Asia Pulp & Paper: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Techy.Sap (bicara | kontrib)
Pembaruan logo milik Asia Pulp & Paper untuk Asia Pulp & Paper.
 
(43 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox company
| name = Asia Pulp & Paper Co. Ltd.
| logo = <!--[[File:Asia Pulp Asia_Pulp_& Paper logo_Paper_logo.jpgjpeg|250px]]-->
| caption = Company's logo
| type = [[Korporasi|Swasta]]
| genre =
Baris 8:
| predecessor =
| successor =
| foundation = [[1971|{{start date and age|1971}}]]
| founder = Eka Tjipta Widjaja, <br>Singgih Wahab Kwik (Kowik)
| defunct =
| location_city =
| location_country =
| locations =
| area_served = [[Dunia|Seluruh dunia]]
| key_people =
| industry = [[Bubur kertas|Bubur]] & Kertas
| products = Kemasan, Kertas, Tissue
| services =
| revenue = {{profit}} [[Rupiah|Rp]] 36.85&nbsp;triliun (2016)
| revenue =
| assets = {{profit}} Rp 93.2&nbsp;triliun (2016)
| net_income = {{profit}} [[Rupiah|Rp]] 2.74&nbsp;triliun (2016)
| operating_income =
| net_income =
| aum =
| equity = {{profit}} [[Rupiah|Rp]] 38.2&nbsp;triliun (2016)
| assets =
| equity =
| owner =
| num_employees =
| parent = [[Sinar Mas]]
| divisions =
| subsid =
Baris 34:
| intl =
}}
'''Asia Pulp & Paper''', juga dikenal di industri kertas sebagai APP, berbasis di [[Jakarta]], adalah salah satu dari perusahaan produsen bubur kertas dan kertas terbesar di dunia.<ref name="AboutAPP">{{cite web|url=http://investing.businessweek.com/research/stocks/private/snapshot.asp?privcapId=345755 |title=Company Overview of Asia Pulp & Paper Co. Ltd. |accessdate=20 September 2013}}</ref> Didirikan oleh [[Eka Tjipta Widjaja]] bersama Singgih Wahab Kwik (Kowik) yang juga penasehat dari pemilik sebelumnya [[Indah Kiat]] dan mantan kepala komisaris dan wakil dari [[Sinarmas Group]]. Dengan 14 pabrik besar di Indonesia, Tiongkok dan Kanada, APP memiliki kapasitas produksi bubur gabungan, kertas, dan kemasan-grade tahunan saat ini lebih dari 18 juta ton per tahun, dan memasarkan produk-produknya ke lebih dari 120 negara di enam benua.<ref>"[http://www.bloomberg.com/news/2013-02-05/asia-pulp-and-paper-halts-clearing-in-indonesian-natural-forests.html]</ref>
 
== Sejarah ==
Asia Pulp & Paper (APP) berdiri pada tahun 1972, ketika perusahaan Tjiwi Kimia didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja sebagai produsen soda kaustik kecil. Pada tahun 1978, Tjiwi Kimia memulai produksi kertas sebanyak 12.000 ton/tahun. Pada bulan Desember 1976, [[Indah Kiat]] membentuk perusahaan patungan antara CV Berkat (perusahaan Indonesia), Chung Hwa Pulp Corporation dan Yuen Foong Yu Paper Manufacturing Company Ltd. dari Taiwan. Pada April 1979, mesin pabrik kertas 1 dan 2 milik Indah Kiat Tangerang memulai produksi kertas dari kayu sebanyak 100 ton/hari. Pada Maret 1984, mesin pabrik kertas 1 milik Indah Kiat Perawang mulai memproduksi kayu bubur kertas kraft putih dengan kapasitas awal 250 ton/hari.
 
Pada bulan Mei 1986, Sinar Mas Group mengakuisisi 67% dari total saham Indah Kiat atas perintah Singgih Wahab Kwik (Kowik). Chung Hwa dan Yuen Foong Yu memiliki 23% dan 10% saham masing-masing. Pada tahun 1987, mesin coating cor pertama dipasang di Tjiwi Kimia, dan pada bulan April 1990 Tjiwi Kimia resmi mulai diperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Baris 56:
<br />
 
Pada tanggal 5 Februari 2013, APP mengumumkan Kebijakan Konservasi Hutan, yang termasuk segera menghentikan pembukaan hutan alam di seluruh rantai suplai.<ref name="Mongabay FCP">{{cite news|last=Butler|first=Rhett|title= The beginning of the end of deforestation in Indonesia?|url=http://news.mongabay.com/2013/0205-app-forest-policy.html|work=Mongabay|date=5 February 2013}}</ref><ref name="ForestTrust FCP">{{cite web|title= A new era for APP|url= http://www.tft-forests.org/news/item/?n=16858 |work=The Forest Trust|date=19 February 2013|access-date=2014-01-24|archive-date=2013-10-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20131017092544/http://www.tft-forests.org/news/item/?n=16858|dead-url=yes}}</ref><ref name="Bloomberg FCP">{{cite news|last=Ho|first=Yudith|title= Asia Pulp and Paper Halts Clearing in Indonesian Natural Forests|url=http://www.bloomberg.com/news/2013-02-05/asia-pulp-and-paper-halts-clearing-in-indonesian-natural-forests.html|work=Bloomberg|date=5 February 2013}}</ref>
<br />
 
