Rasa (estetika): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Sonofbrahma (bicara | kontrib)
Penambahan paragraf isi artikel
 
Baris 1:
Dalam [[estetika India]], sebuah '''rasa''' ({{lang-sa|रस}}) secara harfiah berarti "jus, esensi atau cita rasa".<ref name=mmwrasa>Monier Monier-Williams (1899), [http://www.ibiblio.org/sripedia/ebooks/mw/0900/mw__0902.html Rasa], Sanskrit English Dictionary with Etymology, Motilal Banarsidass (Originally Published: Oxford)</ref><ref name=britrasa/> Istilah tersebut mengonotasikan sebuah konsep dalam seni India mengenai selera estetika dari setiap karya visual, sastra atau musik yang membangkitkan emosi atau perasaan pada pembaca atau penonton tetapi tidak dapat dijelaskan.<ref name=britrasa>[https://www.britannica.com/art/rasa Rasa: Indian Aesthetic Theory], Encyclopedia Britannica (2013)</ref> Sementara dalam bahasa Yunani, estetika (''aestetics'') berasal dari kata ''aisitanesthai'' yang berearti "untuk dirasakan" (''to perceive)'', dan ''aistheta'' yang berarti "hal yang terlihat".<ref name=":0">{{Cite journal|last=Natalia|first=Destri|last2=Magdalena|first2=Elsa|last3=Pranata|first3=Andry|last4=Wijaya|first4=Nicolhas Jurdy|date=2022|title=Filsafat dan Estetika Menurut Arthur Schopenhauer|url=https://ejournal-iakn-manado.ac.id/index.php/clef/article/download/1111/747|journal=Jurnal Musik dan Pendidikan Musik|volume=3|issue=2|pages=61-77|issn=2746-7473}}</ref>
 
== Estetika Menurut Arthur Schopenhauer ==
Seorang filsuf, [[Arthur Schopenhauer]] memperkenalkan gagasan tentang kehendak metafisik yang menjadi dasar bagi estetikanya. Menurutnya, kehidupan dan semua yang ada di dunia ini bermakna melalui kehendak tersebut. Schopenhauer membuat karyanya yang terkenal berjudul, "''The World as Will and Representation''" atau "Dunia sebagai Kehendak dan Representasi".<ref name=":0" />
 
Pada karyanya tersebut ia menyatakan bahwa dunia ini didominasi oleh keinginan yang menyakitkan, kecuali jika [[manusia]] sepenuhnya terlibat dalam dunia sebagai representasi. Melalui kontemplasi seni, manusia bisa sementara lepas dari penderitaan yang disebabkan oleh keinginan, karena pada dasasrnya manusia menjadi pengamat yang tanpa keinginan dari dunia ini. Menurutnya juga seni mampu memberikan pemahaman yang penting tentang objek dunia dengan cara yang unik.<ref name=":0" />
 
Dalam kacamata Schopenhauer, ia menggambarkan pengalaman [[estetetis]] sebagai perenungan objek estetika di mana manusia sementara lepas dari konflik keinginan dan objek tersebut menjadi sumber kesenangan [[spiritual]] murni.<ref name=":0" />
 
==Catatan==