Rukma Setyabudi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(30 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox MP
| honorific-prefix =
| honorific-suffix =
| name = {{PAGENAME}}
| image = File:Anggota DPRD Jawa Tengah Rukma Setyabudi.jpg
| alt =
| caption =
| office1 = [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah|Ketua DPRD Jawa Tengah]]
| order1 =
| constituency1 = [[Jawa Tengah]] 6 ([[Kabupaten Temanggung]],[[Kabupaten Wonosobo]],[[Kabupaten Magelang]],[[Kota Magelang]],[[Kota Purworejo]])
| majority1 = 93.721 Suara
| predecessor1 = -
| successor1 =
| term_start1 = 16 Oktober [[2014]]
| term_end1 = 16 Oktober [[2019]]
| president1 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]] <br /> [[Joko Widodo]]
| governor1 = [[Ganjar Pranowo]]
| predecessor2
| successor2 = -
|
| term_start2 = 1 November [[2012]]
| term_end2 = 16 Oktober [[2014]]
| president2 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
| governor2 = [[Bibit Waluyo]] <br/> [[Ganjar Pranowo]]
| birth_name =
| birth_date = {{birth date and age|1958|02|27}}
| birth_place
| death_date =
| death_place =
| nationality =
| other_names =
| known_for
| religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
| children
| spouse = Lanawati
| relatives =
| party = {{Parpolicon|PDIP}}
| alma_mater = [[Berkas:Kolese debritto logo.jpg|20px]] [[SMA Kolese De Britto]] (SMA) <br/>
| occupation = [[Guru]] <br/> Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah|
▲|alma_mater = [[Berkas:Kolese debritto logo.jpg|20px]] [[SMA Kolese De Britto]] (SMA) <br/> [[Berkas:Logo Universitas Sanata Dharma.JPG|20px]] [[Universitas Sanata Dharma]] (sarjana) <br/> [[Berkas:Logo uny.gif|20px]] [[Universitas Negeri Yogyakarta]] (magister) <br/> [[Berkas:Undip.png|20px]][[Universitas Diponegoro]] (doktor)
▲|occupation = [[Guru]] <br/> Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah| DPRD Jawa Tengah]]
}}
Dr. '''Rukma Setyabudi''', MM (
▲Dr. '''Rukma Setyabudi''', MM ([[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], 27 Februari 1958) merupakan politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang menjabat sebagai ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah|DPRD Jawa Tengah]] sejak 2012 sebagai pengganti [[Murdoko]] yang dipenjara oleh [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|KPK]] karena kasus korupsi APBD [[Kabupaten Kendal]] hingga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPRD periode 2014-2019 pada 16 Oktober 2014.<ref>{{Cite web|url=http://jateng.tribunnews.com/2018/07/18/ketua-dprd-jateng-disebut-terlibat-dugaan-korupsi-di-kebumen-tapi-rukma-tidak-dipanggil-di-tipikor|title=Ketua DPRD Jateng Disebut Terlibat Dugaan Korupsi di Kebumen, Tapi Rukma Tidak Dipanggil di Tipikor|date=2018-07-18|website=Tribun Jateng|language=id-ID|access-date=2018-12-08}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.suaramerdeka.com/news/baca/119916/teliti-ktp-elektronik-rukma-setyabudi-raih-gelar-doktor-administrasi-publik|title=Teliti KTP Elektronik, Rukma Setyabudi Raih Gelar Doktor Administrasi Publik|website=Suara Merdeka|access-date=2018-12-08}}</ref><ref name=":4">{{Cite web|url=http://wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id/post/kpk-beri-penghargaan-kepada-dprd-jateng-dan-pemprov-jateng|title=KPK Beri Penghargaan kepada DPRD dan Pemprov Jateng - Warta DPRD Provinsi Jawa Tengah|website=wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id|access-date=2018-12-08}}</ref><ref name=":5">{{Cite web|url=http://wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id/post/dprd-jateng-raih-penghargaan-lhkpn-kpk-ri|title=DPRD Jateng Raih Penghargaan LHKPN Terbaik KPK RI - Warta DPRD Provinsi Jawa Tengah|website=wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id|access-date=2018-12-08}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id/post/lestarikan-budaya-rukma-semangati-pemuda-mertoyudan-magelang|title=Lestarikan Budaya, Rukma Semangati Pemuda