Nikel laterit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Indraluigi (bicara | kontrib) menambahkan pranala dalam |
||
(17 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{orphan|Oktober 2022 | date=Oktober 2016}}
{{rapikan}}
Pada pelapukan kimia khususnya, air tanah yang kaya akan CO2 berasal dari udara dan pembusukan tumbuh-tumbuhan menguraikan mineral-mineral yang tidak stabil (olivin dan piroksin) pada batuan ultra basa, menghasilkan Mg, Fe, Ni yang larut; Si cenderung membentuk [[koloid]] dari partikel-partikel silika yang sangat halus.
Larutan yang mengandung Mg, Ni, dan Si terus menerus
Faktor-faktor yang
a. Batuan asal.
Adanya batuan asal merupakan syarat utama untuk terbentuknya endapan nikel laterit, macam batuan asalnya adalah batuan ultra basa. Dalam hal ini pada batuan ultra basa tersebut:
- terdapat elemen Ni yang paling banyak
- mempunyai mineral-mineral yang paling mudah lapuk atau tidak stabil, seperti
- mempunyai komponen-komponen yang mudah larut dan memberikan lingkungan pengendapan yang baik untuk nikel.
b. Iklim.
Adanya pergantian musim kemarau dan musim penghujan,
c. Reagen-reagen kimia dan vegetasi.
Yang dimaksud dengan reagen-reagen kimia adalah unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang membantu mempercepat proses pelapukan. Air tanah yang mengandung CO2 memegang peranan penting
• penetrasi air dapat lebih dalam dan lebih mudah dengan mengikuti jalur akar pohon-pohonan
• akumulasi air hujan akan lebih banyak
• humus akan lebih tebal
Keadaan ini merupakan suatu petunjuk,
d. Struktur.
Baris 29 ⟶ 30:
e. Topografi.
Keadaan topografi setempat akan sangat
f. Waktu.
Waktu yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang cukup intensif karena akumulasi unsur nikel cukup tinggi.
Profil [[nikel]] laterit
1. Iron Capping
2. Limonite Layer
3. Silika Boxwork
4. Saprolite
5. Bedrock
[[Kategori:Batuan]]
[[Kategori:Mineral nikel]]
|