Suku Yali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(24 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
|group=Suku Yali<br/><small> Yaly, Yalik<small/>
|image=[[Berkas:Yali_man_Baliem_Valley_Papua.jpg|200px]]
|pop=2010: '''133.812 Jiwa'''
|popplace=Indonesia:
* [[Papua Pegunungan]]: '''133.562 Jiwa''' (2010 di Provinsi Papua)
Baris 10:
}}
'''Suku Yali''' adalah [[kelompok etnis]] yang mendiami Provinsi [[Papua Pegunungan]], [[Indonesia]]. Suku Yali membentuk kampung-kampung kecil yang tersebar di daerah pegunungan tengah, di
Kisahnya, dulu sebagian orang Yali pergi meninggalkan kampung dan turun ke lembah. Mereka membuat kampung-kampung yang baru dan menetap di sana. Rumah suku Yali berbentuk sama dengan suku-suku lain di [[Papua Pegunungan]] yaitu [[rumah Honai]].
==
Kata ''Yali'' dan ''Yalimo'',
==
Mengikuti pembagian wilayah menjadi [[Kabupaten Yalimo]] dan [[Kabupaten Yahukimo]], masyarakat suku Yali besar juga terbagi menjadi kedua kelompok besar: Yali(mo) dan Yali Mek. Perbedaan ini mencakup juga bahasa karena suku Yali memiliki dua bahasa, [[bahasa Yali]] ([[rumpun bahasa Lembah Baliem]]), sedangkan kelompok lain ber[[bahasa Mek]].<ref name="snmshgl"/><ref name="Nurmaningtyas Utomo 2015"/>
*Yali Besar
Baris 24:
***[[Bahasa Yali Apahapsili|Yali Apahapsili]] (bahasa Yali)
***[[Bahasa Yali Abenaho|Yali Abenaho]] atau Pass Valley (bahasa Yali)
***[[Bahasa
**Yali Mek di [[Kabupaten Yahukimo]]:
***[[Bahasa Yali Angguruk|Yali Angguruk]] (bahasa Yali)
***[[Bahasa Yali Ninia|Yali Ninia]] (bahasa Yali)
***[[Bahasa Yalimek|Yalimek]] (bahasa Mek)
==Busana tradisional==
[[File:PapuaBarat5.jpg|thumb|Perempuan suku Yali dengan rok rumput (''kem'').]]
Pakaian adat bagi suku Yali berupa lilitan rotan yang menyerupai rok dan koteka yang disebut ''sabiyab''.<ref name="Sawaki 2023"/>
[[File:Jally Cultural Society - panoramio.jpg|thumb|Suku Yali dengan pakaian tradisional, ''sabiyab'' dan ''kem''.]]
Pakaian tradisional wanita adalah rok rumput yang berbeda dengan rok ''sali'', rok rumput pendek tersebut disebut ''kem'' atau ''kem lahuog'', selain itu juga penutup kepala ''sum'' ([[noken]])<ref name="Sawaki 2023"/> yang dipakai di kepala.
Hiasan lain bisa berupa topi dari bulu burung (''sue eruk''), bulu burung yalme (''yalme kankin''), bulu burung kasuari (''huhubi eruk''), bulu kuskus (''pak eruk'', ''[[Kuskus|Phalangeriadae]]''), bulu
===Model rambut===
Baris 50:
*''Mase'' atau berputar: memiliki kemiripan dengan ''yaliya'', tetapi menggunakan kayu ''ahun'' dan akar ''umanggen'', kemudian kepangan dengan tali kuning tersebut dibungkus kayu ''sohou''. Model rambut ini digunakan oleh laki-laki dengan berbadan pendek dan gemuk.