APP juga mengungkapkan kemitraan dengan organisasi non-profit The Forest Trust,<ref name="Reuters FCP">{{cite news|last=Taylor|first=Michael|title=Paper firm says to stop cutting Indonesia's natural forests|url=http://www.reuters.com/article/2013/02/05/indonesia-asiapulppaper-forest-idUSL4N0B53CP20130205|work=Reuters|date=5 February 2013|access-date=2014-01-24|archive-date=2013-03-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20130315173536/http://www.reuters.com/article/2013/02/05/indonesia-asiapulppaper-forest-idUSL4N0B53CP20130205|dead-url=yes}}</ref> yang membantu perusahaan dengan High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) penilaian untuk mengidentifikasi wilayah hutan untuk perlindungan. TFT bekerja dengan APP dan Greenpeace untuk mendesain Kebijakan Konservasi Hutan APP dan akan memantau dan melaporkan progress APP untuk mencapai komitmennya. Selain itu, Kebijakan APP khusus menyambut pengamat pihak ketiga untuk memverifikasi implementasi - yang pertama untuk APP dan untuk industri.<ref name="Economist FCP">{{cite news|title= Logging the good news|url=http://www.economist.com/news/asia/21578441-president-has-helped-transform-debate-about-forest-conservation-logging-good-news|work=The Economist|date=25 May 2013}}</ref>
|work=Reuters|date=5 February 2013}}</ref> yang membantu perusahaan dengan High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) penilaian untuk mengidentifikasi wilayah hutan untuk perlindungan. TFT bekerja dengan APP dan Greenpeace untuk mendesain Kebijakan Konservasi Hutan APP dan akan memantau dan melaporkan progress APP untuk mencapai komitmennya. Selain itu, Kebijakan APP khusus menyambut pengamat pihak ketiga untuk memverifikasi implementasi - yang pertama untuk APP dan untuk industri.<ref name="Economist FCP">{{cite news|title= Logging the good news|url=http://www.economist.com/news/asia/21578441-president-has-helped-transform-debate-about-forest-conservation-logging-good-news|work=The Economist|date=25 May 2013}}</ref>
<br />
 
Sebagai hasil dari pengumuman rencana deforestasi nol, Greenpeace, Rainforest Action Network dan LSM lainnya menyatakan optimisme hati-hati dan menyambut Kebijakan Konservasi Hutan perusahaan.<ref name="RAN">{{cite news|last=Sutherlin|first=Laurel|title= Rainforest Action Network Responds to Asia Pulp and Paper’s New Forest Commitments|url=http://ran.org/rainforest-action-network-responds-asia-pulp-and-paper%E2%80%99s-new-forest-commitments|work= Rainforest Action Network|date=5 February 2013|access-date=2014-01-24|archive-date=2013-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20131024051400/http://ran.org/rainforest-action-network-responds-asia-pulp-and-paper%E2%80%99s-new-forest-commitments|dead-url=yes}}</ref> Greenpeace juga sepakat untuk menghentikan kampanye global melawan APP dan menyelenggarakan diskusi terbuka untuk memastikan bahwa perusahaan benar-benar menerapkan kebijakan.<ref name="Greenpeace FCP">{{cite news|last=Maitar|first=Bustar|title=APP commits to end deforestation! |url=http://www.greenpeace.org/international/en/news/Blogs/makingwaves/app-commits-to-end-deforestation/blog/43860/|work=Greenpeace International|date=5 February 2013}}</ref>
<br />
 
Pada tanggal 5 Juni 2013, APP mengumumkan batas waktu mutlak 31 Agustus 2013 untuk semua kayu hutan alam ditebang sebelum 1 Februari 2013 yang akan diterima di pabrik bubur.<ref name="Sustainable Brands">{{cite news|last=Elks|first=Jennifer|title= Asia Pulp and Paper Reports Latest on No Deforestation Policy in Third ‘Vision 2020’ Update|url=http://www.sustainablebrands.com/news_and_views/supply_chain/asia-pulp-and-papers-reports-latest-no-deforestation-policy-third-vision|work= Sustainable Brands|date=24 June 2013}}</ref><ref name="Graphic Arts Magazine">{{cite news|title= APP reports 25% annual growth rate once again|url=http://graphicartsmag.com/news/2013/06/app-reports-25-annual-growth-rate-once-again/|work=Graphics Arts Magazine|date=14 June 2013|access-date=2014-01-24|archive-date=2013-10-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20131016102117/http://graphicartsmag.com/news/2013/06/app-reports-25-annual-growth-rate-once-again/|dead-url=yes}}</ref> APP juga meluncurkan dashboard pemantauan online percontohan, yang menyediakan akses ke informasi teknis yang diperbarui, untuk memungkinkan para pemangku kepentingan dan pihak ketiga untuk secara aktif meninjau kemajuan dalam mengimplementasikan Kebijakan Konservasi Hutan.<ref name="TAPPI">{{cite news|title= APP issues progress report on “No Deforestation”|http://www.naylornetwork.com/PPI-OTW/articles/?aid=221489&issueID=29122|work=TAPPI|accessdate=15 October 2013}}</ref>
 