Mertoyudan Magelang - Warta DPRD Provinsi Jawa Tengah|website=wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id|access-date=2018-12-08}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id/post/rukma-dorong-pelestarian-budaya-magelang|title=Rukma Dorong Pelestarian Budaya Magelang - Warta DPRD Provinsi Jawa Tengah|website=wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id|access-date=2018-12-08}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id/post/rukma-hadiri-merti-desa-tempuran-temanggung|title=Rukma Hadiri Merti Desa Tempuran Temanggung - Warta DPRD Provinsi Jawa Tengah|website=wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id|access-date=2018-12-08}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id/post/wedangan-tvri-pengembangan-jateng-selatan-tak-secepat-pantura|title=WEDANGAN TVRI: Rukma Dorong Percepatan 'Jateng Selatan' - Warta DPRD Provinsi Jawa Tengah|website=wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id|access-date=2018-12-08}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|url=http://news.tvku.tv/index.php/beranda/news_show/1268|title=Rukma Setyabudi Terpilih Menjadi Ketua DPRD Jateng|website=news.tvku.tv|access-date=2018-12-08}}</ref> Ia merupakan alumni dari [[Universitas Sanata Dharma]] (dahulu IKIP Sanata Dharma) dan mendapatkan gelar Doktor Administrasi Publik dari Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) [[Universitas Diponegoro]] karena meneliti mengenai [[Kartu Tanda Penduduk elektronik|e-ktp]] (KTP elektronik).<ref name=":0" /> Ia juga ayah dari anggota DPRD Purworejo Dion Agasi.<ref>{{Cite web|url=http://www.koranpurworejo.com/2018/06/keluarga-ketua-dprd-jateng-budi-rukma.html|title=Keluarga Ketua DPRD Jateng ( Budi Rukma Setyabudi, Adakan Halal Bihalal di Purworejo ).|website=koran purworejo|access-date=2018-12-08}}</ref> Ia merupakan Ketua DPRD Jawa Tengah pertama yang non-muslim (beragama [[Gereja Katolik Roma|Katolik]]).<ref>{{Cite web|url=http://www.beritasatu.com/nasional/357743-pemkot-semarang-gelar-paskah-ekumenis-8-april.html|title=Pemkot Semarang Gelar Paskah Ekumenis 8 April|website=beritasatu.com|language=id|access-date=2018-12-08}}</ref>
== Riwayat Hidup ==
=== Pendidikan ===
Dia menyelesaikan pendidikan SD dan SMP di Purworejo kemudian melanjutkan SMA di [[Kota Yogyakarta]] (SMA [[SMA Kolese De Britto Yogyakarta|Kolese De Britto]]). Kemudian, Rukma menempuh studi dan lulus dari jurusan Bahasa dan Sastra Inggris [[Universitas Sanata Dharma]] (dahulu IKIP Sanata Dharma) kemudian menempuh studi S2 di UNY ([[Universitas Negeri Yogyakarta]]). Saat ini, Rukma telah menempuh pendidikan S3 di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan telah mendapatkan gelar doktor di bidang administrasi publik.<ref name=":0" /><ref name=":2">{{Cite web|url=http://mediajatengonlen.blogspot.com/2015/09/profil-tokoh-ketua-dprd-jateng-rukma.html|title=Profil Tokoh: Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi, "Dalam Hidup Kita Harus Selalu Berusaha Meningkatkan Diri"|last=here!|first=Author Name|website=mediajatengonlen.blogspot.com|access-date=2018-12-08}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://forlap.ristekdikti.go.id/mahasiswa/detail/REJFRjJBMzktOUE0Ri00NkE2LTk4RTMtMkIwNTE1MzYwQTI1/0|title=SRV4 PDDIKTI : Pangkalan Data Pendidikan Tinggi|website=forlap.ristekdikti.go.id|access-date=2018-12-08|archive-date=2018-12-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20181209123816/https://forlap.ristekdikti.go.id/mahasiswa/detail/REJFRjJBMzktOUE0Ri00NkE2LTk4RTMtMkIwNTE1MzYwQTI1/0|dead-url=yes}}</ref>
Rukma yang berpengalaman sebagai [[Wirausahawan|pengusaha]] juga pernah menjadi [[guru]] (pegawai negeri) selama 16 tahun. Setelah 16 tahun menjadi [[Pegawai negeri|PNS]] golongan IVA, Rukma mengundurkan diri dengan hormat sebagai guru untuk masuk ke dunia politik. Tahun 1999, beliau mendaftar sebagai calon anggota legislatif dan terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Purworejo.
