Anwar Usman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 15:
| successor = [[Suhartoyo]]
| office2 = Daftar Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia{{!}}Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi
| order2 = ke-56
| term_start2 = 14 Januari 2015
| term_end2 = 1 April 2018
Baris 22:
| predecessor2 = [[Arief Hidayat (hakim)|Arief Hidayat]]
| successor2 = [[Aswanto]]
 
| office3 = [[Daftar hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia|Hakim Konstitusi Republik Indonesia]]
| order3 =
| term_start3 = 6 April 2011
| term_end3 = 22 April 2024
|appointer3 appointer3 = [[Mahkamah Agung]]
| president3 = [[Joko Widodo]]
| predecessor3 = [[Muhammad Arsyad Sanusi|M. Arsyad Sanusi]]
| successor3 = Akan ditentukan
 
 
 
| birth_date = {{birth date and age|1956|12|31|mf=y}}
| birth_place = [[Kabupaten Bima|Bima]], [[Nusa Tenggara Barat]], Indonesia
| death_date =
| death_place =
Baris 42 ⟶ 38:
| parents = {{plainlist|
* Usman A. Rahim
* [[Hajjah|Hj.]] St. Ramlah}}
| spouse = Suhada (–2021)<ref name=":0">{{Cite news|date=2021-02-26|title=Istri Ketua MK Meninggal Dunia |url=https://news.detik.com/berita/d-5472547/istri-ketua-mk-meninggal-dunia|access-date=2022-05-26|publisher=Detik|author=Andi Saputra|first=Andi|last=Saputra|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref><br />{{menikah|Idayati|26 May 2022}}<ref name=":1">{{Cite news|date=2022-05-26|title=SAH! Anwar Usman Resmi Menikah dengan Adik Jokowi, Idayati |url=https://www.tribunnews.com/nasional/2022/05/26/sah-anwar-usman-resmi-menikah-dengan-adik-jokowi-idayati|access-date=2022-05-26|publisher=Tribun News|author=Pravitri Retno Widyastuti|editor-first=Siti Nurjannah|editor-last=Wulandari|first=Pravitri Retno|last=Widyastuti|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}</ref>
| children = 3<!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->
| residence = [[Serpong, Tangerang Selatan|Serpong]], [[Tangerang Selatan]]
| alma_mater = {{ubl|[[Universitas Islam Jakarta]]|Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Institute of Business Law and Management <br/>[[Universitas Gadjah Mada]]}}
| occupation = {{hlist|[[Guru]]|[[Hakim Konstitusi|hakim]]}}
| religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
| signature =
Baris 53 ⟶ 47:
| footnotes =
| relatives = {{unbulleted list|[[Joko Widodo]] (ipar)|[[Gibran Rakabuming Raka]] (keponakan)|[[Kahiyang Ayu]] (keponakan)|[[Kaesang Pangarep]] (keponakan)}}
| profession = [[Hakim]]
}}
 
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Anwar Usman''', [[Sarjana Hukum|S.H.]], [[Magister|M.H.]] ({{lahirmati|[[Bima]]|31|12|1956}}) adalah seorang [[Hakimseorang Konstitusi|hakim konstitusi]]dan ahli hukum Indonesia yang menjabat sebagaimerupakan [[Daftar KetuaPimpinan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia|Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia]] ke-6yang keenam. SebelumnyaIa terpilih untuk menduduki jabatan tersebut pada tanggal 2 April 2018, menggantikan [[Arief Hidayat (hakim)|Arief Hidayat]].<ref>{{cite news|last1=Sapiie|first1=Marguerite Afra|date=2 April 2018|title=Anwar Usman sempatelected as new Constitutional Court chief justice|url=http://www.thejakartapost.com/news/2018/04/02/anwar-usman-elected-as-new-constitutional-court-chief-justice.html|publisher=The Jakarta Post|access-date=9 April 2018}}</ref> Ia sebelumnya menjabat sebagai [[Daftar Wakil KetuaPimpinan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia|Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia]] ke-5kelima.<ref>[http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.Hakim&menu=3 AnwarMahkamah UsmanKonstitusi memulaiRepublik [[karier]Indonesia - Hakim Konstitusi]. sebagaiOfficial seorangwebsite [[guruof honorer]]the padaConstitutional 1975Court of Indonesia. SuksesAccessed meraih30 gelarMay 2016.</ref> Usman menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi selama empat tahun sebelum dikukuhkan sebagai Wakil Ketua MK. Sebelum menggantikan [[SarjanaMuhammad Arsyad Sanusi|Arsyad HukumSanusi]] sebagai hakim MK pada 1984bulan April 2011, AnwarUsman mencobaadalah ikuthakim tespengadilan menjaditinggi calondi [[hakimDaerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Iadan lulusjuga danmenjabat diangkatsebagai menjadimanajer Calonsumber Hakimdaya manusia di [[PengadilanMahkamah NegeriAgung BogorRepublik Indonesia]] pada 1985.<ref name="Profil">Prodita Sabarini and Ina Parlina, [http://www.mahkamahkonstitusithejakartapost.go.idcom/indexnews/2013/05/03/profiles-new-constitutional-court-justices.php?page=web.ProfilHakim&id=668&menu=3html mahkamahkonstitusi.go.id:Profiles Profilof Hakimnew DrConstitutional Court justices]. Anwar[[The UsmanJakarta Post]], S3 May 2013.H., MAccessed 18 May 2016.H.]</ref>
 
