Muhammad Quraish Shihab: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Naval Scene (bicara | kontrib) k +{{refimprove}}, artikel panjang sekali tapi referensinya cuma 3 saja, amat kurang |
||
(22 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove}}
{{infobox officeholder
| name = Al-Habib Muhammad Quraish Shihab
| honorific-prefix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/pangkat) -->
| honorific-suffix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis) -->
| image = Muhammad Quraish Shihab.jpg
| imagesize =
Baris 24:
| death_date =
| death_place =
| nationality =
| party =
| spouse = {{marriage|Fatmawati Assegaf|2
| relations =
| children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan dan tulis pada artikel -->5, termasuk [[Najelaa Shihab]] dan [[Najwa Shihab]]
| parents = {{plainlist|
* [[Abdurrahman Shihab]] (ayah)
Baris 35:
| alma_mater = [[Universitas Al-Azhar]]
| occupation =
| profession = {{hlist|Pemuka agama
| website = {{url|http://www.quraishshihab.com}}
}}
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Anregurutta|AG.]] [[Kiai|K.]][[Haji (gelar)|H.]] [[Al-Habib]] '''Muhammad Quraish Shihab''',
==
Nama lengkapnya Muhammad Quraish Shihab, biasa dipanggil Pak Quraish Shihab. Ia lahir di [[Rappang]], [[Kabupaten Sidenreng Rappang]], [[Sulawesi Selatan]], pada 6 Februari 1944 dari pasangan Abdurrahman Shihab dan Asma Aburisyi. Quraish adalah anak keempat dari 12 bersaudara.
Ia menikah dengan Fatmawaty Assegaf pada 2 Februari 1975 di Solo. Pasangan ini dikaruniai lima orang anak; [[Najelaa Shihab]], [[Najwa Shihab]], Nasywa Shihab, Ahmad Shihab, dan Nahla Shihab. Ia berasal dari keluarga keturunan [[Suku Quraisy|Arab Quraisy]]-[[Suku Bugis|Bugis]], yang merupakan keturunan [[Muhammad|Nabi Muhammad]] dari marga Shihab, yang terpelajar.
Ayahnya, [[Abdurrahman Shihab]] adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di [[Makassar|Ujungpandang]], yaitu [[Universitas Muslim Indonesia]] (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan [[Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar|IAIN Alauddin Ujungpandang]]. Ia juga tercatat sebagai rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959-1965 dan IAIN 1972–1977.
Sebagai seorang yang berpikiran progresif, Abdurrahman percaya bahwa pendidikan adalah merupakan agen perubahan. Sikap dan pandangannya yang demikian maju itu dapat dilihat dari latar belakang pendidikannya, yaitu [[Jamiat Kheir|Jami’atul Khair]], sebuah lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Murid-murid yang belajar di lembaga ini diajari tentang gagasan-gagasan pembaruan gerakan dan pemikiran Islam. Hal ini terjadi karena lembaga ini memiliki hubungan yang erat dengan sumber-sumber pembaruan di Timur Tengah seperti Hadramaut, Haramaian dan Mesir. Banyak guru-guru yang didatangkan ke lembaga tersebut, di antaranya Syaikh Ahmad Soorkati yang berasal dari Sudan, Afrika.
Sebagai putra dari seorang guru besar, Quraish Shihab mendapatkan motivasi awal dan benih kecintaan terhadap bidang studi tafsir dari ayahnya yang sering mengajak anak-anaknya duduk bersama setelah magrib. Pada saat-saat seperti inilah sang ayah menyampaikan nasihatnya yang kebanyakan berupa ayat-ayat
Pendidikan formalnya di Makassar dimulai dari sekolah dasar sampai kelas 2 SMP. Pada tahun 1956, ia di kirim ke kota Malang untuk “nyantri” di Pondok Pesantren Darul Hadis al-Faqihiyah. Karena ketekunannya belajar di pesantren, 2 tahun berikutnya ia sudah mahir berbahasa arab. Melihat bakat bahasa arab yg dimilikinya, dan ketekunannya untuk mendalami studi keislamannya, Quraish beserta adiknya Alwi Shihab dikirim oleh ayahnya ke
Untuk mewujudkan cita-citanya
Pendidikan tingginya yang kebanyakan ditempuh di Timur Tengah, Al-Azhar, Cairo ini, oleh Howard M. Federspiel dianggap sebagai seorang yang unik bagi Indonesia pada saat di mana sebagian pendidikan pada tingkat itu diselesaikan di Barat. Mengenai hal ini ia mengatakan sebagai berikut: "Ketika meneliti biografinya, saya menemukan bahwa ia berasal dari Sulawesi Selatan, terdidik di pesantren, dan menerima pendidikan
Tahun 1984 adalah babak baru tahap kedua bagi Quraish Shihab untuk melanjutkan kariernya. Untuk itu ia pindah tugas dari IAIN Makassar ke Fakultas Ushuluddin di IAIN Jakarta. Di sini ia aktif mengajar bidang Tafsir dan Ulum Al-Quran di Program S1, S2 dan S3 sampai tahun 1998. Di samping melaksanakan tugas pokoknya sebagai dosen, ia juga dipercaya menduduki jabatan sebagai Rektor IAIN Jakarta selama dua periode (1992-1996 dan 1997-1998). Setelah itu ia dipercaya menduduki jabatan sebagai Menteri Agama selama kurang lebih dua bulan pada awal tahun 1998, hingga kemudian dia diangkat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara Republik Arab Mesir merangkap negara Republik Djibouti berkedudukan di Kairo.
