Muhammad Quraish Shihab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Keturunan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Naval Scene (bicara | kontrib)
k +{{refimprove}}, artikel panjang sekali tapi referensinya cuma 3 saja, amat kurang
 
(36 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Cleanup|reason=Kesalahan penulisan, pelanggan pedoman gaya (link pada bagian judul-judul), dan bagian yang seharusnya dibagi menjadi beberapa bagian|date=September 2021}}
{{infobox officeholder
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
| name = Al-Habib Muhammad Quraish Shihab
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix = <!-- =Kolom [[Profesor|Prof.]]ini [[Doktor|Dr.]]hanya [[Anregurutta|AG.]]untuk gelar [[Hajikenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/pangkat)|KH.]] -->
| honorific-suffix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis) -->
|name = {{PAGENAME}}
| image = Muhammad Quraish Shihab.jpg
|native_name = محمّد قريش شهاب
| imagesize =
|honorific-suffix = [[Sarjana|Lc.]], [[Magister|M.A.]]
| caption = Potret Quraish Shihab sebagai Menteri Agama Indonesia
|image = Muhammad Quraish Shihab.jpg
| office = Menteri Agama Indonesia
|imagesize =
| order = ke-16
|caption = Potret Muhammad Quraish Shihab sebagai Menteri Agama Republik Indonesia
| term_start = 14 Maret 1998
|office = Menteri Agama Indonesia
| term_end = 21 Mei 1998
|order = ke-16
| president = [[Soeharto]]
|term_start = [[14 Maret]] [[1998]]
| predecessor = [[Tarmizi Taher]]
|term_end = [[21 Mei]] [[1998]]
| successor = [[Abdul Malik Fadjar]]
|president = [[Soeharto]]
| office2 = Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
|predecessor = [[Tarmizi Taher]]
| order2 = ke-8
|successor = [[Abdul Malik Fadjar]]
| term_start2 = 1992
|office2 = Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
| term_end2 = 1998
|order2 = ke-8
| predecessor2 = [[Ahmad Syadali]]
|term_start2 = [[1992]]
| successor2 = [[Ahmad Sukardja]]
|term_end2 = [[1998]]
| birth_date = {{birth date and age|1944|2|16|mf=y}}
|predecessor2 = [[Ahmad Syadali]]
| birth_place = [[Sidenreng Rappang]], [[Celebes]], [[Pendudukan Jepang di Indonesia|Hindia Belanda masa pendudukan Jepang]]
|successor2 = [[Ahmad Sukardja]]
| death_date =
|birth_date = {{Birth date and age|1944|2|16|mf=y}}
| death_place =
|birth_place = {{negara|Jepang}} Rappang, [[Kabupaten Sidenreng Rappang]], [[Sulawesi Selatan]], [[Masa Pendudukan Jepang]]
| nationality = <!-- Kolom ini hanya untuk warga negara asing -->
|death_date =
| party =
|death_place =
| spouse = {{marriage|Fatmawati Assegaf|2 February 1975}}
|nationality = [[Indonesia]]
| relations = <!-- Nama kerabat; termasuk hanya jika subjek secara independen sudah terkenal atau sangat relevan; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel; -->{{ubl|[[Umar Shihab]] (kakak)|[[Alwi Shihab]] (adik)|[[Ahmad Nizar Shihab]] (adik)}}
|party =
| children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan dan tulis pada artikel -->5, termasuk [[Najelaa Shihab]] dan [[Najwa Shihab]]
|spouse = {{marriage|Fatmawati Assegaf|2 February 1975}}
| parents = {{plainlist|
|relations = [[Nur Shihab]] (kakak)<br> [[Ali Shihab]] (kakak)<br> [[Umar Shihab]] (kakak)<br>[[Wardah Shihab]] (adik)<br> [[Alwi Shihab]] (adik)<br> [[Nina Shihab]] (adik)<br> [[Ahmad Nizar Shihab]] (adik)<br> [[Abdul Mutalib]] (adik)<br>[[Salwa Shihab]] (adik)<br> [[Ulfa Shihab]] dan [[Latifah Shihab]] (adik kembar)
|children = [[Najelaa Shihab]]<br>[[Najwa Shihab]]<br>[[Nasywa Shihab]]<br>[[Ahmad Shihab]]<br>[[Nahla Shihab]]
|parents = {{plainlist|
* [[Abdurrahman Shihab]] (ayah)
* Asma Aburisy (ibu)
}}
| alma_mater = [[Universitas Al-Azhar]]
| occupation =
| profession = =[[{{hlist|Pemuka agama]]<br>[[Ulama]] (Mufasir)<br>[[|Cendekiawan]]}}
| website = {{URLurl|http://www.quraishshihab.com}}
|religion = [[Islam]] [[Sunni]]
|facebook =
|facebookpage = facebook.com/mqshihab
|twitter = https://twitter.com/quraishihab
-->
|footnotes =
|date =
|year =
|source =
}}
 
