Kesultanan Melaka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
undo: flag is fictional, see Commons:Deletion requests/File:Coat-of-Arms-Malacca-Sultanate-330px.png Tag: Pengembalian manual |
||
(27 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{otheruses|Malaka (disambiguasi)}}
{{Infobox Former Country
| conventional_long_name = Kesultanan Melayu Melaka<br>
| common_name = Kesultanan Melaka
| p1 = Kerajaan Singapura
| p2 = Kerajaan
| flag_p2
| flag_s1 = Flag Portugal (1640).svg
| s1 = Melaka Portugal
Baris 25:
| image_map = Malacca Sultanate id.svg
| image_map_size = 250px
| image_map_captio =
| capital = [[Melaka]]
| common_languages = [[Bahasa Melayu Klasik|Melayu klasik]]
| government_type = Monarki
| title_leader = Sultan
Baris 49:
| HDI =
| HDI_year = Index demokrasi
| today = {{flag|Malaysia}}<br />{{flag|Indonesia}}<br />{{flag|
| flag_caption = Bendera Kesultanan Malaka seperti terlihat di peta Planisfera Cantino
| religion = Islam
| flag_width =
}}
Baris 55 ⟶ 58:
[[Berkas:Malacca Sultanate Palace.JPG|jmpl|ka|Replika istana Kesultanan Malaka, dibangun kembali berdasarkan informasi dari [[Sulalatus Salatin]] ]]
'''Kesultanan Melaka''' atau '''Kesultanan Malaka''' adalah sebuah
== Pendirian ==
{{utama|Parameswara}}
Setelah dilakukan penelitian sejarah, baik dari buku
Dengan jatuhnya
Saat itu, ia mendapati penduduk Malaka sudah mulai ramai, baik dari orang
Sementara itu, berdasarkan [[Sulalatus Salatin]] dan [[Suma Oriental]] Kerajaan ini didirikan oleh Parameswara seorang pangeran yang berasal dari palembang yang melarikan diri karena invasi angkatan laut Majapahit dan Ayutthaya meskipun tidak terucap Ayutthaya. [[Kronik]] [[Dinasti Ming]] juga mencatat [[Parameswara]] sebagai pendiri Malaka<ref>{{Cite web|url=http://lib.ui.ac.id/|title=Dinamika perdagangan Bandar Malaka dari masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah hingga masa pemerintahan Portugis (1456-1641) = Dynamincs trading of Bandar Malacca from Sultan Mansyur Syah periode until Portuguese periode (1456-1641)|last=Suryaningrat|first=Rizal F. Aji, Wisnu M.|date=2011|website=Universitas Indonesia Library|language=en-US|access-date=2019-12-14}}</ref> mengunjungi [[Kaisar Yongle]] di [[Nanjing]] pada tahun 1405 dan meminta pengakuan atas
Laporan dari kunjungan Laksamana [[Cheng Ho]] pada 1409, mengambarkan [[Islam]] telah mulai dianut oleh masyarakat Malaka,<ref name="Kong">Yuanzhi Kong, (2000), ''Muslim Tionghoa Cheng Ho: misteri perjalanan muhibah di Nusantara'', Yayasan Obor Indonesia, ISBN 979-461-361-4</ref> sementara berdasarkan catatan Ming, penguasa Malaka mulai mengunakan gelar [[sultan]] muncul pada tahun 1455. Sedangkan dalam [[Sulalatus Salatin]] gelar sultan sudah mulai diperkenalkan oleh penganti berikutnya ''Raja Iskandar Syah'', tokoh yang dianggap sama dengan [[Parameswara]] oleh beberapa sejarahwan.<ref name="ISAS" /> Sementara dalam [[Pararaton]] disebutkan terdapat nama tokoh yang mirip yaitu ''Bhra Hyang Parameswara'' sebagai suami dari [[Majapahit|Ratu Majapahit]], [[Suhita|Ratu Suhita]]. Namun kontroversi identifikasi tokoh ini masih diperdebatkan sampai sekarang.
Baris 83 ⟶ 84:
== Masa kejayaan ==
{{multiple image
| align = right
| direction = vertical
| total_width = 250
| image1 = The Port City of Malacca painted by unknown artist.jpg
| caption1 = Rekonstruksi pelabuhan Melaka setelah pendiriannya, dari Museum Maritim Melaka.
| image2 = Melaka during the reign of Sultan Alauddin Riayat Shah by Maembong Ayoh.jpg
| caption2 = Kesultanan Melaka pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Riayat Shah (1477–1488) karya Maembong Ayoh
| header = Penggambaran modern Kesultanan Melaka
}}
Pada masa pemerintahan [[Mudzaffar Syah dari Malaka|Sultan Mudzaffar Syah]], Malaka melakukan ekspansi di Semenanjung Malaya dan pesisir timur pantai [[Sumatra]], setelah sebelumnya berhasil mengusir serangan [[Siam]].<ref name="Raffles"/> Di mulai dengan menyerang [[Kerajaan Aru|Aru]] yang disebut sebagai kerajaan yang tidak menjadi [[muslim]] dengan baik.<ref name="Pires"/> Penaklukan Malaka atas kawasan sekitarnya ditopang oleh kekuatan armada laut yang kuat pada masa tersebut serta kemampuan mengendalikan [[Orang Laut]] yang tersebar antara kawasan pesisir timur [[Pulau Sumatra]] sampai [[Laut Tiongkok Selatan]]. Orang laut ini berperan mengarahkan setiap kapal yang melalui Selat Malaka untuk singgah di Malaka serta menjamin keselamatan kapal-kapal itu sepanjang jalur pelayarannya setelah membayar cukai di Malaka.<ref name="Andaya" />
Baris 125 ⟶ 137:
| 1511-1513 || [[Ahmad Syah dari Melaka|Ahmad Syah]]|| Dibunuh Mahmud Syah karena inkompeten
|-
| 1513-1528 || Sultan Mahmud Syah ||Klaim tahta Kerajaan Melaka.<br>Kemudian mengungsi<br>dan meninggal di [[
|}
Baris 146 ⟶ 158:
[[Kategori:Melaka]]
[[Kategori:Kesultanan Malaka| ]]
[[Kategori:Negara prakolonial di Indonesia]]
|