Kabupaten Bima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jack Merridew (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 1714112 oleh 202.182.48.28 (Bicara) -- rvv
Voltamen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(188 revisi perantara oleh 89 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|kegunaan lain|Bima (disambiguasi)}}
{{Rapikan}}
{{Dati2
| settlement_type = Kabupaten
| nama=Kabupaten Bima
| nama = Kabupaten Bima
| propinsi=[[Nusa Tenggara Barat]]
| nama lain =
| ibukota=[[Woha, Bima|Woha]]
| lambang = Lambang_Kabupaten_Bima.png
| luas=438.940 Ha
| peta = Lokasi NTB Kabupaten Bima.svg
| penduduk=419.302 jiwa
| foto = Gunung Sangeang Api.jpg
| kepadatan=96
| caption = [[Gunung Sangeang Api]]
| kota administratif =1 kota administratif
| koordinat = 118°44'–119°22' [[Garis lintang|LS]], 8°8'–8°57' [[Garis bujur|BT]]
| kecamatan =14 kecamatan
| motto = Mbojo
| kelurahan =150 kelurahan
| provinsi = Nusa Tenggara Barat
| kodearea=0374
| ibukota = [[Woha, Bima|Kecamatan Woha]]
| apbd =Rp. 19,17 Milyar thn 2006
| luas = 3405,63
| pendapatan per kapita/thn=Rp. 68,13 juta thn 2005
| luasref = <ref name="Permendagri-137-2017"/>
| lambang=[[Berkas:Lambang_Kabupaten_Bima.png]]
| penduduk = 533274
| peta=
| penduduktahun = [[2023]]
| koordinat =1180 44’ – 1190 22’ BT dan 080 08’ – 080 57’ LS.
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=21 Juli 2021|format=visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref><ref name="BIMA">{{cite web |url=https://bimakab.bps.go.id/publication/2020/05/20/da8f81327645feb4f88f4c76/kabupaten-bima-dalam-angka-2020.html |title=Kabupaten Bima dalam angka 2020 |publisher=Badan Pusat Statistik Indonesia |year=2020 |language=id |accessdate=10 November 2020 |format=pdf |archive-date=2020-11-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201110152613/https://bimakab.bps.go.id/publication/2020/05/20/da8f81327645feb4f88f4c76/kabupaten-bima-dalam-angka-2020.html |dead-url=no }}</ref>
| dasar hukum =PERDA NOMOR 3 TAHUN 2008( PP 41 Tahun 2007 )
| tanggalkepadatan = 156
| bahasa = [[Bahasa Bima|Bima]] & [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| motto=Maja Labo Dahu
| agama = [[Islam]] 98,58%<br> [[Kristen]] 0,92%<br>- [[Katolik]] 0,63%<br>- [[Protestan]] 0,29%<br> [[Hindu]] 0,35%<br> [[Buddha]] 0,13%<br> Lainnya 0,02%<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://ntb.bps.go.id/dynamictable/2017/11/16/240/banyaknya-umat-beragama-menurut-kabupaten-kota-provinsi-ntb-2014.html|title=Banyaknya Umat Beragama Menurut Kabupaten Kota Provinsi NTB|website=www.ntb.bps.go.id|accessdate=10 November 2020|archive-date=2021-04-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20210414041707/https://ntb.bps.go.id/dynamictable/2017/11/16/240/banyaknya-umat-beragama-menurut-kabupaten-kota-provinsi-ntb-2014.html|dead-url=no}}</ref>
| kepala daerah=[[Bupati]]
| kecamatan = 18 [[kecamatan]]<ref name="Permendagri-137-2017"/>
| nama kepala daerah=Ferry Zulkarnain,ST
| kelurahan =
| web=[http://www.bimakab.go.id/ www.bimakab.go.id]
| desa = 191 [[desa]]<ref name="Permendagri-137-2017"/>
| dasar hukum =
| tanggal =
| hari jadi = 5 Juli 1640
| kepala daerah = Bupati
| nama kepala daerah = [[Indah Dhamayanti Putri]]
| wakil kepala daerah = Wakil Bupati
| nama wakil kepala daerah = Dahlan M. Noer
| sekretaris daerah = Suwandi (Pj.)
| ketua DPRD =
| kodearea = 0374
| kodepos =
| nomor_polisi = '''EA xxxx''' X*/Y*
| apbd = Rp 1.778.713.865.742,-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
| pad = Rp 195.312.168.175,-
| dau = Rp 926.611.508.000,- ([[2020]]) <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=21 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
| IPM = {{decrease}} 66,30 ([[2020]])<br> {{fontcolor|Orange|Sedang}}<ref>{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020|website=www.bps.go.id|accessdate=21 Juli 2021|format=pdf|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
| flora =
| fauna =
| zona waktu = UTC +8 [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
| web = {{URL|http://www.bimakab.go.id/}}
}}
 