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Anregurutta|AG.]] [[Kiai|K.]][[Haji (gelar)|KHH.]] [[Al-Habib]] '''Muhammad Quraish Shihab''', [[Sarjana|Lc.]], [[Magister|M.A.]] ([[Abjad Arab]]: محمّد قريش شهاب‎‎; ''Muḥammad Qurayš Šihāb''; {{lahirmati|[[Kabupaten Sidenreng Rappang]], [[Sulawesi Selatan]]|16|2|1944}}) adalah seorang [[cendekiawan]] [[muslim]] dalam ilmu-ilmu [[Al Qur'an]] dan mantan [[Menteri Agama Republik Indonesia|Menteri Agama]] pada [[Kabinet Pembangunan VII]] ([[1998]]).
 
== KarierSejarah ==
Nama lengkapnya Muhammad Quraish Shihab, biasa dipanggil Pak Quraish Shihab,. Ia lahir di [[Rappang]], [[Kabupaten Sidenreng Rappang]], [[Sulawesi Selatan]], Ia lahir pada tanggal 166 Februari 1944 dari pasangan Abdurrahman Shihab dan Asma Aburisyi. Quraish adalah anak keempat dari 12 bersaudara.

Ia menikah dengan Fatmawaty Assegaf pada 2 Februari 1975 di Solo. danPasangan ini dikaruniai lima orang anak; [[Najelaa Shihab]], [[Najwa Shihab]], Nasywa Shihab, Ahmad Shihab, dan Nahla Shihab.[https://www.viva.co.id/siapa/read/100-prof-dr-muhammad-quraish-shihab-ma] Ia berasal dari keluarga keturunan [[Suku Quraisy|Arab Quraisy]]-[[Suku Bugis|Bugis]], yang merupakan keturunan [[Muhammad|Nabi Muhammad]] dari marga Shihab, yang terpelajar.

Ayahnya, [[Abdurrahman Shihab]] adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di [[Makassar|Ujungpandang]], yaitu [[Universitas Muslim Indonesia]] (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan [[Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar|IAIN Alauddin Ujungpandang]]. Ia juga tercatat sebagai rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959-1965 dan IAIN 1972–1977.
 
Sebagai seorang yang berpikiran progresif, Abdurrahman percaya bahwa pendidikan adalah merupakan agen perubahan. Sikap dan pandangannya yang demikian maju itu dapat dilihat dari latar belakang pendidikannya, yaitu [[Jamiat Kheir|Jami’atul Khair]], sebuah lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Murid-murid yang belajar di lembaga ini diajari tentang gagasan-gagasan pembaruan gerakan dan pemikiran Islam. Hal ini terjadi karena lembaga ini memiliki hubungan yang erat dengan sumber-sumber pembaruan di Timur Tengah seperti Hadramaut, Haramaian dan Mesir. Banyak guru-guru yang didatangkan ke lembaga tersebut, di antaranya Syaikh Ahmad Soorkati yang berasal dari Sudan, Afrika.
 
