Wayang Menak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah referensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(25 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
== Pendahuluan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Houten wajangpop Amir Hamza alias Menak alias Jayengrana voorstellend TMnr 6148-5-4a.jpg|jmpl|250px|Amir Ambyah, tokoh Wayang Menak]]
'''Wayang Golek Menak''' atau disebut juga '''Wayang Golek Menak''' merupakan wayang berbentuk boneka kayu yang diyakini muncul pertama kali di daerah [[KudusJawa]] padasejak masaera pemerintahanWali Sunan Paku Buwana IISongo. Sumber cerita Wayang Menak berasalmenceritakan daritokoh Kitab[[Hamzah Menak,bin yangAbdul-Muththalib|Amir ditulis oleh Ki Carik Narawita menantu WaladanaHamzah]]. Pakemnya atasberasal kehendakdari KanjengSerat Ratu Mas BalitarMenak, permaisuriyang Sunanmerupakan Pakusaduran Buwanadari Iliteratur padaPersia tahunberjudul 1717Qissai M.Emr Saat penulisannya adalah hari JumatHamza, tanggalyang 17dibuat bulanpada Rajab,zaman tahun Dal,[[Harun wukuAr-Rasyid|Sultan Marakeh, mangsa Kasa, dengan sengkalan: Lenging welut rasa purun (1639 AJ atau 1717 AD)Harun Al-Rasyid]].
 
Sebelum sampai pada saduran Bahasa Jawa, Serat Menak lebih dulu dikenal dalam kesusastraan Melayu, dengan judul [[Hikayat Amir Hamzah]]. Di Pulau Jawa, Wali Songo punya peran besar dalam menyusun dan mengonsep Serat Menak sebagai medium dakwah. Secara empiris, Wali Songo, khususnya [[Sunan Giri]] dan [[Sunan Bonang]] punya peran besar dalam menyusun konsep Wayang Menak.
Babon induk dari Kitab Menak berasal dari Persia, menceritakan Wong Agung Jayeng Rana atau Amir Ambyah (Amir Hamzah), paman Nabi Muhammad SAW. Isi pokok cerita adalah permusuhan antara Wong Agung Jayeng Rana yang beragama Islam dengan Prabu Nursewan yang belum memeluk agama Islam.
 
Dalam kitab [https://www.sastra.org/bahasa-dan-budaya/kagunan/826-kawruh-asalipun-ringgit-hazeu-1915-1112-hlm-001-129 Asalipun Kawruh Ringgit], disebut bahwa pada 1485 Saka (1563 M), Sunan Giri menciptakan Wayang Menak, dengan bentuk wujudnya yang menyerupai Wayang Purwa. Kemudian pada Pada tahun 1486 Saka (1564 M), Sunan Bonang juga menciptakan Wayang Beber Menak, untuk memodifikasi wayang Beber Purwa. Tabuhannya rebab, kendhang, trebang, angklung, kenong, serta keprak.
Wayang ini diciptakan oleh Ki Trunadipura, seorang dalang dari Baturetno, Surakarta, pada zaman pemerintahan Mangkunegara VII (1916 – 1944). Induk ceritanya bukan diambil dari Kitab Ramayana dan Mahabarata, melainkan dari Kitab Menak. Latar belakang cerita Menak adalah negeri Arab, pada masa perjuangan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam.
 
Babon induk dari Kitab Menak berasal dari Persia, menceritakan Wong Agung Jayeng Rana atau Amir Ambyah ([[Hamzah bin Abdul-Muththalib|Amir Hamzah]]), paman [[Nabi Muhammad SAW]]. Isi pokok cerita adalah permusuhan antara Wong Agung Jayeng Rana yang beragama [[Islam]] dengan [[Prabu Nursewan]] yang belum memeluk agama Islam.
 
Wajib diketahui, secara populer, Serat Menak sudah beredar di [[Jawa|Pulau Jawa]] sejak abad ke- 17 M. Pada awal abad ke-17 M, terdapat naskah Menak (Jawa) dalam bentuk lontar sebanyak 119 lembar. Pada 1627 M, Andrew James menyerahkan naskah lontar itu ke [[Bodleian Library]]. Artinya, sekitar satu abad sebelum Para Pujangga Surakarta menulisnya, Serat Menak sastra Amir Hamzah telah masuk dan beredar luas di Jawa (Ricklefs & Voohoeve, 1977:43, dikutip Sedyawati dkk, 2001:319).
 
