Salahuddin Ayyubi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Latar belakang: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(29 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambig info|SalahuddinSalahudin|Sultan Salahuddin}}{{Infobox royalty
{{Infobox Monarch
| name = Shalahuddin =Salahuddin Alal-Ayyubi
| title = [[Sultan]] [[Mesir]] dan [[SyriaSuriah (wilayah)|Suriah]]<br>[[Penjaga Dua Masjid Suci]]
| image =Umar Farrukh'sSaladin Salahcoin ad-Dinobverse.png|200px|captionjpg
| caption = Koin dirham =Lukisandengan artistikgambar Shalahuddin ({{circa|1189}})
| moretext =
|reign =[[1174]] M. – [[4 Maret]]-[[1193]] M.
| coronation =[[1174]] M.
| cor-type =
|full name =Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi
|predecessor pre-type =[[Nuruddin Zengi]]
|successor regent =[[Al-Aziz Uthman|Al-Aziz]]
| reg-type =
|dynasty =[[Dinasti Ayyubiyyah|Ayyubiyyah]]
|father birth_name = Yusuf =[[Najmuddinbin Ayyub]]
| birth_date = {{circa| 1137}}
|date of birth = [[1138]] M. di [[Tikrit]], [[Iraq]]
| birth_place = [[Tikrit]], [[Mesopotamia Hulu]], [[Kekhalifahan Abbasiyah]]
|date of death =[[4 Maret]]-[[1193]] M. di [[Damaskus]], [[Syria]]
| death_date = 4 Maret 1193
|place of burial =Masjid Umayyah, [[Damaskus]], [[Syria]]
| death_place = [[Damaskus]], [[Suriah (wilayah)|Suriah]], [[Kesultanan Ayyubiyah]]
|}}
| burial_place = [[Masjid Umayyah]], Damaskus
| spouse = [[Ismatuddin Khatun]]
| issue = {{Plain list|
* [[Al-Afdal bin Shalahuddin]]
* [[Al-Aziz Utsman]]
* [[Az-Zhahir Ghazi]]
* [[Al-Mu'azzam Turansyah bin Shalahuddin]]
|}}
| father = [[Ayyub bin Syadzi]]
| religion = [[Islam Sunni]]
| succession1 = [[Sultan Mesir]] dan Suriah
|reign reign1 = =[[1174]] M.[[4 Maret]]-[[ 1193]] M.
| coronation1 = 1174, [[Kairo]]
| predecessor1 = [[Al-Adid]] (sebagai khalifah Fathimiyah)
| successor1 = {{Plain list |
* [[Al-Aziz Utsman]] (Mesir)
* [[Al-Afdhal bin Shalahuddin|Al-Afdhal]] (Suriah)}}
| succession2 = [[Wazir (Kekhalifahan Fathimiyah)|Wazir]] [[Kekhalifahan Fathimiyah]]
| reign-type2 =
| reign2 = 26 Maret 1169 – 26 September 1171
| predecessor2 = [[Syirkuh]]
| successor2 = Jabatan dihapus
| dynasty = [[Dinasti Ayyubiyyah|AyyubiyyahAyyubiyah]] (pendiri)
}}
'''Salahuddin Yusuf binIbn Najmuddin al-AyyubiAyyub''' ([[Bahasa{{lang-ku|سەلاحەدینی Arabئەییووبی|Arab]]:Selahedînê Eyûbî}}; {{lang-ar|الناصر صلاح الدين يوسف بن نجمأيوب|an-Nāṣir الدين)Ṣalāḥ ad-Dīn Yūsuf ibn Ayyūb}}; (c. [[1138]] - [[4 Maret]] [[1193]]) adalah seorang jenderalpanglima perang dan pejuang muslim [[Kurdi]] dari [[Tikrit]] (daerah utara [[Irak]] saat ini). Ia mendirikan [[Dinasti Ayyubiyyah]] di [[Mesir]], [[Suriah]], sebagian [[Yaman]], [[Irak]], [[Mekkah]]-[[Medinah]] [[Hejaz]] dan [[Diyar Bakr]]. [[Oman]] [[Palestina]]
 
