Sulawesi Tenggara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mr.Arlangwak (bicara | kontrib)
Penambahan informasi mengenai bahasa daerah
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
JSiborutorop (bicara | kontrib)
 
(37 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
|translit_lang1 =
|translit_lang1_info =
|julukan = {{hlist|Bumi Anoa|SoutheasternWonua CelebesSorume Peninsula(''Bumi Anggrek'')}}
|singkatan = Sultra
|foto = {{multiple image|border = infobox|total_width= 300|image_style = border:1;
Baris 16:
|image8=Masjid Al-Alam Kendari (3).jpg
}}
|caption = '''Atas ke bawah; kiri ke kanan''': Pantai [[Kabupaten Wakatobi|Wakatobi]], Rumah [[Suku Bajau|Bajau]] di [[Kabupaten Wakatobi|Wakatobi]], LawantaLawana LanoLanto [[Kabupaten Buton|Buton]], Panari Larianggi di [[Kabupaten Wakatobi|Wakatobi]], Festival Budaya Tuo [[Kabupaten Buton|Buton]], Islamic CentreCenter [[Kota Baubau|Baubau]], Masjid Al Alam [[Kota Kendari|Kendari]].
|bendera = Flag of Southeast Sulawesi.svg
|lambang = Coat of arms of Southeast Sulawesi.svg
|peta = South East Sulawesi in Indonesia.svg
|koordinat = 6º 30' – 2º 30' [[Lintang Selatan|LS]]{{br}}120º 30' – 124º 50' [[Bujur Timur|BT]]
|motto = Inae Konasara Iye Pinesara Inae Liasara Iye Pinekasara<br/>{{small|{{lang icon|Tolaki|[[Bahasa Tolaki|Tolaki]]}} Barang Siapa Yang Menghargai Adat Maka Dia Akan di Muliakan Tapi Barang Siapa Yang Tidak Menghargai Adat Maka Dia Tidak Akan Dihargai}}
|dasar hukum = UU No. 7 Tahun 2022<ref>{{Cite web |url=https://jdih.setneg.go.id/viewpdfperaturan/Salinan%20UU%20Nomor%207%20Tahun%202022.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2022-04-05 |archive-date=2022-04-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220405154125/https://jdih.setneg.go.id/viewpdfperaturan/Salinan%20UU%20Nomor%207%20Tahun%202022.pdf |dead-url=no }}</ref>
|hari jadi = [[27 April]] [[1964]]
|ibukota = [[Kota Kendari]]
|kota besar = [[Kota Baubau|Baubau]]
|nama gubernur = [[AliAndap MaziBudhi Revianto]] (Pj.)
|nama wakil gubernur = [[Lukman Abunawas]]''lowong''
|nama sekretaris daerah = NurAsrun Endang AbbasLio
|nama ketua DPRD = Abdulrahman Saleh
|nama wakil gubernur = [[Lukman Abunawas]]
|nama sekretaris daerah = Nur Endang Abbas
|luas = 38140
|penduduk = 27016612726590
|tahun populasi = 202230 Juni 2023
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL"/><ref name="SULTRA">{{cite web|url=https://sultra.bps.go.id/publication/2023/02/28/1828fe18cd21a894338918f9/provinsi-sulawesi-tenggara-dalam-angka-2023.html|title=Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2023|pages=86|work=BPS|access-date=29 Juli 2023|format=pdf}}</ref>
|kepadatan = auto
|kabupaten = 15
Baris 40:
|kelurahan = 377
|desa = 1.915
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|agama = [[Islam]] 95,78%<br> [[Kristen]] 2,27%<br>- [[Kristen Protestan|Protestan]] 1,66%<br>- [[Katolik]] 0,61%<br> [[Hindu]] 1,90%<br> [[Agama Buddha|Buddha]] 0,05%<br> [[Agama Konghucu|Konghucu]] 0,03%<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=29 Juli 2023|format=visual}}</ref>
|95,80% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,26% [[Kekristenan]]
** 1,66% [[Protestan]]
** 0,60% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|1,89% [[Hindu]] |0,05% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = {{collapsible list|[[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)|[[Bahasa Tolaki|Tolaki]] (dominan)|[[Bahasa Moronene|Moronene]]|[[Bahasa Cia-cia|Cia-cia]]|[[Bahasa Wawonii|Wawonii]]|[[Bahasa Wolio|Wolio]]|[[Bahasa Muna|Muna]]|[[Bahasa Bajo|Bajo]]|[[Bahasa Wakatobi|Wakatobi]]<br>[[Bahasa Sasak|Sasak]]|[[Bahasa Bali|Bali]]|[[Bahasa Jawa|Jawa]]|[[Bahasa Bugis|Bugis]]|[[Bahasa Sunda|Sunda]]|[[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]]}}
|lagu = Wulele Sanggula (Tolaki)<br>Wonua Bombana (Moronene)<br>Otampo (Muna)<br>Kaki Dhisaku (Buton)
Baris 64 ⟶ 71:
}}
 