Pada periode-periode berikutnya, Wayang Menak mengalami sejumlah perubahan dan modifikasi. Di daerah [[Kudus]] pada masa pemerintahan Sunan [[Pakubuwana II|Paku Buwana II]], yang ditulis oleh [[Ki Carik Narawita]] menantu [[Waladana]] atas kehendak [[Kanjeng Ratu Mas Balitar]], permaisuri Sunan [[Pakubuwana I]] pada tahun 1717 M. Saat penulisannya adalah hari Jumat, tanggal 17 bulan Rajab, tahun Dal, wuku Marakeh, mangsa Kasa, dengan sengkalan: Lenging welut rasa purun (1639 AJ atau 1717 AD)
 
Sekitar 4 abad setelah era Wali Songo, Wayang iniMenak diciptakanjuga olehpernah dikembangkan [[Ki Trunadipura|Ki Trunadipura,]] seorang dalang dari [[Baturetno, Surakarta|Baturetno]], [[Surakarta]], pada zaman pemerintahan [[Mangkunegara VII]] (1916 – 1944). Induk ceritanya bukan diambil dari Kitab [[Ramayana]] dan [[Mahabarata]], melainkan dari Kitab Menak. Latar belakang cerita Menak adalah negeri [[Jazirah Arab|Arab]], pada masa perjuangan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam.
 
Walaupun tokoh ceritanya sebenarnya orang Arab dan latar belakang ceritanya juga budaya Arab, peraga Wayang Golek Menak diberi pakaian mirip dengan Wayang Kulit Purwa, antara lain dengan memberinya kuluk, jamang, sumping, dsb. Namun, pemakaian jubah dan tutup kepala mirip orang Arab, juga dipakai untuk sebagian tokoh-tokohnya.
 
== Asal Cerita Menak ==
Cerita Menak disadur dari kepustakaan [[Persia]], judulnya [[Qissai Emr Hamza]]. Kitab ini dibuat pada zaman pemerintahan Sultan [[Harun Ar-Rasyid|Harun Al-Rasyid]] (766 – 809). Sebelum sampai pada saduran bahasa Jawanya, kitab ini lebih dulu dikenal dalam kesusastraan Melayu, dengan judul [[Hikayat Amir Hamzah]]. VersiWali bahasa JawanyaSongo, isikhususnya kitab[[Sunan ituGiri]] sudahdan berbaur[[Sunan denganBonang]] cerita-ceritapunya Panjiperan besar dalam menyusun Serat Menak versi Jawa.
 
Secara populer, Serat Menak sudah beredar di [[Jawa|Pulau Jawa]] sejak abad ke- 17 M. Pada awal abad ke-17 M, terdapat naskah Menak (Jawa) dalam bentuk lontar sebanyak 119 lembar. Pada 1627 M, Andrew James menyerahkan naskah lontar itu ke [[Bodleian Library]]. Artinya, sekitar satu abad sebelum Para Pujangga Surakarta menulisnya, Serat Menak sastra Amir Hamzah telah masuk dan beredar luas di Jawa (Ricklefs & Voohoeve, 1977:43, dikutip Sedyawati dkk, 2001:319).
Serat Menak gubahan pujangga besar Surakarta, Yasadipura I (1729 – 1802) dari Surakarta, sebenarnya bukan hanya berupa penerjemahan dari bahasa Arab Parsi ke bahasa Jawa, juga mengubah filsafat cerita itu sehingga lebih mudah dicerna oleh ma-syarakat Jawa. Lagi pula Yasadipura I bukan mener-jemahkannya langsung dari bahasa Melayu aslinya — melainkan menggubah kembali dari Kitab Menak hasil terjemahan pujangga sebelumnya, yakni dari zaman Kartasura. Pujangga penerjemah aslinya, tidak tercatat namanya.
 
