinuhun'''
|ABC='''PANEMBAHAN MEMPAWAH I 1740–1761'''<br>[[Opu Daeng Menambon]] Pangeran Mas Surya Negara
|RAN=♀ Ran Tambas<br>'''Lala Tambas'''
|DSB='''SULTAN SUMBAWA VIII 1761-1752'''<br>♂ '''Sultan [[Lalu Onye]] Datu Ungkap Sermin Dewa Lengit Ling Dima'''
|LMB=♂ Lalu Muntadarman Datu Bajing
|GAC='''DATU TALIWANG'''<br>♂ Gusti Aceh
|BJG='''SULTAN SUMBAWA IX 1762-1765'''<br>♂ Gusti Mesir Abdurrahman<br>'''Sultan [[Muhammad Jalaluddin Syah II]]'''
|DJG='''RAJA PERMAISURI SUMBAWA'''<br>♀ '''Karaeng Bonto Masugi'''<br>'''Datu Bonto Paja'''<br>Siti Khadijah
|AJG='''RAJA TALLO'''<br>'''MANGKUBUMI GOWA'''<br>♂ I Manyombali Daeng Patompo Karaeng Barang Mamase Raja Tallo Mangkubumi Gowa
|ADI=♂ I Lotting Shalahuddin Daeng Marakka TuMalompoa ri Data
|IDI=♀ Putri.....
|ADU=♂ Dea Adipati [[Lalu Kaidah Mele Habirah]] Lalu Jamelela Dea Koasa Unter Iwes
|ADA=♀ Lala Saragialu Daeng Talebang
}}
{{familytree| |,|-|-|-|+|-|-|-|.| | | |)|-|-|-|-|-|-|-|-|.| | | | |!| | | |!| | | | | | | |!| | | | | | | |!| | | | | |,|-|-|-|-|-|-|^|.| | | | | | | |!| | | | | | |}}
{{familytree| |!| | | |!| | | RWJ |y| SNA |y| RSA | | | RLI |y| DSM | | | DJG | | | | | | QQQ | | ITD |y| ATD | | | | BBB |y| AAA |y| CCC | | | | | | DSB | | | | | | | | |BBB=♀ Datu Giri
|AAA='''SULTAN BIMA IX m. 1773-1817'''<br>♂ Sultan Abdul Hamid Muhammad Syah Mantau Asi Saninu
|CCC='''SULTANAH SUMBAWA XII m. 1791-1795'''<br>♀ Sultanah Shafiyatuddin<br>Daeng Massiki
|DSB=♂ Lalu Abdullah Syahbandar
|RLI=♀ Ratoe Laija<br>(Putri Ratu Laiya Sara / Putri Sara)
|DJG='''RAJA TALLO'''<br>'''MANGKUBUMI GOWA'''<br>♂ I Mahmud Daeng Sila Karaeng Beroanging Raja Tallo Mangkubumi Gowa
|QQQ=♂ I Tamparang Daeng Taesa Karaeng Cilallang
|ITD=♂ Karaeng Manippi Datu Bonto Mangape
|ATD=♀ Lala Intan Ratu Nong Sasir
|DSM='''SULTAN SUMBAWA X 1765'''<br>♂ '''[[Dewa Masmawa Sultan Mahmud]]'''
|SNA='''SULTAN BANJAR X.b.'''<br>♂ '''[[Sunan Nata Alam]] Sultan Tahmidillah II'''<br>Panembahan Batu<br>(Sultan Tamhidillah)
|RSA=♀ Ratu Syarifah Aminah
|KAS=♂ [[Kiai Adipati Singasari]]
|RWJ=♀ '''Putri Ratu Lawiyah binti Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah [[Muhammad dari Banjar]]'''
|ADB=♂ '''[[Dewa Masmawa Sultan Mahmud]]'''
}}
{{familytree| |!| | | |!| | | |,|-|-|-|(| | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | |!| | | |}}
{{familytree| SMA | | SPA |y| RSA | | SNA |~|~|y| RAI | | | SMK |~|~|~|~|~|~|~|y|~|~|~|~|~|~|~|~|~|~| LAT | | | | RAT |y| AAA | | | | | | | | | | | | DSB | | | | | | | |AAA='''SULTAN BIMA X m. 1818-1854'''<br>♂ Sultan Ismail Muhammad Syah, Rumata Mawa’a Alus, Mantau Dana Sigi
|DSB=♂ Lalu Cela Tureli Belo
|SMK='''SULTAN SUMBAWA XIII'''<br>♂ '''Sultan [[Muhammad Kaharuddin II]]'''
|LAT=♀ Lala Amatollah
|RAT=♀ Ratu.....
|SNA='''SULTAN BANJAR XI.b.'''<br>♂ '''[[Sulaiman dari Banjar]] Sultan Sulaiman Rahmatullah'''
|NRN=♀ Nyai Ratu Intan Sari (Nyai Ratu Sepuh/Nyai Ratna binti [[Kiai Adipati Singasari]]
|RAI=♀ '''[[Njahi Ratoe Intan Sarie]]<ref>Willem Adriaan Rees (1867). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: nader toegelicht (dalam bahasa Belanda). Dutch East Indies: D.A. Thieme. hlm. 22.</ref> <br>dikenal Nyai Ratu Sepuh Ratna binti [[Kiai Adipati Singasari]]<ref>http://www.de-paula-lopes.nl/downloads/bandjermasingen40.htm</ref>
|ADI=♂ Dewa Masmawa '''Sultan [[Muhammad Kaharuddin II]]'''
|MUH='''Pangeran Syarif Muhammad'''(Gusti Kacil /Pangeran Kecil)
|ADU=♀ '''Syarifah Putri Salmah'''
|SMA=♂ [[Raja Kusan]] II(1786-1830): '''[[Pangeran Amir]] bin Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah [[Muhammad dari Banjar]]'''<br> Raja Kusan II menikahi Ratu Amir binti [[Ratu Mas dari Tanah Bumbu]] binti Pangeran Mangu bin [[Pangeran Dipati ]] Tuha II . Sultan Amir [[Pangeran Amir]] tertangkap pada 14 Mei 1787, kemudian diasingkan ke [[Srilangka]].
|SPA='''SULTAN BANJAR XI.a.'''<br><br>♂ Sri Sultan Amirul Mukminin Abdullah (Meninggal Tidak Wajar Di Cekik)
|RSA=♀ Ratu Siti Air Mas (Ratu Siti Aer Mas binti [[Sunan Nata Alam]] Sultan Tahmidillah II Panembahan Batu/Sultan Tamhidillah)
}}
{{familytree| |!| | | | | | | | | | | |!| | | |!| | | | | | | | |,|-|-|-|v|-|-|^|.| | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | }}
{{familytree| PMD |~|~|~|~|~|y|~|~|~| SNA | | NRK |y| RAM | | | DBM | | MTW | | ADI |y| LRP | | RAT |y| SAA | | | | | AAA |~|y|~|~|~|~|~|~|~|~|~|~|~| DSB | | | | |AAA='''SULTAN BIMA XI m. 1854-1868'''<br>♂ Sultan Abdullah Muhammad Syah Rumata Mawa’a Adil
|DSB='''PERMAISURI BIMA'''<br>♀ Siti Saleha Bumi Pertiga
|DBM=♂ Datu Bonto Mangape
|MTW='''SULTAN SUMBAWA XIV'''<br>♂ '''Sultan [[Lalu Mesir]]'''
|ADI='''SULTAN SUMBAWA XV'''<br>♂ '''Sultan Lalu Muhammad [[Amaroe'llah]]'''
|LRP=♀ Lala Rante Patola binti Anwar Abdul Nabi
|RAT=♀ Lala Dendo binti Syahbandar Lalu Abdullah
|SAA=♂ Muhammad Yakub Ruma Kapenta Wadu
|SNA=♀ Ratu Khadijah binti Sultan Sulaiman Rahmatullah '''[[Sulaiman dari Banjar|Sulaiman dari Banjar]]'''
