Muhammad bin Jarir ath-Thabari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
k Melengkapi nama.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 34:
}}
{{Islam Sunni}}
'''Abu Ja'far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib al-Amali ath-Thabari''' ({{lang-ar|أبو جعفر محمد بن جرير بن يزيد بن كثير بن غالب الأملي الطبري}}, [[838|838 M]] / 224 H- [[923|923 M]] / 310 H) atau lebih dikenal sebagai '''Ibnu Jarir ath-Thabari'''<ref>{{cite web|title=Tarikh ath-Thabari Tarikh ar-Rusul wa al-Muluk|url=https://waqfeya.net/book.php?bid=8541|website=waqfeya.net|language=ar|access-date=2022-03-05|archive-date=2021-04-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20210424152508/https://waqfeya.net/book.php?bid=8541|dead-url=no}}</ref> adalah seorang sejarawan dan pemikir muslim dari [[Persia]], lahir di daerah Amol atau Amuli, [[Thabaristan]] (sebelah selatan [[Laut Kaspia]]).<ref name=":0">{{Cite journal|last=Amaruddin|first=Amaruddin|year=2016|title=Mengungkap Tafsir Jami’ al-Bayan fi Tafsir Al-Qur’an Karya Ath-Thabari|url=http://ejournal.fiaiunisi.ac.id/index.php/syahadah/article/view/82|journal=Syahadah|volume=2|issue=2|pages=|doi=https://doi.org/10.32520/syhd.v2i2.82|access-date=2022-03-05|archive-date=2022-02-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220216134350/http://ejournal.fiaiunisi.ac.id/index.php/syahadah/article/view/82|dead-url=no}}</ref><ref name="tarikh" /> Semasa hidupnya, ia belajar di kota [[Ray, Iran|Ray]], [[Baghdad]], kemudian [[Syam]] dan juga di [[Mesir]]. Para ahli sejarah mencatat bahwa semasa hidupnya, ath-Thabari tidak pernah menikah.<ref name=":0" /><ref>{{cite web|title=Al-Ṭabarī, Muslim scholar|url=https://www.britannica.com/biography/al-Tabari|last=Waines|first=David|website=britannica.com|access-date=2022-03-05|archive-date=2022-01-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220125202826/https://www.britannica.com/biography/al-Tabari|dead-url=no}}</ref>
 
Ath-Thabari adalah cendekiawan yang suka berkelana. Banyak kota-kota yang beliau singgahi salah satunya yaitu [[Bagdad|Baghdad]]. Di [[Bagdhad]], ia mempelajari [[Mazhab Syafi'i]] dari [[Hasan Za'farani]], kemudian di [[Basra]] ia belajar dengan [[Abu Abdullah as-Shan’ani]]. Di [[Kufah]] ia belajar dengan [[Tsa'lab]].<ref name=":0" />
Baris 43:
 