== Indah Kiat Perawang ==
Baris 72 ⟶ 71:
 
== Lontar Papyrus Jambi ==
Lontar Papyrus Jambi adalah pabrik bubur kertas yang berlokasi sekitar 125 &nbsp;km dari Kota Jambi. Pabrik ini berada di Kecamatan Tebing Tinggi, [[Kabupaten Tanjung Jabung Barat]], [[Jambi|Provinsi Jambi]]. Pabrik ini berdiri sejak tahun 1993 dan sebagian besar sahamnya dikuasai oleh Pindo Deli Pulp and Paper Mills yang juga anak perusahaan [[Sinar Mas Group]].
 
Perusahaan ini meraih banyak sertifikat sistem manajemen berstandar internasional dan nasional serta beberapa penghargaan lainnya antara lain sertifikat ISO 9001, sertifikat ISO 14001, sertifikat ISO 50001 dan sertifikat OHSAS 18001 dari SGS, sertifikat SMK3 dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Pengakuan Sistem Jaminan Halal (Nilai A) dan Sertifikat Halal dari LPPOM MUI, Penghargaan Industri Hijau dan Penghargaan PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Penghargaan Zero Accident (Nihil Kecelakaan) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dialam upaya membuktikan bahwa produk-produknya dapat dilacak bahwa semuanya berasal sumber hutan yang lestari atau dengan kata lain tidak merusak lingkungan hutan, Lontar Papyrus juga meraih beberapa sertifikat sistem lacak balak hasil hutan antara lain: Sertifikat Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI) dari TUV, Sertifikat PEFC dari Control Union Certifications, Sertifikat SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) dari TUV.
 
== Masalah Keuangan ==
Pada tahun 1994, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya dari Indonesia ke Singapura dan mulai meminjam uang untuk memperluas agresif. Leverage perusahaan ini sangat berat; Pada 1996-1998, hanya menghasilkan 1,5 kali arus kas sebanyak biaya bunga.<ref>{{cite web|url=http://www.businessweek.com/magazine/content/01_33/b3745003.htm |title="Asia's Worst Deal", Business Week, August 13, 2001 |work=Bloomberg BusinessWeek |date=13 August 2001 |accessdate=7 June 2012}}</ref> Pada bulan Maret 2001, selama Krisis Utang Asia, gagal membayar utangnya, sebagian besar yang kemudian dijadwal ulang pada nilai yang lebih rendah.<ref>[{{Cite web |url=http://forests.org/archive/asia/aspulpan.htm |title="Asia Pulp & Paper to Default on $12 Billion in Debt" Bloomberg, 12 March 2001]{{dead link|access-date=June2014-01-24 |archive-date=2001-06-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20010628105016/http://forests.org/archive/asia/aspulpan.htm |dead-url=yes 2012}}</ref> Pada bulan November 2003, Anak perusahaan yang berbasis di Jakarta, Indah Kiat menggugat penanggung dan pemegang masalah utang (dalam dolar Amerika Serikat) telah diterbitkan pada tahun 1994 di bawah hukum New York, melainkan menggugat, namun, di Indonesia, dan pada bulan Februari 2007 pengadilan Indonesia menyatakan utang tidak sah.<ref>{{cite web |url=http://www.financeasia.com/article.aspx?CIaNID=45672&r=rss |title=Can Indonesian corporates get away without repaying bonds? |publisher=Financeasia.com |accessdate=7 June 2012 |archive-date=2009-08-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090804200234/http://www.financeasia.com/article.aspx?CIaNID=45672&r=rss |dead-url=yes }}</ref>
 
== Isu Lingkungan dan Praktik Pembalakan ==
=== LSM & Kritik Aktivis ===
Berbagai LSM mengkritik APP atas dasar pemeliharaan lingkungan. Menurut Friends of the Earth laporan dari tahun 2005, APP telah membersihkan lebih dari 280.000 hektare hutan dalam dekade terakhir, dan berencana untuk memotong 300.000 lain selama lima tahun ke depan.<ref>[http://www.foei.org/en/resources/publications/miscellaneous/clashes/indonesiatrees.html?searchterm=Indonesia indonesia trees Indonesia without trees? Record breaking logging of last rainforests] {{Webarchive|url=https://archive.today/20130414200511/http://www.foei.org/en/resources/publications/miscellaneous/clashes/indonesiatrees.html?searchterm=Indonesia|date=2013-04-14}} [[Friends of the Earth]]</ref>
 