|PMD=♂ Pangeran Mas'ud Menikah Ratu Khadijah binti Sultan Sulaiman Rahmatullah '''[[Sulaiman dari Banjar]]'''
|GKD=♀ '''Ratu Hadijah (Khadijah di peristri Pangeran Mashud bin Sultan Amir bin Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah [[Muhammad dari Banjar]], Berputra [[Pangeran Antasari]]
|NRK='''SULTAN MUDA 1782 SULTAN BANJAR 3 Juni 1825-1 November 1857'''<br>♂ '''Sultan Adam al-Wäthiq billäh [[Adam dari Banjar]]'''
|ADI=♂ Dewa Masmawa '''Sultan Muhammad [[Amaroe'llah]]'''
|ADU=♂ '''Syarif Alwi'''
|RAM=♀ '''Nyai Ratu [[Kamala Sari]]''' binti '''[[Kiai Adipati Singasari]]'''
}}
{{familytree| | | | | | | | |)|-|-|-|.| | | |,|-|-|^|-|-|-|-|.| | | |,|-|-|-|-|-|-|-|+|-|-|-|.| | | |!| | | | | | | | | | | |!| | | | |}}
{{familytree| | | | RPA |y| PAS | | RAS |y| JAY |y| NAL | | RAM | | DME | | BAL |y| ADI | | PAD |y| ANT | | MQB | | PER |y| SIR | | | RAT |y| SMS | | |SMS='''SULTAN DOMPU XX'''<br>♂ Sultan Muhammad Sirajuddin, Manuru Kupa
|RAT='''PERMAISURI DOMPU'''<br>♀ Ratu.........
|SIR='''SULTAN BIMA XIII m. 1881-1915'''<br>♂ Sultan Ibrahim Rumata Mawa’a Taho Perange
|PER='''PERMAISURI BIMA'''<br>♀ Sitti Fatimah binti Lalu Yusuf Ruma Sakuru
|MQB='''MANGKUBUMI BIMA'''<br>♂ Muhammad Qurais bin Muhammad Hidir Raja Bicara Bima
|DME='''DATU TALIWANG'''<br>♂ Daeng Mesir
|BAL=♀ Datu Balasari
|ADI='''DATU RAJA MUDA SUMBAWA'''<br>♂ '''Daeng Mas Kuncir Datu Lolo Daeng Manassa '''
|PAD=♂ Daeng Padusung
|ANT=♀ Daeng Ante Datu Singasari binti M. Yakub Ruma Kapenta Wadu
|JAY='''SULTAN MUDA BANJAR'''<br>♂ '''[[Pangeran Ratu]]'''<br>'''[[Pangeran Sultan Muda Abdur-Rahman]]'''
|NAL=♀ Ratoe Sulthan Abdoel Rachman
(Ratoe Halimah) [[Halimah Al-Banjari]] binti
[[Siti Fatimah Al-Banjari]] binti [[Syarifah Al-Banjari]] binti Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]
|ADI=♂ Raja Muda: '''Daeng Mas Kuncir Datu Lolo'''
|RPA=♀ '''Ratoe Idjah'''(anak Njahi Salamah) di peristri [[Pangeran antasari]]<br /><ref>http://sejarahastrologimetafisika.blogspot.co.id/2011/06/silsilah-kerajaan-banjar.html</ref>
|PAS='''SULTAN BANJAR''' 14 Maret 1862 - 11 Oktober 1862<br>Gusti Inu Kartapati <br>♂ '''[[Pangeran Antasari]]'''<br>Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin
|RAS=♀ Ratu Salmiyah (Ratu Salmah) binti Pangeran Mas'ud bin [[Raja Kusan]] Sultan Amir melahirkan [[Putra Mahkota]] Pangeran Rahmattilah
|RAM='''MANGKUBUMI BANJAR'''<br>♂ '''1857-1862 ♂ [[Pangeran Mangkubumi]] Noch''' [[Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana]]'''
}}
{{familytree| | | | | |,|-|-|-|#|-|-|-|-|-|-|'| |!| | | | | | | | | |,|-|-|-|v|-|^|-|.| | | | | |!| | | | | |!| | | | | |!| | | | | | | | |!|}}
{{familytree| STA |y| RSO | | RSU |~|~|y|~|~|~| JOY |~|~|y| NRN | | DME | | BAL | | ADI |y|~|~| MAR | | | | SMQ |~|y|~| JAY |~|y|~|~|~|~| SMS |SMS='''PERMAISURI BIMA'''<br>♀ Siti Aisyah binti '''SULTAN DOMPU XX'''<br>Sultan Muhammad Sirajuddin
|JAY='''SULTAN BIMA XIV m. 1915-1951'''<br>♂ Sultan Muhammad Salahuddin Marrbora di Jakarta, Ma Kakidi Agama
|SMQ='''PERMAISURI BIMA'''<br>♀ Sitti Maryam
|ADI='''SULTAN SUMBAWA XVI'''<br>♂ '''Sultan [[Muhammad Jalaluddin Syah III]]'''
|DME='''DATU TALIWANG'''<br>♂ Muhammad Kaharuddin<br>Daeng Mappaconga
|BAL=♀ Datu Balasari
|MAR=♀ Siti Maryam Daeng Risompa Datu Ritimu
|JOY='''MANGKUBUMI BANJAR'''<br> 1857-1862 ♂ [[Wirakusuma II dari Banjar]]'''
|STA=♂ Pangeran Sjerief Oemar
|RSO=♀ Ratu Biduri binti '''Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur-Rahman''' [[Abdur Rahman dari Banjar]]
|RSU=♀ Ratu Hasiah binti [[Pangeran Antasari]] meninggal 1858 sebelum [[Perang Banjar]])
|NRN=♀ Nyai Ratu Ratna (Meninggal dalam [[Perang Banjar]])
}}
{{familytree| |,|-|^|-|v|-|-|-|.| | | |!| | |,|-|(| | | |)|-|-|-|v|-|-|-|.| | | |,|-|-|-|(| | | | | | | | | | | | |!| | | | | |!| | |}}
{{familytree| RSA | | RSK | | PGA |y| PBN | |!| JAA | | JAI | | RSH | | PMA | | UDI | | ADI |~|~|~|~|~|y|~|~|~|~| JAY | | | | HAK |y| RMZ | | |RMZ='''PERMAISURI BIMA'''<br>♀ Hj. RM Zubaidah
|HAK='''SULTAN BIMA XV m. 1951-2001'''<br>♂ Sultan Haji Abdul Kahir II, Ama Ka'u Kahi, Ruma Ma Wa'a Busi Ro Mawo
|JAY='''PERMAISURI SUMBAWA'''<br>♀ Siti Khodijah Daeng Ante Ruma Pa'duka
|UDI='''DATU RAJA MUDA SUMBAWA'''<br>♂ Datu Raja Muda Daeng Rilangi
|ADI='''SULTAN SUMBAWA XVII'''<br>♂ '''Sultan [[Muhammad Kaharuddin III]]'''
|JAI=♂ Pangeran Mohamadillah / Pangeran Muhamad
|ADI=♂ Dewa Masmawa '''Sultan [[Muhammad Kaharuddin III]]'''
|PBN=♀ Ratoe Sjerief Aboe Bakar binti [[Pangeran Mangkubumi]] Wira Kasuma [[Wirakusuma II dari Banjar]] diasingkan belanda ke [[Cianjur]] hingga wafat
|RSA=♀ Ratoe Sjerief Ali
|RSK=♀ Ratoe Sjerief Kesoema
|PGA=♂ Pangeran Sjerief Aboe Bakar 1862 diasingkan belanda ke [[Cianjur]] hingga wafat
|JAA=♀ Goesti Ainoen Djariah<br>(anak Nyai Ratoe Hadidjah)
|RSH=♀ Goesti Hasiah
|PMA=♀ Goesti Hapsah Meninggal dalam [[Perang Banjar]]
 
