Museum Lampung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 5 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 12210145 oleh HsfBot
Sejarah: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
 
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 11:
| Situs = [[museumlampung.org]]
}}
'''Museum NegeriTanah Lampung''' atau '''Museum Lampung''', adalah sebuah [[museum]] yang terletak di [[Kota Bandar Lampung]], [[provinsi]] [[Lampung]], [[Indonesia]]. Beralamat di Jalan ZA Pagar Alam No.64 Bandar Lampung. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di provinsi [[Lampung]] dan merupakan kebanggaan pemerintah provinsi Lampung. Letak museum ini cukup strategis sebab tak jauh dari pusat kota [[Bandar Lampung]], yakni hanya 30 menit perjalanan.<ref>[http://www.indonesia.travel/id/destination/962/museum-lampung Museum Lampung]</ref>
== Sejarah Museum Lampung ==
Museum Lampung telah mulai dibangun sejak tahun 1975, tetapi [[peletakan batu pertama]] baru diadakan pada tahun 1978.<ref>{{Cite journal|date=2021|editor-last=Ralifia|editor-first=Desesri|title=Museum Lampung|url=https://lampung.bpk.go.id/wp-content/uploads/2022/02/Edisi-III-2021_1.pdf|journal=Saburai|edition=III|publisher=Pusat Informasi dan Komunikasi, BPK Perwakilan Provinsi Lampung|pages=4}}</ref> Peresmian Museum Lampung dilaksanakan pada 24 September 1988 dan diresmikan oleh [[Daftar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia|Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]], [[Fuad Hassan (akademisi)|Fuad Hassan]].<ref>{{Cite journal|date=2019|editor-last=Ralifia|editor-first=Desesri|title=Museum Lampung|url=https://lampung.bpk.go.id/wp-content/uploads/2019/10/warta-I-2019.pdf|journal=Sai Bumi Ruwa Jurai|edition=I|publisher=Pusat Informasi dan Komunikasi, BPK Perwakilan Provinsi Lampung|pages=4}}</ref> Peresmian tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Aksara Internasional.<ref>{{Cite book|last=Rusmiyati|last2=dkk.|year=2018|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/14163/|title=Katalog Museum Indonesia Jilid I|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan|isbn=978-979-8250-66-8|pages=164|url-status=live}}</ref>
 
Sang Bumi yang diabadikan sebagai nama museum ini diambil dari tulisan '''SaiSang Bumi Ruwa Jurai''' dalam logo resmi Provinsi Lampung diresmikan penggunaannya sejak 1 April 1990. Memasuki era [[otonomi daerah]], museum ini beralih status menjadi UPTD di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.
Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di provinsi [[Lampung]] dan merupakan kebanggaan masyarakat provinsi Lampung.
 
== Koleksi Museum ==
Letak museum ini cukup strategis sebab tak jauh dari pusat kota [[Bandar Lampung]], yakni hanya 15 menit perjalanan.<ref>[http://www.indonesia.travel/id/destination/962/museum-lampung Museum Lampung]</ref>
{{Bagian tanpa referensi}}
== Sejarah Museum Lampung ==
Pembangunan Museum Lampung telah dimulai tahun 1975 dan peletakan batu pertama dilaksanakan tahun 1978. Akan tetapi, peresmiannya baru dilaksanakan pada 24 September 1988 dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu, Prof. Dr. Fuad Hasan. Peresmian tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Aksara Internasional yang dipusatkan di PKOR Way Halim.
 
 
'''Ruwa Jurai''' yang diabadikan
sebagai nama museum ini diambil dari tulisan '''Sai Bumi Ruwa Jurai''' dalam logo resmi Provinsi Lampung diresmikan penggunaannya sejak 1 April 1990. Memasuki era otonomi
daerah, museum ini beralih status menjadi UPTD di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.
 
