Kucing merah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Karakteristik: memperbaiki beberapa terjemahan yang masih google translate (berantakan) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
||
(34 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox spesies
| image = Bay cat 1 Jim Sanderson-cropped.jpg
| name = Kucing merah
Baris 23:
}}
'''Kucing merah''' (''Pardofelis badia'' atau ''Catopuma badia''), juga dikenal sebagai '''kucing
Kucing merah secara historis telah dicatat sebagai langka dan saat ini kepatadan populasinya rendah bahkan di habitat aslinya.<ref name="cbsg09">Povey, K., Sunarto, H. J. G., Priatna, D., Ngoprasert, D., Reed, D., Wilting, A., Lynam, A., Haidai, I., Long, B., Johnson, A., Cheyne, S., Breitenmoser, C., Holzer, K., Byers, O. (eds.) CBSG. (2009) [http://www.cbsg.org/cbsg/workshopreports/26/small_felids_2009_final_report.pdf ''Clouded Leopard and Small Felid Conservation Summit Final Report.'']
== Karakteristik ==
[[
Kucing merah jauh lebih kecil daripada kucing emas Asia. Bulunya berwarna cokelat terang, dan lebih pucat di tubuh bagian bawah, bulu di bagian kaki dan ekor agak pucat dan merah. Ekornya memanjang, meruncing pada ujungnya, dengan garis putih di sisi bawah, yang berwarna menjadi lebih putih ke ujung, dan ada bercak hitam kecil di ujung atasnya. Telinga kucing ini bulat, warna bulu pada bagian luar ialah
Antara 1874 hingga 2004, hanya ada 12 spesimen yang diukur. Panjang (kepala dan badan) mereka bervariasi 49,5 sampai 67
Kepala kucing ini pendek bulat dan berwarna
== Penyebaran dan habitat ==
Kucing merah yang endemik Kalimantan dan tersebar secara luas di pulau itu. Tapi ada dua konsentrasi laporan di pedalaman pulau itu. Informasi ini menunjukkan bahwa mereka muncul di berbagai jenis habitat, bervariasi dari hutan rawa, dataran rendah dipterocarp hutan sampai hutan bukit sampai setidaknya 500
Mereka mendiami hutan tropis yang lebat, dan telah diamati pada singkapan berbatu kapur dan hutan bekas tebangan, dan beberapa dekat dengan pantai. Setidaknya tiga spesimen ditemukan di dekat sungai,
Sebuah survei
Alfred Russel Wallace mengirimkan kulit pertama dan tengkorak kucing merah dari Sarawak ke British Museum of Natural History pada tahun 1855.<ref name="Gray1874">Gray, J. E. (1874) [http://www.archive.org/stream/proceedingsofgen74zool#page/322/mode/2up ''Description of a new Species of Cat (Felis badia) from Sarawak'']. Proceedings of the Scientific meetings of the Zoological Society of London for the year 1874: 322–323</ref> Sebanyak tujuh kulit muncul selama dekade berikutnya, tetapi tidak sampai 1992 adalah spesimen hidup terperangkap di Sarawak - perbatasan Indonesia dan dibawa ke Museum Sarawak, di ambang kematian.<ref name=Sunquist1994>{{cite journal |author = Sunquist, M.E., Leh, C., Hills, D. M., Rajaratnam, R. |year = 1994 |title = Rediscovery of the Bornean Bay Cat |journal = Oryx |volume = 28 |pages = 67–70}}</ref>
== Ekologi dan tingkah laku ==
Perilaku rahasia dan nokturnal kucing merah
Survei perangkap kamera tahun 2003-2006 hanya menghasilkan satu foto dari kucing merah di 5.034 malam perangkap. Menurut catatan anekdot belum dikonfirmasi dari Sarawak, kucing merah diamati pada cabang 1 m (3,3 kaki) dari tanah dekat dengan sungai selama ekspedisi berburu malam. Seorang kolektor hewan lokal di dekat Lachau, Sarawak, mengaku bahwa ia tidak sengaja menjebak dua kucing merah pada kesempatan terpisah pada bulan Desember 2003. Dia melaporkan bahwa kucing merah memasuki kandang dan menyerang burung itu. Satu kucing meninggal di penangkaran