}}
{{familytree| | | | | | | | | | | |!| | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |,|-|-|-|(| | | | | | | | | | | | | |!|}}
{{familytree| | | | | | | | | | | PGA | | | JAI | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | ADU | | ADI |y| RAT | | | | HID |y| HFZ | | | |HFZ='''SULTAN BIMA XVI m. 4 Juli 2013-23 Desember 2013'''<br>♂Sultan Haji Fery Zulkarnain (Dae Ferry)
|HID='''PERMAISURI BIMA'''<br>♀ Hj. Indah Damayanti Putri
|ADI='''SULTAN SUMBAWA XVIII '''<br>♂ '''Sultan [[Muhammad Kaharuddin IV]]'''|JIY=♂ Pangeran Musa Wirakusuma IV dari Banjar
|RAT='''PERMAISURI SUMBAWA'''<br>♀ Datu Tenri
|ADU=♀ Nindo Siti Rahayu Daeng Risompa
|PGA=♀ Syarifah Intan binti Pangeran Sjerief Aboe Bakar diasingkan belanda 1862 ke [[Cianjur]] hingga wafat
|ADI=♂ Dewa Masmawa '''Sultan [[Muhammad Kaharuddin IV]]'''
|JAI=♂ Pangeran Muhammad [[Wirakusuma III dari Banjar]] 1862 diasingkan belanda ke [[Cianjur]] hingga wafat
}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |,|-|-|-|(| | | | | | | | | |!|}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | JOY | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | UDI | | ADI |y| PGR | | | | MPF | |MPF='''Jena Teke SULTAN MUDA BIMA XVII'''<br>♂ Muhammad Putera Ferryandi
|UDI='''PUTRI SUMBAWA'''<br>♀ Daeng Nadia Indriana Hanoum
|ADI='''PUTRI SUMBAWA'''<br>♀ Daeng Sarrojini Naidu
|PGR=♂ Sentot Agus Priyanto |JIY=♀ Ratu |JOY=♂ Pangeran Musa Wirakusuma IV <br> (lahir di [[Cianjur]])
}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |,|-|-|-|+|-|-|-|.| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | JOY | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | AAA | | ADI | | BBB | | | |AAA=♂ Raindra Saadya Ramadhan Priyanto
|ADI=♂ Raihan Omar Hasani Priyanto
|BBB=♂ Rayaka Ali Kareem Priyanto |JOY=♀ Ratu Yuyu Wahyuningsih Wirakusuma V <br> (lahir di [[Cianjur]])
}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |,|-|-|-|+|-|-|-|.| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | JOY | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | AAA | | ADI | | BBB | | | |AAA=
|ADI=
|BBB= |JOY=♂ Gusti Antung Henry Wirakusuma VI <br> (lahir di [[Jakarta]])
}}
{{familytree/end}}
 
