Klepon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Putri Naomi (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(12 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{Infobox Makanan
| name = Klepon<br />Onde-Onde
| image = Klepon Khas Tulungagung.jpg
| alternate_name = Onde-Onde (Brunei, Malaysia, Singapura, Sulawesi, Sumatera), Kalalapun/ Kelelepon ([[Kalimantan Selatan]])
| caption = Klepon yang disajikan dalam piring tanah liat
| country = {{flag|Indonesia}}
| region = [[Indonesia]]
Baris 16:
| other =
}}
'''Klepon''' ({{lang-jv|꧋ꦏ꧀ꦭꦼꦥꦺꦴꦤ꧀|klêpon}}), dikenal pula sebagai '''onde-onde''', adalah sejenis [[kue]] atau penganan kukus yang dibuat dari tepung ketan yang dibulatkan, diisi [[gula merah]] dan dibalurkan di atas kelapa parut hingga melekat.<ref name="KBBI-Klepon">{{Cite web |title=kle.pon /klêpon/ |url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/klepon |access-date=24 Januari 2024 |website=
==Nama==
Klepon dikenal dalam banyak nama di luar Jawa. Masyarakat Bengkulu, Sulawesi Tenggara,<ref>{{cite news |last=Herawati |first=Heni |editor-last=Sumardi |editor-first=Dedi |date=8 Januari 2024 |title=Tips Membuat Onde-Onde Kelapa |url=https://www.rri.go.id/kuliner/507304/tips-membuat-onde-onde-kelapa |work=RRI |location= |access-date=24 Januari 2024}}</ref> dan Sumatra Barat misalnya, mengenal klepon sebagai "onde-onde",<ref>{{cite news |author=<!--not stated--> |date=16 Desember 2023 |title=Sebutan Kue Klepon di Berbagai Daerah, Ada yang Bilang Onde-Onde |url=https://www.wartabanyumas.com/sebutan-kue-klepon-di-berbagai-daerah-ada-yang-bilang-onde-onde |work=Warta Banyumas |location=Purwokerto |access-date=24 Januari 2024}}</ref>{{sfn|Tejo|2016|pp=52}} sementara [[onde-onde]] yang berbalur biji wijen dan berisikan kacang hijau giling secara tradisional tidak dikenal di wilayah tersebut. Penyebutan klepon sebagai onde-onde menyebabkan kebingungan atau kerancuan di kalangan masyarakat Jawa, karena mereka juga mengenal penganan lain yang disebut onde-onde, yakni bola-bola tepung ketan berisi kacang hijau dengan baluran wijen di luarnya.<ref>{{cite web |url=https://trigger.id/klepon-sejarah-dan-makna-filosofisnya/ |title=Klepon, Sejarah dan Makna Filosofisnya |author=Isa |date=13 Januari 2023 |website=trigger.id |publisher= |access-date=24 Januari 2024 |quote=}}</ref>
Masyarakat Sambas, Kalimantan Barat, menyebut klepon sebagai ''kelapon pancit'', sementara [[suku Banjar|masyarakat Banjar]] mengenalnya sebagai ''kalalapun'' atau ''kelelepon''.<ref>{{Cite book|title=Makanan: Wujud, Variasi, dan Fungsinya Serta Cara Penyajiannya Daerah Kalimantan Selatan|last=Syarifuddin R.|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|year=1993|location=Jakarta|last2=Kasuma|first2=Attabranie|last3=Hermantedo|first3=Sabrie|last4=Syahrir}}</ref> Klepon di [[Lombok]] disebut ''kelepon kecerit'', kata ''kecerit'' dalam hal ini bermakna "muncrat" atau pecah dalam mulut.<ref>{{cite news |last=Sabanadar |first=Switzy |date=21 Mei 2023|title=Ragam Jajanan Unik Khas Lombok, Bikin Nostalgia |url=https://www.liputan6.com/regional/read/5292453/ragam-jajanan-unik-khas-lombok-bikin-nostalgia |work=Liputan6.com |location= |access-date=24 Januari 2024}}</ref> Berbeda dengan klepon pada umumnya yang berbentuk bulat, klepon khas Lombok ini bentuknya lonjong.