==
===Perkawinan dan pernikahan===
Dalam pernikahan, masyarakat suku Yali menggunakan wam (babi) sebagai maskawin. Namun, budaya ini lambat laun mengalami pergeseran. Suku Yali menganut sistem [[Moietas (kekerabatan)|moietas]] [[eksogami]] dimana masyarakat Yali terbagi menjadi dua kelompok sosial (paroh masyarakat) yang disebut ''moietas'' yang bernama ''Winda'' dan ''Waya''. Sedangkan orang Yali Anggruk dan Ninia memiliki moietas yang disebut ''Kabag'' dan ''Pahabol''. Kedua nama tersebut juga digunakan sebagai nama klan, sehingga contohnya klan ''Kabak'' yang berasal dari moietas ''Kabag'', hanya boleh menikahi klan ''Bahabol'' dari moeitas ''Pahabol'', karena merupakan satu keturunan untuk mencegah ''pabi'' ([[inses]]). Hukuman pada masa lampu adalah pasangan tersebut akan dibunuh, walaupun keduanya berasal dari dua klan berbeda tetapi satu anggota moietas. Tetapi dengan masuknya gereja hukuman menjadi lebih ringan, dengan hukuman adat seperti membayar denda, walau tabu sosial masih cukup besar.<ref name="Peyon 2019">{{cite thesis | first=Apayuk Ibrahim|last=Peyon| title=Die Yali-Kultur aus indigener ethnografischer Perspektive | publisher=Ludwig-Maximilians-Universität München | date=2019-07-04 | url=https://edoc.ub.uni-muenchen.de/25641/ | language=de | access-date=2024-05-26}}</ref>
===Sistem
Klan dalam dalam bahasa Yali disebut ''unggul'' (kepala), yang berarti memiliki garis keturunan dan nenek moyang dan asal-usul yang sama. Beberapa ''unggul'' bisa bersatu menjadi kelompok yang lebih besar disebut ''unggul uwag'' (kepala tulang), klannya sama tetapi memiliki cerita asal-usul yang berbeda. Contohnya ''unggul uwag'' Halerohon, yang terdiri dari tiga ''unggul'', Halerohon-wereneyon, Halerohon-pangga, dan Halerohon-singon. Cerita asal usul nenek moyangnya bisa berbeda, contohnya: Halerohon-wereneyon yang mengatakan nenek moyangnya dan totemnya burung ''warene'' ([[Bayan (burung)|kakatua]]), sedangkan Halerohon-pangga mengatakan nenek moyangnya tinggal dibawah daun (''inggila/ingga'') pohon ''pa'' atau ''fi'' ([[Feinggama, Welarek, Yalimo|Kampung Feinggama]]).<ref name="Peyon 2019"/>
Kelompok yang lebih besar lagi disebut ''wilig lumpaleg'' (setengah pasangan), dibentuk dari dua klan yang berbeda, membentuk konfederasi. Walaupun tidak seperti konfederasi dalam Suku Dani, bisa berasal dari moietas yang sama, contohnya: Halerombo-Siliamet, yang terdiri dari tiga klan, Halerombo, Siliamet, dan Wasage semuanya anggota ''Waya''.<ref name="Peyon 2019"/>
Kelompok klan yang lebih besar lagi disebut ap ahe (''manusia sumber''), beberapa klan percaya bahwa walaupun nama klan mereka sudah berbeda atau bahkan tinggal di budaya suku yang berbeda seperti [[Suku Dani|Dani]] atau [[suku Lani|Lani]], mereka masih memiliki nenek moyang yang sama yang menyebar dan membentuk klan baru. Contohnya: Klan Peyon, Ambolon, Funangi, Mabel, Wandik, Itlay dan Yibikon, semua anggota ''Winda'', klan Mabel dan Itlay ada di Lembah Baliem (Orang Dani) dan juga Yalimu (Yali), sedangkan Wandik ada di Yalimu, wilayah Lani, dan Lembah Baliem, mereka masih mempercayai satu nenek moyang ''ap ahe''.<ref name="Peyon 2019"/>
Dalam peperangan dilarang untuk saling membunuh karena masih berhubungan. Pemimpin dalam peperangan biasanya oleh dua orang, satu pemimpin dari ''Wita'' ditemani pemimpin dari ''waya'', salah satu akan memimpin penyerangan, sedangkan yang lainnya akan memimpin bertahan atau mundur.<ref name="Peyon 2019"/>
== Kesenian ==
Kesenian pada masyarakat Yali adalah dansa ''yunggul'' dengan cara 'lari kecil' sambil berkeliling. Biasanya sambil menyanyikan lagu seperti lagu jenis ''eberi'', lagu tentang keperuntungan, kegagalan, harapan atau keinginan, kematian, perkawinan, dan peperangan. Lagu ini dinyanyikan di pagi hari sebelum matahari terbit. Lagu jenis ''suleng'', yang dinyanyikan didalam rumah sambil duduk, ''suleng'' tidak dinyanyikan pada pagi hari atau mendung karena dianggap menyebabkan hujan. Lagu jenis ''huni sini'', lagu yang mirip dengan suleng tetapi dinyanyikan sendiri. Selain itu juga lagu jenis ''wene puhur'', lagu-lagu yang dinyanyikan saat pesta besar seperti peresmian gereja dan perayaan hari natal.<ref name="snmshgl">{{cite web | title=MASYARAKAT SUKU YALI | website=sinarmasahangguli | date=2013-01-12 | url=https://sinarmasahangguli.wordpress.com/2013/01/12/masyarakat-suku-yali-2/ | archive-url=https://web.archive.org/web/20210126063302/https://sinarmasahangguli.wordpress.com/2013/01/12/masyarakat-suku-yali-2/ | archive-date=2021-01-26 | url-status=live | access-date=2024-05-25}}</ref>
|