== Koleksi Museum ==
Museum Lampung adalah salah
satu tempat kunjungan wisata sejarah sebagai sarana [[pendidikan]], penelitian dan rekreasi. Di halaman museum, bahkan beberapa koleksi unik museum ini akan sudah menyambut setiap pengunjung. Tampak meriam kuno peninggalan masa penjajahan menjadi salah satu ikon dari Museum Lampung itu sendiri.
satu tempat kunjungan wisata
sejarah sebagai sarana pendidikan, penelitian dan rekreasi. Di halaman museum, bahkan beberapa koleksi unik museum ini akan sudah menyambut setiap pengunjung. Tampak meriam kuno peninggalan masa penjajahan menjadi salah satu ikon dari Museum Lampung itu sendiri.
 
Selain meriam, replika rumah adat Lampung juga berdiri di halaman museum. Rumah adat lampung dikenal berbentuk panggung yang dimaksudkan untuk melindungi si pemilik rumah dari binatang buas.
Di tambah lagi, ada juga bola besi pembuka lahan. Bola besi ini identik dengan identitas Lampung sebagai daerah tujuan transmigrasi pada
1953-1956. Bola besi ini digunakan untuk membuka lahan transmigrasi di wilayah Lampung Timur, Raman
Utara dan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Seputih Banyak, dan Seputih Raman.
 
Selain [[meriam]], replika [[Rumah tradisional]] [[Lampung]] juga berdiri di halaman museum. Rumah tradisional lampung dikenal berbentuk [[rumah panggung]] yang dimaksudkan untuk melindungi si pemilik rumah dari binatang buas Harimau serta Gajah dan ada juga bola besi pembuka lahan. Bola besi ini identik dengan identitas Lampung sebagai daerah tujuan [[transmigrasi]] pada tahun 1953-1956. Bola besi ini digunakan untuk membuka lahan transmigrasi di wilayah [[Kabupaten Lampung Timur]], khususnya [[Raman Utara, Lampung Timur]] dan [[Purbolinggo, Lampung Timur]], serta di [[Kabupaten Lampung Tengah]] khususnya [[Seputih Banyak, Lampung Tengah]], dan [[Seputih Raman, Lampung Tengah]].
Adapun cara pengoperasiannya adalah dengan ditarik dua traktor guna menumbangkan pohon dan semak di areal tanah datar yang akan menjadi lokasi transmigrasi.
 
Adapun cara pengoperasiannya adalah dengan ditarik dua traktor guna menumbangkan pohon dan semak di areal tanah datar yang akan menjadi lokasi transmigrasi. Sementara di dalam museum, koleksi yang ditampilkan antara lain koleksi benda budaya yang mewakili dua Komunitas adat dan budaya yang dominan di Lampung, yakni Saibathin Pegunungan dan Pesisir pantai dan Penyimbang (Pepadun). Kedua komunitas adat dan budaya ini masing-masing memiliki kekhasan dalam hal ritual adat dan budaya serta perangkat atau aksesori alat pegang pakai, seperti kain tradisional khas Lampung, [[kain tapis]]. Rangkaian ritual kedua komunitas adat dan budaya masing-masing ditampilkan berurutan, mulai dari ritual lapahan, bedu'a, kelahiran, cukuran, asah gigi menjelang dewasa, pernikahan, hingga ritual kematian dan sebagainya.
Sementara di dalam museum,
koleksi yang ditampilkan, antara lain koleksi benda budaya yang mewakili
dua kelompok adat yang dominan di Lampung, yakni Sai Bathin (Peminggir) dan Pepadun. Kedua kelompok adat ini masing-masing memiliki kekhasan dalam hal ritual adat dan perangkat atau aksesori
adat, seperti kain tradisional khas Lampung, kain tapis. Rangkaian ritual kedua kelompok adat masing-masing ditampilkan berurutan, mulai dari ritual kelahiran, asah gigi
menjelang dewasa, pernikahan, hingga ritual kematian.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Museum terkenal di Indonesia|state=collapsed}}
 
[[Kategori:Kota Bandar Lampung]]