'''Kabupaten Bima''' adalah [[kabupaten]] di [[Pulau Sumbawa]], [[Nusa Tenggara Barat]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya adalah [[Woha, Bima|Kecamatan Woha]]. Pada tahun [[2020]] jumlah [[penduduk]] kabupaten ini sebanyak 532.677 jiwa, dengan kepadatan penduduk 156 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="Permendagri-137-2017">{{cite web|url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017 |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 3 Oktober 2019 |archive-url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017/mode/2up |archive-date= 29 Desember 2018}}</ref><ref name="DUKCAPIL"/><ref name="Permendagri-72-2019">{{cite web|url= http://jdih.setjen.kemendagri.go.id/pm/Permendagri%20No%2072%20Th%202019+lampiran.pdf |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |archive-url= https://archive.org/details/permendagriindonesia722019 |archive-date= 25 Oktober 2019 |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 15 Januari 2020}}</ref>
'''Kabupaten Bima''' adalah sebuah [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Nusa Tenggara Barat]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya ialah [[Woha, Bima|Woha]].<!-- 404 <ref>[http://www.bimakab.go.id/bima/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=175&mode=thread&order=0&thold=0 ''Kecamatan Woha jadi Ibukota Kabupaten Bima''. Situs Pemkab Bima]</ref>--> Kabupaten Bima terletak di bagian Timur Pulau Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan posisi 1180 44’ – 1190 22’ BT dan 080 08’ – 080 57’ LS. dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Laut Flores
- Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
- Sebelah Timur : Selat Sape
- Sebelah Barat : Kabupaten Dompu.
Luas Wilayahnya lebih kurang 438.940 Ha atau 22 % dari luas wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Terbagi atas 14 kecamatan yang terdiri dari 150 desa dan 419 dusun.
{| class="wikitable"
|-
! Luas Wilayahnya lebih kurang 438.940 Ha atau 22 % dari luas wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Terbagi atas 14 kecamatan yang terdiri dari 150 desa dan 419 dusun.
Tabel 1
Luas Wilayah Tiap Kecamatan di Kabupaten Bima (Ha)
 
== Sejarah singkatGeografi ==
=== Batas wilayah ===
'''Kabupaten Bima'''berdiri pada tanggal 5 Juli 1640 M, ketika Sultan Abdul Kahir dinobatkan sebagai Sultan Bima I yang menjalankan Pemerintahan berdasarkan Syariat Islam. Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Bima yang diperingati setiap tahun. Bukti-bukti sejarah kepurbakalaan yang ditemukan di Kabupaten Bima seperti Wadu Pa’a, Wadu Nocu, Wadu Tunti (batu bertulis) di dusun Padende Kecamatan Donggo menunjukkan bahwa daerah ini sudah lama dihuni manusia. Dalam sejarah kebudayaan penduduk Indonesia terbagi atas bangsa Melayu Purba dan bangsa Melayu baru. Demikian pula halnya dengan penduduk yang mendiami Daerah Kabupaten Bima, mereka yang menyebut dirinya Dou Mbojo, Dou Donggo yang mendiami kawasan pesisir pantai. Disamping penduduk asli, juga terdapat penduduk pendatang yang berasal dari Sulawesi Selatan, Jawa, Madura, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak di bagian timur Pulau Sumbawa dengan batas wilayah sebagai berikut:
{{Batas_USBT
|utara = [[Laut Flores]]
|selatan = [[Samudera Hindia|Samudera Indonesia]] dan [[Pulau Sumba]], [[Provinsi Nusa Tenggara Timur]]
|barat = [[Kabupaten Dompu]]
|timur = [[Selat Sape]] dan [[Provinsi Nusa Tenggara Timur]]}}
 