Pada periode-periode berikutnya, Serat Menak mengalami bermacam modifikasi. Serat Menak gubahan pujangga besar Surakarta, [[Yasadipura I]] (1729 – 1802) dari Surakarta, sebenarnya bukan hanya berupa penerjemahan dari [[Bahasa Persia|bahasa Arab Parsi]] ke [[bahasa Jawa]], juga mengubah filsafat cerita itu sehingga lebih mudah dicerna oleh ma-syarakat Jawa. Lagi pula Yasadipura I bukan mener-jemahkannya langsung dari [[bahasa Melayu]] aslinya — melainkan menggubah kembali dari Kitab Menak hasil terjemahan pujangga sebelumnya, yakni dari zaman Kartasura. Pujangga penerjemah aslinya, tidak tercatat namanya.
 
Serat Menak Kartasura masih dekat sekali dengan Hikayat Amir Hamzah. Karya itu berbahasa Melayu yang ditengarai masih adanya kata-kata Melayu, di antaranya temen sira nora kasih, tumpesen donemu (=olehmu), sang nata dhateng turut dan Ambyah kang dipun beri (Poerbatjaraka, 1940:2). Naskah Menak Kartasura dikelola oleh Perpustakaan Nasional RI, dengan nomor koleksi BG 613, ditulis pada dluwang ukuran 24×35 cm sebanyak 1.188 halaman, dalam bentuk tembang dan aksara Jawa corak keraton pada masa itu (Poerbatjaraka, 1940:9).
Baris 19 ⟶ 28:
 
Naskah Menak yang lain lagi adalah naskah Br.27 koleksi Perpustakaan Nasional RI, ditulis dengan aksara Pegon, berbentuk tembang. Isinya lebih kurang paralel dengan Menak Kartasura (Poerbatjaraka, 1940:53-54).Sejarah Darma PA 0020 adalah versi Serat Menak yang lebih ringkas daripada versi Yasadipura, berangkat tahun 1720 AJ atau 1794 AD.Sejarah Darma berisi cerita Menak yang utuh seperti Menak Kartasura.Menak Yasadipura terbagi menjadi episode-episode.Masing-masing merupakan satu lakon penuh.
 
<gallery widths="300px" heights="200px" perrow="5" caption="Beberapa tokoh dalam cerita menak">
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Houten wajangpop Umarmaya voorstellende TMnr 6148-5-1a.jpg|thumb|360px|[[Wayang Golek]] Menak, [[Umarmaya]], a collection of [[Tropenmuseum]], [[Netherland]]. before 2003
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Houten wajangpop TMnr 6148-5-7.jpg|thumb|360px|[[Wayang Golek]] Menak, [[Umarmadi]], a collection of [[Tropenmuseum]], [[Netherland]]. before 2003
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Houten wajangpop TMnr 6148-5-5.jpg|thumb|360px|[[Wayang Golek]] Menak, [[Jiweng]], a collection of [[Tropenmuseum]], [[Netherland]]. before 2003
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Houten wajangpop TMnr 6148-5-6a.jpg|thumb|360px|[[Wayang Golek]] Menak, Putri [[Murtinjung]], a collection of [[Tropenmuseum]], [[Netherland]]. before 2003
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Houten wajangpop TMnr 6148-5-8a.jpg|thumb|360px|[[Wayang Golek]] Menak, King [[Maktal]] (Albania), a collection of [[Tropenmuseum]], [[Netherland]]. before 2003
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Houten wajangpop TMnr 6148-5-9.jpg|thumb|360px|[[Wayang Golek]] Menak, [[Bokir]], a collection of [[Tropenmuseum]], [[Netherland]]. before 2003
</gallery>
 
Pada awal abad ke-17 terdapat naskah Menak (Jawa) dalam lontar sebanyak 119 lembar.Pada tahun 1627 Andrew James menyerahkan naskah itu ke Bodleian Library.Dengan demikian, dua abad sebelum Yasadipura menulis Serat Menak sastra Amir Hamzah telah masuk ke sastra Jawa (Ricklefs & Voohoeve, 1977:43, dikutip Sedyawati dkk, 2001:319).
Baris 24 ⟶ 42:
Cerita Menak lain yang bukan cerita induk adalah Menak Pang atau Menak Sempalan. Dari cerita ini yang paling digemari adalah Rengganis dan Prabu Lara.Naskah Menak carangan banyak tersebar di Lombok dalam bentuk naskah lontar (Pigeaud, 1967, Poerbatjaraka 1940, dikutip Sedyawati dkk, 2001:323).Naskah lainnya adalah Rengganis Madura no. lontar 7, nomor 9, Rengganis Madura BG 775, dan Rengganis Sempalan Br. 531.
 