Tahun 2004-2009 dia terpilih sebagai anggota dewan di tingkat yang lebih tinggi yaitu DPRD Provinsi Jawa Tengah. Pada 1 November 2012, dia dipilih sebagai Ketua DPRD Jateng yang menggantikan Murdoko yang dipenjara akibat kasus [[korupsi]] APBD [[Kabupaten Kendal]] pada tahun anggaran 2003/2004 (yang mencatut nama saudaranya yang saat itu menjabat sebagai Bupati Kendal, [[Hendy Boedoro]]).<ref name=":3">{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/440099/ketua-dprd-jawa-tengah-terdakwa-kasus-korupsi|title=Ketua DPRD Jawa Tengah Terdakwa Kasus Korupsi|last=Dyantoro|first=Sunu|date=2012-11-06|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2019-02-10|editor-last=Dyantoro|editor-first=Sunu}}</ref> Pemilihan Rukma sendiri merupakan lanjutan dari dirinya yang sempat ditunjuk sebagai plt (pelaksana tugas) Ketua DPRD Jawa Tengah pada 5 September 2012 dengan alasan pengalaman beliau di DPRD selama dua periode (2004-2009 dan 2009-2014) serta dianggap memiliki pemahaman yang menyeluruh terhadap anggaran.<ref>{{Cite web|url=https://news.solopos.com/read/20120905/496/325408/rukma-setyabudi-jadi-plt-ketua-dprd-jateng|title=Rukma Setyabudi Jadi Plt Ketua DPRD Jateng|last=Media|first=Solopos Digital|website=Solopos.com|language=id|access-date=2019-02-12|archive-date=2019-02-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190213064123/https://news.solopos.com/read/20120905/496/325408/rukma-setyabudi-jadi-plt-ketua-dprd-jateng|dead-url=yes}}</ref> Pada 16 Agustus 2014, Rukma terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPRD Jateng periode 2014-2019.<ref name=":1" /><ref name=":2" />
Ketika dipilih untuk menggantikan Murdoko, Rukma sempat terganjal karena pernah menjadi terdakwa kasus korupsi buku perpustakaan di Kabupaten Purworejo tahun 2004.<ref name=":3" /> Saat itu, Rukma divonis hukuman penjara satu setengah tahun. Namun, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah telah membebaskannya karena dianggap tidak terbukti bersalah.<ref name=":3" /> Kejaksaan Negeri Purworejo kemudian mengajukan kasasi dan hasilnya [[Mahkamah Agung Republik Indonesia|Mahkamah Agung]] menguatkan keputusan pengadilan tinggi yang membebaskan Rukma lewat surat no.1442 K/Pid.Sus./2010 sehingga Rukma dinyatakan tidak bersalah. ▼
=== Ketua DPRD Jawa Tengah (2012-2019) ===
Ketika diangkat menjadi Ketua DPRD Jawa Tengah, Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah mengecam pelantikan Rukma Setya Budi sebagai Pelaksana Tugas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah. Aktivis KP2KKN, Eko Haryanto, mencatat bahwa bendahara PDIP Jawa Tengah itu tersandung kasus korupsi pengadaan buku perpustakan Kabupaten Purworejo tahun 2004. “Di tingkat pertama Pengadilan Negeri Purworejo, Rukma pernah divonis hukuman 17 bulan dalam kasus korupsi buku ajar tahun 2004,” kata Eko, Selasa, 6 November 2012.<ref name=":3" />▼
==== Ganjalan Kasus Korupsi Buku Perpustakaan Kabupaten Purworejo ====