== Biografi ==
Ath-Thabari lahir di Amol, Thabaristan (sekitar 20 &nbsp;km selatan [[Laut Kaspia]]) pada musim dingin tahun 838–39.{{sfn|Rosenthal|1989|pp=10–11}} Ia digambarkan sebagai keturunan Persia atau Arab.<ref>{{cite book|last1=Magdalino|first1=Paul|url=https://books.google.com/books?id=gSEQ7WjngmkC&q=Persian+polymath&pg=PA279|title=The Old Testament in Byzantium|last2=Nelson|first2=Robert S.|date=2010|publisher=Harvard University Press|isbn=978-0-88402-348-7|page=279|language=en|quote=the Persian-born, Baghdādī polymath Abū Jaʿfar b. Jarīr al-Ṭabarī (d. 923/310) was putting the finishing ...}}</ref><ref>{{cite web|last1=Daniel|first1=Elton L.|date=2000–2013|title=ṬABARI, ABU JAʿFAR MOḤAMMAD B. JARIR|url=http://www.iranicaonline.org/articles/al-Tabari-abu-jafar|publisher=ENCYCLOPÆDIA IRANICA|access-date=4 December 2016|quote=...one of the most eminent Iranian scholars of the early Abbasid era... There is thus no way of knowing for certain whether Ṭabari’s family was native to the Āol region or perhaps arrived with the wave of Muslim colonists after the Abbasid revolution, either as converts or Arab settlers.}}</ref><ref>[[Gaston Wiet]], etc, "The Great Medieval Civilizations: cultural and scientific development. Volume 3. The great medieval civilizations. Part 1", Published by Allen and Unwin, 1975. pg 722:In the meantime another author, al-Tabari, Persian by origin, had been unobtrusively at work on two monumental pieces of writing, a commentary on the Koran ..</ref><ref>{{cite web|last1=Bosworth|first1=C.E.|title=al-Ṭabarī|date=24 April 2012|url=https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-2/al-al-Tabari-COM_1133|publisher= Encyclopaedia of Islam, Second Edition|quote=...whether the family was of indigenous stock or descended from Arab colonists in al-Tabaristan is unknown...}}</ref><ref>{{Citation |last=Cheung |first=Johnny |title=On the (Middle) Iranian borrowings in Qur'ānic (and pre-Islamic) Arabic |date=2016-06-06 |url=https://shs.hal.science/halshs-01445860 |language=en |access-date=2023-02-09}} "Even so, the evidence of the early philologists was so strong, that for the proponents of a “foreign free” Qur’ānic reading, the similarities between some of the Arabic forms and their foreign counterparts were just coincidental, or at least, Arabic happened to use those forms first in the Qur’ān, which is the position of the celebrated Persian historian and theologian al-Ṭabarī (839 - 923 CE) in his famous Tafsīr of the Qur’ān."</ref> Dia menghafal [[al-Qur'an]] pada usia tujuh tahun, menjadi imam shalat yang berkualitas pada usia delapan tahun, dan mulai mempelajari [[hadis]] kenabian pada usia sembilan tahun. Dia meninggalkan rumah untuk belajar pada tahun 236 H (850/1 M),{{sfn|Rosenthal|1989|pp=15–16}} ketika dia berusia dua belas tahun. Dia mempertahankan hubungan dekat dengan kampung halamannya. Dia kembali setidaknya dua kali, kedua kalinya pada tahun 290 H (903 M), ketika sikapnya yang blak-blakan menyebabkan kegelisahan dan menyebabkan kepergiannya dengan cepat.{{sfn|Rosenthal|1989|p=11}}
 
Dia pertama kali pergi ke [[Ray]] (Rhages), di mana dia tinggal selama lima tahun.{{sfn|Rosenthal|1989|p=11}} Seorang guru utama di Rayy adalah Abu Abdillah [[Muhammad bin Humayd al-Razi]], yang sebelumnya mengajar di Bagdad, tetapi sekarang berusia tujuh puluhan Selama di Ray,{{sfn|Rosenthal|1989|p=16}} ia juga mempelajari ilmu hukum Islam menurut [[mazhab Hanafi]].<ref name=devin325>[[Devin J. Stewart]], "Muhammad b. Jarir al-al-Tabari's ''al-Bayan 'an Usul al-Ahkam'' and the Genre of Usul al-Fiqh in Ninth Century Baghdad," p. 325. Taken from ''Abbasid Studies: Occasional Papers of the School of Abbasid Studies, Cambridge, 6–10 January 2002''. Edited by James Montgomery. [[Leuven]]: Peeters Publishers and the Department of Oriental Studies, 2004.</ref> Di antara materi lainnya, Ibnu Humaid mengajari Jarir ath-Thabari karya-karya sejarah [[Ibnu Ishaq]], khususnya [[Sejarah Islam|al-Sirah]], kehidupannya tentang [[Muhammad]].{{sfn|Rosenthal|1989|p=18}} ath-Thabari dengan demikian diperkenalkan di masa muda ke sejarah pra-Islam dan awal Islam. Ath-Thabari sering mengutip Ibnu Humaid, tetapi sedikit yang diketahui tentang guru ath-Thabari lainnya di Ray.{{sfn|Rosenthal|1989|p=17}}
 