Sebagai seorang yang berpikiran progresif, Abdurrahman percaya bahwa pendidikan adalah merupakan agen perubahan. Sikap dan pandangannya yang demikian maju itu dapat dilihat dari latar belakang pendidikannya, yaitu Jami’atul Khair, sebuah lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Murid-murid yang belajar di lembaga ini diajari tentang gagasan-gagasan pembaruan gerakan dan pemikiran Islam. Hal ini terjadi karena lembaga ini memiliki hubungan yang erat dengan sumber-sumber pembaruan di Timur Tengah seperti Hadramaut, Haramaian dan Mesir. Banyak guru-guru yang didatangkan ke lembaga tersebut, di antaranya Syaikh Ahmad Soorkati yang berasal dari Sudan, Afrika. Sebagai putra dari seorang guru besar, Quraish Shihab mendapatkan motivasi awal dan benih kecintaan terhadap bidang studi tafsir dari ayahnya yang sering mengajak anak-anaknya duduk bersama setelah magrib. Pada saat-saat seperti inilah sang ayah menyampaikan nasihatnya yang kebanyakan berupa ayat-ayat alAl-Qur'an. Quraish kecil telah menjalani pergumulan dan kecintaan terhadap al-Qur’an sejak umur 6-7 tahun. Ia harus mengikuti pengajian alAl-Qur’an yang diadakan oleh ayahnya sendiri. Selain menyuruh membaca alAl-Qur’an, ayahnya juga menguraikan secara sepintas kisah-kisah dalam alAl-Qur’an. Di sinilah, benih-benih kecintaannya kepada al-Qur’an mulai tumbuh.[2]
 
Pendidikan formalnya di Makassar dimulai dari sekolah dasar sampai kelas 2 SMP. Pada tahun 1956, ia di kirim ke kota Malang untuk “nyantri” di Pondok Pesantren Darul Hadis al-Faqihiyah. Karena ketekunannya belajar di pesantren, 2 tahun berikutnya ia sudah mahir berbahasa arab. Melihat bakat bahasa arab yg dimilikinya, dan ketekunannya untuk mendalami studi keislamannya, Quraish beserta adiknya Alwi Shihab dikirim oleh ayahnya ke alUniversitas Al-Azhar, Cairo melalui beasiswa dari Provinsi Sulawesi Selatan, pada tahun 1958 dan diterima di kelas dua I'dadiyah Al Azhar (setingkat SMP/Tsanawiyah di Indonesia) sampai menyelasaikanmenyelesaikan tsanawiyahTsanawiyah Al Azhar. Setelah itu, ia melanjutkan studinya ke [[Universitas Al-Azhar|Universitas al-Azhar]] pada Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir dan Hadits. Pada tahun 1967 ia meraih gelar LC. Dua tahun kemudian (1969), Quraish Shihab berhasil meraih gelar M.A. pada jurusan yang sama dengan tesis berjudul “al-I’jaz at-Tasryri’i al-Qur'an al-Karim (kemukjizatan al-Qur'an al-Karim dari Segi Hukum)”. Pada tahun 1973 ia dipanggil pulang ke Makassar oleh ayahnya yang ketika itu menjabat rektor, untuk membantu mengelola pendidikan di IAIN Alauddin. Ia menjadi wakil rektor bidang akademis dan kemahasiswaan sampai tahun 1980. Di samping mendududki jabatan resmi itu, ia juga sering mewakili ayahnya yang uzur karena usia dalam menjalankan tugas-tugas pokok tertentu. Berturut-turut setelah itu, Quraish Shihab diserahi berbagai jabatan, seperti koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia bagian timur, pembantu pimpinan kepolisian Indonesia Timur dalam bidang pembinaan mental, dan sederetan jabatan lainnya di luar kampus. Di celahsela-celahsela kesibukannya, ia masih sempat merampungkan beberapa tugas penelitian, antara lain Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia (1975) dan Masalah Wakaf Sulawesi Selatan (1978).
 