Melalui putusan bernomor 20/PID.B/2009/PN.Pwr itu Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purworejo menyatakan terdakwa secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah dalam kasus korupsi buku yang merugikan keuangan negara atau daerah hingga Rp 4,63 miliar. Atas putusan itu Rukma mengajukan banding. Hasilnya, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah yang diketuai Mudzakir dengan anggota Koeswidiyati dan Sudjono memvonis bebas Rukma. Putusan banding itu bernomor 389/PID/2009/PT.SMG tertanggal 20 November 2009. Selama menunggu proses banding, terdakwa sempat ditahan di rumah tahanan negara Purworejo tetapi terdakwa mengajukan penangguhan penahanan dan dikabulkan. Atas putusan bebas itu, Kejaksaan Negeri Purworejo mengajukan kasasi. Eko Haryanto mencatat, hingga kini, putusan kasasi terhadap Rukma belum keluar. “Mahkamah Agung belum mengeluarkan putusan apakah Rukma bersalah atau tidak,” kata Eko. Karena masih berjalan, kata Eko, putusan kasus Rukma belum berkekuatan hukum tetap. “Maka status Rukma itu kemungkinan besar masih sebagai terdakwa kasus korupsi,” kata Eko.<ref name=":3" /> ▼
▲Ketika dipilih untuk menggantikan Murdoko, Rukma sempat terganjal karena pernah menjadi terdakwa kasus korupsi buku perpustakaan di Kabupaten Purworejo tahun 2004.<ref name=":3" /> Saat itu, Rukma divonis hukuman penjara satu setengah tahun. Namun, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah telah membebaskannya karena dianggap tidak terbukti bersalah.<ref name=":3" /> Kejaksaan Negeri Purworejo kemudian mengajukan kasasi dan hasilnya [[Mahkamah Agung Republik Indonesia|Mahkamah Agung]] menguatkan
▲Ketika diangkat menjadi Ketua DPRD Jawa Tengah, Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah mengecam pelantikan Rukma Setya Budi sebagai Pelaksana Tugas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah. Aktivis KP2KKN, Eko Haryanto, mencatat bahwa bendahara PDIP Jawa Tengah itu tersandung kasus korupsi pengadaan buku
Selain ihwal kasus korupsi, Eko menyorot jejak rekam Rukma Setyabudi, yang pernah dinyatakan menderita sakit jiwa. KP2KKN membeberkan adanya surat keterangan dari Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo Semarang pada tahun 2009. Surat bernomor 441.3/2/17534 itu ditandatangani dokter Siti Nuraini SpKJ dan Ymt direktur Suprihhartini SpKJ pada tahun 2009. Dalam surat itu tercantum keterangan bahwa Rukma dirawat sejak 24 Pebruari 2009.<ref name=":3" /> ▼
▲Melalui putusan bernomor 20/PID.B/2009/PN.Pwr itu Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purworejo menyatakan terdakwa secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah dalam kasus korupsi buku yang merugikan keuangan negara atau daerah hingga Rp 4,63 miliar. Atas putusan itu Rukma mengajukan banding. Hasilnya, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah yang diketuai Mudzakir dengan anggota Koeswidiyati dan Sudjono memvonis bebas Rukma. Putusan banding itu bernomor 389/PID/2009/PT.SMG tertanggal 20 November 2009.
