Dewa Agung Istri Kanya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib) Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
|||
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Intervensi Belanda di Bali}}
'''Ida I Dewa Agung Istri Kanya''' (meninggal [[1868]]) adalah ratu yang memimpin [[Bali]] dari tahun [[1814]] sampai dengan tahun [[1850]]; ia dikenal sebagai "Ratu Perawan Klungkung."<ref name="Vickers2012">{{cite book|first=A. |last=Vickers|title=Bali: A Paradise Created|url=https://books.google.com/books?id=y17MAgAAQBAJ&pg=PT79|date=10 April 2012|publisher=Tuttle Publishing|isbn=978-1-4629-0008-4|pages=79–}}</ref><ref name="Collins2017">{{cite book|first=N. Q. |last=Collins|title=Feminist Essays|url=https://books.google.com/books?id=WxOJDgAAQBAJ&pg=PT22|date=15 Februari 2017| publisher=Lulu.com| isbn=978-1-365-75994-9| pages=22–}}</ref>▼
{{Ekspedisi kolonial Belanda}}
▲'''Ida I Dewa Agung Istri Kanya''' (juga dikenal sebagai '''Dewa Agung Istri Balemas'''; meninggal
Dewa Agung Istri Kanya dikenal karena memimpin perlawanan rakyat [[Klungkung]] menentang [[Intervensi Belanda di Bali (1849)|invasi]] [[Belanda]] di [[Kusamba, Dawan, Klungkung|Desa Kusamba]]. Bersama Mangkubumi Dewa Agung Ketut Agung, Dewa Agung Istri Kanya mengarsiteki penyerangan balasan terhadap Belanda di Kusanegara yang berujung pada gugurnya pimpinan ekspedisi Belanda, [[Andreas Victor Michiels|Mayor Jenderal A.V. Michiels]].<ref>{{cite web|author=Sujaya, I. M.|url=http://www.balisaja.com/2014/05/dewa-agung-istri-kanya-perempuan-bali_25.html|title=
Dewa Agung Istri Kanya dikenal menjalani pilihan melajang sepanjang hidupnya. Karena pilihan itu pula dia diberi nama Istri Kanya (''kanya'' berarti melajang atau tidak kawin). Puisi mengenai dirinya, bertajuk "Dewa Agung Istri Kanya", berada dalam buku ''Feminist Poems'' oleh Nancy Quinn Collins, diterbitkan tahun 2016.<ref name="Collins2016">{{cite book|first=N. Q. |last=Collins|title=Feminist Poems|url=https://books.google.com/books?id=9f0zDQAAQBAJ&pg=PT10|date=1 Oktober 2016|publisher=Lulu.com|isbn=978-1-365-43464-8|pages=10–}}</ref>
== Kehidupan awal ==
Dewa Agung Istri Kanya merupakan
Dewa Agung Istri Kanya memiliki seorang adik laki-laki, Dewa Agung Putra yang juga dikenal dengan nama Ida I Dewa Agung Putra Balemas. Nama ini diberikan karena adiknya ini tinggal di ''Balemas'', salah satu bagian lokasi Istana Smarapura yang dianggap sebagai lokasi yang penting dan menempati status setingkat lebih rendah dari kamar raja (''pesaren gede''). Dewa Agung Istri Kanya juga tinggal di ''Balemas'' sehingga dia juga kerap dinamai Dewa Agung Istri Balemas.<ref>I Wayan Warna et al. (1986), ''Babad Dalem; Teks dan terjemahan''. Denpasar: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Tingkat I Bali.</ref>
Baris 15:
== Ratu Kerajaan Klungkung ==
Kendati seorang wanita, Dewa Agung Istri Kanya diberi kepercayaan untuk memegang tampuk kepemimpinan [[Kerajaan Klungkung]]. Namun, belum ditemukan kata sepakat di antara para peneliti kapan sejatinya Dewa Agung Istri Kanya naik takhta. Ada yang menyebut Dewa Agung Istri Kanya naik takhta pada tahun
=== Perang Kusamba ===
{{utama|Intervensi Belanda di Bali (1849)}}
[[Berkas:Michiels, AV.jpg|
[[Berkas:Krachtig optreden onder majoor Michiels.jpg|
Pertempuran tersebut bermula dari terdamparnya dua ''skoner'' (perahu) milik G.P. King, seorang agen Belanda yang berkedudukan di [[Ampenan, Mataram|Ampenan]], [[Lombok]] di pelabuhan Batulahak, di sekitar daerah Pesinggahan. Kapal ini kemudian dirampas oleh penduduk Pesinggahan dan Dawan. Raja Klungkung sendiri menganggap kehadiran kapal yang awaknya sebagian besar orang-orang Sasak itu sebagai pengacau sehingga langsung