=== Letak ===
Kerajaan Bima dahulu terpecah –pecah dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing dipimpin oleh Ncuhi. Ada lima Ncuhi yang menguasai lima wilayah yaitu : 1. Ncuhi Dara, memegang kekuasaan wilayah Bima Tengah 2. Ncuhi Parewa, memegang kekuasaan wilayah Bima Selatan 3. Ncuhi Padolo, memegang kekuasaan wilayah Bima Barat 4. Ncuhi Banggapupa, memegang kekuasaan wilayah Bima Utara 5. Ncuhi Dorowani, memegang kekuasaan wilayah Bima Timur. Kelima Ncuhi ini hidup berdampingan secara damai, saling hormat menghormati dan selalu mengadakan musyawarah mufakat bila ada sesuatu yang menyangkut kepentingan bersama. Dari kelima Ncuhi tersebut, yang bertindak selaku pemimpin dari Ncuhi lainnya adalah Ncuhi Dara. Pada masa-masa berikutnya, para Ncuhi ini dipersatukan oleh seorang utusan yang berasal dari Jawa. Menurut legenda yang dipercaya secara turun temurun oleh masyarakat Bima. Cikal bakal Kerajaan Bima adalah Maharaja Pandu Dewata yang mempunyai 5 orang putra yaitu : 1. Darmawangsa 2. Sang Bima 3. Sang Arjuna 4. Sang Kula 5. Sang Dewa. Salah seorang dari lima bersaudara ini yakni Sang Bima berlayar ke arah timur dan mendarat disebuah pulau kecil disebelah utara Kecamatan Sanggar yang bernama Satonda. Sang Bima inilah yang mempersatukan kelima Ncuhi dalam satu kerajaan yakni Kerajaan Bima, dan Sang Bima sebagai raja pertama bergelar Sangaji. Sejak saat itulah Bima menjadi sebuah kerajaan yang berdasarkan Hadat, dan saat itu pulalah Hadat Kerajaan Bima ditetapkan berlaku bagi seluruh rakyat tanpa kecuali. Hadat ini berlaku terus menerus dan mengalami perubahan pada masa pemerintahan raja Ma Wa’a Bilmana. Setelah menanamkan sendi-sendi dasar pemerintahan berdasarkan Hadat, Sang Bima meninggalkan Kerajaan Bima menuju timur, tahta kerajaan selanjutnya diserahkan kepada Ncuhi Dara hingga putra Sang Bima yang bernama Indra Zamrud sebagai pewaris tahta datang kembali ke Bima pada abad XIV/ XV.
Kabupaten Bima merupakan salah satu Daerah Otonom di Provinsi [[Nusa Tenggara Barat]], terletak di ujung timur dari [[Pulau Sumbawa]] bersebelahan dengan [[Kota Bima]] (pecahan dari Kabupaten Bima). Secara geografis Kabupaten Bima berada pada posisi 117°40”-119°10” Bujur Timur dan 70°30” Lintang Selatan.<ref name="potensi">{{Cite web |url=http://www.bimakab.go.id/bima/modules.php?op=modload&name=PagEd&file=index&topic_id=0&page_id=13 |title=''Potensi Daerah Kabupaten Bima''. Situs Pemkab Bima |access-date=2007-06-23 |archive-date=2007-09-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070929202818/http://www.bimakab.go.id/bima/modules.php?op=modload&name=PagEd&file=index&topic_id=0&page_id=13 |dead-url=yes }}</ref>
 