Terkait hal tersebut, Rukma telah membantahnya. Rukma mengklarifikasi dirinya tak pernah terkait dengan kasus pengadaan buku ajar. Ia mengaku pernah tersandung kasus terkait dana purnabakti sebagai anggota DPRD Purworejo periode 1999-2004. Saat itu, ada dana purnabakti sebesar Rp 15.000.000,00 per anggota. Meski ada peraturan daerahnya, belakangan dana purnabakti itu dianggap bermasalah. “Di pengadilan negeri, tinggi, dan kasasi dinyatakan bebas tak bersalah,” kata dia. Uang purnabakti Rp 15.000.000,00 , kata Rukma, setelah diketahui bermasalah, sudah dikembalikan ke negara. Rukma mengklaim dirinya tak pernah tersangkut kasus korupsi buku ajar. “Saya hanya dikait-kaitkan,” kata dia. Rukma menyatakan, saat menjadi anggota DPRD Purworejo ia berada di bidang pertanian bukan bidang pendidikan yang mengurus masalah buku ajar. Selain itu, Rukma juga mengklaim tidak mengenal pejabat Dinas Pendidikan ataupun rekanan yang menggarap proyek buku tersebut. “Enggak ada kasusnya tapi saya dikait-kaitkan,” kata Rukma.<ref name=":3" /> ▼
▲Selain ihwal kasus korupsi, Eko menyorot jejak rekam Rukma Setyabudi, yang pernah dinyatakan menderita sakit jiwa. KP2KKN membeberkan adanya surat keterangan dari Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo Semarang pada tahun 2009. Surat bernomor 441.3/2/17534 itu ditandatangani dokter Siti Nuraini SpKJ dan Ymt direktur Suprihhartini SpKJ pada tahun 2009. Dalam surat itu tercantum keterangan bahwa Rukma dirawat sejak 24
▲Terkait hal tersebut, Rukma telah
Ihwal pernah sakit jiwa, Rukma membantahnya. “Pada saat mau daftar sebagai anggota DPRD saya sudah dicek semuanya, dinyatakan sehat lahir batin,” kata Rukma.<ref name=":3" />
==== Korupsi Bantuan Sosial Kabupaten Kebumen ====
Ia juga diperiksa terkait permasalahan dana bantuan sosial (Bansos) di [[Kabupaten Kebumen]] pada tahun 2008 yang terkait dengan Bupati Kebumen (kemudian [[Daftar Wakil Gubernur Jawa Tengah|Wakil Gubernur]] 2008-2013) [[Rustriningsih]].<ref>{{Cite
==== Kegiatan Sebagai Ketua DPRD Jawa Tengah ====
[[Berkas:Jalan Tol Ungaran - panoramio.jpg|jmpl|Jalan Tol Semarang-Solo di ruas Ungaran. Rukma Setyabudi termasuk mendukung pembangunan ruas Tol Semarang-Yogyakarta dan Solo-Yogyakarta asalkan tidak menggusur lahan hijau dalam kawasan tersebut.]]