[[Berkas:Aanval der Baliers bij Kasoemba.jpg|
<ref name="Pringle"/>
Beberapa jam kemudian, dipimpin Anak Agung Ketut Agung, sikep dan pemating Klungkung menyergap tentara Belanda di Kusamba. Kontan saja tentara Belanda yang sedang beristirahat itu kalang kabut. Dalam keadaaan kacau balau itu, Jenderal Michels berdiri di depan puri. Untuk mengetahui keadaan tentara Belanda menembakkan peluru cahaya ke udara. Keadaan pun menjadi terang benderang. Justru keadaan ini dimanfaatkan laskar pemating Klungkung mendekati Jenderal Michels. Saat itulah, sebuah [[meriam]]
Klungkung sendiri kehilangan sekitar 800 laskar Klungkung termasuk 1000 orang luka-luka. Namun, Perang Kusamba tak pelak menjadi kemenangan gemilang karena berhasil membunuh seorang jenderal Belanda. Sangat jarang terjadi Belanda kehilangan panglima perangnya apalagi Michels tercatat sudah memenangkan perang di tujuh daerah.<ref>{{cite web|url=http://www.balisaja.com/2014/05/perang-kusamba-kemenangan-gemilang.html|title= Perang Kusamba, Kemenangan Gemilang Laskar Klungkung di Bumi Ilalang|date=25 Mei 2014 |author=Sujaya, I. M.|accessdate=12 April 2015|website=Balisaja.com}}</ref>
== Karya sastra ==
Selain memegang tampuk pemerintahan,
Karya-karyanya yang terkenal antara lain: ''[[Kakawin Pralambang Bhasa Wewatekan]]'' dan ''[[Kidung Padem Warak]]'', yang mengisahkan peristiwa-peristiwa yang paling mengesankan dalam hidupnya.<ref>{{cite web|author=Sukiswanti, P.|url=https://daerah.sindonews.com/read/918422/29/ida-i-dewa-agung-istri-kanya-wanita-besi-dari-bali-1414845787|title=Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Wanita Besi dari Bali|date=3 November 2014|accessdate=12 April 2015|website=[[Sindonews.com]]}}</ref>▼
Karya-karya lainnya;<ref>{{Cite journal|last=Sukartha|first=I Nyoman|date=April 2017|title=Ida I Dewa Agung Istri Kania: RAJA, FEMINISME, DAN PAHLAWAN DARI KLUNGKUNG|url= https://media.neliti.com/media/publications/266337-ida-i-dewa-agung-istri-kania-raja-femini-00541d7f.pdf |journal=DHARMASMRTI |volume=XVI |issue=01|pages=38-47}}</ref>
▲Karya-karyanya yang terkenal antara lain: ''Pralambang Bhasa Wewatekan'' dan ''Kidung Padem Warak'', yang mengisahkan peristiwa-peristiwa yang paling mengesankan dalam hidupnya.<ref>{{cite web|author=Sukiswanti, P.|url=https://daerah.sindonews.com/read/918422/29/ida-i-dewa-agung-istri-kanya-wanita-besi-dari-bali-1414845787|title=Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Wanita Besi dari Bali|date=3 November 2014|accessdate=12 April 2015|website=[[Sindonews.com]]}}</ref>
* Bhaka Bȗmi
* Geguritan Dasa Pandawa
* Kakawin Astikayȃna
* Kakawin Irawantaka
* Kakawin Pralambang Bhasa Wewatekan
* Kakawin Pŗȇtu Wijaya atau Kakawin Brahmandha Purana
* Kakawin Sakraprajaya
* Kidung Padem Warak
* Tutur Biksu Pungu
== Lihat pula ==
Baris 46 ⟶ 55:
{{Reflist|30em}}
== Bacaan
* Pemerintah Dati II Klungkung (1989), ''Sejarah Klungkung (Dari Smarapura Sampai Puputan)''. Klungkung: Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Klungkung.
* Ida Bagus Sidemen et al. (1983), ''Sejarah Klungkung''. Klungkung: Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Klungkung.
* R. Pringle (2004), ''A Short History of Bali: Indonesia's Hindu Realm''. Crows Nest: Allen & Unwin.
* H. Schulte Nordholt (1996), ''The Spell of Power: A History of Balinese Politics, 1650-1940''. Leiden: KITLV Press.
{{artikel pilihan}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kematian 1868]]
|