== Persebaran Hikayat Amir Hamzah dan Cerita Menak ==
 
Hikayat Amir Hamzah ditulis dan dibaca untuk membangkitkan semangat juang bagi para prajurit yang akan maju perang. Dalam de Roma van Amir Hamza, van Ronkel melacak sejauh mana Hikayat Amir Hamzah dari sastra Melayu menyebar luas ke daerah lain dalam bahasa setempat (van Ronkel 1895, Sedyawati dkk, 2001:318).
 
Baris 32 ⟶ 49:
Hikayat Amir Hamzah berkembang menjadi Menak Yasadipura beserta Menak Pang dan Menak Sempalan lainnya.Sastra Bugis Makassar mengenal Hikayat Amir Hamzah. Sastra Sunda pun memiliki Serat Menak yang merupakan alih bahasa dari Serat Menak versi Jawa dan versi lain dengan nama Amir Hamzah (van Ronkel 1895, dikutip Sedyawti dkk: 318). Di kalangan masyarakat Sasak di Lombok, cerita Menak ditampilkan dan dikemas dalam seni pertunjukan wayang kulit Sasak dengan repertoire cerita Menak. Di Lombok cerita Menak bersumber dari naskah lontar ditulis dari bahasa Jawa dengan huruf Jejawan, ditulis sesuai de-ngan kawinannya (Sadarudin, tt), dengan tokoh cerita Wong Menak, Jayengrana, Jayeng Tinon, Jayeng Palugon, sedangkan tokoh-tokoh cerita lainnya Umar Maya, Maktal, Taptanus, Saptanus, Umarmadi dan Alam Daur.
 
== Kedekatan dengan Cerita Panji ==
 
Cerita Menak dari segi strukturnya sama dengan cerita Panji. Kemiripan bentuk ataupun sifat dan karakter serta nama-nama tokoh cerita mengacu pada Serat Panji.Sejatinya cerita Menak adalah cerita Panji dengan tokoh cerita orang asing.Nama-nama tokoh cerita banyak kemiripannya dengan nama-nama tokoh cerita Panji, seperti Dewi Muninggar dipersamakan dengan Galuh Candrakirana, Amir Hamzah dipadankan dengan Inu Kertapati. Oleh karena itu, julukan Amir Ambyah pun dipersamakan de ngan Panji, yaitu Jayengrana, Jayeng palugon, Jayadimurti (Poerbatjaraka, 1952).
 
Baris 73 ⟶ 89:
 
== Padanan tokoh cerita wayang Menak dengan tokoh cerita wayang Purwa ==
Ada sejumlah tokoh cerita wayang Menak yang persamaan (padanan) dengan tokoh cerita wayang Purwa. Inilah nama-nama tokoh cerita wayang Menak yang menunjukkan padanan itu: Bekti Jamal (Abiyasa), Aklas (Sengkuni), Betal Jemur (Abiyasa), Nursewan (Suyudana), Patih Bestak (DumaDurna), Umarmaya (Narada), Amir Ambyah (Arjuna), Maktal (Narayana), Tamtanus (Setyaki), Lamdahur (Werkudara), Umarmadi (Burisrawa), Jobin (Seteja), Bahman (Bogadenta), Maryunani (Irawan), Muninggar (Sembadra) Sudarawerti (Srikandhi), Sirtupilaeli (Larasati), Lelasara (Srikandhi), Adaninggar (Banowati) dan Imam Suwangsa (Angkawijaya).
 
Dikarenakan berbagai dalih, wayang Golek Menak dan sastra Menak sekarang ini dalam kondisi mati suri, hidup tak hendak mati tak mau.Masyarakat pendukung/peminat wayang golek Menak mulai kurang berminat menonton pertunjukan tradisional.Pertunjukan pun jarang dilakukan, tanggapan sepi.Kelanjutannya seniman penyaji menjadi lesu, daya berkreasi mundur.Hadirnya Sekolah Tinggi Seni dan Institut Seni sedikit banyak menahan laju perjalananan seni pertunjukan tradisional menuju ambang kepunahan.
 
