Kabupaten Gianyar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(29 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
|translit_lang1_type = [[Aksara Bali]]<br> <br> • [[Bahasa Bali|Alfabet Bali]]
|translit_lang1_info = {{script/Bali|'''ᬕ᭄ᬬᬜᬃ'''}}<br>{{nobold|'''gyañaŕ'''}}
|nama = Kabupaten Gianyar<br>{{nobold|Kabupetén gyañaŕ}}
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 1/2
|image1=Perpustakaan Daerah Gianyar (26607745465).jpg
|caption1=<center> Perpustakaan Daerah Gianyar
|image2=Beautiful rice terraces in Tagallalang.jpg
|caption2=<center> [[Terasering|Terasering di Tegallalang]]
|image3=Monkey Forest Ubud, Indonesia - panoramio (2).jpg
|caption3=<center> [[Mandala Wisata Wenara Wana|''Monkey Forest'' Ubud]]
}}
|lambang = Lambang Gianyar.png
|
|peta = Location Gianyar Regency.png
|koordinat = 8°18'48"-8°38'58" LS dan 115°22'23" BT
|motto =
|semboyan =
|propinsi = [[Bali]]
|ibukota = [[Gianyar, Gianyar|Gianyar]]
|kecamatan = 7<ref name="GIANYAR"/>
|kelurahan = 6<ref name="GIANYAR"/>
Baris 29 ⟶ 31:
|nama kepala daerah = [[I Dewa Tagel Wirasa]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah =
|sekretaris daerah = I Dewa Gede Alit Mudiarta
|ketua DPRD = Wayan Tagel Winarta
|luas = 368,00
|penduduk =
|penduduktahun = 31 Desember [[
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|96,64% [[Hindu]] |2,26% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,86% [[Kekristenan]]
** 0,58% [[Protestan]]
** 0,28% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,23% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% [[Konghucu]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Bali|Bali]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|IPM = {{increase}}
|kodearea = +62 361
|kodepos =
|nomor_polisi =
|apbd = Rp 1.926.241.277.262,-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
|pad = Rp 695.786.110.666,-
|dau = Rp 716.521.199.000,00- ([[2019]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2019|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=2019|accessdate=21 Januari 2021|archive-date=2020-01-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200111010228/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|dead-url=no}}</ref>
▲|IPM = {{increase}} 78,39 ([[2022]])<br> (<span style="background:lightGreen;color:#000000"> Tinggi </span>)<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=14 Juli 2023|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
|flora =
|fauna =
Baris 53 ⟶ 62:
}}
'''Kabupaten Gianyar''' ({{Lang-ban|[[aksara Bali]]: {{script/Bali|ᬕ᭄ᬬᬜᬃ}}|
== Sejarah Kabupaten Gianyar ==
Baris 74 ⟶ 83:
=== Masa kolonialisme ===
Dinamika pergumulan antara elit tradisional dari generasi ke generasi telah berproses pada momentum tertentu, salah seorang di antaranya sebagai pembangunan kota keraton atau kota kerajaan pusat pemerintahan kerajaan yang disebut Gianyar. Pembangunan Kota kerajaan yang berdaulat dan memiliki otonomi penuh adalah Ida dewa Manggis Sakti, generasi IV dari Ida Dewa Manggis Kuning.{{cn}}
Sejak berdirinya Puri Agung Gianyar 19 April 1771 sekaligus ibu kota Pusat Pemerintah Kerajaan Gianyar adalah tonggak sejarah. Sejak itu dan selama periode sesudahnya Kerajaan Gianyar yang berdaulat, ikut mengisi lembaran sejarah kerajaan-kerajaan di Bali yang terdiri atas sembilan kerajaan di Klungkung, Karangasem, Buleleng, Mengwi, Bangli, Payangan, Badung, Tabanan dan Gianyar. Namun sampai akhir abat ke-19, setelah runtuhnya Payangan dan Mengwi di satu pihak dan munculnya Jembrana dilain pihak maka Negara): Klungkung, Karangasem, Bangli dan Gianyar (ENI, 1917). === Masa awal kemerdekaan ===
Ketika Belanda telah menguasai seluruh Pulau Bali, ke-8 bekas kerajaan tetap diakui keberadaannya oleh Pemerintah ''[[Kegubernuran|Guberneurmen]]'' namun sebagai bagian wilayah Hindia Belanda yang dikepalai oleh seorang raja (''Selfbestuurder'') di daerah [[swapraja]]nya masing-masing. Selama masa revolusi, ketika daerah Bali termasuk dalam wilayah [[Negara Indonesia Timur]] (NIT) otonomi daerah kerjaan (Swapraja) ke dalam sebuah lembaga yang disebut Oka, Raja Gianyar diangkat sebagai Ketua Dewan Raja-raja menggantikan tahun 1947.{{cn}}
