Suhita: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Envapid (bicara | kontrib)
penjelasan tidak tercatat di naskah pararaton dan negarakretagama sudah dijelaskan. Cerita malaysia tersebut juga tidak mengklaim Ranggah Rajasa dari Malaysia.
(43 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Infobox royalty
| name = Suhita<br/>{{smaller|ꦯꦸꦲꦶꦡ}}
| title = Prabhu SriStri Suhita
| image = Berkas:Illustration of Dyah Suhita.jpg
| image_size =200px
| caption = ilustrasiIlustrasi Suhita
| succession = RajaMaharani [[Majapahit]] ke 6
| reign = [[Berkas:FlagMajapahit offictitious the Majapahit Empireflag.svg|22x20px]] [[Majapahit]] {{br}}(1429 - 14471429–1447)
| predecessor = [[Wikramawardhana]]
| successor = [[Kertawijaya]] (Brawijaya I)
| house = [[Wangsa Rajasa]]
| house-type = Dinasti
Baris 15:
| birth_date = 1409
| birth_place =
| death_date = 1447 (Umur 39)?
| death_place =[[Berkas:FlagMajapahit of the Majapahitfictitious Empireflag.svg|22x20px]] [[Majapahit]] | place of burial = Singhajaya<br>(Situs Reco Guru/Reco Manten)?
| date of burial =
| full name = Prabu StriSri Suhita
| father = [[Wikramawardhana]]
| mother = [[Kota Kediri|Bhre Daha]] ([[Kerajaan Blambangan|Putri Bhre Wirabhumi]]) | spouse = [[Suhita#Silsilah Aji Ratnapangkaja|Aji Ratnapangkaja]] ([[Kahuripan#Kahuripan dalam sejarah Majapahit|Bhre Kahuripan]])
| spouse = [[Suhita#Silsilah Aji Ratnapangkaja|Aji Ratnapangkaja]] ([[Kahuripan#Kahuripan dalam sejarah Majapahit|Bhre Kahuripan]])
| issue =
| religion = [[Siwa-Buddha]]
}}
{{Keluarga kerajaan Majapahit}}
'''Prabu Sri Suhita''' (ejaan China '''Su King Ta'''<ref name="Muljana">{{id}} {{cite book|pageslast=61Muljana|first=Slamet|year=2005|url=http://books.google.co.id/books?id=j9ZOKjMxVdIC&lpg=PA78&dq=suma%20oriental&pg=PA61#v=onepage&q=suma%20oriental&f=false|title=Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara|first=Slamet|last=Muljana|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|yearisbn=20059798451163|isbnpages=979845116361}}ISBN 9789798451164</ref>) adalah penguasa atau Rajaputrimaharani [[Majapahit]] keenam yang memerintah tahun 1429-14471429–1447 M, bersama dengan suaminya yang bernama '''Aji Ratnapangkaja'''.
 
[[File:061 Queen Suhita, Jebuk, East Java, 15th c (22861784244).jpg|thumb|200px||''Arca Suhita permaisuri Majapahit'' (memerintah 1429-1447 M) dari Jebuk, Kalangbret, [[Tulungagung]]. Kini koleksi [[Museum Nasional Republik Indonesia|Museum Nasional.]]]]
 
== Silsilah Suhita dan hubungan dengan Bhre Daha ==
[[Berkas:Rajasa Dynasty.svg|jmpl|ka|280px|Diagram silsilah [[Wangsa Rajasa]], keluarga kerajaan [[Singhasari]] dan [[Majapahit]]]]
Diagram silsilah [[Wangsa Rajasa]], keluarga kerajaan [[Singhasari]] dan [[Majapahit]]]]
 
''Kitab [[Pararaton]]'' tidak menyebut secara jelas nama ibu Suhita. Silsilah Suhita muncul sebelum pemberitaan [[Perang ParegregRegreg]]. Hal ini menimbulkan kesan, seolah-olah Suhita sudah lahir dan menikah dengan Ratnapangkaja sebelum perang terjadi.
 
Menurut ''[[Pararaton]]'', Ratnapangkaja bingung harus berpihak pada siapa ketika perang meletus. Apabila ia sudah menikahi Suhita tentu ia akan langsung memihak [[Wikramawardhana]], mengingat ''[[Pararaton]]'' tidak secara tegas menyebutkan kalau ibu Suhita adalah putri [[Bhre Wirabhumi]].
Baris 44:
Dari perkawinan tersebut lahir seorang putri yang kemudian menjabat sebagai Bhre Daha sepeninggal [[Rajadewi]]. Bhre Daha yang kedua inilah yang diboyong [[Wikramawardhana]] sebagai selir setelah kekalahan [[Bhre Wirabhumi]] tahun 1406.
 