Perusahaan ini telah berada di tengah-tengah banyak kontroversi lingkungan dan telah dituduh terlibat dalam [[pembalakan liar]] di Kamboja dan di [[Indonesia]]. Perusahaan ini juga dikenal karena melalaikan pembayaran utang pada tahun 2001, selama periode masalah keuangan besar-besaran di kawasan Asia Tenggara.<ref name="A forest falls in Cambodia">{{cite web|url=http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/GA06Ae01.html|author=[[Keith Andrew Bettinger]] |title=A forest falls in Cambodia|accessdate=7 June 2012|archive-date=2012-08-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20120802033759/http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/GA06Ae01.html|dead-url=yes}}</ref>
 
Pada 2003, APP menandatangani [[nota kesepahaman]] dengan [[World Wide Fund for Nature]], tapi ini berakhir enam bulan kemudian setelah WWF menolak untuk menyetujui rencana pengelolaan lingkungan, dan mempertanyakan figur APP memberikan kebutuhan.<ref>{{cite web|last=Donnan |first=Shawn |url=http://www.ft.com/cms/s/0/3815312a-a27e-11da-9096-0000779e2340.html?nclick_check=1 |title=/ Home UK / UK – The usefulness of scholarships and tigers |work=Financial Times |date=21 February 2006 |accessdate=7 June 2012}}</ref>
 
Meskipun kegagalan kemitraan dengan WWF, APP menandatangani kemitraan lima tahun dengan [[Rainforest Alliance]] pada 2005. Kemitraan ini seharusnya memungkinkan Rainforest Alliance untuk mengidentifikasi dan memantau hutan dengan nilai konservasi tinggi dalam waktu empat konsesi yang dikelola oleh APP di Pulau Muda, Serapung, Siak, dan Bukit Batu, dan menyediakan independen "verifikasi pernyataan" untuk membuktikan ruang lingkup dan hasil dari upaya perusahaan untuk melindungi kawasan bernilai konservasi tinggi tersebut. Rainforest Alliance membuat sejumlah permintaan untuk perubahan dalam pengelolaan kawasan ini pada tahun pertama kontrak, dan menemukan bahwa situasi telah memburuk pada akhir 2006 dan beberapa daerah telah dibersihkan, pemimpin Rainforest Alliance untuk menghentikan perjanjian tersebut pada bulan Februari 2007, yang menyatakan:<blockquote>Perusahaan ini belum menunjukkan pendekatan yang komprehensif, konsisten atau dedicated terhadap pengelolaan konservasi yang diperlukan untuk memelihara atau meningkatkan ekosistem hutan fundamental bagi kelangsungan hidup Hutan Bernilai Konservasi Tinggi hadir di sana.<ref>{{cite web |url=http://www.rainforest-alliance.org/forestry/documents/app.pdf |title=Rainforest Alliance Public Statement: Termination of Contract to Verify High Conservation Value Forests (HCVF) for APP in Sumatra, Indonesia, January 2007 |format=PDF |accessdate=7 June 2012 |archive-date=2012-02-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120207065845/http://www.rainforest-alliance.org/forestry/documents/app.pdf |dead-url=yes }}</ref></blockquote>
 
Pada bulan November 2007, [[Forest Stewardship Council]] (FSC) secara resmi memisahkan diri dengan APP, menyatakan tidak lagi berlakunya hak APP menggunakan logonya. Pada penghentian semua hubungan dengan FSC pada 2007, juru bicara WWF berkomentar "Ternyata perusahaan telah memutuskan untuk menjalankan kampanye propaganda global daripada melindungi hutan dengan nilai konservasi tinggi.<ref name=autogenerated2>{{cite web |url=http://www.printweek.com/news/764431/FSC-rules-upheaval-green-groups-level-accusations-APP/ |title=FSC rules in upheaval after green groups level accusations at APP &#124; printweek.com &#124; Latest Print Industry News, Jobs, Features, Product Reviews, Used Printing and Packaging Machinery |publisher=printweek.com |date=1 November 2007 |accessdate=7 June 2012 |archive-date=2011-09-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110929102243/http://www.printweek.com/news/764431/FSC-rules-upheaval-green-groups-level-accusations-APP/ |dead-url=yes }}</ref> "
 