Untuk mewujudkan cita-citanya, ia mendalami studi tafsir, pada 1980 Quraish Shihab kembali menuntut ilmu ke almamaternya, al-Azhar Cairo, mengambil spesialisasi dalam studi tafsir al-Qur'an. Ia hanya memerlukan waktu dua tahun untuk meraih gelar doktor dalam bidang ini. Disertasinya yang berjudul “Nazm ad-Durar li al-Biqa’i Tahqiq wa Dirasah (Suatu Kajian dan analisis terhadap keotentikan Kitab Nazm ad-Durar karya al-Biqa’i)” berhasil dipertahankannya dengan predikat dengan predikat penghargaan Mumtaz Ma’a Martabah asy-Syaraf al-Ula (summa cum laude).
 
Pendidikan tingginya yang kebanyakan ditempuh di Timur Tengah, Al-Azhar, Cairo ini, oleh Howard M. Federspiel dianggap sebagai seorang yang unik bagi Indonesia pada saat di mana sebagian pendidikan pada tingkat itu diselesaikan di Barat. Mengenai hal ini ia mengatakan sebagai berikut: "Ketika meneliti biografinya, saya menemukan bahwa ia berasal dari Sulawesi Selatan, terdidik di pesantren, dan menerima pendidikan ting¬ginyatingginya di Mesir pada Universitas Al-Azhar, di mana ia mene¬rimamenerima gelar M.A dan Ph.D-nya. Ini menjadikan ia terdidik lebih baik dibandingkan dengan hampir semua pengarang lainnya yang terdapat dalam Popular Indonesian Literature of the Quran, dan lebih dari itu, tingkat pendidikan tingginya di Timur Tengah seperti itu menjadikan ia unik bagi Indonesia pada saat di mana sebagian pendidikan pada tingkat itu diselesaikan di Barat. Dia juga mempunyai karier mengajar yang penting di IAIN Makassar dan Jakarta dan kini, bahkan, ia menjabat sebagai rektor di IAIN Jakarta. Ini merupakan karier yang sangat menonjol".[3]
 
Tahun 1984 adalah babak baru tahap kedua bagi Quraish Shihab untuk melanjutkan kariernya. Untuk itu ia pindah tugas dari IAIN Makassar ke Fakultas Ushuluddin di IAIN Jakarta. Di sini ia aktif mengajar bidang Tafsir dan Ulum Al-Quran di Program S1, S2 dan S3 sampai tahun 1998. Di samping melaksanakan tugas pokoknya sebagai dosen, ia juga dipercaya menduduki jabatan sebagai Rektor IAIN Jakarta selama dua periode (1992-1996 dan 1997-1998). Setelah itu ia dipercaya menduduki jabatan sebagai Menteri Agama selama kurang lebih dua bulan pada awal tahun 1998, hingga kemudian dia diangkat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara Republik Arab Mesir merangkap negara Republik Djibouti berkedudukan di Kairo.
Baris 77 ⟶ 72:
Nama Quraish Shihab masuk dalam daftar '500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia'. Dalam situs [http://themuslim500.com/ themuslim500.com] namanya tertuang berkat jasa-jasanya dalam mengembangkan ilmu keislaman dalam beragam kegiatan. Karya dengan konteks yang aktual serta bahasa yang mudah dipahami, namanya melesat sebagai akademisi yang progresif mengembangkan ilmu al-Qur'an.
 
== Karier ==
== [https://www.viva.co.id/siapa/read/100-prof-dr-muhammad-quraish-shihab-ma Pendidikan] ==
Karier Quraish Sihab juga berjalan seiring dia diangkat menjadi Rektor IAIN Jakarta (kini bernama UIN Jakarta) selama dua periode, dari tahun 1992-1996, dan 1997-1998. Dia juga diangkat oleh Presiden Soeharto menjadi Menteri Agama Indonesia pada tahun 1998. Jabatan ini tak bertahan lama, saat lengsernya Presiden Soeharto bersamaan dengan berakhirnya rezim [[Orde Baru]] di Indonesia tahun 1998. Di [[Era Reformasi]], dia ditugaskan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Mesir. Rincian kariernya sebagai berikut:
SD sd 2 SMP di Sulsel,
 
