Ibnu Sutowo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Naufal Shidqi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(29 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{unreferenced|date=Februari 2018}}
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix =
|honorific-prefix = <small>[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Profesor|Prof.]] [[Dokter|dr.]] [[Haji|H.]]</small>
| name = {{PAGENAME}}Ibnu Sutowo
| image = IbnuSutowoIbnu Sutowo - Saatnya Saya Bercerita (Sampul Buku).jpg
| honorific-suffix = <small>[[Doktor|D.Sc.]]</small>
| imagesize =
| caption =
| office = {{nowrap|[[Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia|Menteri Minyak, dan Gas Bumi Indonesia]] ke-3}}
| order =
| term_start = 28 Maret 1966
| term_end = 25 Juli 1966
| president = [[Soekarno]]
| predecessor = Armunanto
| successor = [[Slamet Bratanata]]
| office3 = [[Direktur Utama Pertamina]]
| order3 =
| term_start3 = 9 Oktober 1968
| term_end3 = 3 Maret 1976
| president3 =
| predecessor3 = ''Tidak diketahui''
| successor3 = Piet Haryono
| office2 = {{nowrap|[[Komando Daerah Militer II/Sriwijaya|Panglima Komando Daerah Militer Sriwijaya]] ke-4}}
| order2 =
| term_start2 = 5 September 1955
| term_end2 = 2 Juli 1956
| president2 =
| predecessor2 = Kolonel Inf [[Bambang Utoyo]]
| successor2 = Letkol Inf [[Barlian]]
| office4 = Ketua Umum Palang Merah Indonesia
| order4 = Ke-9
| term_start4 = 1986
| term_end4 = 1992
| president4 =
| predecessor4 = Soeyoso Soemodimedjo
| successor4 = [[Siti Hardijanti Rukmana]]
| birth_date = {{birth date|1914|9|23}}
| birth_place = [[Yogyakarta]], Kasultanan[[Hindia Ngayogyakarta HadiningratBelanda]]
| death_date = {{death date and age|2001|1|12|1914|9|23}}
| death_place = {{negara|Indonesia}} = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| party =
| spouse = Zaleha Bintibinti Sjafe'ie
| children = 7[[Pontjo Sutowo]] dan 6 lainnya
| residence =
| alma_mater =
| allegiance = {{flag|Indonesia}}
| serviceyears = 1946–1976
| rank = [[Berkas:Pdu letjendtni staf.png|25px]] [[Letnan Jenderal TNI]]
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| unit = [[Pusat Kesehatan Angkatan Darat|Kesehatan]] (CKM)
| battles =
| awards =
| laterwork =
| profession = [[Tentara]] <br /> [[Dokter]]
| occupation =
| religion = Islam
}}
 
[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Profesor|Prof.]] [[Dokter|dr.]] [[Haji|H.]] '''Ibnu Sutowo''', [[Doktor|D.Sc.]] ({{lahirmati|[[Yogyakarta]]|23|9|1914|[[Jakarta]]|12|1|2001}}) adalah mantan tokoh militer [[Indonesia]] dan tokoh yang mengembangkan [[PerminaPertamina]], perusahaan minyak negara yang kemudian berubah menjadi [[Pertamina]] serta pernah pulamenjabat menjadisebagai [[Daftar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia|Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral)]]. Ia dikenal sebagai sosok yang melakukan korupsi pada era Soeharto ketika menjadi Direktur sebanyak 15 Milliar Dollar ditahun 1978 dan kemudian dipensiunkan oleh Soeharto diam-diam dan menjadi ketua PMI.
 
== KarierRiwayat Hidup ==
Selepas pendidikan kedokteran di Surabaya, pada tahun [[1940]] Ibnu Sutowo bekerja sebagai dokter di Palembang dan Martapura. Setelah masa kemerdekaan, ia sempat bertugas sebagai Kepala Jawatan Kesehatan Tentara se-Sumatra Selatan (1946-1947). Pada tahun [[1955]], Sutowo ditunjuk sebagai Panglima TT-II Sriwijaya.
 
=== Kisah cinta ===
'''Perjalanan Karier :''' <ref name=":0">{{Cite book|title=Ibnu Sutowo Mengemban Misi Revolusi Sebagai Dokter, Tentara, Pejuang Minyak Bumi|last=Karma|first=Mara|publisher=Pustaka Sinar Harapan|year=2001|isbn=979-416-686-3|location=Jakarta|page=}}</ref>
Ibnu bertemu dengan Zaleha pertama kali di [[Martapura, Ogan Komering Ulu Timur|Martapura]], sewaktu ia bekerja di sana sebagai dokter. Setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran [[Belanda]] di [[Nederlandsch Indische Artsen School]] (NIAS) di [[Surabaya]] tahun [[1940]] pada usia 26 tahun. Ia kemudian ditugaskan Pemerintah Hindia-Belanda bertugas di daerah [[Sumatera Selatan]]. Persisnya di daerah [[Belitung]] yang merupakan wilayah kolonisasi.
 