== Lihat Pula ==
* [[Abu Bakar Al-Hindi ]]
* [[Abdullah Lok-Gabang]]
* [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]
* [[Syarifah Al-Banjari]]
* [[Siti Fatimah Al-Banjari]]
* [[Halimah Al-Banjari]]
* [[Tuan Bajut]]
* [[Abdul Wahab Bugis]]
* [[Tamjidillah I]]
* [[Sunan Nata Alam]]
* [[Sulaiman dari Banjar]]
* [[Sultan Adam dari Banjar]]
* [[Abdur Rahman dari Banjar]]
* [[Wirakusuma II dari Banjar]]
* [[Wirakusuma III dari Banjar]]
* [[Kamala Sari]]
* [[Kiai Adipati Singasari]]
* [[Pangeran Mangkoe Boemi Nata]]
* [[Pangeran Antasari]]
* [[Panembahan Muda Muhammad Said]]
* [[Adipatie Danoe Radja]]
 
== '''Kekarabatan Kesultanan Banjar Dengan Keluarga Al-Banjari'''==
 
{{chart top|Jalur silsilah }}
{{familytree/start|style=font-size:95%;margin-left: -165px;;line-height:100%;}}
{{familytree/start|style=font-size:95%;margin-left: -165px;;line-height:100%;}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |HSA= ♂ Rasulullah [[Muhammad]] SAW bin Abdullah
}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | FAT |y| HSA | | | | | | | | | | |HSA= ♂ Amirul Mukminin [[Ali]] bin Abi Thalib
|FAT= [[Fatimah az-Zahra]]
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |HSA= ♂ Sayyidina [[Husain bin Ali|Husein]] as-Sibt
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |HSA= ♂ Sayyidina [[Ali Zainal Abidin]]
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |HSA= ♂ Sayyidina [[Muhammad al-Baqir]]
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |HSA= ♂ Sayyidina [[Ja'far ash-Shadiq]]
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |HSA= ♂ Sayyid [[Ali al-Uraidhi]]<br>(Ali al Qaim bin al Basrah)
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |HSA= ♂ Sayyid [[Muhammad an-Naqib]]
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |HSA= ♂ Sayyid [[Isa ar-Rumi]]
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |HSA= ♂ Imam [[Ahmad al-Muhajir]]
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |HSA= ♂ Imam 'Ubaidillah
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |HSA= ♂ Imam Alwi ([[Alawiyyin]]) Abi [[Sayyid|Sa'adah]]
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |MTW= ♂
|HSA= ♂ Sayyid Muhammad Maula Shama’ah
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |MTW=
|HSA= ♂ Sayyid Alwi
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |MTW=♂
|HSA= ♂ Sayyid [[Ali Khali' Qasam]]<br>(+ 1133 M)
 
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | |}}
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | |MTW=♂
|HSA= ♂ Syaikh Sayyid [[Muhammad Shahib Mirbath]]<br>(+ 1161 M)
 
}}
 
{{familytree| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |)|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|.|}}
{{familytree| | | | | | | | MTW | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | AAF | | ||MTW=♂ Saudagar Mangkubumi<br>(Jantam)
|HSA= ♂ Sayyid Ali Walidil Faqihi / Ali Faqih Nuruddin
|AAF= Sayyid Alwi Ammul Faqihi
}}
 
{{familytree| | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | }}
{{familytree| | | | MTU | | MTW | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | AMA | |MTW='''RAJA NEGARA DIPA'''<br>♂ Ampu Jatmaka
|MTU= [[Hayam Wuruk|'''RAJA MAJAPAHIT''']] + 1389 M )
|HSA= ♂ Sayyid [[Muhammad al-Faqih Muqaddam]]<br>(+ 1232 M)
|AMA= Sayyid Abdul Malik [[Azmatkhan]]
}}
 
{{familytree| | | | |!| | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |)|-|-|-|.| | | | | | | |!| | | | | | | | | }}
{{familytree| | | | MTU | | MTU | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | AMA | | | | | | IMA | | | | |MTW='''RAJA NEGARA DIPA'''<br>♂ Lambung Mangkurat
|MTU='''RAJA NEGARA DIPA'''<br>♂ Maharaja Suria Nata<br>(Raden Aria Gegombak [[Janggala]] Rajasa)
|HSA= ♂ Sayyid Ali
|IMA= Sayyid Abdullah
|AMA= Alwi al Ghayyur
|IMI=
}}
{{familytree| | | | |!| | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | |!| | | | | | | |!| | | | | | | | | }}
{{familytree| | | | MTU | | MTW | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | ASI | | | | | | ASJ | | |MTW='''Putri NEGARA DIPA'''<br>♀ Putri Huripan
|MTU='''Pangeran NEGARA DIPA'''<br>♂ Pangeran Suria-Wangsa
|HSA= ♂ Sayyid Hasan al-Turabi
|ASI= Ali Maula Ad Dark
|ASJ= Sayyid Ahmad Jalal Syah
}}
 
{{familytree| | | | |!| | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | |!| | | | | | | |!| | | | | | | | | | }}
{{familytree| | | | MTU |y| MTW | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | RSD | | HSA | | JAA | | | | | | JAH | | |MTU='''RAJA NEGARA DIPA'''<br>♂ Maharaja Carang Laleyan
|MTW='''RAJA NEGARA DIPA'''<br>♀ Putri Kalungsu
|HSA= ♂ Sayyid Muhammad Asadillah
|JAH= [[Jamaluddin Akbar al-Husaini]]<br>(Syekh Jumadil Kubro)
|JAA= Muhammad al-Mauladawilah
|RSD='''PANGERAN MAJAPAHIT'''<br>♂ Lembu Sura<br>(anak Brawijaya V)
|AAI=
}}
 
{{familytree| | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | |!| | | |!| | | | | | | |!| | | | | | | | | }}
{{familytree| | | | | | MTW | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | RSD | | HSA | | ANI | | | | | | ANA | | |MTW='''RAJA NEGARA DAHA I'''<br>♂ Maharaja Sari Kaburungan<br>[[Raden Sekar Sungsang]]
|HSA= ♂ Sayyid Hasan Mu'allim
|ANA= Sayyid Ali Nurul Alam
|ANI= Abdurrahman Asseqaf
|RSD='''RAJA SUKADANA I'''<br>♂
|AAI=
}}
 
{{familytree| | | | |,|-|^|-|.| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | |!| | | |!| | | | | | | |!| | | | | | | | | }}
{{familytree| | | | MTW | | MTU | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | RSD | | HSA | | SAA | | | | | | SAU | | |MTW='''Pangeran NEGARA DAHA'''<br>♂ Raden Bangawan
|MTU='''RAJA NEGARA DAHA II'''<br>♂ Maharaja Sukarama
|HSA= ♂ Sayyid Muhammad al-Jamalullail
|SAU= [[Syarif Abdullah Umdatuddin]]
|SAA= Syaikh Abu Bakar As Sakran
|RSD='''RAJA SUKADANA II'''<br>♂
|AAI=
}}
 
{{familytree| | | | |!| | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | |!| | | |)|-|-|-|.| | | |!| | | | | | | | | }}
{{familytree| | | | MTW |y| MTU | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | RSD | | HSA | | SGA | | AAI | | SGJ | | |MTW='''Pangeran NEGARA DAHA'''<br>♂ Raden Mantri Alu
|MTU='''Putri NEGARA DAHA'''<br>♀ Putri Galuh Baranakan
|HSA= ♂ Ali xxxxx ?
|SGJ= Syarif Hidayatullah<br> [[Sunan Gunung Jati]]
|SGA=Ali Shohib Al Wirid Al Sakran
|AAI= Abdullah Al Idrus Al Akbar <br>(datuk seluruh keluarga Al Aidrus)
|RSD='''RAJA SUKADANA III'''<br>♂
|AAA=
}}
 
{{familytree| | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | |!| | | |!| | | |!| | | |!| | | | | | | | | }}
{{familytree| | | | | | MTW | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | RSD | | HSA | | MHA | | AAI | | MHB | | |MTW='''SULTAN BANJAR I 1500-1546'''<br>♂ Sultan [[Suriansyah]]
|HSA= ♂ Sayyid Abdurrahman
|MHB= '''SULTAN BANTEN'''<br>[[Maulana Hasanuddin dari Banten|Sabakingkin]]
|MHA= Abdurrahman
|RSD='''RAJA SUKADANA IV'''<br>♂
|AAI= Syaikh
}}
 
