Stasiun Ijo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k →‎top: clean up, replaced: persusulan → penyusulan (3)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{hatnote|Singkatan stasiun ini bukan berarti [[Ignasius Jonan]].}}
{{infobox stasiun
| image = StIjo2020.jpg
Baris 30 ⟶ 31:
Selain melayani persilangan dan penyusulan antarkereta api, stasiun ini juga berfungsi sebagai pengontrol [[Terowongan Ijo]] yang terletak di sisi timur stasiun ini. Terowongan Ijo lama memiliki panjang 580 m—dibangun antara tahun 1885–1886 oleh [[Staatsspoorwegen]]—yang menembus perbukitan kapur Gunung Malang. Stasiun beserta terowongan saat itu pernah dijadikan sebagai tempat lokasi pengambilan film ''[[Kereta Api Terakhir]]'' dan ''[[Daun di Atas Bantal]]''.<ref>Majalah ''Kereta Api'', edisi Maret 2009, '''32''': 10-11.</ref> Nama stasiun dan terowongan ini diambil dari [[Kali Ijo|sungai bernama sama]] yang terletak di sebelah barat stasiun.
 
Stasiun Ijo lama saat itu memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Terkait proyek pembangunan [[jalur ganda]] kereta api lintas selatantengah [[Jawa|Pulau Jawa]], maka dilakukan pembangunan stasiun dan terowongan baru di sebelah utara bangunan lama. Panjang terowongan baru tersebut sedikit lebih panjang daripada terowongan lama. Pengoperasian stasiun ini sudah dipindahkan ke bangunan stasiun yang baru sejak pengoperasian terowongan yang baru pada 21 April 2020 sehingga stasiun maupun terowongan lama dinonaktifkan dan dijadikan [[cagar budaya]].<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/2578417/terowongan-kereta-600-meter-akan-dibangun-di-proyek-rel-ganda-selatan|title=Terowongan Kereta 600 Meter akan Dibangun di Proyek Rel Ganda Selatan|newspaperwork=detikfinance[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2018-03-08|date=2014-05-09}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://djka.dephub.go.id/terowongan-ijo-progres-tahap-apa-sajakah-yang-sudah-dilaksanakan|title=TEROWONGAN IJO, SAMPAI DIMANAKAH PROGRESNYA?|last=djka.dephub.go.id|first=|date=|website=djka.dephub.go.id|access-date=2020-01-26|archive-date=2020-02-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200213183955/http://djka.dephub.go.id/terowongan-ijo-progres-tahap-apa-sajakah-yang-sudah-dilaksanakan|dead-url=yes}}</ref> Setelah [[jalur ganda]] ruas [[Stasiun Tambak|Tambak]]–[[Stasiun Gombong|Gombong]] resmi dioperasikan per 5 Mei 2020, stasiun baru tersebut memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus untuk arah [[Stasiun Kroya|Kroya]] dan jalur 3 merupakan sepur lurus untuk arah [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]]. Selain itu, stasiun baru menggunakan sistem persinyalan elektrik produksi PT Len Industri. Rel pada jalur lama—berupa [[jalur tunggal]]—mulai dibongkar sebagian dan sistem persinyalan elektrik yang lama juga telah dibongkar.
 
Saat ini, tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini selain penyusulan antarkereta api.
Baris 40 ⟶ 41:
Berkas:Stasiun Ijo.jpg|Saat Stasiun Ijo lama melayani persilangan antar kereta api, 2019
Berkas:Stasiun Ijo Lama 2020.jpg|Tampak samping Stasiun Ijo lama, 2020
Berkas:Stasiun Ijo Baru.jpg|Stasiun Ijo Baru 2023
Berkas:Stasiun Ijo, 2023.jpg|View dari atas terowongan Ijo. Kiri merupakan stasiun Ijo lama, kanan merupakan stasiun Ijo baru.
</gallery>
 
Baris 46 ⟶ 49:
 
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Cilacap–Kroya–Kutoarjo|left=Tambak|right=Gombong}}
 
{{coord|-7.6152666|109.4469702|display=title}}
 
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jawa Tengah]]