Belitung adalah daerah transmigrasi. Tugasnya adalah untuk membasmi penyakit malaria yang terkenal di sana pada masa itu, serta untuk memperbaiki gizi masyarakat. Selain di Belitung, ia juga kemudian ditugaskan sebagai dokter untuk wilayah [[Martapura, Ogan Komering Ulu Timur|Martapura]] secara keseluruhan.
# Dokter pada Gouverment Indische Arts Malariabestrijding di Batavia (2 Juli 1940-31 Agustus 1940).
 
Sebagai dokter yang masih berstatus bujangan, ia kemudian berkenalan dengan seorang gadis bernama Zaleha, yang biasa dipanggil Saly, putri ''pasirah'' Haji Syafe'ie, tokoh masyarakat yang sangat disegani di [[Martapura, Ogan Komering Ulu Timur|Martapura]] saat itu. Ibunya adalah seorang guru tamatan [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs|MULO]] di [[Palembang]].
 
Setelah lulus [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs|MULO]] di [[Palembang]], Zaleha pulang ke [[Martapura, Ogan Komering Ulu Timur|Martapura]]. Zaman perang ketika itu menyebabkan Zaleha tinggal di rumah saja sambil secara sukarela menolong anak-anak belajar. Ketika [[Jepang]] datang, Zaleha mengajar anak-anak perempuan bersekolah. Kebetulan sekolah Zaleha berada di depan polikliniknya, sehingga ada banyak kesempatan buat mereka berdua untuk saling memandang, dan akhirnya saling jatuh cinta dan berpacaran.
 
Mereka selalu bercakap-cakap dalam bahasa [[Belanda]]. Ibnu bahkan lebih terbiasa berbicara dalam bahasa [[Belanda]], atau kalau tidak bahasa [[Jawa]]. Ia mulai terbiasa berbahasa [[Indonesia]] setelah berkenalan dengan Zaleha.
 
Meskipun sudah berpacaran dan sudah disetujui kedua orangtua, Pak Haji Syafe'ie dan Ibu Haji, tetapi jalan menuju pernikahan tidaklah terlalu mulus. Masih ada tanggapan yang kurang menggembirakan dari keluarga besar Pak Syafe'ie karena Ibnu berasal dari suku lain, yakni suku [[Jawa]]. Waktu itu orang [[Jawa]] yang berada di [[Sumatera Selatan]] kurang dihargai oleh masyarakat setempat. Mereka yang kebanyakan berasal dari [[Banyumas]] umumnya adalah orang-orang transmigran, atau bekerja sebagai kuli kereta api.
 
Oleh karena Zaleha memang sudah jatuh hati sama Ibnu, dan kedua orangtuanya juga sudah tidak berkeberatan, keluarga besar Pak Syafe'ie pun akhirnya mengalah. Mereka akhirnya menikah pada 12 Desember 1943 di [[Martapura, Ogan Komering Ulu Timur|Martapura]]. Acara syukuran pernikahan diadakan secara sederhana pada malam harinya. Resepsi pernikahan baru diadakan sebulan kemudian. Maklum, adat-istiadat di [[Sumatera Selatan]] waktu itu memerlukan persiapan ini dan itu. Meskipun waktu itu masih zaman [[Jepang]], tetapi resepsinya berjalan lancar.
 
=== Karier ===
Selepas pendidikan kedokteran di Surabaya, pada tahun [[1940]] Ibnu Sutowo bekerja sebagai dokter di [[Kota Palembang|Palembang]] dan [[Martapura, Ogan Komering Ulu Timur|Martapura]]. Setelah masa kemerdekaan, ia sempat bertugas sebagai Kepala Jawatan Kesehatan Tentara se-SumatraSumatera Selatan (1946-1947). Pada tahun [[1955]], Sutowo ditunjuk sebagai [[Daftar Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya|Panglima TT-II Sriwijaya]].
 