Baris 71:
Nama Quraish Shihab masuk dalam daftar '500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia'. Dalam situs [http://themuslim500.com/ themuslim500.com] namanya tertuang berkat jasa-jasanya dalam mengembangkan ilmu keislaman dalam beragam kegiatan. Karya dengan konteks yang aktual serta bahasa yang mudah dipahami, namanya melesat sebagai akademisi yang progresif mengembangkan ilmu al-Qur'an.
== Karier ==
Baris 94 ⟶ 79:
# Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia Bagian Timur
# Pembantu Pimpinan Kepolisian Indonesia Timur dalam Bidang Pembinaan Mental
# Dosen di Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Pasca-sarjana IAIN
# Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, sejak tahun 1984
# Anggota Lajnah Pentashbih Al-Qur'an Departemen Agama, sejak tahun 1989
Baris 132 ⟶ 117:
# Hidangan Ilahi, Tafsir Ayat-ayat Tahlili (Jakarta: Lentara Hati, 1999);
# Jalan Menuju Keabadian (Jakarta: Lentera Hati, 2000);
# [[Tafsir Al-Mishbah]]; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur'an (15 Volume, Jakarta: Lentera Hati, 2003);<!-- One of qur’anic scholars who used ta’wīl is Muhammad Quraish Shihab. He is an Indonesian qur’anic commentator. One of his works is ‘Tafsir al-Mishbah’. It can be called as a remarkable work of tafsir. He used the different method of qur’anic interpretation. He has a deep linguistic approach and comprehensive understanding. He also uses an approach of tafsīr bi al-ra’yi that also used the traditional source as well. --><ref>{{Cite journal|last=Junaedi|first=Dedi|date=2017-12-31|title=Konsep dan Penerapan Takwil Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah|url=http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/article/view/1645|journal=Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya|volume=2|issue=2|pages=223–236|doi=10.15575/jw.v2i2.1645|issn=2502-3489}}</ref>
# Menjemput Maut; Bekal Perjalanan Menuju Allah SWT. (Jakarta: Lentera Hati, 2003)
# Jilbab Pakaian Wanita Muslimah; dalam Pandangan Ulama dan Cendekiawan Kontemporer (Jakarta: Lentera Hati, 2004);
Baris 177 ⟶ 162:
dari karya buku-buku yang telah dihasilkan terdapat 6 buah buku yang terdata di Perpustakaan Nasional dengan data sebagai berikut:
1. M. Quraish Shihab menjawab ... ? : pertanyaan anak tentang Islam, editor Abd. Syakur DJ diterbitkan oleh PT. Lentera Hati dengan nomor ISBN
2. Lentera Al-Qur'an : kisah dan hikmah kehidupan, diterbitkan PT. Mizan Pustaka dengan nomor ISBN
3. Membumikan Al-Qur'an : fungsi dan peran wahyu dalam kehidupan masyarakat, penyunting Ihsan Ali Fauzi, diterbitkan PT. Mizan Pustaka dengan nomor ISBN
4. Mukjizat Al-Qur'an : ditinjau dari aspek kebahasaan, isyarat ilmiah, dan pemberitaan gaib, diterbitkan PT. Mizan Pustaka dengan nomor ISBN
5. Secercah cahaya Ilahi hidup bersama Al-Qur'an, penyunting Afif Muhammad dan diterbitkan PT. Mizan Pustaka dengan nomor ISBN
6. Wawasan Al-Qur'an : tafsir tematik atas pelbagai persoalan umat, diterbitkan PT. Mizan Pustaka dengan nomor ISBN
== Penampilan di televisi ==
Selain menulis, ia juga aktif mengisi program agama Islam di televisi. Beberapa program yang cukup populer antara lain [[Kultum]] ([[RCTI]]), Tafsir Al Mishbah ([[Metro TV]]), Mutiara Hati ([[SCTV]]) dan [[Hikmah Fajar]] ([[RCTI]]) serta [[Memahami Islam]] bersama M. Quraish Shihab ([[MetroTV]]), Shihab dan Shihab bersama Putrinya [[Najwa Shihab]] di ([[Indosiar]]).
== Penghargaan ==
=== Dalam Negeri ===
*{{Flag|Indonesia}} :
**[[File:Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|70px]] [[Bintang Mahaputera Adipradana]] (2005)
=== Luar Negeri ===
*{{Flag|Mesir}} :
**[[File:Order of the Science and Arts - Grand Cordon BAR.jpg|70px]] Grand Cordon of the [[:en:Order of Sciences and Arts|Order of Sciences and Arts]] (2020)<ref>{{Cite web|title=Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo, Mesir|url=https://kemlu.go.id/cairo/id|website=Kementerian Luar Negeri Repulik Indonesia|language=id|access-date=2023-06-26}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
Baris 208 ⟶ 204:
{{Kotak_selesai}}
{{DEFAULTSORT:Shihab, Quraish}}▼
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|hari_lahir =
Baris 220 ⟶ 215:
|status_hidup_wafat = HIDUP
}}{{Kabinet Pembangunan VII}}{{Menteri Agama Indonesia}}{{Islam di Indonesia}}
▲{{DEFAULTSORT:Shihab, Quraish}}
[[Kategori:Ahli tafsir (Al Qur'an) Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Al-Azhar]]
Baris 227 ⟶ 224:
[[Kategori:India-Indonesia]]
[[Kategori:Nepal-Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Mesir]]
[[Kategori:Marga Shahab]]
|