Dewa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Faredoka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(23 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{unreferenced|date=Januari 2017}}
{{Untuk|kegunaan lainnya|Dewa (disambiguasi)}}
{{untuk|penyanyi|Dewa (grup musik)}}
[[Berkas:0 Statue de Mars (Pyrrhus) - Musei Capitolini - MC0058 (2).JPG|jmpl]]
{{untuk|Dewa dalam agama Hindu|Dewa (Hindu)}}
'''Dewa''' ([[maskulinitas|maskulin]]) dan '''Dewi''' ([[femininitas|feminin]]) adalah keberadaan [[adikodrati|supranatural]] yang menguasai unsur-unsur [[alam]] atau aspek-aspek tertentu dalam kehidupan [[manusia]]. Mereka disembah, dianggap [[suci]] dan [[keramat]], dan dihormati oleh manusia.
{{untuk|Dewa dalam agama Buddha|Dewa (Buddhisme)}}
[[Berkas:0 Statue de Mars (Pyrrhus) - Musei Capitolini - MC0058 (2).JPG|jmpl|[[Mars (mitologi)|Mars]] adalah dewa [[perang]] dan wali [[petani]] dan tentara dalam [[Agama di Romawi Kuno|agama Romawi kuno]]]]
'''Dewa''' ([[maskulinitas|maskulin]]) dan '''Dewi'''adalah ([[femininitas|femininentitas]]) adalah keberadaan [[adikodrati|supranatural]] yang menguasai unsur-unsur [[alam]] atau aspek-aspek tertentu dalam kehidupan [[manusia]]. Mereka disembah, dianggap [[suci]], dan [[keramat]], danserta dihormati oleh manusia. Mereka yang berjenis kelamin [[pria]] disebut "Dewa", sedangkan "Dewi" adalah sebutan untuk yang berjenis kelamin [[wanita]].
 
Dewa er d'jie memiliki bermacam-macam wujud, biasanya berwujud manusia atau [[hewan|binatang]]. Mereka hidup [[keabadian|abadi]]. Merekadan memiliki kepribadian masing-masing. Mereka memiliki emosi, dan kecerdasan, seperti layaknya manusia. Beberapa fenomena alam seperti [[petir]], [[hujan]], [[banjir]], [[badai]], dan sebagainya, termasuk keajaiban adalah ciridihubungkan khasdengan mereka sebagai pengatur alam. Mereka dapat pula memberi hukuman kepada makhluk yang lebih rendah darinya. Beberapa dewa tidak memiliki kemahakuasaan penuh, sehingga mereka disembah dengan sederhana.
 
Para makhluk supranatural yang menguasai unsur-unsur alam atau aspek-aspek tertentu dalam kehidupan manusia yang berjenis kelamin [[pria]] disebut "Dewa", sedangkan "Dewi" adalah sebutan untuk yang berjenis kelamin [[wanita]].
 
== Etimologi ==
Baris 14 ⟶ 15:
Istilah dewa diidentikkan sebagai makhluk suci yang berkuasa terhadap alam semesta. Meskipun pada aliran [[politeisme]] menyebut adanya banyak [[tuhan]], tetapi dalam [[bahasa Indonesia]], istilah yang dipakai adalah "dewa" (contoh: dewa [[Zeus]], bukan tuhan [[Zeus]]). Biasanya istilah dewa dipakai sebagai kata sandang untuk menyebut penguasa alam [[alam semesta|semesta]] yang jamak, bisa dibayangkan dan dilukiskan secara nyata, sedangkan istilah [[tuhan]] dipakai untuk penguasa alam semesta yang maha tunggal dan [[abstrak]], tidak bisa dilukiskan, tidak bisa dibayangkan.
 
== Hubungan antara Dewa dengan manusia ==
 
Para dewa dipercaya sebagai makhluk yang tak tampak dan tak dapat dijangkau. Mereka hidup di tempat-tempat suci atau tempat-tempat yang jauh dari jangkauan manusia, seperti [[surga]], [[neraka]], di atas [[langit]], di bawah [[bumiBumi]], di [[samudra|lautan]] yang dalam, di atas puncak [[gunung]] tinggi, di [[hutan]] belantara, tetapi dapat berhubungan dengan manusia karena manifestasi atau kekuatan [[adikodrati|supranaturalnya]]. Dalam beberapa agama [[monoteisme|monoteistik]], [[Tuhan]] dianggap tinggal di [[surga]] namun karena kemahakuasaannya Dia juga ada di mana-mana sehingga dapat berhubungan dengan [[Makhluk|makhluq]]-Nya kapanpun dan di mana pun, tetapi secara kasat matakasatmata. Dalam pandangan umat beragama ([[monoteisme|monoteistik]], [[politeisme|politeistik]], [[panteisme|panteistik]]) sesungguhnya [[Tuhan]] ada di mana-mana, tetapi untuk memuliakannya Dia disebutkan tinggal di [[surga]].
 