Pada bulan Maret 2008, investigasi oleh koalisi lingkungan disebut Eyes on the Forest<ref>{{cite web|url=http://eyesontheforest.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=174&Itemid=6&lang=english |title=New APP Logging Road Threatens One of World’s Biggest Carbon-Storing Forests, Tigers; Eyes on the Forest, March 2008 |publisher=Eyesontheforest.or.id |date=22 May 2012 |accessdate=7 June 2012}}</ref> menunjukkan bukti sebuah jalan baru yang dibangun oleh APP, pos melalui semenanjung Kampar, salah satu [[hutan rawa gambut]] tropis bersebelahan terbesar di dunia, dengan lebih banyak karbon per hektare dibandingkan ekosistem lain di Bumi. Penyelidikan menemukan trek di jalan baru dari [[Harimau SumateraSumatra]] yang [[terancam punah]], yang populasinya telah dikurangi menjadi kurang dari 500 ekor. APP mengklaim bahwa itu membangun state-of-the-art, jalan beraspal untuk kepentingan masyarakat setempat, meskipun citra satelit menunjukkan bahwa jalan tidak pergi ke mana pun dekat dua pemukiman. Para penulis laporan menyatakan:<blockquote>Kami sangat mendesak APP untuk bergabung dengan jajaran bisnis yang bertanggung jawab dan melakukan operasinya dalam hukum.<ref name="Sciencedaily.com">{{cite web|url=http://www.sciencedaily.com/releases/2008/03/080325203442.htm |title=Logging Road Threatens Rare Peat Dome, Tigers |publisher=Sciencedaily.com |date=25 March 2008 |accessdate=7 June 2012}}</ref>
</blockquote>
 
Pada Juni 2013, APP menerbitkan Sustainability Roadmap Vision 2020. Sebagai bagian dari update untuk rencana “Vision 2020” dan Kebijakan Konservasi Hutan, APP mengumumkan batas waktu mutlak 31 Agustus 2013 untuk semua kayu hutan alam ditebang sebelum 1 Februari 2013 untuk mencapai pabrik bubur kertas. Tidak ada serat hutan alam yang akan diizinkan ditebang melewati tanggal yang ditetapkan APP.<ref>{{cite web |url= http://www.ethicalcorp.com/stakeholder-engagement/asia-pulp-and-paper-%E2%80%93-so-far-so-good |title=Asia Pulp and Paper, So far so good |publisher=ethicalcorp.com |date=8 July 2013 |accessdate=18 December 2013 |archive-date=2013-12-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131219041718/http://www.ethicalcorp.com/stakeholder-engagement/asia-pulp-and-paper-%E2%80%93-so-far-so-good |dead-url=yes }}</ref>
 
Pada akhir 2012, APP menemui FSC, menyatakan bahwa mereka telah mengalami perubahan mendasar dan karena itu ingin masuk ke dalam dialog konstruktif mengenai kemungkinan pembaruan terkait dengan FSC. Pada November 2013, Direksi FSC menyambut baik pengumuman ini dan menyatakan minatnya ketika APP kembali berserikat dengan FSC dengan mengikuti proses APP mencapai Kebijakan Konservasi Hutan (KKH) dan telah memenuhi Kebijakan Asosiasi FSC.<ref>{{cite web|url= https://ic.fsc.org/newsroom.9.545.htm |title=Update on the disassociation of the Forest Stewardship Council from Asia Pulp and Paper (APP)|publisher=FSC |date=4 November 2013 |accessdate=20 December 2013}}</ref>
Baris 102 ⟶ 101:
Pada tanggal 8 Juni 2011, [[Greenpeace]] meluncurkan [http://www.greenpeace.org/barbie "Barbie, It's Over"], kampanye internasional mengkritik [[Mattel]] ketika menggunakan produk Asia Pulp & Paper pada kemasan, khususnya di lini produk [[Barbie]].<ref>{{cite web|last=Anne |first=Sarah |url=http://www.washingtonpost.com/blogs/blogpost/post/greenpeace-protests-barbie-at-mattel-headquarters/2011/06/08/AG7VwzLH_blog.html |title=Greenpeace protests Barbie at Mattel headquarters – BlogPost |work=The Washington Post |date=7 February 2011 |accessdate=9 June 2011}}</ref> Dalam waktu dua hari dari awal kampanye, Mattel memerintahkan pemasok kemasan untuk berhenti membeli produk dari Asia Pulp & Paper menunggu penyelidikan tuduhan deforestasi Greenpeace, dan selanjutnya memerintahkan pemasok untuk melaporkan tentang bagaimana mereka bahan-bahan sumber. Asia Pulp & Paper menyambut respon Mattel, percaya bahwa investigasi Mattel akan menyimpulkan bahwa "bahan kemasan yang lebih dari 95% kertas daur ulang bersumber dari seluruh dunia."<ref>{{cite web|url=http://www.latimes.com/business/la-fi-mattel-greenpeace-20110610,0,4085140.story |title=Pressured by Greenpeace, Mattel cuts off sub-supplier APP |last=Roosevelt |first=Margot |work=Los Angeles Times |accessdate=10 June 2011}}</ref>
 
