Kabupaten Gianyar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
IPM 2023
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Jimnytom (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(24 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
|translit_lang1_type = [[Aksara Bali]]<br> <br> • [[Bahasa Bali|Alfabet Bali]]
|translit_lang1_info = {{script/Bali|'''ᬕ᭄ᬬᬜᬃ'''}}<br>{{nobold|'''gyañaŕ'''}}
|nama = Kabupaten Gianyar<br>{{nobold|Kabupetén gyañaŕ}}
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 1/2
|image1=Perpustakaan Daerah Gianyar (26607745465).jpg
|caption1=<center> Perpustakaan Daerah Gianyar
|image2=Beautiful rice terraces in Tagallalang.jpg
|caption2=<center> [[Terasering|Terasering di Tegallalang]]
|image3=Monkey Forest Ubud, Indonesia - panoramio (2).jpg
|caption3=<center> [[Mandala Wisata Wenara Wana|''Monkey Forest'' Ubud]]
}}
|lambang = Lambang Gianyar.png
|caption = '''Dari atas ke bawah; kiri ke kanan''': Perpustakaan Daerah Gianyar, [[Terasering|Terasering di Tegallalang]], dan [[Mandala Wisata Wenara Wana|Kawasan Monkey Forest Ubud]]
|lambangjulukan = Berkas:Lambang"Gumi Kab Gianyar.pngSeni"
|peta = Location Gianyar Regency.png
|koordinat = 8°18'48"-8°38'58" LS dan 115°22'23" BT
|motto = DharmaDhaŕma raksatarakṣaṭa rakṣita raksita<br/>{{small|{{lang icon|Sanskerta|Sanskerta}} Barang siapa berbuat kebaikan (Dharma), maka ia akan dilindungi oleh Dharma itu sendiri}}
|semboyan =
|propinsi = [[Bali]]
Baris 28 ⟶ 31:
|nama kepala daerah = [[I Dewa Tagel Wirasa]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = ''Lowonglowong''
|sekretaris daerah = I Dewa Gede Alit Mudiarta
|ketua DPRD = Wayan Tagel Winarta
|luas = 368,00
|penduduk = 503546505809
|penduduktahun = 3031 JuniDesember [[2023]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|96,7364% [[Hindu]] |2,2226% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,8186% [[Kekristenan]]
** 0,5558% [[Protestan]]
** 0,2628% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,23% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% [[Konghucu]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Bali|Bali]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|IPM = {{increase}} 79,69 ([[2023]])<br> {{fontcolor|green|<span style="background:Yellow;color:#00726a">&nbsp;tinggi}}&nbsp;</span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://bali.bps.go.id/indicator/26/401/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-bali-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia menurut Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.bali.bps.go.id|accessdate=6 Januari 2024}}</ref>
|kodearea = +62 361
|kodepos =
Baris 59 ⟶ 62:
}}
 
'''Kabupaten Gianyar''' ({{Lang-ban|[[aksara Bali]]: {{script/Bali|ᬕ᭄ᬬᬜᬃ}}|Gyanyargyañaŕ}}) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di provinsi [[Bali]], [[Indonesia]]. Ibu kota Gianyar berada di kecamatan [[Gianyar, Gianyar|Gianyar]]. Kabupaten ini merupakan pusat budaya ukiran di Bali. Gianyar berbatasan dengan [[Kota Denpasar]] di Barat Daya, [[Kabupaten Badung]] di Barat, [[Kabupaten Bangli]] di Utara dan [[Kabupaten Klungkung]] di Timur. Pada pertengahanakhir tahun [[2023]], jumlah penduduk Gianyar sebanyak 503505.546809 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2023|website=gis.dukcapil.kemendagri.go.id|access-date=513 DesemberFebruari 20232024|format=Visual}}</ref><ref name="GIANYAR">{{cite web|url=https://gianyarkab.bps.go.id/publication/2023/02/28/3bef31ae43d7de07cda8a483/kabupaten-gianyar-dalam-angka-2023.html|title=Kabupaten Gianyar Dalam Angka 2023|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|page=45|access-date=14 Juli 2023|format=pdf}}</ref> Kabupaten ini merupakan pusat budaya ukiran di Bali.
 
== Sejarah Kabupaten Gianyar ==
Baris 80 ⟶ 83:
 
=== Masa kolonialisme ===
Dinamika pergumulan antara elit tradisional dari generasi ke generasi telah berproses pada momentum tertentu, salah seorang di antaranya sebagai pembangunan kota keraton atau kota kerajaan pusat pemerintahan kerajaan yang disebut Gianyar. Pembangunan Kota kerajaan yang berdaulat dan memiliki otonomi penuh adalah Ida dewa Manggis Sakti, generasi IV dari Ida Dewa Manggis Kuning.{{cn}}

Sejak berdirinya Puri Agung Gianyar 19 April 1771 sekaligus ibu kota Pusat Pemerintah Kerajaan Gianyar adalah tonggak sejarah. Sejak itu dan selama periode sesudahnya Kerajaan Gianyar yang berdaulat, ikut mengisi lembaran sejarah kerajaan-kerajaan di Bali yang terdiri atas sembilan kerajaan di Klungkung, Karangasem, Buleleng, Mengwi, Bangli, Payangan, Badung, Tabanan dan Gianyar. Namun sampai akhir abat ke-19, setelah runtuhnya Payangan dan Mengwi di satu pihak dan munculnya Jembrana dilain pihak maka Negara): Klungkung, Karangasem, Bangli dan Gianyar (ENI, 1917).
 