IaDia lebih dikenal dengan nama julukannya yaitu, '''SalahuddinSalah Aladin al-Ayyubi'''/'''Saladin'''/'''Salah ad-Din''' ([[Bahasa Arab]]: صلاح الدين الأيوبي, [[Bahasa Kurdi|KurdiKurdistan]]: صلاح الدین ایوبی). Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan [[Kristen]]Islam karena kepemimpinanmemimpin, kekuatanstrategi militer, dan sifatnya yang [[ksatria]] dan pengampunadil pada saat ia berperang melawan [[tentaraKsatria salibtemplar|Ksatria Salib]]. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulamaUlama. Ia memberikan catatan kaki dan berbagai macam penjelasan dalamkitab kitabsunan [[hadits]] [[Abu Dawud]].
{{disambig info|Salahuddin|Sultan Salahuddin}}
'''Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: يوسف بن نجم الدين) (c. [[1138]] - [[4 Maret]] [[1193]]) adalah seorang jenderal dan pejuang muslim Kurdi dari [[Tikrit]] (daerah utara [[Irak]] saat ini). Ia mendirikan [[Dinasti Ayyubiyyah]] di [[Mesir]], [[Suriah]], sebagian [[Yaman]], [[Irak]], [[Mekkah]] [[Hejaz]] dan [[Diyar Bakr]].
 
Ia lebih dikenal dengan nama julukannya yaitu, '''Salahuddin Ayyubi'''/'''Saladin'''/'''Salah ad-Din''' ([[Bahasa Arab]]: صلاح الدين الأيوبي, [[Bahasa Kurdi|Kurdi]]: صلاح الدین ایوبی). Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan [[Kristen]] karena kepemimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang [[ksatria]] dan pengampun pada saat ia berperang melawan [[tentara salib]]. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulama. Ia memberikan catatan kaki dan berbagai macam penjelasan dalam kitab [[hadits]] [[Abu Dawud]].
 
== Latar belakang ==
Shalahuddin Al-Ayyubi berasal dari bangsa [[Kurdi]].<ref>[[Ibn Khallikan]] says that Saladin's father and his family originated from [[Dvin]], and "they were Kurds." See Vladimir Minorsky, ''The Prehistory of Saladin'', Studies in Caucasian History, Cambridge University Press, 1957, pp. 124-132.</ref> Ayahnya [[Al-Afdhal Najmuddin Ayyub|Najmuddin Ayyub]] dan pamannya [[Asaduddin Syirkuh bin Syadzi|Asaduddin Syirkuh]] ''hijrah'' ([[migrasi]]) meninggalkan kampung halamannya dekat [[Danau FanVan]] dan pindah ke daerah [[Tikrit]] ([[Irak]]). Shalahuddin lahir di benteng [[Tikrit]], [[Irak]] tahun 532 H/[[1138]] M, ketika ayahnya menjadi penguasa [[Kesultanan Rûm|Seljuk]] di [[Tikrit]]. Saat itu, baik ayah maupun pamannya mengabdi kepada [[Zengi|Imaduddin Zanki]], gubernur Seljuk untuk kota Mousul[[Mosul]], [[Irak]]. Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah [[Balbek]], [[Lebanon]] tahun 534 H/1139 M, [[Al-Afdhal Najmuddin Ayyub|Najmuddin Ayyub]] (ayah Shalahuddin) diangkat menjadi gubernur Balbek[[Baalbek]] dan menjadi pembantu dekat Raja [[Suriah]] [[Nuruddin Mahmud]]. Selama di Balbek[[Baalbek]] inilah, Shalahuddin mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi, maupun politik. Setelah itu, Shalahuddin melanjutkan pendidikannya di Damaskus untuk mempelajari teologi [[Sunni]] selama sepuluh tahun, dalam lingkungan istana [[Nuruddin Zanki|Nuruddin]]. Pada tahun [[1169]], Shalahudin diangkat menjadi seorang [[wazir]] (konselor).
 
Di sana, dia mewarisi peranan sulit mempertahankan Mesir melawan penyerbuan dari Kerajaan Latin Jerusalem di bawah pimpinan [[Amaury I dari Yerusalem|Amalrik I]]. Posisi ia awalnya menegangkan. Tidak ada seorangpun menyangka dia bisa bertahan lama di Mesir yang pada saat itu banyak mengalami perubahan pemerintahan di beberapa tahun belakangan oleh karena silsilah panjang anak khalifah mendapat perlawanan dari wazirnya. Sebagai pemimpin dari prajurit asing Syria, dia juga tidak memiliki kontrol dari Prajurit Shiah Mesir, yang dipimpin oleh seseorang yang tidak diketahui atau seorang Khalifah yang lemah bernama Al-Adid. Ketika sang Khalifah meninggal bulan September 1171, Saladin mendapat pengumuman Imam dengan nama Al-Mustadi, kaum Sunni, dan yang paling penting, Abbasid Khalifah di Baghdad, ketika upacara sebelum Salat Jumat, dan kekuatan kewenangan dengan mudah memecat garis keturunan lama. Sekarang Saladin menguasai Mesir, tetapi secara resmi bertindak sebagai wakil dari Nuruddin, yang sesuai dengan adat kebiasaan mengenal Khalifah dari Abbasid. Saladin merevitalisasi perekonomian Mesir, mengorganisir ulang kekuatan militer, dan mengikuti nasihat ayahnya, menghindari konflik apapun dengan Nuruddin, tuannya yang resmi, sesudah dia menjadi pemimpin asli Mesir. Dia menunggu sampai kematian Nuruddin sebelum memulai beberapa tindakan militer yang serius: Pertama melawan wilayah Muslim yang lebih kecil, lalu mengarahkan mereka melawan para prajurit salib.
 
