Macceratasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rex Aurorum (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Judul miring}}
'''Macceratasi''' merupakan pesta atau upacara adat menumpahkan darah hewan ke laut yang biasa dilakukan oleh masyarakat pesisir [[Kotabaru]], [[Kalimantan Selatan]].<ref name="Wisata Melayu">[http://m.wisatamelayu.com/id/tour/830-Upacara-Adat-Macceratasi/navgeo Wisata Melayu]
== Upacara ==
Upacara ini memiliki kemiripan dengan upacara adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat nelayan di Nusantara, seperti [[Hajat laut]] di Pantai [[Pangandaran]], [[Jawa Barat]], festival [[Galesong]] di [[Takalar]], [[
== Tahapan Upacara ==
Pada pesta adat '''Macceratasi''', ritual dilaksanakan selama dua hari.<ref name="Melayu online"/> Pada hari pertama, sebelum ritual inti yakni menyembelih dan mengalirkan darah hewan ke laut, masyarakat setempat dipimpin oleh [[Tokoh Adat]] mengadakan upacara [[tampung tawar]], yaitu upacara memanjatkan doa kepada Tuhan.<ref name="Melayu online"/> Dalam prosesi ini seorang Tokoh Adat memimpin doa dengan duduk diantara sesaji yang terdiri dari bahan pokok mentah seperti [[Beras]], [[Kelapa]], [[Gula]], [[Ayam]] yang masih hidup, dan Air Kembang.<ref name="Melayu online"/>▼
▲Pada pesta adat '''Macceratasi''', ritual dilaksanakan selama dua hari.<ref name="Melayu online"/> Pada hari pertama, sebelum ritual inti yakni menyembelih dan mengalirkan darah hewan ke laut, masyarakat setempat dipimpin oleh [[Tokoh Adat]] mengadakan upacara [[tampung tawar]], yaitu upacara memanjatkan doa kepada Tuhan.<ref name="Melayu online"/> Dalam prosesi ini seorang Tokoh Adat memimpin doa dengan duduk
Setelah doa selesai, tokoh adat akan memercik-mercik air kembang kepada khalayak yang hadir sebagai simbol memohon berkah dan keselamatan. Upacara kemudian dilanjutkan dengan menyembelih hewan, antara lain [[Kerbau]], [[Kambing]], dan [[Ayam]].<ref name="info liburan"/> Darah dari hewan-hewan ini ditampung untuk kemudian dialirkan ke laut, sementara dagingnya dibagikan kepada masyarakat yang menghadiri upacara.▼
▲Setelah doa selesai, tokoh adat akan
Usai mengalirkan darah ketiga hewan tersebut, upacara dilanjutkan dengan hiburan kesenian [[Tradisional]], seperti [[Hadrah]], [[Pencak silat]], dan [[Meniti]] diatas sutas tali.<ref name="Keunikan Budaya Kotabaru"/> Salah satu hiburan yang cukup digemari adalah atraksi [[Meniti]] diatas tali yang biasa dipertunjukan oleh anggota masyarakat dari [[Suku Bajau]].<ref name="info liburan">[http://liburan.info/content/view/504/43/lang,indonesian/ Liburan] <small>diakses 13 Maret 2015</small></ref> Salah seorang yang dianggap mahir akan mempertontonkan kebolehannya meniti seutas tali sambil memeragakan silat, menari, atau tiduran diatas tali.<ref name="Keunikan Budaya Kotabaru">[http://maudy-latania-fib13.web.unair.ac.id/artikel_detail-94019-Maudy%20Latania%20-Keunikan%20Budaya%20Khas%20Kotabaru.html Keunikan Budaya Kotabaru] </small>diakses 13 Maret 2015</small></ref>▼
▲Usai mengalirkan darah ketiga hewan tersebut, upacara dilanjutkan dengan hiburan kesenian [[Tradisional]], seperti [[Hadrah]], [[Pencak silat]], dan [[Meniti]]
Pada hari kedua, dilakukan ritual melepas [[miniatur]] rumah perahu.<ref name="Melayu online"/> Didalam miniatur rumah perahu ini diletakkan berbagai makanan yang sudah matang untuk dilarung ke laut.<ref name="Melayu online"/> Pelepasan rumah perahu ini juga merupakan ungkapan terima kasih akan karunia Tuhan yang telah memberikan kekayaan laut yang melimpah.<ref name="Melayu online">[http://melayuonline.com/ind/encyclopedia/detail/176/macceratasi Melayu Online] <small>diakses 13 Maret 2015</small></ref>▼
▲Pada hari kedua, dilakukan ritual melepas [[miniatur]] rumah perahu.<ref name="Melayu online"/>
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
|