Iwan Simatupang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Memformat ISBN |
menambahkan konten dan rujukan |
||
(14 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Simatupang]]}}
{{Infobox writer <!-- For more information see [[:Template:Infobox Writer/doc]]. -->
|image = Iwan Simatupang, Pekan Buku Indonesia 1954, p203.jpg
Baris 7 ⟶ 8:
|birth_name = Iwan Martua Lokot Dongan Simatupang
|birth_date = 18 January 1928
|birth_place = Sibolga, [[
|death_date = 4 August 1970
|death_place = [[Jakarta]],
|resting_place =
|occupation = [[Penulis]], [[redaktur]]
|language = [[Indonesian language|Indonesian]]
|nationality = [[Indonesia]]
|education =
|alma_mater =
|period = [[Kesusastraan Indonesia Periode 1950-1965|Angkatan '50]]
|genre = [[
|subject =
|movement = [[Avant-garde]], [[realisme magis]]
|notableworks = ''[[Ziarah (novel)|Ziarah]]''
|spouse = Cornelia Astrid van Geem (1955), [[Tanneke Burki]] 1964
|partner =
|children = Ino Alda (1956), Ion Portibi (1957), Violetta Simatupang (1964)
Baris 36 ⟶ 35:
}}
'''Iwan Martua Dongan Simatupang''', lebih umum dikenal sebagai '''Iwan Simatupang''' ({{lahirmati|[[Kota Sibolga|Sibolga]]|18|1|1928|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|4|8|1970}}) adalah seorang [[dramawan]], [[novelis]], [[penyair]], dan [[
▲'''Iwan Martua Dongan Simatupang''', lebih umum dikenal sebagai '''Iwan Simatupang''' ({{lahirmati|[[Kota Sibolga|Sibolga]]|18|1|1928|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|4|8|1970}}) adalah seorang [[novelis]], [[penyair]], dan [[esais]] [[Indonesia]]<ref name="Leksikon">{{id}} Rampan, Korrie Layun. Leksikon Susastra Indonesia. Balai Pustaka, 2000, Jakarta. Halaman 220. ISBN 979-666-358-9. </ref>.
== Pendidikan dan karier ==
Ia belajar di [[HBS]] di [[Kota Medan|Medan]], lalu melanjutkan ke sekolah kedokteran (NIAS) di [[Kota Surabaya|Surabaya]] tetapi tidak selesai. Kemudian belajar [[antropologi]] di Universitas Leiden (1954-56), drama di Amsterdam, dan [[filsafat]] di Universitas Sorbonne, [[Paris]],
Ia pernah menjadi guru SMA di Surabaya, redaktur ''Siasat'', dan terakhir redaktur ''Warta Harian'' (1966-1970).
Tulisan-tulisannya dimuat di majalah [[Siasat (majalah|Siasat]] dan [[Mimbar Indonesia (majalah|Mimbar Indonesia]] mulai tahun 1952. Pada mulanya ia menulis [[sajak]], tetapi kemudian terutama menulis [[esai]], [[cerita pendek]], [[drama]] dan [[roman]].
Ia pernah menjadi Komandan Pasukan TRIP dan ditangkap pada penyerangan kedua polisi Belanda di Sumatera Utara (1949);<ref name="SoutheastAsianStudies">{{cite journal |last=Aveling |first1=Harry |year=1990 |title=Book Review of Surat-surat Politik Iwan Simatupang, 1964-1966 (Political Letters of Iwan Simatupang, 1964-1966)|journal=Journal of Southeast Asian Studies |volume= 21|issue=2 |pages=430–432 |publisher=Cambridge University Press on behalf of Department of History, National University of Singapore |doi= |jstor=20071202 }}</ref>
==
Novel-novel karangan Iwan Simatupang dikategorikan sebagai novel bagi kaum intelektual karena berisi pemikirannya yang abstrak dan bersifat [[metafisika]].{{Sfn|Haricahyono|1987|p=173}} Sifat dari novel-novel karangan Iwan Simatupang ialah sulit dipahami bagi orang awam karena memuat dalih [[filsafat]] yang sifatnya tidak umum dan tidak konvensional. Isi dari novel-novel karangan Iwan Simatupang ialah kalimat fungsional dengan sangat banyak pengajuan permasalahan.{{Sfn|Haricahyono|1987|p=172}}
=== ''Kering'' ===
