Universitas Al-Azhar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan Sejarah Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
k tidak ada madzhab ismailiyah dalam aliran sunni Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(12 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{about|universitas di Mesir|universitas di Indonesia|Universitas Al Azhar Indonesia
{{kegunaan lain|Al-Azhar}} {{Infobox University
| name = Universitas Al-Azhar
| native_name = <big>{{lang|ar|جامعة الأزهر الشريف}}</big>'' {{br}} {{transl|ar|ISO|Jami'at Al-ʾAzhar al-Šyarīf}} {{Noitalic|([[bahasa Arab|Arab]])}}
| image_name =
| image_size =
| caption = [[Masjid Al-Azhar]] di
| motto =
| established = 970~972 M {{br}}
({{Sum|{{Currentyear}}|-972}}~{{Sum|{{Currentyear}}|-970}} tahun lalu)
| type = [[Universitas umum|Publik]], [[Pengkajian Islam]]
| affiliation = [[Sunni|Islam
| calendar =
| endowment =
Baris 21 ⟶ 23:
| divinity =
| profess =
| city = [[Kairo]], [[Kegubernuran Kairo]]
| country =
| address =
| telephone =
Baris 28 ⟶ 30:
| affiliations =
| nobel_laureates =
| website = {{URL|http://www.azhar.edu.eg/}} <!-- {{URL|https://www.azhar.eg/homepage2|www.azhar.eg}} Jika pranala www.azhar.eg ataupun www.azhar.edu.eg mengarahkan ke situs web yang tidak sesuai, maka sebaiknya jangan hilangkan bagian '/homapage2' pada alamat situs web -->
| logo = [[Berkas:Al-Azhar University logo.svg|
| footnotes =
|language=[[
|image=<!-- [[File:Al-Azhar Asy-Syarif logo.png]]{{br}} --> [[File:Al Azhar1.jpg|250px]]}}
'''Universitas Al-Azhar''' (diucapkan "Az-har", {{lang-ar|جامعة الأزهر الشريف}}; {{transl|ar|ISO|Al-ʾAzhar al-Šyarīf}}, Al-Azhar Mulia), adalah salah satu pusat utama pendidikan [[sastra Arab]] dan pengkajian Islam [[Sunni]] di dunia<ref name="Britannica article">[http://www.britannica.com/eb/topic-46851/al-Azhar-University Britannica article]</ref> dan merupakan universitas pemberi gelar tertua kedua di dunia.<ref>Alatas, Syed Farid, 2006. From jami`ah to university: multiculturalism and Christian–Muslim dialogue, ''Current Sociology'' 54(1):112-32</ref> Universitas ini berhubungan dengan [[Masjid Al-Azhar]] di wilayah [[Kairo]] Kuno.▼
[[Berkas:Al Azhar Al Sharif mosque and university (14608567479).jpg|jmpl|250x250px|Universitas dan Masjid Al-Azhar.]]
▲'''Universitas Al-Azhar''' (diucapkan "'''Az-har'''", {{lang-ar|جامعة الأزهر الشريف}}; {{transl|ar|ISO|Al-ʾAzhar al-Šyarīf}}, Al-Azhar Mulia) merupakan universitas negeri yang terletak di [[Kairo]], Mesir. Universitas Al-Azhar adalah salah satu pusat utama pendidikan [[sastra Arab]] dan pengkajian Islam [[Sunni]] di dunia<ref name="Britannica article">[http://www.britannica.com/eb/topic-46851/al-Azhar-University Britannica article]</ref> dan merupakan universitas pemberi gelar tertua kedua di dunia.<ref>Alatas, Syed Farid, 2006. From jami`ah to university: multiculturalism and Christian–Muslim dialogue, ''Current Sociology'' 54(1):112-32</ref> Universitas ini berhubungan dengan [[Masjid Al-Azhar]] di wilayah [[Kairo]] Kuno.
