Maras taun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bersamaku (bicara | kontrib)
Paragraf
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(43 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Judul miring}}
Maras taun adalah salah satu adat istiadat yang di praktikan secara turun temurun oleh masyarakat Belitung. "Maras" berarti kegiatan membersihkan duri-duri kecil pada tanaman. Yang di maksud dengan memberseihkan duri adalah kegiatan membersihkan atau menyelesaikan semua masalah'''.''' Sedangkan "Taun" berarti tahun'''.''' Secara sederhana''',''' maras taun berarti pergantian tahun, dari tahun lama ke tahun baru. Ritual ini nantinya akan dipimpin oleh dukun (pemangku adat) bersama masyarakat. Dari sini dapat disimpulkan bahwa arti dari penamaan ini adalah kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan sebagai individu untuk mengungkapan rasa syukur atas karunia Sang Pencipta
{{Infobox recurring event
| name = Maras Taun
| native_name = Maras Taun
| logo = <!--Logo dimulai dengan kata ''Berkas'', misalnya: "[[Berkas:Filename.ext]]"-->
| logo_caption =
| image = <!--Jangan dimulai dengan kata "Berkas:"
[[Berkas:Pulau belitung|bingkai|al=https://wiki-indonesia.club/wiki/Pulau_Belitung|pulau belitung ]]
| imagesize =
| caption =
| date = <!--"dates=" juga bisa dipakai, seperti pada
Template:Infobox festival. Tidak perlu memakai keduanya-->
| begins = tidak diketahui dengan pasti.
| ends = sekarang
| prev = tidak diketahui dengan pasti.
| next = 2024
| frequency = setiap tahun
| location = Belitung
| years_active = 2023
| first = <!--"founded=" tidak diketahui dengan pasti.-->
| last = 2023
| participants = masyarakat tradisional Belitung
| attendance = semua masyarakat tradisional Belitung
| genre = upacara adat
| budget = seharga lepat besar
| patron = dukun kampong dan kepala desa
| organised = <!--"organized=" adminisratif desa-->
| people = masyarakat Belitung
| member = masyarakat Belitung
| website = https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-7010013/serba-serbi-maras-taun-tradisi-usai-panen-dari-belitung
| footnotes = pulau belitung
}}
'''Maras taunTaun''' adalah salah satu [[adat]] istiadat yang di praktikandilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Belitung. "Maras" berarti kegiatan membersihkan duri-duri kecil pada tanaman. Yang di maksuddimaksud dengan memberseihkanmembersihkan [[duri]] adalah kegiatan membersihkan atau menyelesaikan semua masalah'''.''' Sedangkan "Taun" berarti tahun'''.''' SecaraDapat sederhanadisimpulkan bahwa''',''' marasMaras taunTaun berarti pergantian tahun, dari tahun lama ke tahun baru. Ritual ini nantinya akan dipimpin oleh dukun (pemangku adat) bersama masyarakat.<ref>{{Cite Dariweb|title=Dinas siniKebudayaan dapat& disimpulkanPariwisata bahwa{{!}} artiKabupaten dariBelitung penamaan ini adalah kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan sebagai individu untuk mengungkapan rasa syukur atas karunia Sang PenciptaTimur|url=https://disbudpar.belitungtimurkab.go.id/|website=disbudpar.belitungtimurkab.go.id|access-date=2021-10-22|archive-date=2021-10-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20211022135637/https://disbudpar.belitungtimurkab.go.id/|dead-url=yes}}</ref>
 
== Asal MuLaMula Maras Taun ==
'''Asal mula''' kapantradisi pelaksanaanMaras maras taun atau disebut juga maras taonTaun tidak diketahui dengan pasti. MunculSeiring dandengan berkembangnyapola prosesipikir itumasyarakat seiringtradisional denganBelitung, polahadir pikirdan masyarakatberkembanglah tradisional Belitungini. PadaAwal mulanya, masyarakat [[Belitung]] yang menempatiberada di bagian pesisir atau pedalaman daratan, hidup secara berkelompok menempatimendiami wilayah pemukiman yang disebut dengan "kubok" dan "parong". PenghuniAwal mulai Pembukaan "kubok" merupakandan komunitas"parong" kecil berasalbermula dari sebuah keluargamasyarakat yang kemudianmembuka berkembanghutan menjadiuntuk beberapaberladang keluargapadi, hinggapadi membentuk perkampungan kecilinilah yang disebutdigunakan kubok,sebagai dansumber yang[[makanan]] dipimpinutama seseorangMasyarakat yangBelitung. dituakan disebut kepala kubok.
 