ath-Thabari kemudian pergi untuk belajar di Bagdad di bawah [[Ahmad bin Hambal]], yang, bagaimanapun, baru saja meninggal (pada akhir 855 atau awal 856).{{sfn|Rosenthal|1989|p=19}} ath-Thabari kemungkinan berziarah sebelum kedatangannya yang pertama di Bagdad.{{sfn|Rosenthal|1989|p=19}} Dia meninggalkan Bagdad mungkin pada tahun 242 H (856/7 M){{sfn|Rosenthal|1989|p=20}} untuk melakukan perjalanan melalui kota-kota selatan [[Basra]], [[Kufah]] dan [[Wasit]].{{sfn|Rosenthal|1989|p=19}} Di sana, ia bertemu dengan sejumlah sarjana terkemuka dan terhormat.{{sfn|Rosenthal|1989|p=19}} Selain mempelajari hukum Hanafi sebelumnya, ath-Thabari juga mempelajari ritus [[Syafi'i]], [[Maliki]] dan [[Zahiri]].<ref name="Law p. 185">[[Christopher Melchert]], The Formation of the Sunni Schools of Law: 9th–10th Centuries C.E., p. 185. Leiden: Brill Publishers, 1997.</ref> Studi ath-Thabari tentang sekolah yang terakhir adalah dengan pendirinya, [[Dawud al-Zahiri]],<ref>[[Christopher Melchert]], The Formation of the Sunni Schools of name="Law: 9th–10th Centuries C.E., p. 185. Leiden: Brill Publishers, 1997.<"/ref> dan ath-Thabari menyalin dan menyebarkan banyak karya gurunya.<ref>[[Yaqut al-Hamawi]], ''Irshad'', vol. 18, p. 78.</ref> Ath-Thabari kemudian berpengalaman dalam empat dari lima sekolah hukum Sunni yang tersisa, sebelum mendirikan sekolahnya sendiri yang independen, namun akhirnya punah. Perdebatannya dengan mantan guru dan teman sekelasnya diketahui, dan berfungsi sebagai demonstrasi kemerdekaan tersebut.<ref>Stewart, ''ath-Thabari'', p. 326.</ref> Khususnya hilang dari daftar ini adalah Hanbalisekolah, sekolah hukum terbesar keempat dalam Islam Sunni di era sekarang. Pandangan ath-Thabari tentang Ibnu Hanbal, pendiri sekolah, menjadi sangat negatif di kemudian hari. Ath-Thabari sama sekali tidak menganggap perbedaan pendapat Ahmad bin Hambal ketika mempertimbangkan berbagai pandangan ahli hukum, yang menyatakan bahwa Ahmad bin Hambal sama sekali bukan seorang ahli hukum tetapi hanya seorang pencatat [[Hadis]].<ref>al-Hamawi, vol. 18, pp. 57–58.</ref>
 
Sekembalinya ke [[Baghdad]], ia mengambil posisi mengajar dari wazir, [[Ubaidullah bin Yahya bin Khaqan]].{{sfn|Rosenthal|1989|p=21}} Ini terjadi sebelum 244 H (858), karena wazir tidak menjabat dan diasingkan dari tahun 244 sampai 248 (858–9 sampai 862).{{sfn|Rosenthal|1989|p=21}} Ada sebuah anekdot yang mengatakan bahwa ath-Thabari telah setuju untuk menjadi tutor untuk sepuluh dinar sebulan, tetapi pengajarannya sangat efektif dan tulisan anak laki-laki itu sangat mengesankan sehingga guru tersebut ditawari nampan berisi dinar dan dirham. Ath-Thabari yang selalu etis menolak tawaran tersebut, dengan mengatakan bahwa dia telah melakukan pekerjaannya dengan jumlah yang ditentukan, dan tidak dapat menerima lebih banyak dengan hormat.{{sfn|Rosenthal|1989|p=22}} Itu adalah salah satu dari sejumlah riwayat tentang dia yang menolak hadiah atau memberikan hadiah dengan jumlah yang sama atau lebih besar sebagai balasannya.{{sfn|Rosenthal|1989|p=22}}
Baris 76:
<!-- Bantulah wikipedia menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort = {{PAGENAME}}Muhammad bin Jarir ath-Thabari
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
Baris 97:
|tempat_makam =
}}
 
[[Kategori:Imam Sunni|Tabari]]
[[Kategori:Cendekiawan Sunni|Tabari]]
Baris 102 ⟶ 103:
[[Kategori:Sejarawan Islam Rujukan|Tabari]]
[[Kategori:Mazhab Zhahiri|Thabari]]
[[Kategori:Cendekiawan Muslim Sunni]]
{{islam-bio-stub}}