Pesantren Darul Hadis al-Faqihiyah, Malang, Jatim, 1956-1958
 
Kelas dua I'dadiyah Al-Azhar  Mesir, 1958-1963
 
S1, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir dan Hadits, Universitas Al-Azhar, Mesir, 1963-1967
 
S2, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir dan Hadits, Universitas Al-Azhar, Mesir, 1967-1969
 
S3, Studi Tafsir Alquran, Universitas Al-Azhar, Mesir, 1980-1982
 
== [https://www.viva.co.id/siapa/read/100-prof-dr-muhammad-quraish-shihab-ma Karier] ==
Karier Quraish Sihab juga berjalan seiring. Ia diangkat menjadi Rektor IAIN Jakarta (kini bernama UIN Jakarta) selama dua periode,1992-1996, dan 1997-1998. Tak hanya di situ, ia pun diangkat oleh Presiden Soeharto menjadi Menteri Agama RI pada tahun 1998. Jabatan menteri agama tak lama, karena lengsernya Presiden Soeharto bersamaan berakhirnya rezim Orde Baru pada 1998. Saat lahirnya Era Reformasi, ia ditugaskan menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara Republik Arab Mesir. Rincian karier sebagai berikut:
 
# Dosen IAIN Alauddin, Makassar, SulselSulawesi Selatan
# Wakil Rektor Bidang Akademis dan Kemahasiswaan pada IAIN Alauddin, Makassar, SulselSulawesi Selatan
# Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia Bagian Timur,
# Pembantu Pimpinan Kepolisian Indonesia Timur dalam Bidang Pembinaan Mental
# Dosen, di Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Pasca-sarjana IAIN  (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, tahun 1984
# Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, sejak tahun 1984
# Anggota Lajnah Pentashbih alAl-Qur’anQur'an Departemen Agama, sejak tahun 1989
# Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional, sejak tahun 1989
# Rektor IAIN Jakarta selama dua periode, dari tahun 1992-1996, dan 1997-1998
# Menteri Agama RIIndonesia, tahun 1998
# Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara Republik Arab Mesir
# Direktur Pusat Studi Al-QuranQur'an, Prof Dr2004–kini. M. Quraish Shihab MA,2004- sampai sekarang
 
== Karya ==
Baris 135 ⟶ 117:
# Hidangan Ilahi, Tafsir Ayat-ayat Tahlili (Jakarta: Lentara Hati, 1999);
# Jalan Menuju Keabadian (Jakarta: Lentera Hati, 2000);
# [[Tafsir Al-Mishbah]]; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur'an (15 Volume, Jakarta: Lentera Hati, 2003);<!-- One of qur’anic scholars who used ta’wīl is Muhammad Quraish Shihab. He is an Indonesian qur’anic commentator. One of his works is ‘Tafsir al-Mishbah’. It can be called as a remarkable work of tafsir. He used the different method of qur’anic interpretation. He has a deep linguistic approach and comprehensive understanding. He also uses an approach of tafsīr bi al-ra’yi that also used the traditional source as well. --><ref>{{Cite journal|last=Junaedi|first=Dedi|date=2017-12-31|title=Konsep dan Penerapan Takwil Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah|url=http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/article/view/1645|journal=Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya|volume=2|issue=2|pages=223–236|doi=10.15575/jw.v2i2.1645|issn=2502-3489}}</ref>
# [[Tafsir Al-Mishbah]]; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur'an (15 Volume, Jakarta: Lentera Hati, 2003);
# Menjemput Maut; Bekal Perjalanan Menuju Allah SWT. (Jakarta: Lentera Hati, 2003)
# Jilbab Pakaian Wanita Muslimah; dalam Pandangan Ulama dan Cendekiawan Kontemporer (Jakarta: Lentera Hati, 2004);
Baris 171 ⟶ 153:
# Wawasan Al-Quran (Cover Baru) (Bandung: Mizan 2014)
# MQS Menjawab Pertanyaan Anak (Jakarta: Lentera Hati, Maret 2014)
# Suara Dari Dilan (2018)
# Birrul Walidain, Wawasan al-Qur'an tentang bakti kepada Ibu dan Bapak (Jakarta: Lentera Hati, Juni 2014)
# Mutiara Hati, Mengenal Hakikat Iman, Islam, dan Ihsan bersama M. Quraish Shihab (Jakarta: Lentera Hati, Agustus 2014)
Baris 181 ⟶ 162:
 