=== Topografi ===
''Hubungan Darah Bima-Bugis-Makassar''
Secara topografis wilayah Kabupaten Bima sebagian besar (70%) merupakan dataran tinggi bertekstur pegunungan sementara sisanya (30%) adalah dataran. Sekitar 14% dari proporsi dataran rendah tersebut merupakan areal persawahan dan lebih dari separuh merupakan lahan kering. Oleh karena keterbatasan lahan pertanian seperti itu dan dikaitkan pertumbuhan penduduk kedepan, akan menyebabkan daya dukung lahan semakin sempit. Konsekuensinya diperlukan transformasi dan reorientasi basis ekonomi dari pertanian tradisional ke pertanian wirausaha dan sektor industri kecil dan perdagangan. Dilihat dari ketinggian dari permukaàn laut, Kecamatan Donggo merupakan daerah tertinggi dengan ketinggian 500 m dari permukaan laut, sedangkan daerah yang terendah adalah Kecamatan Sape dan Sanggar yang mencapai ketinggian hanya 5 m dari permukaan laut.
Hubungan keakrabatan dan kekeluargaan yang terjalin selama kurun waktu 1625 – 1819 (194 tahun) pun terputus hingga hari ini. Hubungan kekeluargaan antara dua kesultanan besar dikawasan Timur Indonesia yaitu Kesultanan Gowa dan Kesultanan Bima terjalin sampai pada turunan yang ke- VII. Hubungan ini merupakan perkawinan silang antara Putra Mahkota Kesultanan Bima dan Putri Mahkota Kesultanan Gowa terjalin sampai turunan ke- VI. Sedangkan yang ke- VII adalah pernikahan Putri Mahkota Kesultanan Bima dan Putra Mahkota Kesultanan Gowa.
ada beberapa catatan yang kami temukan, bahwa pernikahan Salah satu Keturunan Sultan Ibrahim (Sultan Bima ke- XI) masih terjadi dengan keturunan Sultan Gowa. Sebab pada tahun 1900 (pada kepemimpinan Sultan Ibrahim), terjadi acara melamar oleh Kesultanan Bima ke Kesultanan Gowa. Mahar pada lamaran tersebut adalah Tanah Manggarai. Sebab Manggarai dikuasai oleh kesultanan Bima sejak abad 17.
 
Di Kabupaten Bima terdapat lima buah gunung, yakni:
== Pemerintahan ==
* Gunung Tambora di [[Tambora, Bima|Kecamatan Tambora]]
* Gunung Sangiang di [[Wera, Bima|Kecamatan Wera]]
* Gunung Maria di [[Wawo, Bima|Kecamatan Wawo]]
* Gunung Lambitu di [[Lambitu, Bima|Kecamatan Lambitu]]
* Gunung Soromandi di [[Donggo, Bima|Kecamatan Donggo]], merupakan gunung tertinggi di wilayah ini dengan ketinggian 4.775 m.
 
=== Luas wilayah ===
'''Kecamatannya antara lain''' adalah [[Belo, Bima|Belo]]. Disini terdapat [[Bandara]] '''Muhammad Salahuddin''', Desa Teke adalah salah desa yang ada di Kecamatan '''Belo'''.Hampir 99% masyarakat Bima menganut agama Islam yang penyebaran melalui jawa dan sulawesi.Alam yang Indah serta potensi-potensi sumber daya alam yang dimiliki memberikan kesempatan kepada investor untuk menanamkan modal diaerah ini, disamping membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Bima yang pendapatan daerahnya masih rendah dibanding kabupaten lain di Indonesia umumnya dan Indonesia tengah pada khususnya.
Luas wilayah setelah pembentukan Daerah Kota Bima berdasarkan Undang-undang Nomor 13 tahun 2002 adalah seluas 437.465 Ha atau 4.394,38 Km² (sebelum pemekaran 459.690 Ha atau 4.596,90 Km²) dengan jumlah penduduk 473,890 jiwa<ref>{{Cite web|url=https://bimakab.bps.go.id/publication/2017/08/11/ed57a4b39615b0177993b089/kabupaten-bima-dalam-angka-2017.html|title=Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima|website=bimakab.bps.go.id|access-date=2019-01-21|archive-date=2019-01-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20190121121834/https://bimakab.bps.go.id/publication/2017/08/11/ed57a4b39615b0177993b089/kabupaten-bima-dalam-angka-2017.html|dead-url=no}}</ref> dengan kepadatan rata-rata 96 jiwa/Km².
 