Selain itu pada periode NIT dua tokoh lainnya yaitu Tjokorde Gde Raka Sukawati (Puri Kantor Ubud) menjadi Presiden NIT dan Ida A.A. Gde Agung (Puri Agung Gianyar) menjadi Perdana Menteri NIT, Ketika [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS) kembali ke Negara Kesatuan (NKRI) pada tanggal [[17 Agustus]] 1950, maka daerah-daerah diseluruh Indonesia dengan dikeluarkan Undang-undang N0. I tahun 1957, yang pelaksanaannya diatur dengan Undang-Undang No. 69 tahun 1958 yang mengubah [[Daerah otonom|daerah Swatantra]] Tingkat II (Daswati II). Nama Daswati II berlaku secara seragam untuk seluruh Indonesia sampai tahun 1960. Setelah itu diganti dengan nama [[Daerah tingkat II|Daerah Tingkat II]] (Dati II). Namun Bupati Kepala Derah Tingkat II untuk pertama kalinya dimilai pada tahun 1960. Bupati pertama di DATI II Gianyar adalah Tjokorda Ngurah (1960-1963). Bupati berikutnya adalah Drh. Tjokorda Anom Pudak (1963-1964) dan Bupati I Made Sayoga, BA (1964-1965). Ketika dilaksanakannya Undang-Undang No. 18 tahun 1965, maka DATI II diubah dengan nama Kabupaten DATI II. Kemudian disempurnakan dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 5 tahun 1974 yang menggantikan nama Kabupaten. Kepala daerahnya tetap disebut Bupati.
=== Masa Pemerintahan Kabupaten Gianyar ===
Dari sisi otonomi jelas tampak bahwa proses perkembangan yang terjadi di Kota Gianyar. Otonomi dan berdaulat penuh melekat pada Pemerintah kerjaan sejak 19 April 1771 kemudian berproses sampai otonomi Daerah di Tingkat II Kabupaten yang diberlakukan sampai sekarang.{{cn}}
Berbagai gaya kepemimpinan dan seni memerintah dalam sistem otonomi telah terparti di atas lembaran Sejarah Kota Gianyar. Proses dinamika otonomi cukup lama sejak 19 April 1771 sampai 19 April 2023 saat ini, sejak kota keraton dibangun menjadi pusat pemerintahan kerajaan yang otonomi sampai sebuah kota kabupaten, nama Gianyar diabadikan. Sampai saat ini telah berusia 252 tahun, para pemimpin wilayah kotanya, dari raja (kerajaan) sampai Bupati (Kabupaten), memiliki ciri dan gaya serta seni memerintah sendiri-sendiri di bumi seniman. Seniman yang senantiasa membumi di Gianyar dan bahkan mendunia.
Baris 90 ⟶ 103:
{{utama|Daftar Bupati Gianyar}}
Bupati Gianyar adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Gianyar. Bupati Gianyar bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[Bali]]. Saat ini, [[bupati]] atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Gianyar ialah [[I Made Agus Mahayastra]], didampingi wakil bupati [[Anak Agung Gde Mayun]]. Mahayastra dan Mayun, maju dalam [[Pemilihan umum Bupati Gianyar 2018]], dan menang, kemudian dilantik pada 20 September 2018, hingga masa jabatan tahun [[2023]].<ref name="BUPATI">{{Cite news|url=https://www.balipost.com/news/2018/09/20/56122/Made-Mahayastra-Dilantik-Jadi-Bupati...html|title=Made Mahayastra Dilantik Jadi Bupati|date=20 September 2018|newspaper=www.balipost.com|language=id-ID|access-date=24 September 2022|archive-date=2022-09-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220924101033/https://www.balipost.com/news/2018/09/20/56122/Made-Mahayastra-Dilantik-Jadi-Bupati...html|dead-url=no}}</ref> Selanjutnya, pada 20 September 2023, [[I Dewa Tagel Wirasa]] dilantik menjadi penjabat bupati Gianyar.<ref>{{cite web|url=https://www.nusabali.com/berita/150633/tagel-wirasa-jadi-pj-bupati-gianyar|website=Nusa Bali|title=Tagel Wirasa Jadi Pj Bupati Gianyar}}</ref>
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
! style="background: lavender;"|No.
! style="background: lavender;"|
! style="background: lavender;"|Mulai jabatan
! style="background: lavender;"|Akhir jabatan
▲! style="background: lavender;"|Prd.
! style="background: lavender;"|Wakil Bupati
! style="background: lavender;"|Keterangan
|-
|
| [[Berkas:I
| [[I Dewa Tagel Wirasa]]
| 20 September 2018
| Petahana
| ''Lowong''
| [[
|}
Baris 241 ⟶ 254:
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
|