Saat ia menjabat Ketua DPRD, ia menyatakan secara tidak langsung dirinya tidak menolak Tol Semarang-Yogyakarta yang melewati kawasan [[Bawen, Semarang]] dan [[Kabupaten Magelang|Magelang]] serta Tol Surakarta-Yogyakarta di mana kedua tol tersebut merupakan tol penghubung [[Jalan Tol Trans-Jawa|Trans Jawa]] dengan Trans Jawa Selatan (Tol Bandung-Yogyakarta dan [[Jalan Tol Semarang–Solo|Tol Semarang-Solo]]) asalkan tidak merusak lahan subur yang ada di kawasan tersebut.<ref>{{Cite news|url=http://jateng.tribunnews.com/2018/10/18/rukma-tegaskan-dprd-jateng-tak-tolak-tol-bawen-yogyakarta|title=Rukma Tegaskan DPRD Jateng Tak Tolak Tol Bawen-Yogyakarta|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-03-12|last=Purnomo|first=Daniel Ari}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.jawapos.com/jpg-today/29/01/2019/tol-solo-jogja-diharapkan-tak-pangkas-lahan-hijau|title=Tol Solo-Jogja Diharapkan Tak Pangkas Lahan Hijau|last=JawaPos.com|website=www.jawapos.com|language=id|access-date=2019-03-12}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.radioidola.com/2018/dprd-jateng-sebut-tol-bawen-yogya-sangat-dibutuhkan/|title=DPRD Jateng Sebut Tol Bawen-Yogya Sangat Dibutuhkan|last=Aris|first=Budi|date=2018-11-02|website=Radio Idola Semarang|language=en-US|access-date=2019-03-12}}</ref>
Selain itu, ia juga ikut terlibat dalam tim Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kawasan industri baru di [[Kabupaten Brebes|Brebes]], [[Kabupaten Cilacap|Cilacap]], [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]], dan [[Kabupaten Rembang|Rembang]]. Ia menyebutkan jika usulan mengenai pembuatan kawasan industri telah masuk dan kini sedang dalam tahap peninjauan RTRW untuk menentukan luas kawasan industri apakah mengikis lahan pertanian atau tidak. Rukma menyampaikan bahwa [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah|DPRD Jateng]] secara penuh mendukung adanya empat kawasan industri tersebut karena bisa memajukan perekonomian daerah. Kendati demikian, lanjut Rukma, pihaknya menginginkan pembangunan empat kawasan industri tidak mengganggu lahan pertanian yang ada.<ref name=":6">{{Cite news|url=https://market.bisnis.com/read/20190131/189/884307/empat-kawasan-industri-jateng-masuk-fase-peninjauan-rtrw|title=Empat Kawasan Industri Jateng Masuk Fase Peninjauan RTRW|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2019-03-12|last=Ulum|first=Miftahul|editor-last=Rizqi|editor-first=Alif Nazzala}}</ref>
Selain itu, terkait UMK di kabupaten dan kota di Jawa Tengah, dirinya bersama Gubernur Jawa Tengah [[Ganjar Pranowo]] sepakat bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah diperbolehkan mengusulkan [[Upah minimum|Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)]] melebihi Peraturan Pemerintah (PP) No 78/2015 sebesar 8,03%.<ref>{{Cite news|url=https://daerah.sindonews.com/read/1350451/22/soal-upah-2019-kabupaten-kota-boleh-usulkan-umk-melebihi-pp-no-78-1540889646|title=Soal Upah 2019, Kabupaten Kota Boleh Usulkan UMK Melebihi PP No 78|work=[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2019-03-12|last=Antoni|first=Ahmad}}</ref> Ia juga menyetujui rancangan perda terkait pencegahan tindak korupsi di Jawa Tengah yang diusulkan oleh Ganjar Pranowo ketika berkunjung ke [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|KPK]].<ref>{{Cite news|url=http://jateng.tribunnews.com/2017/11/01/pemprov-jateng-berinisiatif-susun-perda-tentang-pencegahan-korupsi-awal-2018-diharapkan-digedok|title=Pemprov Jateng Berinisiatif Susun Perda tentang Pencegahan Korupsi, Awal 2018 Diharapkan Digedok|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-03-12|last=Huda|first=M Nur}}</ref> Selain itu, Ia juga pernah menulis opininya di koran Tribun Jateng terkait [[Pemilihan umum Gubernur Jawa Tengah 2018|Pemilihan Gubernur Jawa Tengah tahun 2018]] dengan tajuk "Mencari Tutup Tumbu Jateng".