{{familytree| | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | |!| | | |!| | | |!| | | |!| | | | | | | | | }}
{{familytree| | | | | | MTW | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | RSD | | HSA | | MYA | | AAI | | MYB | | |MTW='''SULTAN BANJAR II'''<br>♂ Sultan [[Rahmatullah]]
|HSA= ♂ Sayyid Muhammad / Ahmad ?
|MYB= [[Maulana Yusuf dari Banten]]
|MYA= Syahabuddin Al-Akbar
|RSD='''RAJA SUKADANA V'''<br>♂
|AAI= Abdullah
}}
 
{{familytree| | | | |,|-|^|-|.| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | |!| | | |!| | | |!| | | |!| | | | | | | | | }}
{{familytree| | | | MTW | | MTU | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | RSD | | HSA | | MMA | | AAI | | MMB | || | | | |MTW='''SULTAN BANJAR III'''<br>♂ Sultan [[Hidayatullah I]]
|MTU='''Pangeran BANJAR'''<br>♂ Pangeran Demang
|HSA= ♂ Sayyid Salim
|MMB= [[Maulana Muhammad dari Banten]]
|MMA= Abdurrahman Al Qhodi
|RSD='''RAJA SUKADANA VI'''<br>♂
|AAI= Husein
}}
 
{{familytree| | | | |!| | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | |!| | | |!| | | |!| | | |!| | | | | | | | | }}
{{familytree| | | | MTW |y| MTU | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | RSD | | HSA | | AMA | | AAI | | AMB |MTW='''SULTAN BANJAR IV'''<br>♂ Sultan [[Mustain Billah]]
|MTU='''Putri BANJAR'''<br> Ratu Agung
|HSA= ♂ Sayyid Muhammad
|AMB= [[Abu al-Mafakhir dari Banten]]
|AMA= Syahabuddin Al-Asghor
|RSD='''RAJA SUKADANA VII'''
|AAI=Ahmad Ash Shalaibiyyah
}}
 
{{familytree| | | | |,|-|^|-|-|-|-|-|-|-|-|-|v|-|-|-|v|-|-|-|-|-|-|-|-|-|.| | | | | |!| | | |!| | | |!| | | |!| | | |!| | | | | | | | | }}
{{familytree| | | | MTW | | | | | | | | | | PDD | | DPT | | | | | | | | DJG | | | | RSD | | HSA | | AMA | | AAI | | AMB | | | | | | | | | |DPT='''MANGKUBUMI BANJAR'''
<br>♂ Sultan [[Rakyatullah]]
|MTW='''SULTAN BANJAR V'''
<br>♂ Sultan [[Inayatullah]]
|DJG='''RAJA KOTAWARINGIN I'''
<br>♂ '''[[Ratu Bagawan dari Kotawaringin|Pangeran Dipati Anta-Kasuma]]'''
|PDD='''MANGKUBUMI BANJAR'''
<br> ♂ Panembahan di Darat
|HSA= ♂ Sayyid Abdullah
|AMB= [[Abu al-Ma'ali Ahmad]]
|AMA= Muhammad
|RSD='''RAJA SUKADANA VIII'''<br>Girie Koesoema
|AAI= Abu Bakar Al Hindi
}}
 
{{familytree| | | | |)|-|-|-|v|-|-|-|.| | | |!| | | |)|-|-|-|.| | | |,|-|^|-|.| | | |!| | | |!| | | |!| | | |!| | | |!| |}}
{{familytree| | | | MTW | | DPT | | GBT |y| PDT | | PAW | | MUM |y| DAD | | PGL |y| RSD | | HSA | | SAA | | AAI | | SAT | | | | | | | | | | | | |DPT='''PEMANGKU SULTAN BANJAR'''
<br>♂ [[Sultan Agung dari Banjar|Sultan Dipati Anom]]
|MTW ='''SULTAN BANJAR VI'''
<br> ♂ Sultan [[Saidullah]]
|DJG = ♂ Pangeran Purbanagara
<br>Raden Kasuma Wijaya
<br>Raden Huju
|PGL = ♀ Putri Gelang
|PDT ='''RAJA TANAH BUMBU I'''
<br> ♂ Pangeran Dipati Tuha
<br>Raden Halus
|GBT = ♀ Gusti Batar
|PAW= ♂ [[Pangeran Aria Wiraraja]]<br>Raden Surya<br>(Raden Hangkut)
|MUM= ♀ Putri Samut<br>(Putri Galuh Hasanah)
|DAD= ♂ Ratu Amas<br>Pangeran Mas Dipati<br>(Raja Kotawaringin II)
|RSD='''RAJA SUKADANA IX'''<br>Girie Moestaka<br>Girie Moestapha<br>Raden Saradewa<br>Raden Saradipa
|HSA= ♂ Salim
|SAT= [[Tirtayasa dari Banten]]
|SAA= Ali
|AAI= Abdullah
}}
 
{{familytree| | | | |)|-|-|-|v|-|-|-|.| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | |!| | | |!| | | |L|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|v|-|-|-|v|-|-|-|.|}}
{{familytree| | | | MTW | | DJG | | DPT | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | PGL | | | | HSA | | ANA | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | AAA | | AAB | | AAI | | | | | | | | | |DPT=♂ Raden Basus
<br>Pangeran Suria Negara
<br>Sultan Saidillah 2
|MTW='''SULTAN BANJAR VII'''
<br>♂ Raden Bagus
<br>Pangeran Suria Angsa
<br>Sultan [[Amarullah Bagus Kasuma]]
<br>Sultan Tahlillah
|DJG= ♀ Gusti Gade
|PGL= ♂ '''[[Pangeran Putra]]'''
<br>Pangeran Muda (Mahkota)
<br>'''Raden Buyut Kasuma Matan'''
<br>(Gusti Kesuma Matan)
|HSA= ♂ Habib Muhammad al-Kadrie
|ANB= [[Abu an-Nasr dari Banten]]
|ANA= Muhammad
|AAA= Datu Muharam
|AAB= Datu Syarif Al-Hasyim<br>(Mariang)
|AAI= Sultan Abdurrasyid Mindanao<ref>https://silsilahabdurrasyid.wordpress.com/</ref>
}}
 
