Kabupaten Bima: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Batas wilayah: Menurut KBBI, penulisan yang tepat adalah "samudra", bukan "samudera". Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(25 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|kegunaan lain|Bima (disambiguasi)}}
{{Dati2
| settlement_type = Kabupaten | nama
| nama lain =
| lambang
| peta
| foto = Gunung Sangeang
| caption = [[Gunung Sangeang
| koordinat
| motto
▲|provinsi = Nusa Tenggara Barat
▲|ibukota = [[Woha, Bima|Kota Woha]]
▲|luas = 3405,63
▲|luasref = <ref name="Permendagri-137-2017"/>
▲|penduduk = 532677
| pendudukref =
▲|penduduktahun = [[2020]]
▲|pendudukref =<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=21 Juli 2021|format=visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref><ref name="BIMA">{{cite web |url=https://bimakab.bps.go.id/publication/2020/05/20/da8f81327645feb4f88f4c76/kabupaten-bima-dalam-angka-2020.html |title=Kabupaten Bima dalam angka 2020 |publisher=Badan Pusat Statistik Indonesia |year=2020 |language=id |accessdate=10 November 2020 |format=pdf |archive-date=2020-11-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201110152613/https://bimakab.bps.go.id/publication/2020/05/20/da8f81327645feb4f88f4c76/kabupaten-bima-dalam-angka-2020.html |dead-url=no }}</ref>
| bahasa = [[Bahasa Bima|Bima]] & [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
▲|kepadatan = 156
| agama =
▲|agama =[[Islam]] 99,33%<br> [[Kristen]] 0,58%<br>- [[Katolik]] 0,49%<br>- [[Protestan]] 0,09%<br> [[Hindu]] 0,08%<br> [[Buddha]] 0,01%<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://ntb.bps.go.id/dynamictable/2017/11/16/240/banyaknya-umat-beragama-menurut-kabupaten-kota-provinsi-ntb-2014.html|title=Banyaknya Umat Beragama Menurut Kabupaten Kota Provinsi NTB|website=www.ntb.bps.go.id|accessdate=10 November 2020|archive-date=2021-04-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20210414041707/https://ntb.bps.go.id/dynamictable/2017/11/16/240/banyaknya-umat-beragama-menurut-kabupaten-kota-provinsi-ntb-2014.html|dead-url=no}}</ref>
▲|kecamatan = 18 [[kecamatan]]<ref name="Permendagri-137-2017"/>
▲|kelurahan =
▲|desa = 191 [[desa]]<ref name="Permendagri-137-2017"/>
▲|dasar hukum =
▲|tanggal =
| kepala daerah = Bupati
▲|hari jadi = 5 Juli 1640
| nama kepala daerah = [[Indah Dhamayanti
|
| nama wakil kepala daerah = Dahlan M.
|
▲|ketua DPRD =
| apbd
|
▲|kodearea = 0374
| IPM
▲|kodepos =
| flora =
▲|nomor_polisi = '''EA xxxx''' X*/Y*
| fauna =
▲|apbd = Rp 1.778.713.865.742,-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
▲|pad = Rp 195.312.168.175,-
▲|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=21 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
▲|IPM = {{decrease}} 66,30 ([[2020]])<br> {{fontcolor|Orange|Sedang}}<ref>{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020|website=www.bps.go.id|accessdate=21 Juli 2021|format=pdf|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
▲|zona waktu = UTC +8 [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
▲|web = {{URL|http://www.bimakab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Bima''' adalah
== Geografi ==
=== Batas wilayah ===
Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak di bagian timur Pulau Sumbawa dengan batas wilayah sebagai berikut:
{{Batas_USBT
|utara = [[Laut Flores]]
|selatan = [[
|barat = [[Kabupaten Dompu]]
|timur = [[Selat Sape]] dan [[Provinsi Nusa Tenggara Timur]]}}
=== Letak ===
Kabupaten Bima merupakan salah satu Daerah Otonom di Provinsi [[Nusa Tenggara Barat]], terletak di ujung timur dari [[Pulau Sumbawa]] bersebelahan dengan [[Kota Bima]] (pecahan dari