SementaraPenghuni itu penghuni parongkubok merupakan komunitassebuah keluargaperkampungan kecil yang tidakawal mulanya berasal dari satusebuah keluargakelompok tapikecil dari beberapasebuah keluarga, danyang jumlahnyakemudian lebihberkembang banyakmenjadi sehinggabeberapa membentuk sebuah perkampungankeluarga. Baik parong atau pun kubokKubok dipimpin seorangoleh ketuaseseorang adatyang yanglebih berpengalaman/dituakan dalam perkampungan, yang disebut kepala parong ataudengan "kepala kubok". “Dituakan” Lebih berpengalaman/dituakan artinya memiliki kepiawaiankepribadian baik, termasuk ilmu perdukunan, karenanya ketua kelompok ituini nantinya, juga otomatis akan merangkap tugasnya menjadi "dukun" yang akan melindungi warganya.
 
Sedangkan penghuni parong merupakan sebuah [[komunitas|kelompok]] keluarga yang berasal lebih dari 1 keluarga/beberapa keluarga dengan jumlahnya yang banyak. Sehingga, pada akhirnya terbentuklah sebuah [[perkampungan]]. "kubok" dan "parong" dipimpin oleh seorang ketua adat yang dituakan. Yang disebut kepala kubok dan kepala parong.
Kemudian parong atau kubok makin lama bertambah populasinya. Ketika sudah menjadi sebuah perkampungan, maka dukun tersebut tetap menjadi dukun sekaligus merangkap kepala kampungnya. Kini, dalam masyarakat Belitung dikenal adanya dukun kampong. Pola ini terus mentradisi hingga zaman ini, bahwa di tiap kampung harus ada seorang dukun kampong, di samping adanya lurah atau kepala desa sebagai pimpinan adminisratifnya.
 
KemudianLama parong ataukelamaan, "kubok" makindan lama"parong" bertambah populasinya. Ketikadan sudahberkembang menjadi sebuah perkampungan, dengan adanya perkampungan ini, maka [[dukun]] tersebut tetap menjadimenjalankan tugasnya sebagi dukun sekaligus merangkap tugasnya sebagai kepala kampungnyakampung. KiniSekarang, dalam masyarakat Belitung dikenal adanya "dukun kampong". Pola ini terusmenjadi mentradisitradisi hingga zaman inisekarang, bahwa di tiapsetiap kampung harus adaterdapat seorang dukun kampong, di samping adanya lurah atau [[kepala desa]] atau lurah sebagai pimpinan adminisratifnya.
Pembukaan kubok atau parong bermula dari membuka hutan untuk berladang padi tegalan; sebagai sumber makanan utama penduduk Belitong. Sebagai rasa syukur atas panen inilah kemudian diadakan perhelatan ritual maras taun pada setiap tahunnya. Dalam ungkapan rasa syukur ini dimintakan pada yang Maha Kuasa untuk keselamatan warga dan keberhasilan panen di tahun mendatang. Rasa syukur ini pada awalnya disebut memaras atau berselamatan tahun yang kemudian disebut dengan maras taon atau maras taun.
 