Tidak ada yang diketahui tentang ekologi makan dan perilaku reproduksi.<ref name=WCoW/><ref name="Mohamed09"/><ref>Nowell, K., Jackson, P. (1996) [http://www.catsg.org/catsgportal/cat-website/catfolk/badia01.htm ''Bornean Bay Cat'']. In: Wild Cats: status survey and conservation action plan. IUCN/SSC Cat Specialist Group, Gland, Switzerland.</ref>
Baris 54:
Kucing merah yang bergantung pada hutan, dan semakin terancam oleh deforestasi habitat berikut di Kalimantan.<ref name=iucn/>
Kalimantan memiliki salah satu tingkat deforestasi tertinggi di dunia. Sementara di pertengahan 1980-an hutan masih menutupi hampir tiga perempat dari pulau, tahun 2005 hanya 52% dari Kalimantan masih berhutan. Baik hutan dan lahan membuat jalan bagi pemukiman manusia. Perdagangan ilegal satwa liar adalah
Meskipun Kalimantan memiliki 25 suaka margasatwa, hanya tiga yang benar-benar ada, yang lainnya hanya diusulkan. Semua cadangan telah dirambah oleh pemukiman manusia dan penebangan. Sayangnya penjerat lokal dan pedagang hewan juga menyadari bahwa kebun binatang asing dan fasilitas penangkaran akan membayar US $ 10.000 atau lebih untuk hewan hidup.
Baris 64:
== Taksonomi dan evolusi ==
Pada tahun 1874, John Edward Gray pertama kali menjelaskan kucing merah berdasarkan binomial badia Felis atas dasar kulit dan tengkorak yang dikumpulkan di Sarawak pada tahun 1856. Kucing ini pertama kali dianggap sebagai anak kucing dari kucing emas Asia.<ref name="Gray1874"/> Pada tahun 1932, Reginald Innes Pocock menempatkan spesies dalam genus monotypic Badiofelis. Pada tahun 1978, ia ditempatkan di genus Catopuma.<ref>Pocock, R.I. (1932) ''The marbled cat (Pardofelis marmorata) and some other Oriental species, with a definition of a new genus of the Felidae''. Proceedings of the Zoological Society of London, 102: 741–766.</ref>
Jaringan dan darah sampel diperoleh hanya pada tahun 1992-an dari betina dibawa ke Museum Sarawak.<ref name=Sunquist1994/>
Klasifikasi Kucing merah sebagai Catopuma secara luas diakui sampai 2006.<ref>{{MSW3 Wozencraft |id=14000024 |pages=545–546}}</ref> Karena hubungan dekat terlihat dari kucing merah dan kucing emas Asia dengan kucing marmer, disarankan pada tahun 2006 bahwa ketiga spesies harus dikelompokkan dalam genus Pardofelis.<ref>Johnson, W. E., Eizirik, E., Pecon-Slattery, J., Murphy, W. J., Antunes, A., Teeling, E. and O'Brien, S. J. (2006) ''The late miocene radiation of modern felidae: A genetic assessment''. Science 311: 73–77.</ref>
Baris 77:
{{wikispecies|Pardofelis badia}}
* [http://www.catsg.org/catsgportal/cat-website/catfolk/badia01.htm IUCN Cat Specialist Group: ''Bornean Bay Cat'']
* [http://www.indiantiger.org/wild-cats/bay-cat.html Indian Tiger Welfare Society] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160522025609/http://www.indiantiger.org/wild-cats/bay-cat.html |date=2016-05-22 }}
* [http://www.bbc.co.uk/nature/wildfacts/factfiles/34.shtml BBC 2008: ''Bay cat, Bornean red cat, Bornean marbled cat''] {{Webarchive|url=https://archive.today/20130114062133/www.bbc.co.uk/nature/wildfacts/factfiles/34.shtml |date=2013-01-14 }}
{{Carnivora}}{{Taxonbar|from=Q213044}}
[[Kategori:Catopuma]]
[[Kategori:Kucing]]
[[Kategori:Mamalia Kalimantan]]
[[Kategori:Pardofelis]]
[[Kategori:Satwa liar dilindungi di Indonesia]]
|