Kabupaten Sumbawa Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k jumlah penduduk
Voltamen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(40 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{coor title dm|8|22|N|116|42|E|region:ID-AC_type:adm2nd|display=title}}
{{Dati2
{{disambiginfo|Sumbawa|Sumbawa}}
|settlement_type = Kabupaten
{{dati2
|nama = Kabupaten Sumbawa Barat
|foto = Pulau kenawa.jpg
|lambang = [[Berkas:Lambang_Kabupaten_Sumbawa_Barat.png|150px]]
|caption = [[Pulau Kenawa]]
|peta = [[Berkas:Lokasi NTB Kabupaten Sumbawa Barat.svg|300px]]
|lambang = [[Berkas:Lambang_Kabupaten_Sumbawa_Barat.png|150px]]
|koordinat = 116°42'-117°08'[[Garis bujur|BT]] dan 8°22,5'-9°05'[[Garis lintang|LS]]
|mottopeta = Lokasi NTB Kabupaten = '''Pariri LemaSumbawa Bariri'''Barat.svg
|koordinat = 116°42'-117°08'[[Garis bujur|BT]] dan 8°22,5'-9°05'[[Garis lintang|LS]]
|semboyan =
|motto = Pariri lema bariri<br/>{{small|{{lang icon|Sumbawa}} Tata dan rapikan agar lebih baik}}
|propinsi = [[Nusa Tenggara Barat]]
|semboyan =
|ibukota = [[Taliwang, Sumbawa Barat|Taliwang]]
|propinsi = [[Nusa Tenggara Barat]]
|luas = 1.849,02 km²<ref name="Permendagri">{{cite web|url=https://www.kemendagri.go.id/pages/detail/108-permendagri-no137-tahun-2017 |title=Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher=Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date=05-12-2018}}</ref>
|pendudukibukota = [[Taliwang, Sumbawa = 148.606 jiwaBarat|Taliwang]]
|agama luas = 1849,02
|penduduktahun = (2020)<ref name="Permendagri"/>
|luas luasref = 1.849,02 km²<ref name="Permendagri">{{cite web |url=https://www.kemendagri.go.id/pages/detail/108-permendagri-no137-tahun-2017 |title=Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher=Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date=05-12-2018 |archive-date=2019-09-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190919205500/https://www.kemendagri.go.id/pages/detail/108-permendagri-no137-tahun-2017 |dead-url=yes }}</ref>
|kepadatan = 73 jiwa/km2 <sup>(2017)</sup>
|kecamatan = 8<ref name="Permendagri"/>
|kelurahan = 7<ref name="Permendagri"/>
|desa = 57<ref name="Permendagri"/>
|dasar hukum = UU RI No.30 Tahun 2003
|tanggal = 18 Desember 2003
|hari jadi = [[18 Desember]] [[2003]]
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = Dr. Ir. H. = [[W. Musyafirin]], M.M.
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = [[Fud Syaifuddin, ST ]]
|sekretaris daerah = Amar Nurmansyah
|ketua DPRD =
|penduduk = 148585
|ketua pengadilan negeri =
|penduduktahun = 30 Juni [[2023]]
|kepala kejaksaan negeri =
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|dandim =
|kapolreskepadatan = =auto
|kodeareaagama = {{ublist |item_style= (+62)372white-space;
|98,49% [[Islam]] |0,90% [[Hindu]]
|kodepos = 84452-84459
|{{Tree list}}
|apbd = Rp.1.270.037.361.363,-<ref name="APBD 2018">{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04|accessdate=2018-07-06}}</ref>
* 0,60% [[Kekristenan]]
|pad = Rp. 57.174.640.765,-
** 0,30% [[Protestan]]
|dau = Rp. 400.284.503.000,-
** 0,30% [[Katolik]]
|dauref = (2018)<ref name="APBD 2018"/>
{{Tree list/end}}
|IPM = 69,26 (2016)<ref name=BPS IPM2016">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2017/08/15/72206c841c43471067fce93c/indeks-pembangunan-manusia-2016.html |title=Indeks Pembangunan Manusia 2016 |accessdate=2018-07-06}}</ref>
|0,01% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|suku bangsa =
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia, basa Taliang]]
|IPM = {{increase}} = 6972,2665 (2016[[2022]])<br>{{fontcolor|Green|Tinggi}} <ref name=BPS IPM2016"IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publicationindicator/201726/08413/15/72206c841c43471067fce93c1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-2016menurut-provinsi.html |title=Indeks Pembangunan Manusia 2016 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=2018-07-066 Maret 2023}}</ref>
|agama =
|flora kodearea = (+62)372
|fauna kodepos = 84452-84459
|nomor_polisi = '''EA xxxx''' H*
|zona waktu = [[UTC+08:00]] [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
|apbd = Rp. 1.270.037.361.363,-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
|bandar udara =
|webpad = Rp = http://www57.sumbawabaratkab174.go640.id/765,-
|pad dau = Rp. 57400.174284.640503.765000,-
|pertumbuhan penduduk (%)=
|penduduktahundauref = (20202018)<ref name="PermendagriAPBD 2018"/>
|bandarflora udara =
|sukufauna bangsa =
|zona waktu = [[UTC+08:00]] [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
|web = {{URL|http://www.sumbawabaratkab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Sumbawa Barat''' adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Nusa Tenggara Barat]], [[Indonesia]]. Kabupaten terletak di bagian barat [[Pulau Sumbawa]], berbatasan dengan [[Laut Flores]] di utara, [[Kabupaten Sumbawa]] di timur, [[Samudra Hindia]] di selatan serta [[Selat Alas]] di barat. Sumbawa Barat merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Sumbawa pada tanggal 18 Desember 2003 berdasarkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2003. Pada pertengahan tahun 2023, jumlah penduduk Sumbawa Barat sebanyak 148.585 orang.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=23 November 2023|format=visual}}</ref>
 
