Staphylococcus aureus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox spesies}}
|color = {{Tc2|Bacteria}}
}}
 
'''''Staphylococcus aureus''''' (''S. aureus'') adalah [[bakteri gram positif]] yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat anaerob fakultatif, tidak menghasilkan [[spora]], dan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8–1,0 µm.<ref name="Madigan"> Madigan MT, Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP. 2008. Biology of Microorganisms 12th edition. San Francisco: Pearson.</ref><ref name="WHO"> [WHO] World Health Organization. 2004. Guidelines for Drinking-water Quality 3rd Edition. Geneva: World Health Organization.</ref> ''S. aureus'' tumbuh dengan optimum pada suhu 37<sup>o</sup>C dengan waktu pembelahan 0,47 jam.<ref name="Prescott">{{en}} Prescott LM, Harley JP, Klein DA. 2002. Microbiology. 5th Ed. Boston: McGraw-Hill.</ref> ''S. aureus'' merupakan [[mikroflora normal manusia]].<ref name="Prescott"/> Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit.<ref name="Madigan"/><ref name="Honeyman"> Honeyman AL, Friedman H, Bendinelli M. 2001. Staphylococcus aureus Infection and Disease. New York: Plenum Publishers. </ref> Keberadaan ''S. aureus'' pada saluran pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit, individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karier.<ref name="Madigan"/> Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah karena adanya perubahan hormon; adanya penyakit, luka, atau perlakuan menggunakan [[steroid]] atau obat lain yang memengaruhi imunitas sehingga terjadi pelemahan inang.<ref name="Madigan"/>
Baris 7 ⟶ 9:
== Mikrobiologi ==
''S. aureus'' termasuk bakteri [[osmotoleran]], yaitu bakteri yang dapat hidup di lingkungan dengan rentang konsentrasi zat terlarut (contohnya garam) yang luas, dan dapat hidup pada konsentrasi [[NaCl]] sekitar 3 [[Molar]].<ref name="Prescott"/>
[[Habitat]] alami ''S aureus'' pada manusia adalah di daerah kulit, hidung, mulut, dan usus besar, di mana pada keadaan [[sistem imun]] normal, ''S. aureus'' tidak bersifat [[patogen]] ([[mikroflora normal manusia]]).<ref name="Prescott"/>
 
== Karakteristik ''S. aureus'' ==
[[Berkas:Staphylococcus aureus Gram stain.jpg|jmpl]]
Klasifikasi ''Staphylococcus aureus'' :
 
Kingdom  : Protozoa
 
Divisio      : Schyzomycetes
 
Class         : Schyzomycetes
 
Ordo         : Eubacterialos
 
Family      : Micrococcaceae
 
Genus       : ''Staphylococcus''
 
Species     : ''Staphylococcus aureus'' (Salle, 1961)
 
 
Baris 32 ⟶ 19:
''S. aureus'' merupakan sel yang berbentuk bulat dengan ukuran diameter 0,7–1,2 mikrometer, tersusun dalam koloni yang tidak teratur (pada biakan sering terlihat kokus yang tunggal, berpasangan, tetrad, dan berbentuk rantai), ''S, aureus'' dapat tumbuh pada keadaan aerob sampai anaerob fakultatif, namun pertumbuhan yang terbaik pada kondisi aerob. Pertumbuhan optimal ''S. aureus'' terjadi pada suhu 35°C–40°C dan paling cepat pada suhu 37°C, dengan pH optimal 7,0–7,5.
 
''S. aureus'' dapat memfermentasi [[karbohidrat]] antara lain : glukosa, dekstrosa, mannitol, sukrosa, dan laktosa serta dapat menghasilkan asam tetapi tidak menghasilkan gas. ''S.aureus'' menghasilkan enzim koagulase dan enzim katalase yang bersifat hemolitik, mereduksi nitrat menjadi nitrit. ''S. aureus'' relative resistan terhadap pengeringan, panas (''S. aureus'' tahan pada suhu 50°C selama 30 menit) dan NaCl 7–8%. ''S. aureus'' juga menghasilkan enterotoksin yang dalam jumlah tertentu akan meracuni tubuh dan menyebabkan gastroenteteritis atau radang mukosa usus..
 