{{familytree| | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | |}}
{{familytree| | | | STL | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | PTH | | | | | | ABD | | | | | | | | | | |STL='''SULTAN BANJAR'''<br>♂ '''Sultan Tahmidullah'''<br>(Panembahan Kuning)
| ABD= ♂ Tuan Penghulu Abu Bakar
| PTH= ♂ Pangeran.......|HSA= ♂ Husein
}}
{{familytree| |,|-|-|^|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|#|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|.| | | | | | | | | |!| | | | | | | |!| | }}
{{familytree| PAS | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | | | | | | | | ADI | | | | | | | | PTH |y| RSM | | ABD | | MZA | | PAS='''SULTAN BANJAR'''<br>♂ '''Sultan Tahmidullah'''<br>(Panembahan Kuning) |HSA= ♂ Ahmad
| PTH= ♂ Pangeran Thoha
| RSM= ♀ Ratu Salimah
| ABD= ♂ Abdullah Lok Gabang
| ADI= '''MANGKUBUMI BANJAR'''<br>♂ '''Sultan [[Tamjidillah I]]'''<br>'''[[Sultan Sepuh dari Banjar]]'''
| PAS= '''SULTAN BANJAR'''<br>♂ [[Sultan Hamidullah]]<br>(Sultan Kuning)
| MZA= Kapitan Kodok
}}
{{familytree| |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | |!| | | | | |!| | |!| | |}}
{{familytree| PAS | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | RAM |~|~|y| SMA |y| MZA | | HAL | | ADI='''MANGKUBUMI BANJAR'''<br>♂ '''Sultan [[Tamjidillah I]]'''<br>'''[[Sultan Sepuh dari Banjar]]'''|HSA= ♂ Husain
| PAS='''SULTAN BANJAR'''<br>♂ '''[[Muhammad dari Banjar|Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah]]'''
| ADB= ♂ Dewa Masmawa '''Sultan [[Muhammad Jalaluddin Syah II]]'''
| RAM= ♀ Ratu Aminah
| SMA= ♂ '''Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]]'''
| MZA= ♀ [[Tuan Guwat]]<br>(Go Hwat Nio)
| HAL= Haji Abdul Latif
}}
{{familytree| |)|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|#|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|-|.| | | |)|-|-|-|-|-|-|-|v|-|-|-|.| | | |!| | | |!| | | | | | | | | | | | | | }}
{{familytree| |!| | | DKB | | | | | | KAS | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HSA |y| AKA | | | | | | | | | RWJ |y| ADI |y| SNU | | SNI | | DJG | | UKS | | MZA | | | | | | | | | | | | | | | | | | |AKA=♀ Ratoe Sjerip Banun<br>'''Ratu Syahranum'''<br>Putri Syara<br>Utin Kasmiri |HSA= ♂'''SULTAN PONTIANAK I'''<br>♂ [[Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie]]
| ADI= '''MANGKUBUMI BANJAR'''<br>♂ '''[[Sunan Nata Alam]]'''<br>Sultan Tahmid Ilah II<br>(Panembahan Batu)
| SNU= ♀ Ratu Syarifah Aminah<br>binti Syarif Nuh mufti Prambanan
| KAS= ADIPATI BANUA LIMA<br>♂ [[Kiai Adipati Singasari]]
| SNI= ♂ Pangeran Mangku Dilaga
| DJG= Pangeran Arya Mangku Negara
| RWJ= ♀ '''Putri Lawiyah'''
| ADB= ♂ '''[[Dewa Masmawa Sultan Mahmud]]'''
| PAS= '''SULTAN BANJAR'''<br>♂ '''[[Muhammad dari Banjar|Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah]]'''
| DKB= ♂ [[Datu Kabul]]
| SNA= ♂ [[Dewa Masmawa Sultan Mahmud]]
| UKS= MUFTI<br>♂ Pangeran H. Ahmad
| MZA= ♂ Hasanuddin
}}
{{familytree| |!| | | |!| | | |,|-|-|-|+|-|-|-|v|-|-|-|v|-|-|-|v|-|-|-|v|-|-|-|v|-|-|-|v|-|-|-|.| | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | |,|-|-|-|(| | | |!| | | | | | | | | | | | }}
{{familytree| PAS | | SMA |y| AOE | | TDN | | TWN | | NON | | JAY | | NOG | | AAA | | BBB | | NRN |~|~|y|~|~|~|~|~|~|~|~|~|~|~|~| ADI |~|~|y|~|~| NSG | | PMD | | UKS | | MZA | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | PAS= ♂ Pangeran Amir
| JAY= ♀ Nyai Srikandi
| NON= ♀ [[Nyai Rika]]| NOG= ♀ Alooh Amimah
| AAA= ♀ [[Alooh Angool]]
| BBB= ♀ Alooh Noersari
| NRN= ♀ [[Njahi Ratoe Intan Sarie]]br>(Nyai Ratu Sepuh)
| AOE= ♀ [[Alooh Oengka]]
| TDN= ♂ [[Tumenggung Dipa Nata]]| TWN= ♂ [[Kiai Temenggung Warga Nata]]
| RAI= '''MANGKUBUMI BANJAR'''<br>♂ '''[[Ratoe Anom Ismail]]'''<br>Ratu Anom Mangkubumi Sukma Dilaga
| ADI= '''SULTAN BANJAR'''<br>♂ '''[[Sulaiman dari Banjar|Sultan Sulaiman Rahmatullah]]'''<br>'''Sultan Sulaiman Saidullah II'''<br>Sultan Sulaiman Al-Mu'tamid 'Alâ Allâh
| MUH= '''Syarif Muhammad'''<br>Pangeran Kecil
| ADU= ♀ '''Syarifah Salmah'''<br>Syarifah Putri
| SMA= ♂ [[Kiai Ngabehi Jaya Negara]] <br>(Pambakal Karim)
| NAK= ♀ Nyai.......
| PHM= ♂ Pangeran Haji Muhammad
| UKS= ♂ H.M. Sa'id Khatib
| PMD= ♂ Pangeran Muhammad
| MZA= ♂ H.M. Khalid
| NSG= ♀ Njahi Siti Gading<ref name="De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: nader toegelicht">{{cite book
| pages= 22
| author= Willem Adriaan Rees
| url= https://books.google.co.id/books?id=EZZFAQAAMAAJ&pg=PA22&dq=njahi-siti-gading&hl=jv&sa=X&ved=0ahUKEwiexK2gpIPoAhXv4XMBHYCOBKoQ6AEIJTAA#v=onepage&q=njahi-siti-gading&f=false
| title= De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: nader toegelicht
| language= nl
| location= Dutch East Indies
| publisher= D.A. Thieme
| volume=
| year= 1867
}}</ref>
}}
{{familytree| |!| | | |,|-|^|-|.| | | |!| | | |,|-|-|-|-|-|-|-|v|-|-|-|v|-|-|-|-|-|-|-|v|-|-|-|v|-|-|-|(| | | | | | | | | | | | | |!| | | |)|-|-|-|-|-|-|-|.| | | |!| | | |!| | | | | | | | | | | |}}
{{familytree| PAS | | PMD | | NUM | | NRM |y| PKS | | NRK |y| GKD | | RAM |y| NUM | | RSA | | PBS | | RHM |y| PHM |y| NAK | | | | ADI | | RUM |y| PSA | | PAH |y| UKS | | MZA | | | | | | |GKD='''SULTAN BANJAR'''<br>♂ '''[[Sultan Adam al-Wâthiq billâh]]'''
| PAS= ♂ Pangeran Mas'ud
| PMD= ADIPATI BANUA LIMA<br>♂ Kiai [[Adipatie Danoe Radja]]
| PBS= ♂ Pangeran Perbatasari
| RSA= ♀ Ratoe Sungging Anum
| SAB= ♂ Sjerief Akil<br>(Syarif Husin bin Uwad Bahasyim)
| NRK= ♀ Njahi Ratoe [[Kamala Sari|Koemala Sarie]]
| NRM= ♀ [[Nyai Rami]]
| PKS= ♂ [[Pangeran Kasirr]]
| ADI= ♂ '''Pangeran Singasari'''
| RAM= '''MANGKUBUMI BANJAR'''<br>♂ '''[[Pangeran Mangkoe Boemi Nata]]'''<br>(Pangeran Husin)
| NUM= ♀ [[Nyai Intan]]<br>(anak [[Alooh Oengka]] binti [[Kiai Adipati Singasari]])
| RHM= ♀ Ratu [[Salamah Haji Musa]]<br>binti Sultan Sulaiman
| PHM= '''RAJA KUSAN'''<br>♂ [[Pangeran Haji Musa]]
| NAK= ♀ Nyai ......
| PAH= ♂ Pangeran Ahmad<br>(Adipati Kandangan)
| RUM= ♀ Ratoe Sjerief Akil<br>(Goestie Oemie)
| PSA= ♂ Sjerief Akil<br>(Syarif Husin bin Uwad Bahasyim)
| UKS= ♀ Ummi Kalsum
| AAM= ♀ '''Antung Aminah'''
| MZA= ♂ H. Abdullah
 