Dalam [[politeisme]], para dewa digambarkan sebagai makhluk yang memiliki [[emosi]] dan wujud seperti manusia, sangat berkuasa, dan antara manusia dan para dewa ada perbedaan yang sangat menonjol. Para Dewa tinggal di surga sedangkan manusia tinggal di [[bumi]]. Karena para dewa tinggal di surga, maka para dewa memiliki kekuasaan dan ke[[sakti]]an untuk mengatur, menghukum atau memberkati umat manusia. Sementara para dewa berkuasa, maka manusia memujanya dan memberikan persembahan agar dibantu dan diberkati oleh kemahakuasaan-Nya.
Baris 28 ⟶ 29:
Dalam hal ini, [[tuhan]] adalah sesuatu yang agung dan mulia, tidak bisa disamakan dengan dewa dan tidak ada yang sederajat dengannya. Meskipun ada agama yang meyakini banyak dewa (seperti Hindu dan Buddha) namun jika memiliki konsep [[monoteisme|Ketuhanan yang Maha Esa]], para dewa dianggap sebagai makhluk suci atau malaikat dan tidak sederajat dengan tuhan.
 
== Pandangan mengenai Dewa-Dewi ==
 
=== Agama Hindu ===
{{Main|0=Dewa (Hindu)}}
[[Berkas:Brahma_Vishnu_Mahesh.jpg|ka|240px|jmpl|[[Trimurti]] atau Tritunggal Hindu (tiga perwujudan [[Tuhan]] yang utama menurut [[agama Hindu]]). Dari kiri ke kanan: [[Brahma]] (berkulit merah, berkepala empat); [[Wisnu]] (berkulit biru, berlengan empat); dan [[Siwa]] (berkulit putih, berlengan empat).]]
 
Baris 38 ⟶ 40:
 
=== Agama Buddha ===
{{Main|0=Dewa (Buddhisme)}}
Dalam [[agama Buddha]], Dewa adalah salah satu makhluk yang tidak setara dengan manusia, memiliki kesaktian, hidup panjang, tetapi tidak abadi. Agama Buddha mengenal banyak dewa, tetapi mereka bukan tuhan, mereka tidak sempurna dan tidak maha kuasa. Mereka (para dewa) adalah makhluk yang sedang dalam usaha mencari kesempurnaan hidup. Alam dewa sering juga disebut sebagai [[surga]].
Dewa ada 33 tingkatan, tingkat paling akhir adalah dewa bumi.
 
Para Dewa tidak selalu sama dengan [[Bodhisatwa|Bodhisattva]]. Para Dewa masih terikat pada [[karma]] dan [[samsara]]. Alam dewa dalam Agama Buddha dibagi menjadi 6 yaitu:
* ''Catummaharajika Bhumi'' - Alam Empat Raja Dewa. Di alam ini rata- rata usia para dewa adalah 9.600.000 tahun.
* ''Tavatimsa Bhumi'' - Alam surga 33 dewa. Di alam ini rata- rata usia para dewa adalah 4 kali usia rata- rata dewa alam ''Catummaharajika''.
Baris 63 ⟶ 65:
 
=== Mitologi Romawi ===
[[Mitologi Romawi]] hampir sama dengan mitologi Yunani, hanya saja nama dewanya menggunakan nama-nama [[Romawi Kuno|Romawi]]. Zeus disebut [[Yupiter (mitologi)|Jupiter]], Hera disebut [[Yuno|Juno]], Ares disebut [[Mars (mitologi)|Mars]], Poseidon disebut [[Neptunus (mitologi)|Neptunus]], Afrodit disebut [[Venus (mitologi)|Venus]], Demeter disebut [[Ker]]es, Apollo disebut [[Kupido|Cupid]], Artemis disebut [[Diana (film)|Diana]], Hermes disebut [[Merkurius (mitologi)|Merkurius]], Athena disebut [[Athena (mitologi)|Minerva]], Hefaistos disebut [[Gunung berapi|Vulkan]], Hades disebut [[Pluto (mitologi)|Pluto]], Helios disebut [[Sol]], [[Saturnus (mitologi)|Saturnus]], [[Uranus (mitologi)|Uranus]], [[Fortuna]], dan lain-lain.
 
=== Mitologi Nordik ===
Baris 74 ⟶ 76:
== Lihat pula ==
{{wiktionary}}
* [[Dewi]]
* [[Dewa (Hindu)]], ajaran agama Hindu mengenai Dewa
* [[Dewata]]
Baris 83 ⟶ 86:
* [[Tuhan]]
* [[Agama]]
 
{{Teisme}}
 
[[Kategori:Dewa| ]]