''Kering'' adalah novel Iwan Simatupang dengan tokoh seorang mahasiswa yang sangat pintar dalam filsafat dan [[sejarah]]. Si mahasiswa memilih hidup di daerah transmigrasi yang sangat kering. Ia bersikeras tinggal dan berniat menggali [[sumur]] hingga akhirnya dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Setelah pulih, si mahasiswa kembali lagi ke daerah kering itu untuk membangun kota baru sambil menunggu turunnya hujan. Tetapi hujan tidak kunjung turun dan penduduk daerah kering inipun meninggalkannya setelah kota yang dibangun hancur akibat rapuh. Namun, si mahasiswa membujuk penduduk untuk kembali membangun kota.{{Sfn|Haricahyono|1987|p=173-174}}
''Kering'' telah diterjemahkan ke dalam [[bahasa Inggris]] dengan judul ''Drought'' pada tahun 1978. Penerjemahan diadakan oleh Harry Aveling.{{Cn}}
== Karya lain ==
Berikut adalah karya-karya Iwan Simatupang:<ref name="Leksikon"/>
* Bulan Bujur Sangkar - drama (1960)
* Kebebasan Pengarang dan Masalah Tanah Air - esai (1963)
* Petang di Taman - drama sebabak (1966, judul asli Taman, diubah penerbit menjadi Petang di Taman)
* RT Nol /RW Nol - drama sebabak (1966)
* ''[[Merahnja
* ''[[Kaktus dan Kemerdekaan]]'' - drama (1969)<ref>Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 9799012120 hlm. 366</ref>
* ''[[Ziarah (novel)|Ziarah]]'' -
** The Pilgrim - terjemahan bahasa Inggris oleh Harry Aveling (1975)
* ''[[Kooong]]'': kisah tentang seekor perkutut (diterbit 1975)▼
▲* Kooong: kisah tentang seekor perkutut (1975)
* Tegak lurus dengan langit: lima belas cerita pendek (1982, penyunting: Dami N. Toda)
* Surat-surat politik Iwan Simatupang, 1964-1966 (1986, penyunting: Frans M. Parera)
* Sejumlah Masalah Sastra - kumpulan esai (1982, penyunting: Satyagraha Hoerip)
* Ziarah - novel (1983)
** Ziarah - terjemahan bahasa
* Poems - selections (1993)
* Square moon, and three other short plays - terj. John H. McGlynn (1997)
Baris 70 ⟶ 75:
* Kebebasan pengarang dan masalah tanah air: esai-esai Iwan Simatupang, editor, Oyon Sofyan, Frans M. Parera (2004)
* Iwan Simatupang Pembaharu Sastra Indonesia (Korrie Layun Rampan, ed), Yayasan Arus, 1985
== Tanggapan ==
Sebagai pengarang [[prosa]] ia menampilkan gaya baru, baik dalam esainya, maupun dalam drama, cerita pendek dan terutama dalam romannya; dengan meninggalkan cara-cara [[konvensional]] dan alam pikiran lama. Jalan cerita dan penampilan [[watak]] dalam semua karangannya tidak lagi terikat oleh logika untuk sampai kepada nilai-nilai baru yang lebih mendasar.
Beberapa kritikus menyebut karya-karya Iwan Simatupang sebagai karya ''avantgarde''. Tapi, Iwan menyebut dirinya manusia marginal, manusia perbatasan. Tokoh-tokoh cerita Iwan cenderung menampilkan manusia yang terpisah, kesepian, terasing, dan murung. Menurutnya, tokoh-tokohnya adalah manusia perbatasan atau manusia eksistensialis.<ref name=":0" />
Baris 88 ⟶ 94:
* Dias Putri Samsoerizal. Eksistensialisme pada Kumpulan Puisi "Ziarah Malam": Kajian Filsafat. Skripsi. Universitas Negeri Jakarta (2016)
==
=== Catatan kaki ===
<references responsive="1"></references>
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Haricahyono|first=Cheppy|date=1987|title=Ilmu Budaya Dasar|location=Surabaya|publisher=Usaha Nasional|ref={{sfnref|Haricahyono|1987}}|url-status=live}}
{{lifetime|1928|1970|Simatupang, Iwan}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Esais Indonesia]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:Kritikus sastra Indonesia]]
[[Kategori:Tahanan politik Hindia Belanda]]
[[Kategori:Marga Simatupang|Iwan]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh dari Sibolga]]
|