==== '''Perjalanan Karier :''' <ref name=":0">{{Cite book|title=Ibnu Sutowo Mengemban Misi Revolusi Sebagai Dokter, Tentara, Pejuang Minyak Bumi|last=Karma|first=Mara|publisher=Pustaka Sinar Harapan|year=2001|isbn=979-416-686-3|location=Jakarta|page=}}</ref> ====
# Dokter pada ''Gouverment Indische Arts Malariabestrijding'' di Batavia (2 Juli 1940-31 Agustus 1940).
# Dokter pada Rumah Sakit Plaju, Sungai Gerong, Palembang (31 Agustus 1940-16 September 1945).
# Kepala Rumah Sakit Plaju, Sungai Gerong, Palembang (16 September 1945-16 Desember 1945).
# Kepala Rumah Sakit Umum Palembang (16 Desember 1945-1947).
# Bergabung dengan TRI Darat kemudian menjadi TNI Angkatan Darat (5 Desember 1946).
# Kepala Jawatan Kesehatan Tentara Divisi II / Garuda kemudian dipada tahun 1948 berganti nama menjadi Sub Komandemen Sumatera Selatan serta dipada tahun 1950 berganti nama menjadi Tentara Teritorium II / Sriwijaya (5 Desember 1946-16 Juni 1951).
# Kepala Staf Sub Komandemen Sumatera Selatan (18 Februari 1948-9 Juni 1949).
# Kepala Staf Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan (9 Juni 1949-9 Desember 1949).
Baris 81 ⟶ 96:
# Kepala Jawatan Minyak Gas & Bumi kemudian menjadi Biro Minyak Gas & Bumi Departemen Perindustrian Dasar & Pertambangan (18 Oktober 1960-13 November 1963).
# Kepala Direktorat Minyak Gas & Bumi pada Pembantu Menteri Perindustrian Dasar & Pertambangan Bidang Pertambangan dan Urusan Perusahaan Tambang Negara (13 November 1963-27 Agustus 1964).
# Gubernur Indonesia untuk ''[[Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi|Organization of the Petroleum Exporting Countries]]'' / Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) (1965).
# Menteri Urusan Minyak Gas dan Bumi pada Kabinet Dwikora II dan Dwikora III (21 Februari 1966-25 Juli 1966).
# Direktur Jenderal Minyak Gas & Bumi di Departemen Pertambangan pada Kabinet Ampera I, Kabinet Ampera II serta Kabinet Pembangunan I merangkap Penasihat Presiden R.I Bidang Industri / Pembangunan (25 Juli 1966-6 Juni 1968)
Baris 100 ⟶ 115:
# Pensiun (1976).
 
=== Permina & Pertamina ===
Pada tahun 1957, [[A.H. Nasution]] (saat itu [[KSAD]]) menunjuk Sutowo untuk mengelola PT Tambang Minyak SumatraSumatera Utara (PT Permina). Pada tahun [[1968]], perusahaan ini digabung dengan perusahaan minyak milik negara lainnya menjadi PT [[Pertamina]].
 
 
Harian ''[[Indonesia Raya (surat kabar)|Indonesia Raya]]'' pimpinan [[Mochtar Lubis]] pada tanggal [[30 Januari]] 1970 memberitakan bahwa simpanan Ibnu Sutowo pada saat itu mencapai Rp 90,48 miliar (kurs rupiah saat itu Rp 400/dolar), dan melaporkan kerugian negara akibat kongkalikong Ibnu dan pihak Jepang mencapai US$1.554.590,28. Saat itu, pemerintah Indonesia di bawah Presiden [[Suharto]] membentuk tim yang bernama ''[[Komisi Empat]]'' untuk menyelidiki dugaan korupsi di Pertamina. Tim ini menghasilkan laporan yang menyimpulkan terjadinya beberapa penyimpangan-penyimpangan, tetapi tanpa tindakan hukum apa pun terhadap pelaku korupsi.
== Kontroversi ==
Harian ''[[Indonesia Raya (surat kabar)|Indonesia Raya]]'' pimpinan [[Mochtar Lubis]] pada tanggal [[30 Januari]] 1970 memberitakan bahwa simpanan Ibnu Sutowo pada saat itu mencapai Rp 90,48 miliar (kurs rupiah saat itu Rp 400/dolar), dan melaporkan kerugian negara akibat kongkalikong Ibnu dan pihak Jepang mencapai US$1.554.590,28. Saat itu, pemerintah Indonesia di bawah Presiden [[SuhartoSoeharto]] membentuk tim yang bernama ''[[Komisi Empat]]'' untuk menyelidiki dugaan korupsi di Pertamina. Tim ini menghasilkan laporan yang menyimpulkan terjadinya beberapa penyimpangan-penyimpangan, tetapi tanpa tindakan hukum apa pun terhadap pelaku korupsi.
 
Pada tahun [[1975]], Pertamina jatuh krisis. Pada tahun [[1976]], Ibnu mengundurkan diri sebagai Dirut Pertamina, dan meninggalkan Pertamina dalam kondisi utang sebesar US$ 10,5 miliar. Ibnu lalu masuk ke [[Aqua (air mineral)|PT Golden Mississippi]].
 