Mulanya universitas ini dibangun oleh [[Bani Fatimiyah]] yang menganut [[mazhab]] [[
Saat ini, misi Universitas Al-Azhar antara lain adalah penyebaran [[Islam|agama]] dan [[kebudayaan Islam|budaya]] Islam. Untuk tujuan ini, para sarjana Islam ([[ulama]]) mengeluarkan maklumat ([[fatwa]]) untuk menjawab berbagai permasalahan yang ditanyakan kepada mereka dari seluruh dunia Islam Sunni, mengenai perilaku [[muslim|individu]] atau [[Daftar negara mayoritas muslim|masyarakat muslim]] yang tepat (contohnya baru-baru ini adalah fatwa mengenai klarifikasi dan dan pelarangan terhadap [[Khitan#Bagi wanita|pemotongan alat kelamin perempuan]]). Al-Azhar juga melatih [[dakwah|pendakwah]] yang ditunjuk oleh pemerintah Mesir.
== Sejarah ==
Baris 44 ⟶ 48:
=== '''Dinasti Fatimiyah''' ===
Al-Azhar adalah salah satu peninggalan dinasti Fatimiyah Syiah Isma'ili, yang mengklaim keturunan dari Fatimah, putri Muhammad dan istri Ali, menantu, dan sepupu Muhammad. Fatimah disebut al-Zahra (yang bercahaya), dan lembaga itu dinamai untuk menghormatinya.
Didirikan sebagai masjid oleh komandan Fatimiyah Jawhar al-Siqilli atas perintah Khalifah dan Imam Al-Mu'izz li-Din Allah saat ia mendirikan kota untuk Kairo. Itu dimulai (mungkin pada hari Sabtu) di Jumada al-Awwal pada tahun 359 H (Maret / April 970 M). Bangunannya selesai pada tanggal 9 Ramadhan di AH 361 (24 Juni 972 M). Baik Khalifah al-Aziz Billah dan Khalifah Al-Hakim bi-Amr Allah ditambahkan ke premisnya. Selanjutnya diperbaiki, direnovasi, dan diperpanjang oleh al-Mustansir Billah dan al-Hafiz li-Din Allah. Para khalifah Fatimiyah selalu mendorong para ulama dan ahli hukum untuk memiliki lingkaran belajar dan pertemuan mereka di masjid ini dan dengan demikian berubah menjadi madrasah yang memiliki klaim untuk dianggap sebagai lembaga tertua yang masih berfungsi.
Baris 51 ⟶ 53:
Studi dimulai di Al-Azhar pada bulan Ramadhan, 975. Menurut Syed Farid Alatas, Jami'ah memiliki fakultas dalam hukum Islam dan yurisprudensi, tata bahasa Arab, astronomi Islam, filsafat Islam, dan logika. Fatimiyah memberi perhatian pada studi filosofis dan menemukan sambutan hangat dengan Fatimiyah yang memperluas batas-batas studi tersebut. Mereka menaruh banyak perhatian pada filsafat dan memberikan dukungan kepada semua orang yang dikenal terlibat dalam studi cabang filsafat apa pun. Khalifah Fatimiyah mengundang banyak ulama dari negara-negara terdekat dan menaruh banyak perhatian pada buku-buku perguruan tinggi tentang berbagai cabang pengetahuan dan dalam mengumpulkan tulisan terbaik tentang berbagai mata pelajaran dan ini untuk mendorong para ulama dan untuk menegakkan penyebab pengetahuan
===
Saladin memperkenalkan sistem perguruan tinggi di Mesir, yang juga diadopsi di Al-Azhar. Di bawah sistem ini, perguruan tinggi adalah lembaga terpisah di dalam kompleks masjid, dengan ruang kelas, asrama, dan perpustakaan sendiri.
=== Mamluk ===
Di bawah Mamluk, Al-Azhar memperoleh pengaruh.
