Hadis Qudsi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Putri Naomi (bicara | kontrib) k menambah referensi |
||
(30 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove|date=Mei 2019}}
'''Hadits
== Etimologi ==
Hadits ( الحديث ) Segala yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad, baik berupa ucapan, perbuatan, persetujuan, atau karakter,<ref>{{Cite web|date=2018-03-31|title=Menyepakati Makna Hadis|url=https://tebuireng.ac.id/kajian-hadis/menyepakati-makna-hadis/|website=Ma'had Aly Hasyim Asy'ari|language=id|access-date=2024-01-27}}</ref> kemudian Qudsi ( القدسي ) secara bahasa diambil dari kata ''quddus'', yang artinya suci. Disebut hadis qudsi, karena perkataan ini dinisbahkan kepada Allah, القدس ''al-Quddus'', yang artinya Dzat Yang Maha Suci.<ref>{{Cite web|date=2021-07-04|title=Mengenal Hadis Qudsi, Pengertian dan Perbedaannya dengan Al-Qur’an|url=https://mirror.mui.or.id/opini/30451/mengenal-hadis-qudsi-pengertian-dan-perbedaannya-dengan-al-quran/|website=Majelis Ulama Indonesia|language=id|access-date=2024-01-27}}</ref>
Secara istilah (terminologis) adalah sesuatu (hadits) yang dinukil kepada kita dari Nabi Muhammad yang
== Perbedaan antara
Terdapat perbedaan yang banyak sekali antara keduanya, di antaranya adalah:
# Bahwa lafazh dan makna al-Qur`an berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala sedangkan hadits qudsi tidak demikian, alias maknanya berasal dari Allah namun lafazhnya berasal dari nabi.
# Bahwa membaca al-Qur`an merupakan ibadah sedangkan hadits qudsi tidak demikian.
# Syarat validitas al-Qur`an adalah at-Tawâtur (bersifat mutawatir) sedangkan hadîts qudsi tidak demikian.
# Secara sederhana dapat dikatakan, hadits qudsi adalah wahyu Tuhan yang diterima Nabi Muhammad secara langsung, TANPA perantaraan malaikat Jibril. Sehingga tidak ada kata ''qul'' (katakanlah) diawal kalimat dan Allah membahasakan diri-Nya dengan sebutan AKU.
# Sedangkan Al Qur'an adalah wahyu Tuhan yang diterima Nabi Muhammad lewat perantaraan Malaikat Jibril. Sehingga Jibril membacakan wahyu dengan permulaan kata ''qul'' dan Jibril membahasakan Tuhan dengan sebutan nama-Nya, Allah (dan Asmaul Husna lainnya).
# Hadits qudsi memakai kalimat langsung (orang pertama/Aku), sedang Al Qur'an memakai kalimat orang ketiga .
# Hadits qudsi diturunkan secara "private" (khusus ) kepada Muhammad sebagai nabi, sehinggga tidak disebarluaskan untuk umum, karena bersifat pribadi. Hanya beberapa sahabat
# Sedangkan Al Qur'an diturunkan kepada Muhammad sebagai
# Demi kemurnian dan kesucian Al Qur'an, hadits qudsi dan Al Qur'an tidak disatukan dalam satu ''mushaf''. Hadits qudsi dibiarkan berdiri sendiri dan tidak pernah dibukukan (kodifikasi).<ref>{{Cite
== Jumlah
Dibandingkan dengan jumlah hadits-hadits nabi, maka hadîts qudsi bisa dibilang tidak banyak. Jumlahnya
Karena Hadits qudsi sebenarnya adalah untuk Muhammad sebagai pribadi nabi, bukan sebagai rosul, maka nabi pun "pilih-pilih" dalam memberikannya kepada [[Sahabat nabi|sahabat-sahabatnya]]. Hanya sahabat-sahabat terpilih yang mempunyai kecerdasan tinggi saja yang menerimanya. Karena memang Hadits qudsi bukan untuk konsumsi umum. Sampai sekarang pun masih banyak kalangan umat Islam yang tak mampu menerima "kebenaran" hadits qudsi. Tinggi kandungan "isi"-nya adalah penyebabnya. Hanya sahabat-sahabat khusus saja yang menerima hadits qudsi dari Nabi Muhammad, semisal Sayyidina Ali bin Abu Tholib dan sahabat Abu Hurairah▼
▲Karena Hadits qudsi sebenarnya adalah untuk Muhammad sebagai pribadi nabi, bukan sebagai rosul, maka nabi pun "pilih-pilih" dalam memberikannya kepada [[Sahabat nabi|sahabat-sahabatnya]]. Hanya sahabat-sahabat terpilih yang mempunyai kecerdasan tinggi saja yang menerimanya. Karena memang Hadits qudsi bukan untuk konsumsi umum. Sampai sekarang pun masih banyak kalangan umat Islam yang tak mampu menerima "kebenaran" hadits qudsi. Tinggi kandungan "isi"-nya adalah penyebabnya. Hanya sahabat-sahabat khusus saja yang menerima hadits qudsi dari Nabi Muhammad, semisal Sayyidina Ali bin Abu Tholib dan sahabat Abu Hurairah.
