Kariadi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mohnabiel98 (bicara | kontrib)
k →‎Latar Belakang: (Linking dr. Soetomo's article)
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
:''Untuk nama rumah sakit, lihat: [[Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi]].''
dr. '''Kariadi'''<ref>{{cite web |url=http://vikyblog21.blogspot.com/2012/08/sejarah-dr-kariadi.html?m=1 |date=11 Agustus 2012 |title=Sejarah dr. Kariadi |accessdate=12 Agustus 2012}}</ref> ({{lahirmati|[[MalangGondanglegi]], [[Jawa TimurMalang]]|15|9|1905|[[Semarang]], [[Jawa Tengah]]|14|10|1945}}) adalah pejuang [[Indonesia]] sekaligus dokter, pahlawan nasional yang gugur dalam [[Pertempuran Lima Hari]], Semarang - Jawa Tengah. Namanya kini diabadikan di [[Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi]], [[Semarang]].
 
== Latar Belakang ==
Kariadi lahir di Kota[[Gondanglegi]], [[Malang,]] pada 15 September 1905. Pendidikannya dimulai di Hollandsch Inlandsche School (HIS) di Malang dan ditamatkan di HIS Sidoardjo, Surabaya, lulus pada 1920. Pada 1921, ia berhasil memasuki Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) atau Sekolah Kedokteran untuk Pribumi di Surabaya dan lulus pada 1931. Begitu lulus, dr. Kariadi bekerja sebagai asisten tokoh pergerakan, dr. [[Soetomo]], di Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ) di Surabaya. Setelah berdinas tiga tahun, dr. Kariadi ditugaskan ke Manokwari, Tanah Papua.
 
Dokter Kariadi menikah dengan drg. Soenarti, lulusan STOVIT (Sekolah Kedokteran Gigi) di Surabaya. Soenarti lulus sebagai dokter gigi pribumi pertama di Hindia Belanda. Setelah bertugas selama tiga tahun di Manokwari, dr. Kariadi kemudian dipindahkan ke Kroya (Banyumas). Baru dua tahun bertugas di sini, dr. Kariadi ditugaskan lagi ke luar Jawa, yaitu ke Martapura dan selesai bertugas 15 Mei 1942. Setelah itu, tepatnya 1 Juli 1942, dr. Kariadi ditugaskan sebagai Kepala Laboratorium Malaria di RS Pusat Rumah Sakit Rakyat (Purusara) di Semarang.
Baris 9:
Perang kemerdekaan terjadi tidak lama setelah proklamasi dikumandangkan, termasuk di Semarang. Para pemuda terus berusaha merebut persenjataan milik tentara Jepang. Pada 13 Oktober 1945 suasana di Semarang sangat mencekam. Tanggal 14 Oktober, Mayor Kido menolak penyerahan senjata sama sekali. Para pemuda pun marah dan rakyat mulai bergerak sendiri-sendiri. Aula Rumah Sakit Purusara dijadikan markas perjuangan. Para pemuda rumah sakit pun tidak tinggal diam dan ikut aktif dalam upaya menghadapi Jepang.
 
Pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di depan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereamereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber air minum bagi warga Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama. Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun menjadi gelisah.
 
Selepas Magrib, ada telefon dari pimpinan Rumah Sakit Purusara, yang memberitahukan agar dr. Kariadi segera memeriksa Reservoir Siranda karena berita Jepang menebarkan racun itu. Dokter Kariadi, yang bertugas sebagai Kepala Laboratorium Rumah Sakit Purusara pun dengan cepat memutuskan harus segera pergi ke sana. Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah melakukan serangan di beberapa tempat termasuk di jalan menuju ke Reservoir Siranda. Isteri dr. Kariadi, drg. Soenarti mencoba mencegah suaminya pergi mengingat keadaan yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadi berpendapat lain, ia harus menyelidiki kebenaran desas-desus itu karena menyangkut nyawa ribuan warga Semarang. Akhirnya drg. Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa.
Baris 29:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{bio-stub}}
 
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh dariJawa MalangTimur]]
[[Kategori:Tokoh Malang]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Gondanglegi]]