Dari perkawinan tersebut, lahir Suhita sebagai Bhre Daha ketiga, menggantikan ibunya yang wafat menjelang bencana kelaparan 1426. Sepeninggal [[Wikramawardhana]], Bhre Daha ketiga alias Suhita naik takhta tahun 1429. Usianya saat itu diperkirakan sekitar 20an20-an tahun.
 
== Silsilah Aji Ratnapangkaja ==
Baris 56:
 
== Masa Pemerintahan Suhita dan Ratnapangkaja ==
Suhita memerintah berdampingan dengan suaminya, Ratnapangkaja, yang bergelar ''Bhatara Parameswara Ratnapangkaja''. Pada tahun 1433 Suhita membalas kematian [[Bhre Wirabhumi]] dengan cara menghukum mati '''[[Damar Wulan|Raden Gajah]]''' alias '''Bhra Narapati''' penguasa Djinggan. Dari berita ini terasa masuk akal kalau hubungan [[Bhre Wirabhumi]] dan Suhita adalah kakek dan cucu, meskipun tidak disebut secara tegas dalam ''[[Pararaton]]''.
 
Nama Suhita juga muncul dalam [[kronik Tiongkok]] dari [[Kuil Sam Po Kong]] sebagai '''Su-king-ta''', yaitu raja [[Majapahit]] yang mengangkat Gan Eng Cu sebagai pemimpin masyarakat [[Tionghoa]] di [[Tuban]] dengan pangkat A-lu-ya. Tokoh Gan Eng Cu ini identik dengan Arya Teja, kakek [[Sunan Kalijaga]].
 
==Hubungan dengan kerajaan Kelantan==
Menurut cerita rakyat dari Kelantan, hubungan Kelantan dan Majapahit bermulai dari Raja Kerajaan Chermin (yang meliputi Kelantan, [[Provinsi Songkhla|Singgora]], dan [[Langkasuka]]) yang bernama Bharubhasa atau Sultan Mahmud Jiddah Riayah Saadatussalam (1339-1362) yang bergabung dengan Majapahit untuk meminta perlindungan dari serangan pasukan Thai pada tahun 1357. Raja Bharubasa kemudian dilanjutkan oleh anaknya Sultan Baki Shah (1391-1418), yang memiliki dua orang anak; Sultan Sadik Muhammad Shah (1418-1429) dan [[Sultan Iskandar, Kelantan|Sultan Iskandar Shah]] atau Raja Kemas Jiwa (1429-1467). Dirinya dipercaya pernah menikah dengan Ratu Suhita, dan memakai gelaran ''Bhre Parameshwara Sang Aji Jaya Ningrat'' ketika tinggal di Jawa. Raja Kemas Jiwa terpaksa harus bercerai dengan Ratu Suhita karena dilantik sebagai [[Sultan Kelantan]] pada tahun 1429 ketika Iskandar Shah meninggal dan Suhita naik takhta. Di Kelantan ia menamakan kerajaannya sebagai kerajaan Majapahit II. Pengaruh Majapahit ini hanya bertahan hingga anaknya Sultan Mansur Shah (1467-1511), karena pasukan Kelantan-Majapahit ditaklukan pasukan [[Kerajaan Pattani|Pattani]]-[[Kerajaan Ayutthaya|Ayutthaya]]. [[Keris]] kebesaran kerajaannya yaitu ''Keris Pelangi Merbo'' juga dinamakan dengan Keris Majapahit karena dipercaya berasal dari Jawa dan masih menjadi keris pusaka raja-raja Kelantan turun temurun hingga sekarang. <ref name="Ramadhanny 2017 n391">{{cite news | last=Ramadhanny | first=Fitraya | title=Siapa Ali Nurul Alam, Sang Patih Arya Gajah Mada? | work=detiknews | date=2017-06-19 | url=https://news.detik.com/berita/d-3535690/siapa-ali-nurul-alam-sang-patih-arya-gajah-mada | language=id | access-date=2023-10-19}}</ref><ref name="Malaysiakini 2018">{{cite web | title=Jawa dan Melayu dalam sejarah | website=Malaysiakini | date=2018-08-02 | url=https://www.malaysiakini.com/news/436967 | language=id | access-date=2022-02-20}}</ref> Walau begitu riwayat hubungan Suhita dengan keturunan penguasa Kelantan sebelum menjadi maharani tidak dicatat di dalam sumber tertulis mengenai sejarah Majapahit yakni Negarakertagama dan Pararaton ataupun prasasti tidak pernah menuliskan mengenai pernikahan Ratu Suhita dengan seseorang dari Kelantan, sehingga diragukan kebenarannya.
 
== Akhir Hayat ==