'''Sulawesi Tenggara''' (disingkat '''Sultra''') adalah sebuah [[Daftar Provinsi Indonesia|provinsi]] di [[Indonesia]] yang terletak bagian tenggara pulau [[Sulawesi|pulau Sulawesi]], dengan ibu kota [[Kota Kendari|Kendari]]. [[Sulawesi Tenggara]] awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di provinsi [[Provinsi Sulawesi Selatan]] dan Tenggara Sulselra dengan [[Bau-Bau]] sebagai ibukotaibu kota kabupaten. [[Sulawesi Tenggara]] ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964.

Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau [[Sulawesi]], secara geografis terletak di bagian selatan garis [[khatulistiwa]] di antara 02°45' – 06°15' [[Lintang Selatan]] dan 120°45' – 124°30' [[Bujur Timur]] serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140&nbsp;km² (3.814.000 ha) dan perairan ([[laut]]) seluas 110.000&nbsp;km² (11.000.000 ha). Pada pertengahan tahun 2023, jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sebanyak 2.726.590 orang.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=23 November 2023|format=visual}}</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 78 ⟶ 87:
Dalam beberapa anggapan bahwa Onderafdeling merupakan jajahan kiranya tidaklah benar, karena dalam kasus Onderafdeling Boeton Laiwoi terdapat hubungan dominasi yang agak besar oleh Belanda sebagai pihak yang super power pada masa itu dengan Kesultanan dan Kerajaan di Sulawesi Tenggara khususnya Kesultanan Buton, sehingga diberikanlah status Onderafdeling Boeton Laiwoi.
 
Afdeling Kolaka pada waktu itu berada di bawah Onderafdeling Luwu (Sulawesi Selatan), kemudian dengan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1952 Sulawesi Tenggara menjadi satu Kabupaten, yaitu Kabupaten Sulawesi Tenggara dengan ibu Kotanya Baubau. Kabupaten Sulawesi Tenggara tersebut meliputi wilayah-wilayah bekas Onderafdeling Boeton Laiwui serta bekas Onderafdeling Kolaka dan menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dengan Pusat Pemerintahannya di Makassar.{{cn}}
 
=== Masa [[Orde Lama]] (1945-1965) ===
Melalui Undang-Undang No. 29 Tahun 1959, Kabupaten Sulawesi Tenggara dimekarkan menjadi empat [[kabupaten]], yaitu: [[Kabupaten Buton]], [[Kabupaten Kendari]], [[Kabupaten Kolaka]], dan [[Kabupaten Muna]]. Keempat daerah tingkat II tersebut masih merupakan bagian dari [[Provinsi Sulawesi Selatan]] dan [[Tenggara]]. Sulitnya komunikasi perhubungan saat itu, antar Daerah Tingkat II se Sulawesi Selatan Tenggara dengan pusat Pemerintahan Provinsi di Makassar, menghambat pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan maupun pelaksanaan tugas pembangunan disamping gangguan [[pemberontakan DI/TII]].
 