=== PemekaranIklim 2002dan Cuaca ===
Wilayah Kabupaten Bima ber[[iklim tropis]] bertipe (''[[Iklim sabana tropis|Aw]]'') dengan rata-rata hari hujan relatif pendek. Keadaan curah hujan tahunan rata-rata tercatat 58.75&nbsp;mm, maka dapat disimpulkan Kabupaten Bima adalah daerah berkategori kering hampir sepanjang tahun yang berdampak pada kecilnya persediaan air dan keringnya sebagian besar sungai. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari dengan rata-rata tercatat ≥171&nbsp;mm dengan hari hujan rata-rata ≥15 hari dan musim kering terjadi pada bulan Juli, Agustus dan September di mana tidak tejadi hujan. Kabupaten Bima pada umumnya memiliki drainase yang tergenang dan tidak tergenang. Pengaruh pasang surut hanya seluas 1.085 Ha atau 0,02% dengan lokasi terbesar di wilayah pesisir pantai. Sedangkan luas lokasi yang tergenang terus menerus adalah seluas 194 Ha, yaitu wilayah Dam Roka, Dam Sumi dan Dam Pelaparado, sedangkan Wilayah yang tidak pernah tergenang di Kabupaten Bima adalah seluas 457.989 Ha.<ref>{{cite web |url = http://ppsp.nawasis.info/dokumen/perencanaan/sanitasi/pokja/bp/kab.bima/BAB%20%20II%20%20Bima.pdf |title = Gambaran Umum Kabupaten Bima |access-date = 2020-09-03 |archive-date = 2019-08-18 |archive-url = https://web.archive.org/web/20190818214631/http://ppsp.nawasis.info/dokumen/perencanaan/sanitasi/pokja/bp/kab.bima/BAB%20%20II%20%20Bima.pdf |dead-url = yes }}</ref>
{{Kabupaten Bima weatherbox}}
 
== Sejarah ==
Di Kabupaten Bima terdapat beberapa kecamatan yang menjadi modal dan pendapatan daerah di kabupaten bima setelah terjadi pemekaran pada tahun 2002 yang lalu. kecamatan yang ada antara lain kecamatan Sape, Belo, Woha, Bolo, Karumbu, wawo, Wera, Lambu, dan banyak kecamatan yang merupakan hasil pemekaran, berdasarkan hasil kesepakatan antara Pemda Bima dan Masyarakat yang ada pada wilayah yang jauh dari pusat kota bima.
Kabupaten Bima berdiri pada tanggal 5 Juli 1640 M, ketika Sultan Abdul Kahir (La Kai) dinobatkan sebagai Sultan Bima I yang menjalankan Pemerintahan berdasarkan Syariat Islam. Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Bima yang diperingati setiap tahun. Bukti-bukti sejarah kepurbakalaan yang ditemukan di Kabupaten Bima seperti Wadu Pa’a, Wadu Nocu, [[Situs Wadu Tunti|Wadu Tunti]] ("batu bertulis") di Dusun Padende, Kecamatan [[Donggo, Bima|Donggo]], menunjukkan bahwa daerah ini sudah lama dihuni manusia. Dalam sejarah kebudayaan penduduk Indonesia terbagi atas bangsa Melayu Purba dan bangsa Melayu baru. Demikian pula halnya dengan penduduk yang mendiami Daerah Kabupaten Bima, mereka yang menyebut dirinya Dou Mbojo, Dou Donggo yang mendiami kawasan pesisir pantai. Disamping penduduk asli, juga terdapat penduduk pendatang yang berasal dari Sulawesi Selatan terutama dari [[Kabupaten Gowa]], Jawa, Madura, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.kabarsumbawa.com/2014/01/19/sejarah-kabupaten-bima/|title=Sejarah Kabupaten Bima|date=2014-01-19|website=Kabar Sumbawa|language=id-ID|access-date=2019-01-21|archive-date=2019-01-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20190121121743/https://www.kabarsumbawa.com/2014/01/19/sejarah-kabupaten-bima/|dead-url=no}}</ref>
 
=== PemekaranKerajaan 2007Bima ===
Kerajaan Bima dahulu terpecah–pecah dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing dipimpin oleh Ncuhi. Ada lima Ncuhi yang menguasai lima wilayah, yaitu:
# Ncuhi Dara, memegang kekuasaan wilayah Bima Tengah
# Ncuhi Parewa, memegang kekuasaan wilayah Bima Selatan
# Ncuhi Bolo, memegang kekuasaan wilayah Bima Barat
# Ncuhi Banggapupa, memegang kekuasaan wilayah Bima Utara
# Ncuhi Dorowani, memegang kekuasaan wilayah Bima Timur
 