Sumbawa Barat memiliki potensi logam [[tembaga]] di [[Tambang Batu Hijau]]. Tembaga diekspor langsung dalam bentuk konsentrat namun di tahun 2023 telah direncanakan untuk dibangun smelter untuk mengolah tembaga tersebut sebelum diekspor.<ref>{{Cite web|url=https://www.suarantb.com/2023/06/21/tinjau-pembangunan-smelter-amman-presiden-tegaskan-pentingnya-hilirisasi-industri-pertambangan/|title=Tinjau Pembangunan Smelter AMMAN, Presiden Tegaskan Pentingnya Hilirisasi Industri Pertambangan|date=2023-06-21|website=suarantb.com}}</ref>
'''Kabupaten Sumbawa Barat''', adalah sebuah [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Nusa Tenggara Barat]], [[Indonesia]]. Kabupaten terletak di bagian barat [[Pulau Sumbawa]], berbatasan dengan [[Laut Flores]] di utara, [[Kabupaten Sumbawa]] di timur, [[Samudera Hindia]] di selatan serta [[Selat Alas]] di barat.
 
Sumbawa Barat merupakan kabupaten hasil pemekaran dari [[Kabupaten Sumbawa]] pada tanggal [[18 Desember]] [[2003]] berdasarkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat di Provinsi Nusa Tenggara Barat. jumlah penduduk Kabupaten Sumbawa Barat pada Tahun 2020 berjumlah 148.606 jiwa dengan administrasi pemerintahan yang meliputi 8 (sebelas) kecamatan.
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Masjid Sumbawa Barat.jpg|jmpl|[[Masjid Agung Darussalam Sumbawa Barat]]]]
Upaya untuk mengembangkan daerah otonom baru tentu tidak lepas dari ikhtiar yang berlandaskan pada upaya mensejahterakan masyarakat. Terdapat kecenderungan akselerasi pembangunan berpusat di sekitar pusat pemerintahan, yaitu dikonsentrasikannya kegiatan pembangunan, baik fisik, maupun non fisik pada wilayah ibu kota, maupun wilayah-wilayah kecamatan lainnya. Kesenjangan ini oleh masyarakat cukup dipahami, oleh karena disadari bahwa hal ini disebabkan oleh rentang kendali pemerintahan yang luas.
 
