Bandar Udara Juwata, Tarakan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(44 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox airport
|name = Bandar Udara
|nativename = <small>{{lang|en|Juwata
|image =
|image-width = 250
|image2 = Juwataairport1.jpg
|image2-width = 250
|IATA = TRK
Baris 20:
|city-served = [[Tarakan]]
|location = [[Tarakan]], [[Kalimantan Utara]], [[Indonesia]]
| timezone = [[Waktu di Indonesia|WITA]]
| utc = [[UTC+08:00]]
|elevation-f = 20
|elevation-m = 6
Baris 28 ⟶ 30:
|r1-length-m = 2500
|r1-surface = [[Aspal]]
|stat-year =
|stat1-header = Penumpang
|stat1-data =
|footnotes = Sumber: [[Daftar bandar udara tersibuk di Indonesia]]
}}
'''Bandar Udara
== Sejarah ==
Bandara Juwata pertama kali dibangun pada masa penjajahan [[Belanda]] dan menjadi pangkalan militer bagi pesawat-pesawat tempur milik Belanda. Pada tanggal [[11 Januari]] [[1942]] pesawat tempur milik [[Jepang]] mendarat pertama kalinya di Indonesia di Bandara Juwata untuk merebut [[Hindia Belanda]].
Setelah merdeka, bandara ini awalnya beroperasi sebagai bandara perintis dengan hanya menggunakan pesawat kecil dan pada awal tahun 2000, Bandara Juwata ditingkatkan statusnya menjadi bandara domestik dengan panjang runway 1.850 meter yang dilayani maskapai [[Bouraq Indonesia Airlines|Bouraq Indonesia]], [[Dirgantara Air Service]], [[Citilink]], [[Kartika Airlines]], [[Tigerair Mandala|Mandala Airlines]], [[Merpati Nusantara Airlines]] dan [[Pelita Air Service]]. Pada tahun 1997, penerbangan internasional pertama dilayani oleh [[Bouraq Indonesia Airlines|Bouraq Indonesia]] untuk rute Tarakan-Tawau, tahun 2006 [[Malaysia Airlines]] juga membuka rute Tarakan-Tawau, penerbangan dari Tarakan-Tawau ditutup pada tahun 2000 oleh [[Bouraq Indonesia Airlines|Bouraq Indonesia]] dan 2010 oleh [[Malaysia Airlines]].
=== Pangkalan Udara Militer ===
Pembentukan Lanud Tarakan berdasarkan Keputusan Kasau Nomor Kep/ 05 / IV /2006 tanggal 21 April 2006 tentang Peningkatan Status Pos TNI AU Tarakan menjadi Lanud Tipe C Tarakan yang sebelumnya didahului dengan keluarnya Surat Panglima TNI Nomor B/880-09/27/31/2006 tanggal 22 Maret 2006 tentang Persetujuan peningkatan status Pos TNI AU menjadi Pangkalan TNI AU Tipe C Tarakan, pembentukan Lanud Tarakan pada dasarnya bagian dari strategi dan upaya mewujudkan pertahanan Negara Indonesia dari potensi dan perkembangan ancaman yang akan mengancam Negara Indonesia serta tuntutan organisasi dari Komando Operasi TNI Angkatan Udara II yang ada di Makassar untuk memudahkan pengendalian tugasnya. Lanud Tarakan adalah salah satu jajaran Koopsau II yang berada di Wilayah Kalimantan Timur, Sebelum menjadi Lanud Tarakan, pada awalnya terlebih dahulu terbentuk Pos TNI AU Perwakilan dari Lanud Balikpapan tetapi karena perkembangan situasi dan memanasnya wilayah ambalat maka pimpinan TNI AU memutuskan untuk membentuk sebuah Lanud baru yang kemudian bernama Lanud Tarakan yang berlokasi di samping Bandara Juwata Kelurahan Karanganyar Pantai Kecamatan Tarakan Barat Kota Tarakan Kalimantan Timur.<ref>[http://tni-au.mil.id/content/lanud-tarakan-0 "Lanud Tarakan"]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Lanud Tarakan resmi berdiri pada tanggal 27 Juli 2009 yang diresmikan oleh Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara II saat itu dijabat oleh Marsekal Muda Yushan Sayuti sebagai Komandan yang pertama dijabat oleh Letkol Pnb Erwan Andrian, berdasarkan Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Nomor Kep/11-PKS/VI/2009 tanggal 4 Juni 2009 tentang Pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Angkatan Udara dan Surat Perintah Pangkoopsau II Nomor Sprin/373/VII/2009 tentang Pelaksanaan tugas jabatan Komandan Lanud Tarakan, diawal berdirinya Lanud Tarakan hanya diawaki oleh beberapa personil yakni berjumlah 18 orang dengan rincian Perwira 6 orang ( Mayor Psk Agustinus Tangi Bali, Kapten Adm Winarno, S.Sos., M.Sc., Kapten Kal Ryan Lukmasyah, ST, Lettu Pom Andri Sandhya, Lettu Sus Hadi Prayitno ), Bintara 6 orang ( Sertu Aep Saepudin, Sertu Sugeng Pramono, Sertu Leo Setyo Nugroho, Serda Trya Rahardi, Serda Hendri Agusaputra, Serda Darwanto dan Tamtama 5 orang (Kopka Sugeng Haryanto, Praka Adi Palang, Pratu Dwi Cahyo, Pratu Ismono, Pratu Semi Yusuf) dari 216 yang seharusnya mengawaki Lanud Tarakan.
Baris 49 ⟶ 51:
[[Berkas:walr100.png|ka|jmpl|275px|Kota-kota yang terhubung langsung dengan Tarakan]]
[[Berkas:Tarakan Airstrip (AWM 108191).jpg|jmpl|275px|Landasan pacu Tarakan di bulan Mei 1945]]
[[Berkas:WALR-04.jpg|ka|jmpl|275px|Koridor bagian depan terminal bandara]]▼
== Maskapai & Destinasi ==
=== Beroperasi ===
{{Airport-dest-list
|[[Batik Air]]|[[
|[[
|[[Lion Air]]|[[Bandara Internasional Juanda|Surabaya]]
|[[
▲|[[Sriwijaya Air]]|[[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman|Balikpapan]]
== Statistik ==
Baris 161 ⟶ 156:
|-
|}
==Komando==
* Kolonel Pnb Toto Ginanto, S.T., M.A.P., M.Han. (2022)
* Kolonel Pnb Bambang Sudewo (2022-2023)
* Kolonel Pnb Bagus Hariyadi Brotokusumo (2023-Sekarang)
==Galeri==
<gallery>
JuwitaAirport.jpg|Bandar Udara Internasional Juwata
Juwata International New Terminal.jpg|Peresmian Terminal baru
Berkas:Juwata Airport, Tarakan, Indonesia.jpg|Runway Bandara Juwata
</gallery>
== Referensi ==
Baris 166 ⟶ 175:
{{Bandar Udara di Indonesia}}
{{Bandar udara di pulau Kalimantan|state=autocollapse}}
{{garbarata}}
{{bandara-indo-stub}}
[[Kategori:Bandar udara di Kalimantan Utara|Juwata]]
[[Kategori:Bandar udara internasional di Indonesia|Juwata]]
[[Kategori:Kota Tarakan]]
|