=== Topografi ===
Baris 83 ⟶ 77:
== Sejarah ==
Kabupaten Bima berdiri pada tanggal 5 Juli 1640 M, ketika Sultan Abdul Kahir (La Kai) dinobatkan sebagai Sultan Bima I yang menjalankan Pemerintahan berdasarkan Syariat Islam. Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Bima yang diperingati setiap tahun. Bukti-bukti sejarah kepurbakalaan yang ditemukan di Kabupaten Bima seperti Wadu Pa’a, Wadu Nocu, [[Situs Wadu Tunti|Wadu Tunti]] ("batu bertulis") di Dusun Padende, Kecamatan [[Donggo, Bima|Donggo]], menunjukkan bahwa daerah ini sudah lama dihuni manusia. Dalam sejarah kebudayaan penduduk Indonesia terbagi atas bangsa Melayu Purba dan bangsa Melayu baru. Demikian pula halnya dengan penduduk yang mendiami Daerah Kabupaten Bima, mereka yang menyebut dirinya Dou Mbojo, Dou Donggo yang mendiami kawasan pesisir pantai. Disamping penduduk asli, juga terdapat penduduk pendatang yang berasal dari Sulawesi Selatan terutama dari [[Kabupaten Gowa]], Jawa, Madura, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.kabarsumbawa.com/2014/01/19/sejarah-kabupaten-bima/|title=Sejarah Kabupaten Bima|date=2014-01-19|website=Kabar Sumbawa|language=id-ID|access-date=2019-01-21|archive-date=2019-01-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20190121121743/https://www.kabarsumbawa.com/2014/01/19/sejarah-kabupaten-bima/|dead-url=no}}</ref>
=== Kerajaan Bima ===
Baris 89 ⟶ 83:
# Ncuhi Dara, memegang kekuasaan wilayah Bima Tengah
# Ncuhi Parewa, memegang kekuasaan wilayah Bima Selatan
# Ncuhi
# Ncuhi Banggapupa, memegang kekuasaan wilayah Bima Utara
# Ncuhi Dorowani, memegang kekuasaan wilayah Bima Timur
Baris 100 ⟶ 94:
* Sang Dewa
Salah seorang dari lima bersaudara ini yakni Sang Bima berlayar ke arah timur dan mendarat di sebuah pulau kecil di sebelah utara Kecamatan Sanggar yang bernama Satonda. Sang Bima inilah yang mempersatukan kelima Ncuhi dalam satu kerajaan, yakni Kerajaan Bima dan Sang Bima sebagai raja pertama bergelar Sangaji. Sejak saat itulah Bima menjadi sebuah kerajaan yang berdasarkan Hadat dan saat itu pulalah Hadat Kerajaan Bima ditetapkan berlaku bagi seluruh rakyat tanpa kecuali. Hadat ini berlaku terus menerus dan mengalami perubahan pada masa pemerintahan raja Ma Wa’a Bilmana. Setelah menanamkan sendi-sendi dasar pemerintahan berdasarkan Hadat, Sang Bima meninggalkan Kerajaan Bima menuju timur,
Seiring berjalannya waktu, Kabupaten Bima juga mengalami perkembangan ke arah yang lebih maju. Dengan adanya kewenangan otonomi yang luas dan bertanggungjawab yang diberikan oleh pemerintah pusat dalam bingkai otonomi daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No.22 Tahun 1999 dan direvisi menjadi UU No.33 Tahun 2004, Kabupaten Bima telah memanfaatkan kewenangan itu dengan terus menggali potensi-potensi daerah, baik potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mempercepat pertumbuhan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.<ref name=":0"/>
Baris 109 ⟶ 103:
== Perguruan Tinggi ==
# Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima)
# Universitas Mbojo Bima (UNMBO Bima)
# Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima.
# Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan (STKIP) Harapan Bima.
# Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yahya Bima.
# Sekolah Tinggi Pariwisata (STIPAR) Soromandi Bima.
# Vokasi Bima Universitas Mataram (Calon Politeknik Negeri Bima)
== Pemerintahan ==
Baris 141 ⟶ 135:
Kabupaten Bima juga memiliki sambal yang khas, yaitu:
* Sambal
* Sambal Colek Asam (Tutu Mangge)
* Sambal Jeruk (Mbohi Dungga)
Baris 152 ⟶ 146:
== Referensi ==
{{Reflist}}
|