Atas dasar itulah dan seiring dengan arus gelombang reformasi yang melanda republik ini, serta diperkuat oleh telah diberlakukannya UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999, telah terbuka jalan bagi setiap kelompok masyarakat untuk mengekspresikan diri secara bebas dan terbuka. Salah satu bentuk ekspresi diri tersebut adalah pernyataan kehendak untuk membentuk daerah otonom baru dari berbagai kalangan masyarakat yang sebelumnya telah menyatu dalam satu wilayah kekuasaan daerah otonom tertentu. Di antara segmen masyarakat yang mengekspresikan dalam wujud yang demikian itu adalah masyarakat di bagian barat Kabupaten Sumbawa (masyarakat kecamatan-kecamatan Seteluk, Brang Rea, Taliwang, Jereweh, dan Sekongkang).
 
Ide Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat berangkat dari kenyataan bahwa rentang kendali antara pusat kabupaten dengan masyarakat Sumbawa Barat teramat jauh, sehingga mengakibatkan lambannya pelayanan pemerintah kepada masyarakat, lambannya pemerataan pembangunan, lambannya upaya peningkatan SDM, dan lain sebagainya. Untuk itu, para tokoh masyarakat di Sumbawa Barat segera mencetuskan ide Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat. Ide itu kemudian disosialisasikan kepada seluruh komponen masyarakat di kecamatan-kecamatan Sekongkang, Jereweh, Taliwang, Brang Rea, Seteluk, Alas Barat, Alas, dan Utan Rhee dalam suatu rapat yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat dari 8 (delapan) kecamatan tersebut pada tanggal [[10 Maret]] [[2000]]. pada pertemuan itulah dideklarasikan Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat, dan sekaligus dibentuk Komite Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat (KPKSB) yang kepengurusannya mengakomodir perwakilan delapan kecamatan.
 
Deklarasi Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat 10 Maret 2000 tersebut merupakan ekspresi dari kemauan politik masyarakat di delapan kecamatan yang diwakili oleh beberapa orang tokoh-tokohnya. Aspirasi tersebut rupanya mendapat respon positif dari Bupati dan DPRD Sumbawa dengan keluarnya Rekomendasi Bupati No. 135/060/PEM/2000 dan Rekomendasi DPRD No. 690/17/2001. Kedua lembaga tersebut dalam rekomendasinya memberikan petunjuk kepada KPKSB untuk melakukan sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat di delapan kecamatan.
 
Pembentukan KPKSB
Peserta deklarasi tersebut kemudian menunjuk beberapa orang menjadi formatur untuk membentuk tim kerja yang bertugas melakukan berbagai hal yang diperlukan bagi terbentuknya Kabupaten Sumbawa Barat. Tim kerja itu bernama Komite Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat (KPKSB) yang diketuai oleh Ustadz Drs. M. Nur Yasin, dan beranggotakan puluhan tokoh dari berbagai komponen masyarakat di 8 (delapan) kecamatan.
 
Berdasarkan hasil sosialisasi tersebut, KPKSB melakukan evaluasi dan konsolidasi internal pada tanggal [[23 April]] [[2002]] yang menghasilkan refreshing kepengurusan KPKSB Jilid II yang diketuai oleh KH. Zulkifli Muhadli, SH. dan melakukan pengkajian ulang terhadap batas wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Ternyata soliditas masyarakat di 5 (lima) kecamatan berhasil mencapai kesepakatan bersama dengan menetapkan batas wilayah meliputi Kecamatan-Kecamatan Seteluk, Brang Rea, Taliwang, Jereweh, dan Sekongkang, serta menetapkan pula Taliwang sebagai ibu kota kabupatennya dengan penyebaran kantor dinas/instansi tingkat kabupaten di 4 (empat) kecamatan lainnya. (Aspirasi Politik Masyarakat Sumbawa Barat & Pemerintah Kabupaten Sumbawa terlampir).
 