}}
{{familytree| |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | |)|-|-|-|-|-|-|-|v|-|-|-|.| | | |!| | | |!| | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | |!| | | | | |!| | | | | | | | | }}
{{familytree| PAS | | NBA |y|~|~|~|~|~|~|~|~|~|~|~|~|~|~| JAY |~|~|y|~|~| NAL | | | | | | RAM | | GAS |y| PAK | | PJS |y| NAK | | ADI | | | | | | | | | | | | PAM | | | | MZA | | | | | | | | | | | JAY='''SULTAN MUDA BANJAR'''<br>♂ '''Sulthan Moeda Abdoel Rachman'''<br>(Pangeran Ratu)
| PAS= ♂ Pangeran Antasari
| NAL= ♀ Ratoe Sulthan Abdoel Rachman<br>(Goestie Siti)<ref name="De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: nader toegelicht"/>
| NBA= ♀ Nyai Besar Aminah<br>(Nyai Dawang)
| ADI= ♂ '''Pangeran Haji Abu Bakar'''
| RAM= ♂ Pangeran Kasoema Ningrat
| RUM= '''MANGKUBUMI BANJAR'''<br>♂ '''[[Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana]]'''<br> Pangeran Noch
| GAS= ♀ Gusti Abun Sari
| PAK= '''RAJA KUSAN/PULAU LAUT'''<br>♂ [[Pangeran Abdoel Kadir]]
| NAK= ♀ Nyai Ambak <br>(adik Nyai Ratu Kamala Sari)
| PAM= ♂ Gusti Kacil<br>Pangeran Mas Muda<br>Pangeran Abdul Majid
| AAM= ♀ Arabiah
| MZA= ♂ H. M. Saad
| PJS= '''RAJA PULAU LAUT'''<br>♂ [[Pangeran Djaija Samitra]]
}}
{{familytree| |!| | | | | |!| | | | | | |,|-|-|-|-|-|-|-|v|-|-|-|-|^|-|-|.| | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | |!| | | | | |!| | | | | | | | | | | | | |!| | | | | |!| | | | }}
{{familytree| PAS | | | STA | | PDK |y| RDK | | GSA |y| JAY |y| NRH | | RSO |y| PSO | | GSP | | | | | RPL | | | | | | PJS | | | | ADI | | | | | | | | | | | | PAM | | | | MZA | | | | | | | | | | | |JAY='''SULTAN BANJAR'''<br>♂ '''Pangeran Mangkubumi'''<br>
'''Sultan Hidayatullah Halil-li'llah'''<br>(Gusti Andarun)
| PAS= MANGKUBUMI/SULTAN BANJAR XVI<br>♂ Panembahan Muhammad Said
| PDK= ♂ Pangeran Djaya Kesoema<br>(Radin Toeyong)<br>bin Pangeran Amir<br>bin Pangeran Mangkoe Boemi Nata
| RDK= ♀ Ratoe Djaya Kesoema<br>(Ratoe Rampit)
| RSO= ♀ Ratoe Sjerief Oemar
| PSO= ♂ Pangeran Sjerief Oemar
| STA= '''SULTAN BANJAR'''<br>♂ '''Pangeran Ratu'''<br>'''Sultan Tamjidillah al-Watsiq Billah'''
| GSA= ♀ Goestie Sitie Ayer Maas<br>binti Pangeran Tahhmid<br>bin [[Sulaiman dari Banjar|Sultan Sulaiman]]
| NRH= ♀ Nyai Rahamah
| ADI= ♂ '''Pangeran Umar'''
| GSP= ♂ Goesti Sopie
| RPL= '''RAJA PULAU LAUT'''<br>♂ Pangeran Berangta Kasuma
| PAM= ♂ Gusti Abdul Hamid
| AAM= ♂ '''K.H. Anang [[Djazouly Seman]]'''
| MZA= ♂ H. M. Seman
| PJS= ♂ [[Pangeran Kasoema Giri]]<br>(Goesti Abdoellah)
 