Daerah Sulawesi Tenggara terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan yang cukup luas.{{Butuh rujukan}} Wilayahnya memiliki sumber daya mineral hasil tambang terutama [[nikel]].<ref>{{Cite book|last=Prasetyo, B. E., dkk.|date=2015|url=https://www.esdm.go.id/assets/media/content/KEI-Dampak_Pembangunan_Smelter_di_Kawasan_Ekonomi_Khusus_(Studi_Kasus_Provinsi_Sulawesi_Tenggara).pdf|title=Dampak Pembangunan Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Sulawesi Tenggara|location=Jakarta|publisher=Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral|isbn=978-602-0836-13-3|pages=1|url-status=live|access-date=2023-05-26|archive-date=2023-08-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230814145359/https://www.esdm.go.id/assets/media/content/KEI-Dampak_Pembangunan_Smelter_di_Kawasan_Ekonomi_Khusus_(Studi_Kasus_Provinsi_Sulawesi_Tenggara).pdf|dead-url=no}}</ref> Hasil tambang lainnya berupa aspal dan sejumlah bahan galian lainya. Demikian pula potensi lahan pertanian cukup potensial untuk dikembangkan. Selain itu terdapat pula berbagai hasil hutan berupa rotan, damar serta berbagai hasil hutan lainnya. Atas pertimbangan ini tokoh–tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara, membentuk Panitia Penuntut Daerah Otonom Tingkat I Sulawesi Tenggara. Tugas Panitia tersebut adalah memperjuangkan pembentukan Daerah Otonom Sulawesi Tenggara pada Pemerintah Pusat di Jakarta. Cita-cita tersebut tercapai dengan keluarnya Perpu No. 2 Tahun 1964 Sulawesi Tenggara yang menetapkan menjadi Daerah Otonom Tingkat I dengan ibu kotanya [[Kendari, Kendari|Kecamatan Kendari]].
 
Realisasi pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dilakukan pada tanggal 27 April 1964, yaitu saat dilakukannya serah terima wilayah kekuasaan dari Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara, Kolonel Inf. A. A. Rifai kepada Pejabat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, J. Wajong. Pada saat itu, Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara mulai berdiri sendiri terpisah dari Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan. Karena itu, tanggal 27 April 1964 adalah hari lahirnya Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara yang setiap tahun diperingati.
 
=== Masa [[Orde Baru]] (1965-1998) ===
Pada 3 Agustus 1995, dibentuk satu [[kotamadya]] yaitu [[Kota Kendari]], yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kendari (kini bernama [[Kabupaten Konawe]]).
 
=== Masa Reformasi (1998-sekarang) ===
Pada 21 Juni 2001, dibentuk satu [[kota]] baru bernama [[Kota Baubau]], yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Buton. Kemudian selanjutnya terbentuk beberapa [[kabupaten]] baru, antara lain:
Baris 104 ⟶ 116:
 
== Pemerintahan ==
=== Daftar Gubernur ===
{{utama|Daftar Gubernur Sulawesi Tenggara}}
 
{{:Daftar Gubernur Sulawesi Tenggara}}
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
!style="background: lavender;" colspan=2|Gubernur
!style="background: lavender;"|Mulai jabatan
!style="background: lavender;"|Akhir jabatan
!style="background: lavender;"|Wakil Gubernur
|-
|[[Berkas:Andap Budhi Revianto, Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (cropped).jpeg|100px]]
|[[Andap Budhi Revianto]]<br> (''Penjabat'')
|5 September 2023
|Petahana
|''Lowong''
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 152 ⟶ 176:
[[Berkas:Proses pedole-dole.jpg|jmpl|ka|220px|Proses pedole dole, tradisi [[imunisasi]] masyarakat [[Suku Buton|Buton]].]]
 