Dengan demikian, Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat ini merupakan gagasan murni dari seluruh komponen masyarakat setempat, termasuk juga di dalamnya kemauan politik pemerintah[[Kabupaten Sumbawa|Pemerintah Kabupaten Sumbawa]] (eksekutif dan legislatif) agar diberikan kesempatan dan kepercayaan penuh untuk lebih dapat mengatur nasibnya sendiri dalam bentuk kabupaten baru yang lepas dari kabupaten induk yang semata-mata hanya bertujuan untuk mempercepat pengembangan pembangunan menuju masyarakat yang bermartabat dan sejahtera merata di seluruh wilayah dalam bingkai [[Indonesia|Negara Kesatuan Republik Indonesia]].{{cn}}
 
== Geografi ==
Kabupaten Sumbawa Barat merupakan salah satu kabupaten di wilayah Provinsi [[Nusa Tenggara Barat]].<ref>{{Cite book|last=Ending, S., dkk.|date=2017|url=https://www.researchgate.net/publication/349175157_Peta_Dakwah_Majelis_Ulama_Indonesia_Nusa_Tenggara_Barat|title=Peta Dakwah Majelis Ulama Indonesia Nusa Tenggara Barat|location=Mataram|publisher=Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTB|isbn=978-602-6223-55-5|pages=5|url-status=live}}</ref> Secara geografis, kabupaten ini terletak di antara 116°42' BT – 117°05' BT dan 08°08' LS – 09°07' LS. Kabupaten Sumbawa Barat memiliki luas wilayah sebesar 1.849,02 &nbsp;km² dengan kecamatan terluas adalah Kecamatan Taliwang dengan luas wilayah 375,93 &nbsp;km² dan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Maluk dengan luas wilayah 92,42 &nbsp;km².<ref name="Sumbawa Barat">{{citeweb|url=http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_325206680f_BAB%20IV04%20PROFIL%20WILAYAH%20SUMBAWA%20BARAT%20GABUNG.pdf|title=Profil Sumbawa Barat|access-date=2020-09-17|archive-date=2022-03-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20220320233825/https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_325206680f_BAB%20IV04%20PROFIL%20WILAYAH%20SUMBAWA%20BARAT%20GABUNG.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Batas wilayah ===
Batas-batas [[wilayah]] Kabupaten Sumbawa Barat adalah sebagai berikut:<ref>{{Cite book|last=Sofyan, M. A., dkk.|date=2022|url=https://sumbawabaratkab.bps.go.id/publication/2022/02/25/bc49739e710b3e7b5394cd7d/kabupaten-sumbawa-barat-dalam-angka-2022.html|title=Kabupaten Sumbawa Barat Dalam Angka 2022|publisher=BPS Kabupaten Sumbawa Barat|pages=5|url-status=live}}</ref>
Batas-batas wilayah Kabupaten Sumbawa Barat adalah sebagai berikut:
{{batas USBT
|utara = [[Kabupaten Sumbawa]]
Baris 81 ⟶ 86:
 
=== Topografi dan Geologi ===
Ketinggian di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat berkisar antara 0 – 1.730 mdpl. Keadaan topografi wilayah kabupaten ini cukup bervariasi, mulai dari datar sebesar 11,8% dari luas wilayah Sumbawa Barat, bergelombang sebesar 8,8% dari keseluruhan luas wilayah kabupaten ini, curam sebesar 28,9% dari luas Kabupaten Sumbawa Barat, hingga sangat curam sebesar 50,3% dari total luas wilayah Sumbawa Barat. Kondisi topografi yang datar sebagian besar dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dan permukiman, sementara kondisi topografi yang semakin curam merupakan kawasan hutan yang berfungsi sebagai pelindung kawasan disekitarnya yang lebih rendah. Oleh karena lahan datar yang kecil, pemanfaatan dan pendayagunaan lahan menjadi lahan produktif sangat kecil.{{cn}}
 