Pada tanggal 5 Oktober 2011, [[Phil Radford]] dari [[Greenpeace]] mengumumkan bahwa Mattel menyatakan<ref>{{cite web|url=http://www.greenpeace.org/usa/en/news-and-blogs/campaign-blog/a-roaring-thank-you-on-behalf-of-the-sumatran/blog/37204/ |title=A Roaring Thank You on Behalf of the Sumatran Tigers | author=[[Phil Radford]] |accessdate=9 November 2011}}</ref> bahwa akan tidak lagi membeli produk bubur dan kertas dari Asia Pulp & Paper karena praktik penebangan yang telah berdampak pada populasi Harimau SumateraSumatra.<ref>{{cite news|title=Victory: Mattel and Barbie Drop Deforestation!|url=http://www.greenpeace.org/usa/en/news-and-blogs/campaign-blog/victory-mattel-and-barbie-drop-deforestation/blog/37182/|accessdate=5 October 2011|newspaper=Greenpeace News Blog|date=5 October 2011}}</ref>
 
==== Insiden Harimau SumateraSumatra ====
 
Selama akhir Juli 2011 [[Greenpeace]] mengunggah gambar dan rekaman di situs web mereka<ref>[http://www.greenpeace.org.uk/blog/forests/endangered-sumatran-tiger-dies-trap-app-concession-indonesia-20110725 Endangered Sumatran tiger dies in trap on APP concession in Indonesia] – Greenpeace 25 July 2011</ref> yang menunjukkan [[harimau sumatera]] terancam punah. Harimau ini telah menjadi terperangkap oleh jerat hewan di tepi sebuah konsesi APP, dan telah ada selama setidaknya tujuh hari, tanpa makanan atau air. Upaya untuk tranquilise dan menyelamatkan harimau gagal karena kondisi miskin kesehatan. APP menyatakan bahwa perangkap ditetapkan oleh penduduk lokal dan dimaksudkan untuk menargetkan mamalia kecil.<ref>{{cite news|title=Asia Pulp Paper Under Fire Following Tiger Death|url= http://www.proprint.com.au/News/264760,asia-pulp--paper-under-fire-following-tiger-death.aspx|accessdate=18 December 2013|newspaper=ProPrint|date=26 July 2011|archive-date=2013-12-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20131220082354/http://www.proprint.com.au/News/264760,asia-pulp--paper-under-fire-following-tiger-death.aspx|dead-url=yes}}</ref>
 
Pada Februari 2012, WWF menerbitkan daftar kertas toilet Amerika Serikat yang mungkin memiliki dampak langsung terhadap 400 harimau SumateraSumatra yang tersisa di alam.<ref>[http://www.worldwildlife.org/sites/tigers/report-landing-page.html Don’t Flush Tiger Forests] WWF 8 February 2012</ref>
 
Untuk membantu melestarikan spesies yang terancam punah ini, APP telah menciptakan 106 000 hektare tempat perlindungan, [[Senepis Buluhala Tiger Sanctuary]] dari empat perusahaan penebangan konsesi. Tempat perlindungan ini dikelilingi dan dilindungi oleh hutan produksi, di mana para pekerja terus-menerus waspada untuk penebangan liar dan kebakaran liar yang mengancam habitat Harimau SumateraSumatra yang terancam punah.<ref>{{cite news|title=APP engaged in protecting tigers|url= http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/22/app-engaged-protecting-tigers.html|accessdate=18 December 2013|newspaper=The Jakarta Post|date=22 February 2010}}</ref>
 
==== Penebangan Ramin ====
 
Pohon [[Ramin (pohon)|Ramin]] ''Gonystylus'' dilindungi secara hukum di bawah hukum Indonesia dan regulasi nasional [[CITES]]. Hutan rawa gambut SumateraSumatra merupakan habitat utama ramin.<ref name=GPMarch2012>[http://www.greenpeace.org/international/Global/international/publications/forests/2012/Indonesia/Greenpeace_TRPT_report.docx The Ramin Paper Trail Asia Pulp & Paper Under Investigation – Part 2] [http://www.greenpeace.org/international/en/publications/Campaign-reports/Forests-Reports/The-Ramin-Paper-Trail in short] [[Greenpeace]] 1 March 2012</ref> Pada 2012 Greenpeace mengekspos video praktik pembalakan liar APP. Dalam video mereka menunjukkan kayu dari pohon ramin duduk di pekarangan bubur APP.<ref>{{cite web |author=Publication – 1 March 2012 |url=http://www.greenpeace.org/canada/en/campaigns/forests/Indonesia/Resources/Reports/The-Ramin-paper-trail/ |title=Asia pulp & paper under investigation part two: &#124; Greenpeace Canada |publisher=Greenpeace.org |date=1 March 2012 |accessdate=7 June 2012}}</ref>
 