Sebagai ungkapan rasa syukur atas panen padi inilah kemudian diadakan kegiatan ritual Maras Taun<ref>{{Cite book|first=Novianti|date=2016|url=https://www.google.co.id/books/edition/Belitong/ZQdGDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=ritual+Maras+Taun&pg=PA15&printsec=frontcover|title=Belitong Nture Of Paradise|location=Jakarta|publisher=Elex Media Coputindo Kelompok Grmaedia|isbn=978-602-02-7835-3|pages=15|url-status=live}}</ref> pada setiap tahunnya. Dalam ungkapan rasa syukur ini masyarakat mengucap rasa syukur dengan diadakannya acara dan berharap keberhasilan [[panen]] di tahun mendatang. Rasa syukur ini pada awalnya disebut dengan "berselamatan tahun". Dalam tradisi ini, akan diadakannya pemotongan lepat besar. Lama kelamaan tradisi ini disebut dengan Maras Taun.<ref>{{Cite web|title=Warisan Budaya Takbenda {{!}} Beranda|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/|website=warisanbudaya.kemdikbud.go.id|access-date=2021-10-22}}</ref>
Tradisi maras taun ini bertujuan untuk mencari keselamatan kampung. Dalam tradisi yang diadakan setiap tahun ini seluruh warga berkumpul di rumah seorang tokoh atau biasa disebut sebagai dukun kampung yang dihormati di seluruh kampung untuk didoakan bersama-sama. Inilah tradisi maras taun yang masih dianggap sakral di negeri laskar pelangi.
== Makna Simbol Dalam Tradisi Upacara Adat Maras Taun ==
Makna simbol yang terdapat dalam upacaradi adattradisi marasMaras taunTaun di pulau Belitung adalah bahwa sebagai manusia, kita diwajibkandiharuskan untuk selalu menjaga keseimbangan alam, saling menghormati terhadap sesama, terlebih pada leluhur dan ketika kita meminta sesuatu kepada Tuhan Yang Maha Esa jangan lupa untuk senantiasamengucap mengucaprasa syukur atas apasesuatu yang sudah diberikan-Nya. Tuhan Yang Maha Esa
 
Kegiatan tradisi Maras Taun di pulau Belitung mengandung makna tertentu. [[Tradisi]] ini, biasanya berlangsung selama 3 sampai 7 hari.
== Makna Simbol Dalam Tradisi Upacara Adat Maras Taun ==
Makna simbol yang terdapat dalam upacara adat maras taun di pulau Belitung adalah bahwa sebagai manusia diwajibkan untuk selalu menjaga keseimbangan alam, saling menghormati, terlebih pada leluhur dan ketika kita meminta sesuatu kepada Tuhan Yang Maha Esa jangan lupa untuk senantiasa mengucap syukur atas apa yang sudah diberikan-Nya.
 
Tradisi Maras Taun dibuka dengan pelaksanaan tarian dan menyanyikan lagu Maras Taun bersama-sama untuk mengiringi tarian. Setelah tarian berakhir, seorang kepala desa akan memimpin masyarakat untuk berdoa. Setelah itu, Kepala suku membakar sebatang gaharu, berdoa dan memberkati dua lembar daun kesalan (daun suci). Setelah itu, daun kesalan tersebut nantinya diberikan kepada masyarakat. Dengan daun kesalan yang sudah di berkati tersebut, masyarakat bisa menyebarkan daun kesalan tersebut di sekitar rumah dan perahu mereka karena mereka percaya bahwa daun kesalan membawa keberuntungan.
Rangkaian perayaan maras taun di pulau Belitung mengandung berbagai macam simbol dengan makna tertentu. Upacara adat maras taun sendiri biasanya berlangsung selama tiga sampai tujuh hari, dengan hari terakhir sebagai puncak perayaan. Sebelum puncak perayaan, masyarakat yang hadir disuguhi dengan beragam pertunjukan kesenian tradisional khas Belitung. Selain kesenian tradisional, pentas musik modern seperti organ tunggal juga turut menambah kemeriahan pesta rakyat ini.
 
Hari terakhir tradisi Maras Taun merupakan puncak kegiatan. Sebelum puncak kegiatan, masyarakat yang hadir akan menyaksikan berbagai macam pertunjukan, khususnya "kesenian tradisional Belitung". Selain [[kesenian]] [[tradisional]] belitung, pentas musik modern, atau yang biasa disebut Organ Tunggal, juga hadir dalam memeriahkan Upacara adat ini.
 
Tradisi Maras Taun bertujuan untuk mencari keselamatan kampung. Tradisi ini diadakan setiap tahun dengan seluruh warga berkumpul bersama-sama dengan seorang "dukun kampung" untuk berdoa bersama. Jadi, Maras Taun merupakan tradisi yang masih dianggap sakral oleh masyarakat Belitung.<ref>{{Cite web|title=Pemerintah Kabupaten Belitung|url=https://portal.belitung.go.id/|website=portal.belitung.go.id|access-date=2021-10-22}}</ref>
 
== Referensi ==
<references />
[https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/view/811] ''Pemaknaan dan Nilai dalam Upacara Adat Maras Taun di Kabupaten Belitung''
 
== Lihat Pula ==
 
* [[Pulau Belitung]]
* [[Nirok Nanggok]]
 
[[Kategori:Festival Panen]]
[[Kategori:Festival di Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Belitung]]
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]