== Tokoh dalam Wayang Menak ==
* [[Hamzah bin Abdul-Muththalib|Wong Agung Jayeng Rana]] / Amir Ambyah Raja [[Kerajaan Kuparman]]
* [[Prabu Nursewan Sarehas]] Raja [[Kerajaan Medayin|Medayin]] ayah [[Prabu Kobatsah]]
* Prabu Kobatsah Raja Medayin ayah [[Prabu Nursewan]]
* Raden Lukman Hakim
* Prabu Nursewan Raja Kerajaan Medayin
* Raden Bekti Jamal
* [[Patih Abujantir]]
* Raden Betal Jemur
* [[Patih Aklaswajir]]
* Umar Maya
* [[Patih Bestak]]
* Umar Madi
* [[Ki Nimdahu]] Juru Masak Istana
* Sultan Agung Jayusman Samsulrijal
* [[Raden Lukman Hakim]]
* Prabu Lamdahur
* [[Raden Bekti Jamal]]
* Prabu Menak Kajun Raja Negara Parang Akik
* [[Raden Betal Jemur]]
* Prabu Hong Te Te Raja Negara Mongolia
* [[Umar Maya]]
* Dewi Retna Muninggar
* [[Umar Madi]]
* Dewi Marpinjun
* [[Sultan Agung Jayusman Samsulrijal]]
* Dewi Ismayawati
* [[Prabu Lamdahur]] Raja [[Kerajaan Selam|Selam]] atau Serandil
* Dewi Kelaswara
* [[Prabu Menak Kajun ]] Raja [[Negara Parang Akik]]
* Dewi Sudarawreti
* [[Prabu Hong Te Te ]] Raja Negara [[Mongolia ]]
* Dewi Sekarkedathon
* [[Tamtanus]] dan [[Samtanus]] Panglima perang [[Yunani|Negara Yunan]]
* Patih Bestak
* [[Dewi Retna Muninggar]]
*
* [[Dewi Marpinjun]]
* [[Dewi Ismayawati]]
* [[Dewi Kelaswara]]
* [[Dewi Sudarawreti]]
* [[Dewi Sekarkedathon]]
*
 
== Penerbitan Cerita Menak ==
Penerbitan cerita Menak atau penerbitan yang berkaitan dengan sastra Menak di antaranya adalah Serat Menak (Volks Leatuur 1832), Serat Menak I-VIII (Winter 1854), Serat Menak Purwakandha, Serat Menak I-VIII (Jayasubrata 1883-1889), De Roman van Amir Hamza (van Ronkel 1895), Serat Menak Yasadipura, tembang macapat, aksara Jawa, 24 judul sebanyak 46 jilid (Balai Pustaka 1933), dan Serat Menak Yasadipura, alih aksara dari edisi aksara Jawa, Balai Pustaka 1933.
 
1. Menak Sareas.
 
2. Menak Lare: 1-4.
Baris 157 ⟶ 179:
== Ringkasan Cerita ==
 
==== 01 Menak Sarehas ====
Sarehas raja Medayin, karena ingin memperoleh kesaktian ia bertapa di dasar laut. Karena ketekunannya, datang Nabi Kilir menemuinya dan menganugerahi kulit kayu yang berkhasiat dapat menjadikan orang bijaksana dan mengerti segala bahasa makluk hidup. Oleh Prabu Sarehas, kulit kayu tersebut diberikan kepada Ki Nimdahu, juru masak istana agar diolah menjadi kueh apem.
 
Baris 168 ⟶ 190:
Patih Aklaswajir berputra tiga orang, dua putri dan seorang putra lelaki yang diberi nama Bestak. Putri yang sulung diperistri putra Raja Ngabesi, sedangkan adiknya menjadi istri Betaljemur. Beberapa tahun kemudian ketika Raja Kobatsah meninggal, Yayi putranya menggantikannya menjadi Raja Medayin dan bergelar Prabu Nusirwan. Bestak diangkat menjadi patihnya, sedangkan Betaljemur dijadikan penasehat negara Medayin.
 
