Sikap bahasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RedomeID (bicara | kontrib)
k RedomeID memindahkan halaman Sikap Bahasa ke Sikap bahasa: perbaikan ejaan
Sumber percaya (bicara | kontrib)
Memperbaiki kalimat
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
{{inuse}}
 
'''Sikap Bahasa''' yang juga dikenal dengan '''pandangan Bahasa''', yang ada di dalam antropologi (khususnya antropologi linguistik), sosiolinguistik, dan studi lintas budaya, dan kepercayaan yang berkaitan dengan bahasa sebagaimana bahasa itu digunakan dalam kehidupan [[Sosialisme|sosial]]. Ideologi bahasa adalah konsep mengenai bahasa, pembicara, dan praktik diskursif. Seperti ideologi lainnya, ideologi bahasa juga terpengaruhi oleh politik dan kecenderungan moral, dan itu terbentuk dalam suatu susunan budaya.
 
== Status sosial ==
Merupakan suatu faktor yang paling berpengaruh dalam membentuk sikap berbahasa yang ditampilkan seseorang tersebut adalah status [[Status sosial|sosial]]. Orang-orang dari kelas sosial yang berbeda mungkin memiliki sikap yang berbeda terhadap bahasa yang digunakan oleh golongan lain. Misalnya, orang dari kelas atas mungkin lebih suka menggunakan dialek standar atau aksen prestise, sedangkan orang dari kelas sosial bawah mungkin merasa lebih nyaman menggunakan dialek atau aksen non-standar. Selain itu, orang dari kelas sosial yang berbeda mungkin memiliki sikap yang berbeda terhadap bahasa atau dialek lain. Orang-orang dari kelas atas mungkin menganggap bahasa yang digunakan oleh imigran atau minoritas sebagai bahasa yang lebih rendah atau tidak berharga, sedangkan orang-orang dari kelas bawah mungkin melihatnya sebagai simbol [[identitas]] dan [[kepemilikan]].
 
== Pendidikan ==
Baris 18 ⟶ 15:
== Letak geografis ==
Lokasi geografis adalah faktor lain yang membentuk sikap bahasa seorang penutur. Seorang penutur yang tinggal di daerah yang berbeda mungkin memiliki sikap yang berbeda terhadap bahasa lainnya. Misalnya, orang yang tinggal di daerah perkotaan mungkin lebih suka menggunakan dialek standar atau aksen prestise, sedangkan orang yang tinggal di daerah pedesaan mungkin merasa lebih nyaman menggunakan dialek atau aksen non-standar. Selain itu, orang yang tinggal di daerah berbeda mungkin memiliki sikap berbeda terhadap bahasa atau dialek lain. Orang yang tinggal di daerah dengan tingkat keragaman linguistik yang tinggi mungkin memiliki sikap yang lebih positif terhadap keragaman linguistik dan mungkin lebih menerima dialek atau aksen yang tidak baku. Penting juga mengetahui bagaimana suatu dialek digunakan di suatu lokasi tertentu sehingga penggunaan bahasa yang digunakan oleh penutur di lokasi tersebut tepat guna.
 
[[Kategori:Antropologi linguistik]]