Dilihat dari jenis lahan, Kabupaten Sumbawa Barat terdiri dari dua jenis lahan, yaitu tanah persawahan (''wetland'') dan tanah kering. Jenis lahan tanah persawahan memiliki luas lahan sebesar 9.705 Ha dari luas wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Sementara itu, jenis lahan tanah kering mempunyai luas lahan sebesar 175.197 Ha dari total luas wilayah Kabupaten Sumbawa Barat.<ref name="Sumbawa Barat"/>
 
=== Iklim ===
Suhu udara di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat bervariasi antara 21°–35&nbsp;°C dengan tingkat kelembapan nisbi sebesar ±76%. Wilayah Sumbawa Barat ber[[iklim tropis]] dengan tipe [[iklim tropis basah dan kering]] (''Aw'') yang memiliki dua musim, yakni [[musim hujan|musim penghujan]] dan [[musim kemarau]]. Musim kemarau di wilayah Sumbawa Barat berlangsung pada bulan-bulan [[April]]–[[Oktober]] dengan bulan terkering adalah [[Agustus]]. Sementara itu, musim penghujan biasanya terjadi pada bulan-bulan [[November]]–[[Maret]] dengan bulan terbasah adalah [[Januari]] yang curah hujan bulanannya lebih dari 250 &nbsp;mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Simbawa Barat berkisar antara 1.200–1.600 &nbsp;mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar pada 90 hingga 130 hari hujan per tahun.
 
{{Sumbawa Barat weatherbox}}
 
== Pemerintahan ==
[[Berkas:Kemutar Telu Center Sumbawa Barat.png|jmpl|Kemutar Telu Center, kompleks pemerintahan Sumbawa Barat]]
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Sumbawa Barat}}
 
{{:Daftar Bupati Sumbawa Barat}}
Bupati Sumbawa Barat saat ini dijabat oleh Musyarifin, didampingi wakil bupati, Fud Syaifuddin. Mereka adalah pemenang pada pemilihan umum bupati Sumbawa Barat 2020. Mereka mulai menjabat pada 26 Februari 2021, untuk periode 2021-2024.<ref name="NTB260221">{{Cite news|url=https://www.medcom.id/foto/news/1bV25rXb-gubernur-ntb-lantik-enam-bupati-wali-kota-terpilih |title=Gubernur NTB Lantik Enam Bupati/Wali Kota Terpilih |date=26-02-2021|access-date=27-02-2021|work=[[Medcom.id]] |last= |first= |editor=Yusuf Riaman }}</ref>
 
{| class="wikitable"
|- bgcolor="#99ccff"
! No
! colspan=2|Bupati
! Mulai Jabatan
! Akhir Jabatan
! Prd.
! colspan=2|Wakil Bupati
|-
|<center>(3)
|[[Berkas:W. Musyafirin.jpg|100px]]
|[[Haji|H.]] [[W. Musyafirin]]
|<center>26 Februari 2021
|<center>''Petahana''
|<center>5
|[[Berkas:Fud Syaifuddin.jpg|100px]]
|<center>[[Fud Syaifuddin]]
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 103 ⟶ 130:
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
{{Kabupaten Sumbawa Barat}}
{{Nusa Tenggara Barat}}
 
{{DEFAULTSORT:Sumbawa Barat}}
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Daftar Bupati Sumbawa Barat}}
[[Kategori:Kabupaten Sumbawa Barat| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Nusa Tenggara Barat]]