==== '''02 Menak Lare''' ====
Di mekah[[Mekah]], [[Jumiril]] mengabdikan diri kepada [[Hasyim bin Abdu Manaf|Baginda Hasim]], Adipati Mekah. Ia diangkat sebagai patih dan diambil menantu oleh Baginda Hasim, dikawinkan dengan [[Sitimahya]]. Dari perkawinan ini, lahirlah Umarmaya. Ketika Baginda Hasim wafat, [[ʿAbdul Muthalib|Abdulmutalib]], putranya diangkat menjadi Adipati Mekah. Abdulmutalib mempunyai seorang putra yang bernama Amir Hambyah. Sejak kecil Hambyah dan Umarmaya bersahabat karib dan selalu bersama –sama. Kekuatan Amir Ambyah luar biasa tidak ada yang menyamai. Ia dapat mencabut pohon kurma dengan mudah nya ketika berebut buah dengan Umarmaya.
 
Amir Ambyah juga ahli dalam berperang. Mahir dalam memainkan senjata [[panah]], [[pedang]] dan [[cemeti]]. Ia juga mempunyai kesaktian berupa petak dan perang mengangkat Tubuhtubuh lawan, lalu dbantingdibanting. Suatu saat, Di sebuah istana di tengah hutan, Amir Ambyah dan Umarmaya Menemukanmenemukan kuda Kalisahak[[Kuda Kalisahak|Kalisahak]],kuda peninggalan [[Ishak (tokoh Al-Qur'an)|Nabi Iskak]] lengkap dengan segala perlengkapan perang.
 
Suatu hari ketika Abdulmutalib pergi ke negeri [[Yaman]] untuk menyerahkan upeti, Amir Ambyah dan Umarmaya turut serta. Di tengah perjalanan mereka diserang [[Raden Maktal|Maktal]], putra raja [[Raja Ngalabani|Ngalabani]]. Amir Ambyah melawan. Dalam perkelahian Maktal kalah dan tunduk pada Amir Ambyah. Raja Yaman pun akhirnya juga tunduk pada Amir Ambyah. Amir Ambyah juga memenangkan sayembara yang diadakan oleh Umandhitahim, putri raja Yaman. Namun oleh Amir Ambyah, [[Umandhitahim]] diserahkan kepada [[Tohkaran]], putra raja [[Ngabesah]].
 
Ketika Mekah kedatangan musuh dari [[Kebar]] di bawah pimpinan raja putra [[Huksam]], Amir Ambyah segera datang menghadapi musuh. Dalam pertempuran itu Huksam tewas. Demikian pula ketika Umarmadi, raja [[Kohkarib]] menyerang Mekah, ia pun kalah dan akhirnya tunduk pada Amir Ambyah.
 
Mendengar tentang keperkasaan Amir Ambyah, Prabu Nusirwan dari Medayin mengirim utusan untuk memanggil Amir Ambyah. Namun diperjalanan utusan tersebut diserang oleh Umarmaya dan Umarmadi. Prabu Nusirwan lalu meminta tolong kepada [[Betaljemur]] agar Amir Ambyah datang ke Medayin. Betal jemur lalu mengutus Wahas, putranya untuk menemui Amir Ambyah, disertai surat dan dikirimi payung pusaka bernama Tunggulnaga.
 
Amir Ambyah datang menghadap ke Medayin dengan mengendarai kuda Kalisahak, serta diiringi oleh para raja dan paras atria. Di perjalanan, Amir Ambyah berhasil membunuh binatang hutan bernama [[Wabru]] yang banyak menimbulkan kerusakan di Medayin. Amir Ambyah kemudian memerintahkan Maktal untuk mendahului ke Medayin dan menyerahkan Wabru kepada Raja Nusirwan. Setibanya di Medayin, oleh Prabu Nusirwan Maktal diadu kesaktian melawan Hirjam, Panglima Medayin. Ternyata Hirjam kalah. Prabu Nusirwan kemudian menyambut kedatangan Amir Ambyah dengan segenap tentaranya di Medayin.
 