}}
{{familytree| |!| | | | |!| | | |,|-|-|-|-|-|-|-|-|-|(| |!| |)|-|-|-|-|-|-|-|-|-|.| | | |!| | | | |,|-|^|-|.| | | |,|-|^|-|.| | | |!| | | | | | | | | | | | | |!| | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | }}
{{familytree| PAS | | | PGA |y| PBN | | | | PKI |y| RKI |!| JAY |y| JOY | | | | RSH |y| PMA | | | RPL | | RPA | | PJS | | PJA | | ADI | | | | | | | | | | | | PAM | | | | MZA | |JAY=♀ Goesti Serief Banoen
| PAS= ♂ Gusti Muhammad Arsyad
| ADI= ♂ '''Pangeran Jumberi'''
| PBN= ♀ Poetri Boelan
| PGA= ♂ Pangeran Amin
| JOY= ♂ Pangeran Muhammad
| RSH= ♀ Ratoe Saléha
| PMA= ♂ Pangeran Mohhamad Ali Bassa<br>(Goesti Isa)
| RPL= '''RAJA PULAU LAUT'''<br>♂ Pangeran Amir Husin Kasuma
| RPA= '''RAJA PULAU LAUT'''<br>♂ Pangeran Abdurrahman Kasuma
| NFM= ♀ Nyai Fatimah
| PKI= ♂ Pangeran Kesoema Indra<br>bin Pangeran Kassir<br>bin [[Sulaiman dari Banjar|Sultan Sulaiman]]
| RKI= ♀ Ratoe Kesoema Indra
| PAM= ♂ Gusti Abdul Manaf
| AAM= ♂
| MZA= ♂ Abdul Manaf
| PJS= ♂ H. Gusti Ali
| PJA= ♂ Goesti M.Basoe
}}
{{familytree| |!| | | | | | |!| | | | | | | | | |!| | | |!| | | |!| | | | | | | | | |!| | | | | | |!| | | | | | | |!| | | |!| | | |!| | | | | | | | | | | | | |!| | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | }}
{{familytree| PAS | | | | | PGA | | | | | | | | PKI | | JAE | | JAY | | | | | | | | PMA | | | | | RPL | | | | | | PJS | | PJA | | ADI | | | | | | | | | | | | PAM | | | | MZA | |JAY=♂ Pangeran Abdullah
| PAS= ♂ Gusti Muhammad Hussein
| PSB= ♂ Pangeran ......
| ADI= ♂ '''Sultan [[Khairul Saleh|Haji Khairul Saleh Al-Mu'tashim Billah.]]'''<br> سلطان المعتصم بالله
| PGA= ♂ Gusti .....
| PMA= ♀ Ratu Halimah
| RPL= '''RAJA PULAU LAUT'''<br>♂ Pangeran M. Aminullah Kasuma
| PKI= ♂ Pangeran Mohhamad Hanafia
| JAE= ♂ Pangeran Shashra Kesuma <br>(anak Nyai Noerain)
| PAM= ♂ Gusti Yanto Manaf
| AAM= ♂
| MZA= ♂ Abdul Gani
| PJS= ♂ H. Gusti Damarmansjah
| PJA= ♂ Goesti Abdoellah
}}
{{familytree| |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | |!| | | |!| | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | }}
{{familytree| PAS | | | | | | | | | | | | | | | | | | | JAE | | JAY |y| RAZ | | | | | | | | | | | RPL | | | | | | PJS | | PJA | | ADI | | | | | | | | | | | | | | | | | | MZA | |JAY=♂ Gusti Dawud
| PAS= ♂ Gusti Abdul Wahab
| RAZ= ♀ R.A. Zakiyah
| RPL= ♀ Putri Jahrah Kasoema
| ADI= ♂ H. Gusti Dhia Hidayat
| JAE= ♂ Gusti .....
| PAM= ♂ Gusti Abdul Hamid
| MZA= ♂ KH. [[Muhammad Zaini Abdul Ghani]]
| PJS= ♂ Pangeran Chairiansjah
| PJA= ♂ Goesti Moehammad
}}
{{familytree| |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | |!| | | |!| | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | }}
{{familytree| PAS | | | | | | | | | | | | | | | | | | | JAE | | | | JAY |y| NMF | | | | | | | | | RPL | | | | | | PJS | | PJA | | ADI | | | | | | | | | | | | | | | | | | MZA| |JAY=♂ Raden Yusuf Dawud
| PAS= ♂ Gusti .....
| NMF= ♀ Ning Munifah
| RPL= ♂ Gusti Chaldoen
| ADI= ♂ Gusti .....
| JAE= ♂ Gusti .....
| MZA= ♂ H. Ahmad Hafi Badaly
| PJS= ♂ Gusti Rendy Firmansyah
| PJA= ♂ Goesti....
}}
{{familytree| |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | |!| | | |!| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | }}
{{familytree| PAS | | | | | | | | | | | | | | | | | | | JAE | | | | | | JAY | | | | | | | | | | | RPL | | | | | | PJS | | PJA | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |JAY=♂ Ismail Hasyim
| RPL= ♂ Gusti Helyadi
| JAE= ♂ Gusti .....
| PAS= ♂ Gusti .....
| MZA= ♂
| PJS= ♂ Gusti .....
| PJA= ♂ Goesti....
}}
{{familytree/end}}
 
{{chart/end}}
{{chart bottom}}
 
== Bacaan Lanjutan ==
* Abu Daudi, ''Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari Tuan Haji Besar'', (Martapura: Sekretariat Madrasah Sullamul Ulum, 1996), h.28
{{Portal bar|Islam|Indonesia|Sejarah|Biografi}}
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
{{Datu di Kalimantan Selatan}}
== Bacaan lanjutan ==
|}
* Abu Daudi, ''Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari Tuan Haji Besar'', (Martapura: Sekretariat Madrasah Sullamul Ulum, 1996), h.28
[[Kategori:Tokoh Banjar1725]]
[[Kategori:MazhabKelahiran Syafi'i1725]]
[[Kategori:1790]]
[[Kategori:Kematian 1790]]
{{lifetime|1725|1790
|Siti Fatimah Al-Banjari}}
[[Kategori:1828]]
[[Kategori:Cendekiawan Muslim|Abdul Wahab Bugis]]
[[Kategori:Ahli fikih Indonesia|Abdul Wahab Bugis]]
[[Kategori:Datuk-datuk di Kalimantan|Abdul Wahab Bugis]]
[[Kategori:Ulama Martapura|Abdul Wahab Bugis]]
[[Kategori:Ulama Banjar|Abdul Wahab Bugis]]
[[Kategori:Tokoh Banjar|Abdul Wahab Bugis]]
[[Kategori:Mazhab Syafi'i|Abdul Wahab Bugis]]
[[Kategori:Ulama Banjar|Abdul Wahab Bugis]]
[[Kategori:Ulama Indonesia|Abdul Wahab Bugis]]
[[Kategori:Ulama|Abdul Wahab Bugis]]
[[Kategori:Tokoh Banjar|Abdul Wahab Bugis]]
[[Kategori:Mazhab Syafi'i|Abdul Wahab Bugis]]
[[Kategori:Ulama Bugis|Abdul Wahab Bugis]]
[[Kategori:Ulama Banjar|Abdul Wahab Bugis]]
[[Kategori:Ulama Indonesia|Abdul Wahab Bugis]]