Selama waktu ini Kairo memiliki 70 lembaga pembelajaran Islam lainnya, namun
Selama waktu ini teks sedikit dan banyak pembelajaran terjadi oleh siswa menghafal ceramah dan catatan guru mereka. Bahkan, anak laki-laki buta terdaftar di Al-Azhar dengan harapan bahwa mereka akhirnya bisa mencari nafkah sebagai guru.
Baris 66 ⟶ 67:
=== Utsmaniyyah ===
Selama periode Ottoman, prestise dan pengaruh Al-Azhar tumbuh menjadi lembaga terkemuka untuk pembelajaran Islam di dunia Muslim Sunni. Selama waktu ini, Syekh Al-Azhar didirikan, sebuah kantor yang diberikan kepada ulama terkemuka di lembaga tersebut; Sebelum ini, kepala lembaga belum tentu seorang sarjana. Pada tahun 1748, pasha Osmanli mencoba membuat Al-Azhar mengajar astronomi dan matematika, tetapi tidak berhasil.
Selama waktu itu tidak ada sistem gelar akademik, sebaliknya syekh (profesor) menentukan apakah siswa cukup terlatih untuk memasuki seorang profesor (ijazah). Rata-rata lama studi adalah 6 tahun. Meskipun kurangnya birokrasi, pelatihan tetap ketat dan berkepanjangan. Para siswa secara longgar diorganisir menjadi riwaq (semacam persaudaraan) yang diorganisir sesuai dengan kebangsaan dan cabang hukum Islam yang mereka pelajari. Setiap riwaq diawasi oleh seorang profesor. Seorang rektor, biasanya seorang profesor senior, mengawasi keuangan.
Baris 72:
=== Pasca-Utsmaniyyah ===
Pada pertengahan abad ke-19, al-Azhar telah melampaui Istanbul dan dianggap sebagai ibu kota keahlian hukum Sunni; pusat kekuasaan utama di dunia Islam; dan saingan Damaskus, Mekah dan Baghdad.
Ketika Kerajaan Mesir didirikan pada tahun 1923, penandatanganan konstitusi negara baru ditunda karena desakan Raja Fuad I bahwa Al-Azhar dan lembaga keagamaan lainnya harus tunduk padanya dan bukan parlemen Mesir. Al-Qur'an Edisi Raja Fuad II pertama kali diterbitkan pada 10 Juli 1924 oleh sebuah komite dari Universitas Al-Azhar Anggota komite terkemuka termasuk cendekiawan Islam, Muhammad b. 'Ali al-Husayni al-Haddad. Cendekiawan/akademisi Barat terkemuka yang bekerja di Mesir pada saat itu termasuk Bergsträsser dan Jeffery. Terlepas dari perbedaan metodologis, spekulasi menyinggung semangat kerja sama. Bergsträsser tentu terkesan dengan pekerjaan itu.
Pada bulan Maret 1924, Abdülmecid II telah digulingkan sebagai khalifah, pemimpin agama dan politik tertinggi dari semua Muslim di seluruh dunia. Grand Sheikh al-Azhar menolak penghapusan
▲Pada bulan Maret 1924, Abdülmecid II telah digulingkan sebagai khalifah, pemimpin agama dan politik tertinggi dari semua Muslim di seluruh dunia. Grand Sheikh al-Azhar menolak penghapusan tersebutdan merupakan bagian dari seruan dari Al-Azhar untuk Konferensi Islam. "Konferensi kekhalifahan" yang gagal diadakan di bawah kepresidenan Kanselir Agung Azhar pada tahun 1926 tetapi tidak ada yang bisa mendapatkan konsensus untuk pencalonan di seluruh dunia Islam. Kandidat yang diusulkan untuk kekhalifahan termasuk Raja Fuad.
=== Modernisasi ===
Baris 130 ⟶ 128:
# Fakultas Kedokteran
# Fakultas Dirasat Islamiyah
# Fakultas Kedokteran
# Fakultas Sains dan
# Fakultas Teknik
#Fakultas Ushuluddin
|