Menurut Greenpeace pada Maret 2012, pabrik kertas utama APP di Indonesia (Indah Kiat Perawang) mencampur kayu ramin ilegal secara teratur dengan spesies hutan hujan lainnya dalam pasokan kayu pulp nya. APP membantah tuduhan tersebut, menyatakan “APP berterima kasih kepada Greenpeace untuk membawa laporan ini untuk perhatian kita. Kami mengambil sangat serius bukti pelanggaran peraturan tentang perlindungan spesies pohon yang terancam punah…APP mempertahankan kebijakan toleransi nol ketat untuk kayu ilegal memasuki rantai pasokan dan memiliki sistem rantai balak yang komprehensif (CoC) untuk memastikan bahwa hanya kayu legal yang dapat memasuki pabrik pulp.” <ref>{{cite news|title=APP statement on Greenpeace Ramin report|url= http://www.scoop.co.nz/stories/PO1203/S00024/app-statement-on-greenpeace-ramin-report.htm|newspaper=Scoop Independent News|date=1 March 2012}}</ref> Sejak Indonesia melarang penebangan dan perdagangan [[Ramin (pohon)|ramin]] pada 2001, lebih dari seperempat dari habitat ramin ini telah dibersihkan - banyak dari daerah ini saat ini memasok APP. Peta pemerintah menunjukkan bahwa 800.000 ha (28%) dari hutan rawa gambut Sumatra dibersihkan antara tahun 2003 dan 2009. Pada tahun 2003, 80% dari hutan rawa gambut Sumatra, habitat ramin kunci, juga diidentifikasi sebagai habitat penting untuk kelangsungan hidup [[Harimau sumatera]].<ref name="GPMarch2012"/>
 
=== Kritik Operasional ===
Baris 124 ⟶ 123:
Pada 2005, APP juga ditemukan melakukan pembalakan liar di [[Provinsi Yunnan]] di China,<ref>{{cite web|author=english@peopledaily.com.cn |url=http://english.peopledaily.com.cn/200503/31/eng20050331_178828.html |title=People's Daily Online – Forestry authorities charges Singaporean paper giant with illegal logging |work=People's Daily |date=31 March 2005 |accessdate=7 June 2012}}</ref> sementara anak perusahaan dari perusahaan bernama "Green Rich" tertangkap melakukan pembalakan liar di [[Kamboja]].
 
Menurut Asia Times Online, model bisnis APP adalah salah satu taktik agresif: ternyata profil besar dengan cepat pengupasan hutan gundul, mengeksploitasi hutan kuno dan masyarakat adat, dan meninggalkan kota sebelum konsekuensi lingkungan yang dirasakan.<ref>{{cite web |url=http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/GA06Ae01.html |title=Asia Times Online :: Southeast Asia news and business from Indonesia, Philippines, Thailand, Malaysia and Vietnam |publisher=Atimes.com |accessdate=7 June 2012 |archive-date=2012-08-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120802033759/http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/GA06Ae01.html |dead-url=yes }}</ref>
 
Sebuah investigasi yang diterbitkan Maret 2008 oleh koalisi lingkungan bernama Eyes on the Forest<ref>{{cite web|url=http://eyesontheforest.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=174&Itemid=6&lang=english |title=New APP Logging Road Threatens One of World’s Biggest Carbon-Storing Forests, Tigers; Eyes on the Forest, March 2008 |publisher=Eyesontheforest.or.id |date=22 May 2012 |accessdate=7 June 2012}}</ref> menunjukkan bukti sebuah jalan baru yang dibangun oleh APP, pos melalui semenanjung Kampar, salah satu [[hutan rawa gambut]] tropis bersebelahan terbesar di dunia, dengan lebih banyak karbon per hektare dibandingkan ekosistem lain di Bumi. Penyelidikan menemukan trek di jalan baru dari [[Harimau SumateraSumatra]] yang [[terancam punah]], yang populasinya telah dikurangi menjadi kurang dari 500 ekor. APP mengklaim bahwa mereka membangun state-of-the-art, jalan beraspal untuk kepentingan masyarakat setempat, meskipun citra satelit menunjukkan bahwa jalan tidak pergi ke mana pun dekat dua pemukiman.
Para penulis laporan menyatakan:<blockquote>Kami sangat mendesak APP untuk bergabung dengan jajaran bisnis yang bertanggung jawab dan melakukan operasinya sesuai dengan hukum.<ref name="Sciencedaily.com"/></blockquote>
 
Pada Januari 2008, pengecer kantor [[Staples (perusahaan)|Staples]] mengakhiri hubungan 11 tahun dengan APP, yang sebelumnya diberikan antara 5 dan 9% dari kertas dijual dengan rantai "karena kurang jelas kemajuan mereka dalam meningkatkan kinerja lingkungan mereka."<ref>Bloomberg.com Staples Ends Contracts With Asia Pulp on Environment. 7 February 2008. [http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=acXOtxbg7KDs&refer=home Staples Ends Contracts With Asia Pulp on Environment (Update1)], Heather Burke – 7 February 2008 21:52</ref> Perusahaan lain termasuk [[Office Depot]] dan [[Wal-Mart]] telah memutuskan hubungan sebelumnya dengan alasan lingkungan,<ref name=autogenerated1>{{cite news|url=http://online.wsj.com/article/SB120240874246651263.html?mod=googlenews_wsj|work=The Wall Street Journal|first=Tom|last=Wright|title=Staples Cuts Off Paper Supplier|date=8 February 2008}}</ref> dan ini telah diikuti dengan pengecer Australia [[Woolworths Limited]].<ref>{{cite web|url=http://news.mongabay.com/2008/0810-hance_woolworths.html |title=Woolworths drops contract with APP, activist group remains wary |publisher=News.mongabay.com |date=10 August 2008 |accessdate=7 June 2012}}</ref>
 