Pada saat itu Prabu Nusirwan dengan permaisurinya telah dikaruniai 5 orang putra, 2 putri dan 3 pria, yaitu Dewi Retna Muninggar, Dewi Marpinjun, Herman, Hurmus dan Semakun. Banyak raja dan para kesatria yang hendak mempersunting Muninggar. Raja Kistaham dan Kobat, anaknya sangat membenci Amir Ambyah. Selain Amir Ambyah dan Umarmaya diambil sebagai putra angkat Betaljemur, Amir Ambyah juga sangat disayang oleh Raja Nusirwan.
 
Selain itu, Muninggar menaruh hati pada Amir Ambyah. Akhirnya terjadilah perkelahian antara Kistahan dan Kobat melawan Amir Ambyah. Kistaham dan Kobat kalah. Mereka kemudian melarikan diri minta perlindungan Raja [[Raja Jobin|Jobin]] dari [[Kerajaan Kaos|negara Kaos]].
 
Suatu ketika Halkamah, raja Kebar, menyerang Medayin. Prabu Nusirwan memerintahkan Amir Ambyah untuk menghadapinya. Dalam pertempuran yang seru itu, Halkamah tewas. Kedudukannya kemudian digantikan oleh Yusupati yang telah takluk kepada Amir Ambyah. Pesta besar diselenggarakan di Istana Medayin untuk menyambut kemenangan Amir Ambyah. Pada waktu itulaah Amir Ambyah berkenalan dengan Muninggar. Mereka berdua saling jatuh cinta dan mengikrarkan janji naik ke pelaminan sebagai jejaka dan perawaperawan.
 
==== '''03 Menak Serandil''' ====
Sadalsah, raja Selam atau Serandil, memperistri Basirin putri Bakarabunisyah, keturunan [[Nabi Idris]]. Mereka mempunyai seorang putra bernama Lamdahur. Pada waktu Lamdahur belum dewasa, raja Saldasah wafat dan digantikan oleh SaldasahSahalsah, adiknya yang mempunyai anak bernama Jibul. Setelah dewasa Lamdahur mempunyai perawakan yang tinggi besar, gagah perkasa dan sakti. Khawatir kalau-kalau Lamdahur akan menuntut tahta kerajaan, Sahalsah menangkap Lamdahur dan dipenjarakannya. Tersebutlah di negeri Nglaka, Dewi Prabandini putri raja Nglaka bermimpi bersuamikan Lamdahur. Ia lalu pergi mencari Lamdahur dan menemukannya di dalam penjara di Serandil. Lamdahur dikeluarkaan dari penjara dan diajak ke Nglaka, kawin dengan Dewi Prabandini,dan dinobatkan menjadi raja di Nglaka. Beberapa waktu kemudian Lamdahur mengerahkan pasukan menyerang Serandil. Dalam peperangan itu Raja Sahalsah kalah dan tunduk. Ia kemudian diangkat menjadi raja di Negara Sulebar, sedangkan Serandil di kuasai oleh Lamdahur.
 
Suatu ketika timbul keinginan Lamdahur hendak menyerang Medayin. Prabu Nusirwan yang tahu rencana tersebut, segera minta bantuan Amir Ambyah, yang segera berangkaat ke Serandil. Pada waktu itu, Umarmaya mimpi bertemu Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Iskak dan Nabi Sulaeman, semua menganugerahi kesaktian, antara lain Kasang yang dapat mengabulkan semua apa yang menjadi keinginannya, tahu separoh bahasa dunia, sehingga ia bisa menjadi juru bahasa sebanyak 260 negara, dan dapat berganti rupa apa saja sesuai kehendaknya. Sahalsah, raja Sulebar yang membantu Lamdahur, akhirnya tunduk pada Amir Ambyah. Umarmaya kemudian diutus Amir Ambyah untuk menantang Lamdahur. Pertempuran terjadi di hutan. Lamdahur kalah, dan menyatakan tunduk pada Amir Ambyah.
Baris 200 ⟶ 222:
Ke Arab. Amir Ambyah lalu menyerang Raja Jobin. Pertempuran berkobar hebat di Bakdiatar. Dalam pertempuran trsebut, kening Amir Ambyah tertusuk pedang Jobin. Ia segera dilarikan ke Arab, dan diobati Umarmaya sampai sembuh. Pasukan Medayin segera mengepung Arab, yang membuat Arab kekurangan pangan. Untunglah Muninggar berhasil mencari gandum ke Medayin. Umarmaya pun berhasil masuk ke perkemahan pasukan Medayin, meracuni Prabu Nusirwan, patih Bestak dan Jobin. Dalam keadaan tak sadarkan diri, mereka diserahkan kepada Amir Ambyah, tapi Amir Ambyah menolaknya. Umarmaya membawanya kembali ke perkemahan, tetapi diperjalanan mereka dicukur, dipermalukan dan disakiti.
 