Mayoritas penduduk yang mendiami provinsi Sulawesi Tenggara adalah suku asli setempat, termasuk diantaranya adalah suku [[Suku Tolaki|Tolaki]], [[Suku Buton|Buton]], [[Wawonii, Konawe Kepulauan|Wawonii]], [[Suku Banggai|Banggai]], [[Suku Balatantak|Balantak]], [[Suku Wolio|Wolio]]-Buton, [[Suku Muna|Muna]], [[Suku Moronene|Moronene]], dan lainnya.<ref>{{cite web|url=https://www.gramedia.com/literasi/suku-di-pulau-sulawesi/|title=Suku di Pulau Sulawesi|website=www.gramedia.com|accessdate=2022-10-23|archive-date=2022-10-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20221023124711/https://www.gramedia.com/literasi/suku-di-pulau-sulawesi/|dead-url=no}}</ref> Suku [[Suku Bugis|Bugis]] asal Sulawesi Selatan menjadi jumlah terbesar dari suku lain asal provinsi lainnya. Ada juga sebagian lagi suku [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Makassar|Makassar]], [[Suku Bali|Bali]], [[Suku Sunda|Sunda]] dan suku lainnya dari berbagai daerah di [[Indonesia]]. Dari data [[Sensus Penduduk Indonesia 2010|Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010]], sebanyak 1.401.478 jiwa atau 62,90% dari 2.227.937 jiwa penduduk, adalah suku asal Sulawesi Tenggara.<ref name="SUKU"/>
 
Berikut adalah banyaknya penduduk provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan suku bangsa, hasil [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]]:<ref name="SUKU">{{Cite web|url=http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010|website=demografi.bps.go.id|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|year=2010|format=PDF|accessdate=2022-10-23|pages=23, 36-41|archive-date=2017-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170712140438/http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Baris 228 ⟶ 252:
 
=== Bahasa ===
[[Bahasa resmi]] instansi pemerintahan di Sulawesi Tenggara adalah [[bahasa Indonesia]]. Hingga 2019, [[Badan Bahasa]] mencatat ada 1516 [[bahasa daerah]] di Sulawesi Tenggara.<ref>{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/statistik.php|title=Penyebaran Bahasa di Indonesia|last=|first=|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|access-date=25 Mei 2020|archive-date=2020-07-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200711031543/https://petabahasa.kemdikbud.go.id/statistik.php|dead-url=no}}</ref> Keempat belas bahasa tersebut adalah: (1) [[Bahasa Tolaki|Tolaki]] (Penutur Terbanyak), (2) [[Bahasa Wolio|Wolio]], (3) [[Bahasa Cia-Cia|Cia-Cia]], (4) [[Bahasa Wawonii|Wawonii]], (5) [[Bahasa Culambacu|Culambacu]], (56) [[Bahasa Muna|Muna]], (67) [[Bahasa Kulisusu|Kulisusu]], (78) [[Bahasa Lasalimu-Kamaru|Lasalimu-Kamaru]], (89) [[Bahasa Moronene|Moronene]], (910) [[Bahasa Jawa|Jawa]], (1011) [[Bahasa PuloWakatobi|PuloWakatobi]], (1112) [[Bahasa Sasak|Sasak]], (1213) [[Bahasa Sunda|Sunda]], (1314) [[Bahasa Bajo|Bajo]], dan (14
T) [[Bahasa Bali|Bali]] (1516) [[Bahasa Bugis|Bugis]].<ref>{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Sulawesi%20Tenggara|title=Bahasa di Provinsi Sulawesi Tenggara|last=|first=|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|access-date=25 Mei 2020|archive-date=2020-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20200806003006/https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Sulawesi%20Tenggara|dead-url=no}}</ref>
 
== Ekonomi ==
Baris 237 ⟶ 262:
# [[Perikanan]], meliputi: perikanan darat dan perikanan laut
# [[Peternakan]], meliputi: [[sapi]], [[kerbau]] dan [[kambing]]
# [[Pertambangan]], meliputi: [[aspal]],<ref>''[http://www.bai.co.id/ Produsen Aspal Buton] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220312163407/http://bai.co.id/ |date=2022-03-12Produsen }}Aspal Buton]</ref> [[nikel]], [[emas]], [[marmer]], batu setengah [[permata]], [[onix]], batu gamping dan tanah liat
 
== Pendidikan ==
{{:DaftarPerguruan Gubernurtinggi di Sulawesi Tenggara}}
 
== Referensi ==
Baris 256 ⟶ 284:
[[Kategori:Sulawesi Tenggara| ]]
[[Kategori:Provinsi di Indonesia]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1964]]