Pada 2010, Patrick Moore, mantan aktivis Greenpeace, menjelaskan bahwa APP tidak bertanggung jawab atas deforestasi tetapi itu disebabkan sebagian besar oleh penduduk setempat "ilegal merambah hutan untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Dengan mempekerjakan orang Indonesia, APP telah mengurangi deforestasi, karena lebih banyak pekerjaan berarti lebih sedikit kemiskinan, yang berarti sedikit tekanan untuk pindah ke hutan.” <ref>{{cite web|url=http://www.theguardian.com/environment/georgemonbiot/2010/dec/02/sumatra-rainforest-destruction-patrick-moore |title=Why is a former Greenpeace activist siding with Indonesia’s logging industry? |publisher=The Guardian |date=02 December 2010 |accessdate=18 December 2013}}</ref>
 
Pada 2011, ketika ditanya apakah ia percaya bahwa APP tulus dalam mereformasi praktik penebangan, Dorjee Sun, CEO dari Carbon Conservation, menyatakan bahwa. <blockquote>"Perubahan organisasi besar selalu membutuhkan waktu, sehingga tujuan kami pada tahun 2020 adalah untuk membangun praktik keberlanjutan, target dan peta jalan dengan tonggak jawab yang akan menghasilkan keberlanjutan sejati di seluruh perusahaan." <ref>{{cite web |url= http://tech.fortune.cnn.com/2011/04/06/what-green-thinkers-think-about-green/ |title= What green thinkers think about green |publisher= CNN Money |date= 06 April 2011 |accessdate= 18 December 2013 |archive-date= 2013-12-19 |archive-url= https://web.archive.org/web/20131219043121/http://tech.fortune.cnn.com/2011/04/06/what-green-thinkers-think-about-green/ |dead-url= yes }}</ref>
</blockquote>
 
== Anak Perusahaan APP di Indonesia ==
{{Unreferenced section}}
* PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk., terdaftar di [[Bursa Efek Jakarta]] ;
*PT [[Pabrik Kertas Tjiwi Kimia]] Tbk., terdaftar di [[Bursa Efek Jakarta]]
* PT [[Indah Kiat Pulp & Paper]] Tbk. berada di Provinsi Riau (Perawang) dan Provinsi Banten (Tangerang dan Serang). Perusahaan ini juga terdaftar di [[Bursa Efek Jakarta]] ;
*PT Pindo Deli Paper Mills (Karawang and Perawang)<li />PT Lontar Papyrus[[Oki Pulp &and Paper Industry (Tebing Tinggi, Jambi)*PT The Univenus Cikupa (Banten)<li />PT Oki]] Pulp and Paper Mills (Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan)<li />PT Ekamas Fortuna (Malang) ;
* PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry (Tebing Tinggi, Jambi)
<li />PT Purinusa Ekapersada (Bandung, Semarang, Demak)
* PT Pindo Deli Paper Mills (Karawang and Perawang)
<li />PT Konverta Mitra Abadi (Lampung)
* PT The Univenus Cikupa (Banten)
<li />PT Kreasi Kotak Megah (Medan dan Batam)
* PT Ekamas Fortuna (Malang)
 
<li* />PT Purinusa Ekapersada (Bandung, Semarang, Demak)
<li* />PT Konverta Mitra Abadi (Lampung)
<li* />PT Kreasi Kotak Megah (Medan dan Batam)
* PT Asia Paperindo Perkasa (Batam)
 
== Lihat pula ==
Baris 153 ⟶ 157:
== Pranala luar ==
* Asia Pulp & Paper
* [http://www.tft-forests.org/search/?cx=014285459649207030104%3Api_nr-53-oq&cof=FORID%3A10%3BNB%3A1&ie=UTF-8&sa=&q=APP The Forest Trust]
* [http://appwatch.blogspot.com/ APP Watch Blog] – NGO exchange of information about the ecological, social and economic record of Asia Pulp & Paper in Indonesia and elsewhere
* [http://www.foe.co.uk/pubsinfo/briefings/html/20010619164305.html Friends of the Earth Briefing on APP's record]
* [http://news.mongabay.com/2011/0113-pulp_and_paper_indonesia.html Does chopping down rainforests for pulp and paper help alleviate poverty in Indonesia?] – Mongabay.com's deconstruction of APP's environmental, social, and economic claims
* [http://news.mongabay.com/2013/0205-app-forest-policy.html The beginning of the end of deforestation in Indonesia?] – Mongabay.com's review of APP's new environmental commitments and Forest Conservation Policy
 
{{Sinar Mas}}
 
{{DEFAULTSORT:Asia Pulp and Paper}}
[[Kategori:Sinar Mas]]
[[Kategori:Perusahaan Singapura]]
[[Kategori:Perusahaan kertas Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]