Istilah "onde-onde" untuk menyebut klepon juga digunakan oleh [[masyarakat Bugis]]. Ada pula [[suku Makassar|masyarakat Makassar]] yang bertetangga dengan masyarakat Bugis menyebut klepon sebagai ''umba-umba''.<ref name="Nugraha">{{cite news |last=Nugraha |first=Al Khoiriah Etiek |date=11 Mei 2022 |title=Filosofi Onde-onde, Kue Wajib Ritual Syukuran Bugis-Makassar Sejak Abad 13-14 |url=https://www.detik.com/sulsel/kuliner/d-6073160/filosofi-onde-onde-kue-wajib-ritual-syukuran-bugis-makassar-sejak-abad-13-14 |work=Detik.com |location= |access-date=24 Januari 2024}}</ref> Sementara itu, di Malaysia, istilah "onde-onde" dan ''kuih buah melaka'' digunakan secara bersamaan untuk menyebut klepon, meskipun yang kedua lebih banyak dipakai. Istilah "onde-onde" misalnya digunakan oleh Brad Hoskinson dalam bukunya yang berjudul ''Malaysian Cookbook''.{{sfn|Hoskinson|2023|pp=12}}
==Asal-usul==
Asal-usul kudapan ini belum diketahui secara jelas. Klepon diduga berasal dari [[Jawa]],{{Citation needed|date=Januari 2024}} tetapi dikenal pula secara meluas di wilayah-wilayah lain di Indonesia seperti [[Sumatra]] dan [[Sulawesi]], serta di negeri jiran, [[Malaysia]], [[Brunei Darussalam]], dan [[Singapura]]. Menurut pendapat lain, klepon atau onde-onde merupakan penganan khas Bugis, yang sudah dikenal setidaknya sejak abad ke-14<ref>{{cite news |author=Ai Khoiriah Etiek Nugraha |date=12 Mei 2022 |title=Mirip Klepon, Ini Onde-onde yang Wajib Ada Saat Syukuran Bugis-Makassar |url=https://food.detik.com/berita-boga/d-6074039/mirip-klepon-ini-onde-onde-yang-wajib-ada-saat-syukuran-bugis-makassar |work=detikfood |location=Jakarta |access-date=27 Mei 2024}}</ref> dan selalu hadir dalam upacara-upacara adat yang penting di daerah itu.<ref name="Nugraha"/> Penganan ini dianggap sebagai ''dessert'' atau kudapan pencuci mulut khas Asia Tenggara.{{sfn|Hoskinson|2023|pp=12}}
== Pembuatan ==
Kue ini terbuat dari tepung [[beras ketan]] yang diadon dengan tambahan pewarna hijau. Secara tradisional warna hijau pada penganan ini didapat melalui penggunaan [[pandan wangi|daun pandan]] atau
== Filosofi dan pemaknaan ==
Baris 37:
Klepon atau onde-onde ini merupakan salah satu di antara kue-kue yang disajikan dalam upacara naik rumah, yakni suatu syukuran pada [[suku Bugis|masyarakat Bugis]] yang merayakan dan menandai bahwa rumah baru sudah dihuni.{{sfn|Lathief & Sumiani H.L.|1999|pp=51}} Masyarakat Bugis memaknai onde-onde sebagai lambang persatuan dan kepuasan seperti menyatukan bahan-bahan pembuat kudapan ini (tepung beras, gula merah, dan kelapa parut).{{sfn|Palogai & Bohang|2021|pp=169}} Selain klepon, ada pula ''lana-lana'', beras ketan yang ditumbuk dan dicampur kelapa serta kue lainnya yang disajikan. Kue-kue ini secara kolektif dikenal sebagai ''panasa'' yang artinya "cita-cita yang baik".{{sfn|Lathief & Sumiani H.L.|1999|pp=51}}
Kue-kue termasuk onde-onde dikenal oleh masyarakat Minangkabau sebagai ''parabuang'',{{sfn|Gardjito, Muliani & Chayatinufus|2019|pp=213}} yakni makanan pelengkap makanan pokok (nasi dan lauk-pauk), dan selalu disediakan dalam pelbagai upacara dan acara adat. Khususnya dalam perayaan [[maulid nabi]], ''parabuang'' yang disajikan meliputi onde-onde, pisang goreng, ''lapek manih'', agar-agar, dan kue sumsum.{{sfn|Gardjito, Muliani & Chayatinufus|2019|pp=214}}
== Varian modern ==
Baris 47 ⟶ 49:
== Daftar pustaka ==
* {{cite book
| last1 = Dewata
| first1 = Indang
| last2 = Danhas
| first2 = Yun Hendri
| author-link =
| date = 2023
| title = Toksikologi Lingkungan
| url = https://www.google.co.id/books/edition/Toksikologi_Lingkungan/VvLfEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=onde+onde+minang&pg=PA221&printsec=frontcover
| location = Depok
| publisher = PT. RajaGrafindo Persada - Rajawali Pers
| page = 221
| isbn = 9786232319738
}}
* {{cite book
| last1 = Gardjito
| first1 = Murdijati
| last2 = Muliani
| first2 = Lila
| last3 = Chayatinufus
| first3 = Chairunisa
| author-link =
| date = 2019
| title = Kuliner Minangkabau: pusaka nenek moyang, yang pantas disayang
| url = https://www.google.co.id/books/edition/Pusaka_Nenek_Moyang_Yang_Pantang_Disayan/UTCyDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=onde+onde+bengkulu&pg=PA214&printsec=frontcover
| location = Jakarta
| publisher = PT Gramedia Pustaka Utama
| page = 213, 214
| isbn = 9786020632384
}}
* {{cite book
| last1 = Hoskinson
Baris 86 ⟶ 118:
| page = 169
| isbn = 9786233052221
}}
* {{cite book
| last = Tejo
| first = Sujiwo
| author-link =
| date = 2016
| title = Balada Gathak Gathuk
| url = https://www.google.co.id/books/edition/Balada_Gathak_Gathuk/H84PDAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=onde+onde+minang&pg=PA52&printsec=frontcover
| location = Yogyakarta
| publisher = Penerbit Bentang
| page = 52
| isbn = 9786022911630
}}
|