Menurut Spicer (2000) ''S. aureus'' mempunyai 4 karakteristik khusus, yaitu faktor virulensi yang menyebabkan penyakit berat pada ''normal hast,'' faktor diferensiasi yang menyebabkan penyakit yang berbeda pada sisi atau tempat berbeda, faktor persisten bakteri pada lingkungan dan manusia yang membawa gejala karier, dan faktor resistensi terhadap berbagai antibiotik yang sebelumnya masih efektif.
Baris 51 ⟶ 38:
== Faktor Virulensi ''S. aureus'' ==
{{Cleanup rewrite|date=Juni 2021}}
''S. aureus'' dapat menimbulkan penyakit melalui kemampuannya tersebar luas dalam jaringan dan melalui pembentukan berbagai zat ekstraseluler. Berbagai zat yang berperan sebagai faktor virulensi dapat berupa protein, termasuk enzim dan toksin, contohnya :
 
=== Katalase ===
Baris 59 ⟶ 46:
Koagulase merupakan protein ekstraseluler yang dihasilkan oleh ''S. aureus'' yang dapat menggumpalkan plasma dengan bantuan faktor yang terdapat dalam serum (Fajar. B.L dan Siti Isrina. O. S, 2015). Esterase yang dihasilkan dapat meningkatkan aktivitas penggumpalan, sehingga terbentuk deposit fibrin pada permukaan sel bakteri yang dapat menghambat fagositosis (Warsa, 1994). ''Staphylococcus aureus'' mempunyai dua macam koagulase, yaitu (Sari Wijayanti, 2009) :
 
1)      Koagulase terikat atau faktor penjendalan yang terikat pada dinding sel bakteri. Bila suspensi bakteri dicampur dengan plasma maka enzim tersebut dapat mengumpulkan fibrin yang ada di dalam plasma membentuk deposit pada permukaan selnya. Kemampuan ini diduga untuk menghindarkan sel dari serangan sel fagosit hospes. Koagulase ini dapat dideteksi dengan ''slide test.'' Tes ini dilakukan untuk uji cepat atau ''screening.''
 
2)      Koagulase bebas merupakan enzim ekstraseluler yang juga dapat menjendalkan fibrin. Koagulase ini dapat dideteksi dengan uji tabung yang memberikan hasil lebih baik daripada ''slide test'' (Anonim, 2006).
 
=== Hemolisin ===
Hemolisin merupakan toksin yang dapat membentuk suatu zona hemolisis di sekitar koloni bakteri. Hemolisin pada ''S. aureus'' terdiri dari alfa hemolisin, beta hemolisin, dan delta hemolisin. Alfa hemolisin merupakan toksin yang bertanggungjawabbertanggung jawab terhadap pembentukan zona hemolisis di sekitar koloni ''S. aureus'' pada medium darah, toksin ini dapat menyebabkan nekrosis pada kulit hewan dan manusia.
 
Beta hemolisin yaitu toksin yang terutama dihasilkan ''Staphylococcus'' yang di isolasidiisolasi dari hewan, yang menyebabkan lisis pada sel darah merah domba dan sapi. Sedangkan delta hemolisin merupakan toksin yang dapat melisiskan sel darah merah manusia dan kelinci, tetapi efek lisisnya kurang terhadap sel darah merah domba (Warsa, 1994).
 
=== Leukosidin ===
Toksin ini dapat mematikan sel darah putih pada beberapa hewan. Tetapi perannya dalam pathogenesispatogenesis pada manusia tidak jelas, karena ''Staphylococcus'' pathogenpatogen tidak dapat mematikan sel-sel darah putih manusia dan dapat difagositosis (Jawetz ''et. al.,'' 1995).
 
=== Toksin Eksfoliatif ===
Baris 75 ⟶ 62:
 
=== Toksin Sindrom Syok Toksik (TSST) ===
Sebagian besar galur ''S. aureus'' yang diisolasi dari peneritapenderita sindrom syok toksik menghasilkan eksotoksin pirogenik. Pada manusia, toksin ini dapat menyebabkan demam, syok, ruam kulit, dan gangguan multisystemmultisistem organ dalam tubuh (Ryan, ''et al.,'' 1994; Jawetz ''et al.,'' 1995).
 
=== Enterotoksin ===
Enterotoksin merupakan enzim yang tahan terhadap panas dan tahan terhadap suasana basa di dalam usus. Enzim ini merupakan penyebab utama dalam keracunan di dalam usus. Enzim ini merupakan penyababpenyebab utama dalam keracunan makanan yang mengandung karbohidrat dan protein (Jawetz ''et al.,'' 1995).
 
== Resistensi ==
Baris 85 ⟶ 72:
 
=== Resisten Metisilin (''Methicillin-resistant S. aureus''/MRSA) ===
Sebagian isolat ''S. aureus'' resisten terhadap [[methisilin]] karena adanya modifikasi protein pengikat penisilin.<ref name="WHO"/> Protein ini mengkodemengodekan peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap antibiotic β-laktam, sehingga terapi β-laktam tidak responsif.<ref name="WHO"/> Salah satu contoh antibiotik yang digunakan terhadap MRSA adalah [[vankomisin]]<ref name=”Pollard”> Pollard AJ, McCracken GH, Finn A. 2004. Hot Topics in Infection and Immunity in Children. USA: Springer Science and Business Media Inc.</ref>
 
== Kontrol ==
Baris 112 ⟶ 99:
 
[[Kategori:Staphylococcus]]
[[Kategori:Bakteri yang dideskripsikan tahun 1884]]