Selain menjadi Direktur Utama Pertamina, Ibnu juga dipercaya oleh Presiden [[Soeharto]] dalam sejumlah proyek-proyek besar yang terkait pemerintah maupun Keluarga Soeharto seperti Pembangunan Gedung Bina Graha [[Istana Merdeka]], Proyek Laboratorium [[USAID]] di [[Jonggol]], Proyek Rumah Sakit Pertamina di [[Jakarta Selatan]] dan Pembangunan Lapangan Golf di sejumlah tempat.
== Aqua & Petronas ==
 
=== Aqua & Petronas ===
[[Tirto Utomo]], bawahan Ibnu, yang sedang membuat produk [[air mineral]] pada tahun [[1973]], dengan merek [[Aqua (air mineral)|Aqua]], berkunjung ke [[Bangkok]], [[Thailand]]. Ibnu juga diajak oleh Tirto, untuk mempelajari cara pembuatan air mineral di pabrik [[air mineral]] [[Polaris (air mineral)|Polaris]] di [[Thailand]], karena di Indonesia, sama sekali belum ada. Sampai akhirnya, ia berkata kepada Tirto: "Aneh Tirto ''iki''. ''Banyu banjir kok diobokke'' dalam botol".
 
Baris 116 ⟶ 135:
Setelah meninggalkan Pertamina dengan kondisi hutang yang sangat tinggi, Ibnu lalu mulai mengelola [[Petronas]], pertambangan minyak [[Malaysia]] pada [[1976]]. Walaupun [[Petronas]] baru 2 tahun berdiri, Ibnu menanggapi pesatnya pertumbuhan pertambangan minyak yang dikelola sendiri oleh [[umat Islam]], sehingga kekayaan [[umat Islam]] selalu disumbang dari pertambangan [[minyak]], walaupun [[minyak]] sendiri termasuk dalam [[Sumber Daya Alam]] yang tidak dapat diperbaharui, seperti halnya [[bahan tambang]] lainnya.
 
=== Kasus Hilton Senayan ===
 
[[Ali Sadikin]], mantan [[Gubernur Jakarta]], saat diperiksa tahun [[2005]] mengaku tertipu oleh PT Indobuildco yang dikiranya merupakan anak perusahaan Pertamina. Saat itu Ibnu Sutowo sebagai Direktur [[Pertamina]] diminta untuk membangun hotel Pertamina di Senayan dengan [[hak guna bangunan]] 30 tahun, tetapi ternyata hotel tersebut dimiliki oleh perusahaan pribadi Ibnu Sutowo.
 
Baris 130 ⟶ 148:
{{Succession box |jabatan = [[Komando Daerah Militer II/Sriwijaya#Pejabat Pangdam|Pangdam Sriwijaya]] |years =1955–1956|before = [[Bambang Utoyo]] |after = Barlian }}
{{S-gov}}
{{Succession box |jabatan = [[Direktur Utama Pertamina]] |years =1968–1976|before = ''Tidak diketahui'' |after = Piet Haryono }}
|-
{{S-new|office}}
{{S-ttl|title=[[Kepala Badan Pengusahaan Batam|Ketua Otorita Batam]]|years=1971–1976}}
Baris 138 ⟶ 154:
{{s-bus}}
{{s-new}}
{{Succession box |jabatan = [[Direktur Utama Pertamina]] |years =1968–1976|before = ''Tidak diketahui'' |after = [[Piet Haryono]] }}
|-
{{s-ttl |title = Direktur utama [[Aqua (air mineral)|PT Aqua Golden Mississippi Tbk]] |years = 1976–1998}}
{{s-aft |after = Willy Sidharta }}
{{s-other}}
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Daftar Ketua Umum Palang Merah Indonesia|Ketua Umum Palang Merah Indonesia]] |tahun = 1986–1992|pendahulu = Soeyoso Soemodimedjo |pengganti = [[Siti Hardijanti Rukmana]]}}
{{S-end}}{{Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia}}{{Direktur Utama Pertamina}}
{{S-end}}
 
{{Direktur Utama Pertamina}}
 
{{DEFAULTSORT:Sutowo, Ibnu}}
[[Kategori:MenteriDokter Indonesia]]
[[Kategori:Direktur BUMN]]
{{[[Kategori:Direktur Utama Pertamina}}]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya]]
[[Kategori:DirekturTokoh Utama PertaminaJawa]]
[[Kategori:Tokoh Sumatera Selatan]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawadari Kota Yogyakarta]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia]]
[[Kategori:Koruptor Indonesia]]