<ref>{{Cite news|url=http://jateng.tribunnews.com/2017/11/13/mencari-tutup-tumbu-jateng|title=Mencari Tutup Tumbu Jateng|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-03-12|last=Jateng|first=Tribun}}</ref> Di akhir masa jabatannya, dua peraturan daerah berhasil disahkan yaitu Perda Inovasi Daerah dan Perda Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat.<ref>{{Cite news|url=https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/167774/dewan-sahkan-dua-perda|title=Dewan Sahkan Dua Perda|work=[[Merdeka.com]]|access-date=2019-03-12|language=id}}{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Selain itu, ia juga tengah menyiapkan perda terkait narkoba.<ref>{{Cite web|url=https://www.jawapos.com/jpg-today/29/01/2019/serius-berantas-narkoba-dprd-jateng-siapkan-perda|title=Serius Berantas Narkoba, DPRD Jateng Siapkan Perda|last=JawaPos.com|website=www.jawapos.com|language=id|access-date=2019-03-12}}</ref>
=== Calon Anggota Legislatif DPR RI periode 2019-2024 ===
Ia ditunjuk oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan untuk maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR RI periode 2019-2024 di daerah pemilihan Jawa Tengah 6 yang meliputi [[Kota Magelang]], [[Kabupaten Magelang]], [[Kabupaten Purworejo]], [[Kabupaten Wonosobo]], dan [[Kabupaten Temanggung]].<ref>{{Cite news|url=https://www.suaramerdeka.com/news/baca/92183/pileg-2019-pdip-tugaskan-rukma-dan-dede-ke-dpr|title=Pileg 2019, PDIP Tugaskan Rukma dan Dede ke DPR|work=[[Merdeka.com]]|access-date=2019-03-12|language=id}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://jateng.tribunnews.com/2019/01/17/ketua-bawaslu-temanggung-heran-belum-24-jam-dicopoti-kembali-ada-baliho-apk-terpasang|title=Ketua Bawaslu Temanggung Heran Belum 24 Jam Dicopoti, Kembali Ada Baliho Caleg Terpasang|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-03-12|last=Roziki|first=Yayan Isro}}</ref>
== Prestasi ==
Selama memimpin DPRD Jawa Tengah untuk periode 2014-2019, beberapa prestasi telah dibuat oleh Rukma Setyabudi antara lain:
* Penghargaan dari [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|KPK]] pada tahun 2018 untuk LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) terbaik bersama Gubernur Jawa Tengah, [[Ganjar Pranowo]] <ref name=":4" /><ref name=":5" /><ref>{{Cite web|url=http://wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id/galeri/album/jakarta-ketua-dprd-jateng-rukma-setyabudi-dan-gubernur-jateng-ganjar-pranowo-memperoleh-penghargaan-lhkpn-dari-kpk-ri-dalam-acara-hari-anti-korupsi-sedunia-hakorda-2018-di-hotel-bidakara-jakarta-rabu|title=JAKARTA - Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memperoleh penghargaan LHKPN dari KPK RI dalam acara Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakorda) 2018 di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (5/12/2018). - Warta DPRD Provinsi Jawa Tengah|website=wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id|access-date=2019-02-02|archive-date=2019-02-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20190202095946/http://wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id/galeri/album/jakarta-ketua-dprd-jateng-rukma-setyabudi-dan-gubernur-jateng-ganjar-pranowo-memperoleh-penghargaan-lhkpn-dari-kpk-ri-dalam-acara-hari-anti-korupsi-sedunia-hakorda-2018-di-hotel-bidakara-jakarta-rabu|dead-url=yes}}</ref>
* The Best and The Next Legislator oleh ''Berlian Organizer'' pada tahun 2018.<ref>{{Cite web|url=https://www.beritasatu.com/politik/516304-sejumlah-politisi-raih-anugerah-legislator-terbaik.html|title=Sejumlah Politisi Raih Anugerah Legislator Terbaik|website=beritasatu.com|language=id|access-date=2019-02-12}}</ref>
Selain itu, ia telah meraih doktor dari Universitas Diponegoro dengan
== Referensi ==
<references />
{{S-start}}
{{s-gov}}
{{s-bef|before = [[Murdoko]]}}
{{s-ttl|title = [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah|Ketua DPRD Jawa Tengah]]|years =2012–2019}}
{{s-aft|after = [[Bambang Kusriyanto]] }}
{{S-end}}
[[Kategori:Tokoh dari Purworejo]]
|