Kelima Ncuhi ini hidup berdampingan secara damai, saling hormat menghormati dan selalu mengadakan musyawarah mufakat bila ada sesuatu yang menyangkut kepentingan bersama. Dari kelima Ncuhi tersebut yang bertindak selaku pemimpin dari Ncuhi lainnya adalah Ncuhi Dara. Pada masa-masa berikutnya, para Ncuhi ini dipersatukan oleh seorang utusan yang berasal dari Jawa. Menurut legenda yang dipercaya secara turun temurun oleh masyarakat Bima, cikal bakal Kerajaan Bima adalah Maharaja Pandu Dewata yang mempunyai 5 orang putra, yaitu:
Pada tahun [[2007]], terjadi pemekaran wilayah dengan penambahan 4 kecamatan baru, yaitu:
* Darmawangsa
* Sang Bima
* Sang Arjuna
* Sang Kula
* Sang Dewa
 
Salah seorang dari lima bersaudara ini yakni Sang Bima berlayar ke arah timur dan mendarat di sebuah pulau kecil di sebelah utara Kecamatan Sanggar yang bernama Satonda. Sang Bima inilah yang mempersatukan kelima Ncuhi dalam satu kerajaan, yakni Kerajaan Bima dan Sang Bima sebagai raja pertama bergelar Sangaji. Sejak saat itulah Bima menjadi sebuah kerajaan yang berdasarkan Hadat dan saat itu pulalah Hadat Kerajaan Bima ditetapkan berlaku bagi seluruh rakyat tanpa kecuali. Hadat ini berlaku terus menerus dan mengalami perubahan pada masa pemerintahan raja Ma Wa’a Bilmana. Setelah menanamkan sendi-sendi dasar pemerintahan berdasarkan Hadat, Sang Bima meninggalkan Kerajaan Bima menuju timur, takhta kerajaan selanjutnya diserahkan kepada Ncuhi Dara hingga putra Sang Bima yang bernama Indra Zamrud sebagai pewaris takhta datang kembali ke Bima pada abad 14-15 M.<ref name=":0"/>
# kec. Parado
# kec. Lambitu
# kec. Soromandi
# kec. Pali'belo
 
Seiring berjalannya waktu, Kabupaten Bima juga mengalami perkembangan ke arah yang lebih maju. Dengan adanya kewenangan otonomi yang luas dan bertanggungjawab yang diberikan oleh pemerintah pusat dalam bingkai otonomi daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No.22 Tahun 1999 dan direvisi menjadi UU No.33 Tahun 2004, Kabupaten Bima telah memanfaatkan kewenangan itu dengan terus menggali potensi-potensi daerah, baik potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mempercepat pertumbuhan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.<ref name=":0"/>
sehingga sekarang Bima memiliki jumlah kecamatannya menjadi 18.
 
=== Hubungan darah antara Bima dan Gowa (Makassar) ===
== Geografis ==
Hubungan kekerabatan dan kekeluargaan yang terjalin selama kurun waktu 1625–1819 (194 tahun) pun terputus hingga hari ini. Hubungan kekeluargaan antara dua kesultanan besar di kawasan Timur Indonesia, yaitu Kesultanan Gowa dan Kesultanan Bima terjalin sampai pada turunan yang ke-7. Hubungan ini merupakan perkawinan silang antara Putra Mahkota Kesultanan Bima dan Putri Mahkota Kesultanan Gowa terjalin sampai turunan ke-6, sedangkan yang ke VII adalah pernikahan Putri Mahkota Kesultanan Bima dan Putra Mahkota Kesultanan Gowa.<ref name=":0"/>
 