=== Masa awal kemerdekaan ===
Ketika Belanda telah menguasai seluruh Pulau Bali, ke-8 bekas kerajaan tetap diakui keberadaannya oleh Pemerintah ''[[Kegubernuran|Guberneurmen]]'' namun sebagai bagian wilayah Hindia Belanda yang dikepalai oleh seorang raja (''Selfbestuurder'') di daerah [[swapraja]]nya masing-masing. Selama masa revolusi, ketika daerah Bali termasuk dalam wilayah [[Negara Indonesia Timur]] (NIT) otonomi daerah kerjaan (Swapraja) ke dalam sebuah lembaga yang disebut Oka, Raja Gianyar diangkat sebagai Ketua Dewan Raja-raja menggantikan tahun 1947.{{cn}}

Selain itu pada periode NIT dua tokoh lainnya yaitu Tjokorde Gde Raka Sukawati (Puri Kantor Ubud) menjadi Presiden NIT dan Ida A.A. Gde Agung (Puri Agung Gianyar) menjadi Perdana Menteri NIT, Ketika [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS) kembali ke Negara Kesatuan (NKRI) pada tanggal [[17 Agustus]] 1950, maka daerah-daerah diseluruh Indonesia dengan dikeluarkan Undang-undang N0. I tahun 1957, yang pelaksanaannya diatur dengan Undang-Undang No. 69 tahun 1958 yang mengubah [[Daerah otonom|daerah Swatantra]] Tingkat II (Daswati II). Nama Daswati II berlaku secara seragam untuk seluruh Indonesia sampai tahun 1960. Setelah itu diganti dengan nama [[Daerah tingkat II|Daerah Tingkat II]] (Dati II).
 
Namun Bupati Kepala Derah Tingkat II untuk pertama kalinya dimilai pada tahun 1960. Bupati pertama di DATI II Gianyar adalah Tjokorda Ngurah (1960-1963). Bupati berikutnya adalah Drh. Tjokorda Anom Pudak (1963-1964) dan Bupati I Made Sayoga, BA (1964-1965). Ketika dilaksanakannya Undang-Undang No. 18 tahun 1965, maka DATI II diubah dengan nama Kabupaten DATI II. Kemudian disempurnakan dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 5 tahun 1974 yang menggantikan nama Kabupaten. Kepala daerahnya tetap disebut Bupati.
 
=== Masa Pemerintahan Kabupaten Gianyar ===
Dari sisi otonomi jelas tampak bahwa proses perkembangan yang terjadi di Kota Gianyar. Otonomi dan berdaulat penuh melekat pada Pemerintah kerjaan sejak 19 April 1771 kemudian berproses sampai otonomi Daerah di Tingkat II Kabupaten yang diberlakukan sampai sekarang.{{cn}}
 
Berbagai gaya kepemimpinan dan seni memerintah dalam sistem otonomi telah terparti di atas lembaran Sejarah Kota Gianyar. Proses dinamika otonomi cukup lama sejak 19 April 1771 sampai 19 April 2023 saat ini, sejak kota keraton dibangun menjadi pusat pemerintahan kerajaan yang otonomi sampai sebuah kota kabupaten, nama Gianyar diabadikan. Sampai saat ini telah berusia 252 tahun, para pemimpin wilayah kotanya, dari raja (kerajaan) sampai Bupati (Kabupaten), memiliki ciri dan gaya serta seni memerintah sendiri-sendiri di bumi seniman. Seniman yang senantiasa membumi di Gianyar dan bahkan mendunia.
Baris 96 ⟶ 103:
{{utama|Daftar Bupati Gianyar}}
 
Bupati Gianyar adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Gianyar. Bupati Gianyar bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[Bali]]. Saat ini, [[bupati]] atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Gianyar ialah [[I Made Agus Mahayastra]], didampingi wakil bupati [[Anak Agung Gde Mayun]]. Mahayastra dan Mayun, maju dalam [[Pemilihan umum Bupati Gianyar 2018]], dan menang, kemudian dilantik pada 20 September 2018, hingga masa jabatan tahun [[2023]].<ref name="BUPATI">{{Cite news|url=https://www.balipost.com/news/2018/09/20/56122/Made-Mahayastra-Dilantik-Jadi-Bupati...html|title=Made Mahayastra Dilantik Jadi Bupati|date=20 September 2018|newspaper=www.balipost.com|language=id-ID|access-date=24 September 2022|archive-date=2022-09-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220924101033/https://www.balipost.com/news/2018/09/20/56122/Made-Mahayastra-Dilantik-Jadi-Bupati...html|dead-url=no}}</ref> Selanjutnya, pada 20 September 2023, [[I Dewa Tagel Wirasa]] dilantik menjadi penjabat bupati Gianyar.<ref>{{cite web|url=https://www.nusabali.com/berita/150633/tagel-wirasa-jadi-pj-bupati-gianyar|website=Nusa Bali|title=Tagel Wirasa Jadi Pj Bupati Gianyar}}</ref>
 
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
! style="background: lavender;"|No.
! style="background: lavender;"|Nama BupatiPotret
! style="background: lavender;"|Prd.Bupati
! style="background: lavender;"|Mulai jabatan
! style="background: lavender;"|Akhir jabatan
! style="background: lavender;"|Prd.
! style="background: lavender;"|Wakil Bupati
! style="background: lavender;"|Keterangan
|-
| 11*
| [[Berkas:I MadeDewa AgusTagel MahayastraWirasa.jpg|100px]]
| [[I Dewa Tagel Wirasa]]
| 20 September 2018
| Petahana
| ''Lowong''
| 17
| [[Anak Agung Gde MayunPenjabat]]
|<ref name="BUPATI"/>
|}
 
Baris 247 ⟶ 254:
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==