== Lafazh-Lafazh periwayatannya ==▼
Bagi orang yang meriwayatkan hadits qudsi, maka dia dapat menggunakan salah satu dari dua lafazh-lafazh periwayatannya:
# Rasulullah {{saw}} pada apa yang diriwayatkannya dari Rabb-nya 'Azza Wa Jalla
# Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, pada apa yang diriwayatkan Rasulullah {{saw}} dari-Nya
Contoh hadits-hadits qudsi sebagai berikut:
# "''Aku adalah sekutu yang paling tidak memerlukan persekutuan. Barangsiapa melakukan suatu amalan kemudian dia mempersekutukan diri-Ku dengan yang lain, maka Aku akan meninggalkannya dan meninggalkan sekutunya''." Dalam riwayat yang lain disebutkan: "''Maka dia akan menjadi milik sekutunya dan Aku berlepas diri darinya."
# Dari [[Abu Hurairah]] dari Rasulullah {{saw}} yang meriwayatkan dari Allah {{AWJ}}: '"Tangan Allah penuh, tidak dikurangi lantaran memberi nafkah, baik di waktu siang maupun malam."'
Baris 34 ⟶ 36:
== Buku mengenai hadits qudsi ==
Di antara buku yang paling masyhur mengenai hadits qudsi adalah kitab Al-Ithâfât as-Saniyyah Bi al-Ahâdîts al-Qudsiyyah karya 'Abdur Ra`uf al-Munawiy. Di dalam buku ini terkoleksi 272 buah hadits.
Sebenarnya hadits qudsi tidak pernah dibukukan (kodifikasi) secara resmi, sebagaimana Al Qur'an yang dibukukan secara resmi pada zaman [[Utsman bin Affan|Khalifah Utsman]] dengan nama Al Qur'an Mushaf Utsmani (yang berarti jika ada Al Qur'an di luar itu maka itu adalah Al Qur'an palsu).
Yang ada Hadits qudsi tersimpan pada pribadi-pribadi sahabat nabi dan disampaikan lewat mulut ke mulut.
Karena "isinya" yang tinggi, hadits qudsi tercecer hanya pada sahabat-sahabat khusus saja, yang menyimpannya bagi dirinya sendiri dan kemudian menurunkannya pada orang-orang tertentu pula. Sebagaimana [[Abu Hurairah]] berkata, "Aku menerima sekantung ilmu dari rosululloh. Separuh kantung aku bagikan kepada kamu semua dan separuhnya lagi aku simpan buat aku sendiri. Karena jika yang separuh lagi itu aku bagikan juga, niscaya kalian akan mengkafirkanku dan menggantungku."
Baris 43 ⟶ 45:
== Pranala luar ==
{{wikibooks|Islam|Hadits-Hadits Qudsi}}
* [http://hadith.al-islam.com/bayan/Index.asp?Lang=IND&Type=2 28 hadits qudsi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070829152751/http://hadith.al-islam.com/bayan/Index.asp?Lang=IND&Type=2 |date=2007-08-29 }} riwayat [[Imam Bukhari|Bukhari]] dan [[Imam Muslim|Muslim]]
* [http://www.konsultasisyariah.com/apa-itu-hadis-qudsi/ Apa Itu Hadis Qudsi di KonsultasiSyariah.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151201092836/http://www.konsultasisyariah.com/apa-itu-hadis-qudsi/ |date=2015-12-01 }}
==
<references />
# [http://www.mediamuslim.info/index.php?option=com_content&task=view&id=446&Itemid=12/ Ilmu Hadits (Bagian 3): Ringkasan Penjelasan Hadîts Qudsiy] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160306083958/http://mediamuslim.info/index.php?id=446&itemid=12%2F&option=com_content&task=view |date=2016-03-06 }}- di Situs www.mediamuslim.info▼
# http://arsipmoslem.wordpress.com/2007/02/16/ilmu-hadits-bagian-3-ringkasan-penjelasan-hadits-qudsiy/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200926090956/https://arsipmoslem.wordpress.com/2007/02/16/ilmu-hadits-bagian-3-ringkasan-penjelasan-hadits-qudsiy/ |date=2020-09-26 }}
# http://smeedo.com/blog/kumpulan-hadist-qudsi/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120314061633/http://smeedo.com/blog/kumpulan-hadist-qudsi/ |date=2012-03-14 }}
▲# Taysîr Musthalah al-Hadits, karya DR.Mahmûd ath-Thahhân, h.127-128
▲# [http://www.mediamuslim.info/index.php?option=com_content&task=view&id=446&Itemid=12/ Ilmu Hadits (Bagian 3): Ringkasan Penjelasan Hadîts Qudsiy]- di Situs www.mediamuslim.info
{{Islam-stub}}▼
▲{{Islam-stub}}
▲[[Kategori:Hadits]]
|