=== KoordinatPerguruan Tinggi ===
 
# Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima).
Kabupaten Bima merupakan salah satu Daerah Otonom di Provinsi Nusa Tenggara Barat, terletak diujung timur dari Pulau Sumbawa bersebelahan dengan Kota Bima (pecahan dari Kota Bima). Secara geografis Kabupaten Bima berada pada posisi 117°40” - 119°10” Bujur Timur dan 70°30” Lintang Selatan.<ref name="potensi">[http://www.bimakab.go.id/bima/modules.php?op=modload&name=PagEd&file=index&topic_id=0&page_id=13 ''Potensi Daerah Kabupaten Bima''. Situs Pemkab Bima]</ref>
# Universitas Mbojo Bima (UNMBO Bima)
# Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima.
# Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan (STKIP) Harapan Bima.
# Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yahya Bima.
# Sekolah Tinggi Pariwisata (STIPAR) Soromandi Bima.
# Vokasi Bima Universitas Mataram (Calon Politeknik Negeri Bima).
 
=== Batas-batasPemerintahan wilayah ===
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Bima}}
{{:Daftar Bupati Bima}}
 
=== Dewan Perwakilan ===
* Sebelah Utara : Laut Flores
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bima}}
* Sebelah Timur : Selat Sape
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bima}}
* Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
* Sebelah Barat : Kabupaten Dompu
 
=== TopografisKecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bima}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bima}}
 
== Kuliner ==
Secara topografis wilayah Kabupaten Bima sebagian besar (70%) merupakan dataran tinggi bertekstur pegunungan sementara sisanya (30%) adalah dataran. Sekitar 14% dari proporsi dataran rendah tersebut merupakan areal persawahan dan lebih dan separuh merupakan lahan kering. Oleh karena keterbatasan lahan pertanian seperti itu dan dikaitkan pertumbuhan penduduk kedepan, akan menyebabkan daya dukung lahan semakin sempit. Konsekuensinya diperlukan transformasi dan reorientasi basis ekonomi dari pertanian tradisional ke pertanian wirausaha dan sektor industri kecil dan perdagangan. Dilihat dari ketinggian dari permukaàn laut, Kecamatan Donggo merupakan daerah tertinggi dengan ketinggian 500 m dari permukaan laut, sedangkan daerah yang terendah adalah Kecamatan Sape dan Sanggar yang mencapai ketinggian hanya 5 m dari permukaan laut.
Kabupaten Bima memiliki berbagai macam kuliner khas daerah, yaitu:<ref>{{Cite web|url=http://news.lewatmana.com/6-kuliner-khas-bima-yang-menggugah-selera/|title=6 Kuliner Khas Bima yang Menggugah Selera..|last=Angelia|first=Pretty|date=2015-05-29|website=news.lewatmana.com|language=en-US|access-date=2019-01-21|archive-date=2019-01-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20190121232532/http://news.lewatmana.com/6-kuliner-khas-bima-yang-menggugah-selera/|dead-url=no}}</ref>
* Uta Palumara Londe<ref>{{Cite web|url=https://budaya-indonesia.org/Uta-Palumara-Londe|title=Uta Palumara Londe|last=|first=|date=|website=|publisher=|access-date=|archive-date=2019-02-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20190209124536/https://budaya-indonesia.org/Uta-Palumara-Londe|dead-url=no}}</ref>
* Uta Sepi Tumis<ref>{{Cite news|url=https://mataram.antaranews.com/berita/9469/nikmatnya-tumi-sepi-khas-bima|title=NIKMATNYA TUMI SEPI KHAS BIMA|last=|first=|last2=|first2=|date=|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|publisher=|access-date=|last3=|first3=|last4=|last5=|last6=|last7=|last8=|last9=|archive-date=2019-02-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20190209124119/https://mataram.antaranews.com/berita/9469/nikmatnya-tumi-sepi-khas-bima|dead-url=no}}</ref>
* Kahangga
* Uta Maju Puru<ref>{{Cite web|url=https://budaya-indonesia.org/Uta-Maju-Puru|title=Uta Maju Puru » Perpustakaan Digital Budaya Indonesia|website=budaya-indonesia.org|access-date=2019-02-06|archive-date=2019-02-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20190209124523/https://budaya-indonesia.org/Uta-Maju-Puru|dead-url=no}}</ref>
* Tota Fo'o
* Bingka Dolu
* [[Mangge mada]]
 
