Sokrates: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Pengembalian suntingan oleh 2404:C0:2C10:0:0:0:5D:841C (bicara) ke revisi terakhir oleh 116.206.14.6 Tag: Pengembalian Dikembalikan |
Tag: Pembatalan |
||
(16 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 14:
|nationality = [[Bangsa Yunani|Yunani]]
|notable_ideas = [[Metode Sokrates]], [[Ironi]]
}}[[Berkas:David - The Death of Socrates.jpg|jmpl|250px|''Kematian Sokrates'', lukisan karya pelukis [[Jacques-Louis David]] (1787).]]'''Sokrates''' ([[Bahasa
Sokrates hidup pada masa perkembangan pemikiran [[sofisme]]. Kemampuannya dalam menggunakan metode [[dialog]] membuatnya memperoleh [[simpati]] dari para pemuda. Sementara itu, Sokrates dimusuhi oleh para penganut kepercayaan [[Dewa]] dan [[Tuhan]] karena dianggap merusak [[moral]] para pemuda dan menolak keberadaan dewa atau Tuhan yang diakui oleh [[negara]]<nowiki/>nya.<ref>{{Cite book|last=Adnan|first=Gunawan|date=2020|url=https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/15508/1/Editor-Book_G.A_Filsafat_Umum.pdf|title=Filsafat Umum|location=Banda Aceh|publisher=PT. Naskah Aceh Nusantara|isbn=978-623-7410-33-1|editor-last=Gade|editor-first=Syabuddin|pages=43-44|url-status=live}}</ref>
Baris 36:
=== Hukum ===
Pada abad ke-4 SM, Sokrates merupakan salah satu filsuf Yunani yang menuntut penegak hukum untuk mengutamakan keadilan dibandingkan penilaian manusia sebagai hukum.<ref>{{Cite book|last=Ishaq|date=2018|url=http://repository.uinjambi.ac.id/72/1/Book-Dasar-Dasar%20Ilmu%20Hukum.pdf|title=Dasar-dasar Ilmu Hukum|location=Jakarta|publisher=Sinar Grafika|isbn=978-979-007-652-5|pages=238|url-status=live|access-date=2021-12-24|archive-date=2021-12-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20211224100854/http://repository.uinjambi.ac.id/72/1/Book-Dasar-Dasar%20Ilmu%20Hukum.pdf|dead-url=yes}}</ref> Sokrates memandang bahwa hukum merupakan bagian dari tatanan [[kebijakan]] yang dapat mencapai keadilan umum secara objektif. Inti hukum yang ditetapkan oleh Sokrates merupakan salah satu pemikiran yang tidak lagi didasarkan kepada kehendak para Dewa. Hukum telah ditetapkan berdasarkan kekuasaan manusia dengan panduan kehidupan berkeadilan secara umum. Pendapat Sokrates ini mirip dengan pandangan sofisme yang meyakini bahwa keadilan dan moral merupakan inti hukum yang kemudian menjadi pedoman hidup. Pandangan Sokrates mengenai hukum kemudian mempengaruhi Plato dalam memikirkan tentang hukum. Plato juga menganggap hukum sebagai sarana untuk mencapai keadilan.<ref>{{Cite book|last=Atmadja, I., D., G., dan Budiartha, I. N. P.|date=2018|url=http://repository.warmadewa.ac.id/id/eprint/441/1/TEORI-TEORI%20HUKUM.pdf|title=Teori-Teori Hukum|location=Malang|publisher=Setara Press|pages=106|url-status=live}}</ref>
=== Masyarakat ===
|