[[Berkas:Ayyubid.png|jmpl|kiri|250px|Timur Tengah (1190 M.). Wilayah kekuasaan Shalahuddin (warna merah); Wilayah yang direbut kembali dari pasukan salib 1187-1189 (warna merah muda). Warna hijau terang menandakan wilayah pasukan salib yang masih bertahan sampai meninggalnya Shalahuddin]]
Baris 34 ⟶ 56:
Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan pasukan Romawi Bizantium yang melancarkan [[Perang Salib]] kedua terhadap Mesir. Sultan Nuruddin memerintahkan Shalahuddin mengambil kekuasaan dari tangan Khilafah Fathimiyah dan mengembalikan kepada Khilafah Abbasiyah di Baghdad mulai tahun 567 H/1171 M (September). Setelah Khalifah Al-'Adid, khalifah Fathimiyah terakhir meninggal maka kekuasaan sepenuhnya di tangan Shalahuddin Al-Ayyubi.
 
Sultan Nuruddin meninggal tahun 659 H/1174 M, [[Damaskus]] diserahkan kepada puteranya yang masih kecil Sultan Salih Ismail didampingi seorang wali. Di bawah seorang wali terjadi perebutan kekuasaan di antara putera-putera Nuruddin dan wilayah kekuasaan Nurruddin menjadi terpecah-pecah. Shalahuddin Al-Ayyubi pergi ke Damaskus untuk membereskan keadaan, tetapi ia mendapat perlawanan dari pengikut Nuruddin yang tidak menginginkan persatuan. Akhirnya Shalahuddin Al-Ayyubi melawannya dan menyatakan diri sebagai raja untuk wilayah [[Mesir]] dan [[Syam]] pada tahun 571 H/1176 M dan berhasil memperluas wilayahnya hingga MousulMosul, Irak bagian utara.
 
== Naik ke kekuasaan ==
Di kemudian hari Salahudin menjadi [[wazir]] pada 1169, dan menerima tugas sulit mempertahankan Mesir dari serangan Raja Latin [[Yerusalem]], khususnya [[Amalric I dari Yerusalem|Amalric I]]. Kedudukannya cukup sulit pada awalnya, sedikit orang yang beranggapan ia akan berada cukup lama di [[Mesir]] mengingat sebelumnya telah banyak terjadi pergantian pergantian kekuasaan dalam beberapa tahun terakhir disebabkan bentrok yang terjadi antar anak-anak [[Kalifah]] untuk posisi [[wazir]]. Sebagai pemimpin dari pasukan asing [[Suriah]], dia juga tidak memiliki kekuasaan atas pasukan [[Syi'ah]] [[Mesir]] yang masih berada di bawah [[Khalifah]] yang lemah, Al-Adid. Berakhirnya kekuasaan yang dipimpin khalifah al-adidAdid maka Salahudin pun menguasai mesir dengan sebutan dinastiDinasti Ayyubiyah.<ref>{{Cite web|title=Kisah Salahuddin Al-Ayyubi Memberantas Syiah di Mesir|url=https://www.arusnews.com/artikel/ArusSejarah/kisah-salahuddin-al-ayyubi-memberantas-syiah-di-mesir-b42226|website=www.arusnews.com|access-date=2020-08-25}}</ref>
 
== Makam ==
[[Berkas:Salah-ad-Din_Tomb.jpg|al=|jmpl|200x200px|Makam Sultan Salahuddin]]
|placeMakam ofSultan burialSalahuddin berada di =Masjid Umayyah, [[Damaskus]], [[SyriaSuriah]].
 
== Lihat pula ==