dari karya buku-buku yang telah dihasilkan terdapat 6 buah buku yang terdata di Perpustakaan Nasional dengan data sebagai berikut:
1. M. Quraish Shihab menjawab ... ? : pertanyaan anak tentang Islam, editor Abd. Syakur DJ diterbitkan oleh PT. Lentera Hati dengan nomor ISBN: 978-602-7720-19-0.
2. Lentera Al-Qur'an : kisah dan hikmah kehidupan, diterbitkan PT. Mizan Pustaka dengan nomor ISBN: 978-979-433-821-6 (hard cover.
3. Membumikan Al-Qur'an : fungsi dan peran wahyu dalam kehidupan masyarakat, penyunting Ihsan Ali Fauzi, diterbitkan PT. Mizan Pustaka dengan nomor ISBN: 978-979-433-822-3 (hard cover).
4. Mukjizat Al-Qur'an : ditinjau dari aspek kebahasaan, isyarat ilmiah, dan pemberitaan gaib, diterbitkan PT. Mizan Pustaka dengan nomor ISBN: 978-979-433-823-0 (hard cover).
5. Secercah cahaya Ilahi hidup bersama Al-Qur'an, penyunting Afif Muhammad dan diterbitkan PT. Mizan Pustaka dengan nomor ISBN: 978-979-433-824-7 (hard cover).
6. Wawasan Al-Qur'an : tafsir tematik atas pelbagai persoalan umat, diterbitkan PT. Mizan Pustaka dengan nomor ISBN: 978-979-433-825-4 (hard cover).<ref>https://isbn.perpusnas.go.id</ref>
 
== Penampilan di televisi ==
Selain menulis, ia juga aktif mengisi program agama Islam di televisi. Beberapa program yang cukup populer antara lain [[Kultum]] ([[RCTI]]), Tafsir Al Mishbah ([[Metro TV]]), Mutiara Hati ([[SCTV]]) dan [[Hikmah Fajar]] ([[RCTI]]) serta [[Memahami Islam]] bersama M. Quraish Shihab ([[MetroTV]]), Shihab dan Shihab bersama Putrinya [[Najwa Shihab]] di ([[Indosiar]]).
 
== Penghargaan ==
=== Dalam Negeri ===
*{{Flag|Indonesia}} :
**[[File:Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|70px]] [[Bintang Mahaputera Adipradana]] (2005)
=== Luar Negeri ===
*{{Flag|Mesir}} :
**[[File:Order of the Science and Arts - Grand Cordon BAR.jpg|70px]] Grand Cordon of the [[:en:Order of Sciences and Arts|Order of Sciences and Arts]] (2020)<ref>{{Cite web|title=Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo, Mesir|url=https://kemlu.go.id/cairo/id|website=Kementerian Luar Negeri Repulik Indonesia|language=id|access-date=2023-06-26}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
Baris 212 ⟶ 204:
{{Kotak_selesai}}
 
{{DEFAULTSORT:Shihab, Quraish}}
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|hari_lahir =
Baris 223 ⟶ 214:
|tempat_lahir = Rappang
|status_hidup_wafat = HIDUP
}}{{Kabinet Pembangunan VII}}{{Menteri Agama Indonesia}}{{Islam di Indonesia}}
}}
 
{{DEFAULTSORT:Shihab, Quraish}}
[[Kategori:Ahli tafsir (Al Qur'an) Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Al-Azhar]]
Baris 231 ⟶ 224:
[[Kategori:India-Indonesia]]
[[Kategori:Nepal-Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Mesir]]
[[Kategori:Marga Shahab]]