Di [[Mahkamah Agung]] (MA), jabatan yang pernah didudukinya, di antaranya menjadi [[Asisten Hakim Agung]] mulai dari 1997–2003 yang kemudian berlanjut dengan pengangkatannya menjadi [[Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung]] selama 2003–2006. Lalu pada 2005, dirinya diangkat menjadi [[Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta]] dengan tetap dipekerjakan sebagai Kepala Biro Kepegawaian.<ref name="Profil"/><ref>{{Cite news|url=https://www.wartaekonomi.co.id/read233070/jabat-ketua-mk-dan-berharta-rp4-miliar-begini-kisah-hidup-anwar-usman.html|title=Jabat Ketua MK dan Berharta Rp4 Miliar, Begini Kisah Hidup Anwar Usman|date=2019-06-21|work=[[Warta Ekonomi]]|access-date=2019-10-21|last=Sukandar|first=Clara Aprilia}}</ref>
 
== Kontroversi ==
Baris 71 ⟶ 64:
== Riwayat Hidup ==
=== Masa Kecil ===
Anwar dibesarkan di Desa Rasabou, [[Bolo, Bima|Kecamatan Bolo]], [[Kabupaten Bima|Bima]], [[Nusa Tenggara Barat]]. Lulus dari SDN 03 Sila, Bima pada 1969, Anwar harus meninggalkan desa dan orang tuanya untuk melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Bima selama 6 tahun hingga 1975.<ref name="Profil">[http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.ProfilHakim&id=668&menu=3 mahkamahkonstitusi.go.id: Profil Hakim Dr. Anwar Usman, S.H., M.H.]</ref>
 
Lulus dari PGAN pada 1975, atas restu Ayahanda (Alm.) Usman A. Rahim beserta Ibunda Hj. St. Ramlah, Anwar merantau ke Jakarta dan langsung menjadi guru honorer pada SD Kalibaru. Selama menjadi guru, Anwar pun melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1. Berbeda dengan teman-teman PGAN-nya yang setelah lulus memilih masuk kuliah IAIN atau IKIP, ia memilih kuliah Fakultas Hukum [[Universitas Islam Jakarta]] dan lulus pada 1984. Kelak SD Kalibaru berkembang membuka tingkatan sekolah yang lain dan Anwar terpilih sebagai ketua yayasan.<ref name="Profil"/>
Baris 78 ⟶ 71:
Selama menjadi mahasiswa, Anwar aktif dalam kegiatan teater di bawah asuhan [[Ismail Soebardjo]]. Selain sibuk dalam kegiatan perkuliahan dan mengajar, Anwar tercatat sebagai anggota Sanggar Aksara. Dirinya pun sempat diajak untuk beradu akting dalam sebuah film yang dibintangi oleh [[Nungki Kusumastuti]], [[Frans Tumbuan]] dan [[Rini S. Bono]] besutan sutradara ternama Ismail Soebarjo pada 1980. Anwar hanya mendapat peran kecil, tetapi ia merasa mendapat suatu kebanggaan bisa menjadi anak buah sutradara sehebat Ismail Soebarjo. Film yang berjudul ''[[Perempuan dalam Pasungan]]'' menjadi Film Terbaik dan mendapat [[Piala Citra]].<ref name="Profil" />
 
Akan tetapi, keterlibatan Anwar dalam film yang meledak pada 1980 tersebut, menuai kritik dari orangtuanya. “Ketika film itu meledak, sampailah film itu ke Bima. Kebetulan di film itu ada adegan saya jalan berdua seorang wanita di [[Pasar Cikini]], orang-orang di kampung saya, heboh semua. Padahal di film itu saya hanya sebagai penggembira saja. Ketika Bapak saya tahu, saya dimarahi. Kata beliau, ‘Katanya ke Jakarta untuk kuliah, ini malah main film’,” kenangnya sambil tersenyum.<ref name="Profil"/>
 
Anwar mengenang keterlibatannya dalam dunia teater sebagai salah satu pengalaman dia yang paling berkesan. Menurutnya, dunia teater mengajarkannya banyak hal termasuk tentang filosofi kehidupan. Dunia teater dan film, menurut mantan Hakim Yustisial Mahkamah Agung ini, pada intinya mengandung unsur edukasi yang mengajak pada kebajikan, termasuk bagaimana bersikap dan bertutur kata. “Mengucapkan sumpah seorang diri di hadapan [[Susilo Bambang Yudhoyono|Presiden SBY]], banyak teman yang khawatir. Tapi, Alhamdulillah, berkat pengalaman saya di bidang teater, saya bisa mengatasi kegugupan dan tidak demam panggung ketika harus mengucapkan lafal sumpah,” urai Anwar.<ref name="Profil"/>