Kabupaten Bima juga memiliki sambal yang khas, yaitu:
Di Kabupaten Bima terdapat empat buah gunung yakni Gunung Tambora di Kecamatan Tambora, Gunung Sangiang di Kecamatan Wera, Gunung Maria di Kecarnatan Wawo. dan yang tertinggi adalah Gunung Soromandi di Kecamatan Donggo dengan ketinggian 4.775 m.
* Sambal ''kahuntu kalo'', lazimnya jantung pisang dimanfaatkan sebagai sayuran. Masyarakat suku Mbojo sendiri menjadikannya sebagai sambal. Jantung pisang direbus dahulu dengan tambahan garam. Kemudian diiris kecil-kecil, lalu ditambahkan bahan-bahan seperti bawang merah, tomat, potongan udang, cabai dan bahan lain. Semua bahan dicampur dan santar cair. Kemudian dinikmati bersama ikan goreng atau panggang.
 
* Sambal Colek Asam (Tutu Mangge)
=== Luas wilayah ===
* Sambal Jeruk (Mbohi Dungga)
 
* Sambal Bawang Merah (Sia Dungga)
Luas wilayah setelah pembentukan Daerah Kota Bima berdasarkan Undang-undang Nomor 13 tahun 2002 adalah seluas 437.465 Ha atau 4.394,38 Km² (sebelum pemekaran 459.690 Ha atau 4.596,90 Km²), dengan jumlah penduduk 419.302 jiwa dengan kepadatan rata-rata 96 jiwa/Km².
* Sambal Asin Pedas (Sia Saha)
 
* Kuah Asam (Noro Mangge)
Wilayah Kabupaten Bima beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan relatif pendek. Keadaan curah hujan tahunan rata-rata tercatat 58.75 mm, maka dapat disimpulkan Kabupaten Bima adalah daerah berkategori kering sepanjang tahun yang berdampak pada kecilnya persediaan air dan keringnya sebagian besar sungai.Curah hujan tertinggi pada bulan Februari tercatat 171 mm dengan hari hujan selama 15 hari dan musim kering terjadi pada bulan Juli, Agustus dan September dimana tidak tejadi hujan. Kabupaten Bima pada umumnya memiliki drainase yang tergenang dan tidak tergenang. Pengaruh pasang surut hanya seluas 1.085 Ha atau 0,02% dengan lokasi terbesar diwilayah pesisir pantai. Sedangkan luas lokasi yang tergenang terus menerus adalah seluas 194 Ha. yaitu wilayah Dam Roka, Dam Sumi dan Dam Pelaparado. Sedangkan Wilayah yang tidak pernah tergenang di Kabupaten Bima adalah seluas 457.989 Ha.
* Saus Asam (Samba Mangge)
* Sambal Tomat (Doco Kadui)
* Sambal Mangga (Doco Fo'o)
 
== Referensi ==
 
=== Sumber ===
 
{{Reflist}}
 
=== Lihat pula ===
 
* [[Kota Bima]]
* [[Kesultanan Bima]]
 
=== Pranala luar ===
* {{id}} [http://www.ntbprov.go.id Situs Resmi Pemerintahan Nusa Tenggara Barat]
 
* {{id}} [http://www.bimakab.go.id Situs Resmi Pemerintahan Kabupaten Bima] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190701103908/http://bimakab.go.id/ |date=2019-07-01 }}
* {{id}}[http://www.bimacenter.com/ Situs Bima Center]
* {{id}} [https://bimakab.bps.go.id/ Situs Resmi BPS Kabupaten Bima]
* {{id}}[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0309/18/otonomi/567097.htm ''Kabupaten Bima''. Harian Kompas, 18 September 2003]
* {{id}}[http://www.mbojo.com/ Dou Mbojo (Orang Bima) Online Community]
* {{id}}[http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/nusatenggara/2005/08/08/brk,20050808-64997,id.html ''Raja Muda Bima Dilantik Jadi Bupati''. Tempo Interaktif, 8 Agustus 2005]
-->
 
{{Kabupaten Bima}}
{{Nusa Tenggara Barat}}
{{Authority control}}
{{Indo-geo-stub}}
 
[[Kategori:Kabupaten Bima| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Nusa Tenggara Barat|Bima]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Bima]]
[[Kategori:Kabupaten Bima| ]]
 
[[jv:Kabupatèn Bima]]