==== '''04 Menak Sulub''' ====
Kedatangan pasukan Amir Ambyah di Negara Yunan disambut oleh pasukan Yunan dibawah panglima perangnya, Tamtanus dan Samtanus. Perang seru terjadi dan berakhir dengan kemenangan Amir Ambyah. Tamtanus dan Samtanus mengaku kalah dan tunduk. Namun Raja Karun berbalik memihak Raja Yunan. Amir Ambyah tertangkap oleh perangkap Raja Karun,tetapi dapat dibebaskan oleh Umarmaya. Akhirnya Raja Yunan tunduk pada Amir Ambyah. Sementara Raja Karun berhasil ditangkap oleh Amir Ambyah dan dibunuh. Tamtanus kemudian dinobatkan sebagai Raja Yunan. Setelah itu Amir Ambyah dan pasukannya melanjutkan perjalanan ke Mesir dan Ngerum.
 
Amir Ambyah dan pasukannya berhasil menundukkan Ngerum. Tetapi ketikan menyerang mesir, Amir Ambyah terperangkap dan dipenjarakan di Pulau Sulub. Tamtanus dan Maktal berusaha melepaskan Amir Ambyah.
 
Sementara itu, [[Jarahbanum]], putri raja Mesir penguasa pulau Sulub mendapat firasat agar bersuamikan Maktal. Ia segera bertemu dengan Maktal yang sedang mencari Amir Ambyah. Terjadi permufakatan, Maktal akan memperistri Jarahbanum asalkan ia bisa membantu membebaskan Amir Ambyah dari penjara. Permintaan itu berhasil dipenuhi oleh Jarahbanum. Amir Ambyah bebas dan perangpun berkobar kembali. Raja [[Mesir]] yang tak mau tunduk, akhirnya mati dibunuh Amir Ambyah. Sebagai gantinya Asanasir, adiknya diangkat sebagai Raja Mesir. Sebagai balas budi, Asanasir menyerahkan putrinya, Sekar kedhaton untuk diperistri Amir Ambyah. Terjadilah perkawinan kembar, Amir Ambyah dengan Sekar Kedhaton, dan Maktal dengan Jarahbanum.
 
Sementara itu Kistaham mendatangi Raja Jobin di negeri Kaos, minta bantuan mengalahkan Amir Ambyah. Jobin bersedia asal dikawinkan dengan Muninggar. Permintaan disanggupi, tetapi ditangguhkan dulu, dan Jobin dimintanya tinggal diperistirahatan.
Baris 211 ⟶ 233:
Amir Ambyah segera kembali ke Medayin, langsung dating ke Istana mengawini Muninggar, dan terus membawanya
 
==== 05 Menak NgrajakNgajrak ====
Di Negara Ngajrak, Taminasar, raja jin kalah berperang melawan raksasa. Berdasarkan kitab Adam Makna, Asanasil mengusulkan pada Taminasar agar minta bantuan kepada Amir Ambyah. Usul tersebut diterima, dan patih Asanasil bersama anaknya, Sadatsatir diperintaahkandiperintahkan berangkat ke Arab. Sesampainya di Arab, mereka berdua menyaksikan Mekah di kepung pasukan Medayin. Mereka segera menemui Amir Ambyah daaan meminta ijin untuk memerangi pasukan Medayin. Amir Ambyah mengijinkan. Kedua jin tersebut lalu mengamuk, membuat pasukan Medayin berantakan dan lari tunggang langgang.
 
Amir Ambyah kemudian pergi ke Ngajrak. Di kota Emas, Amir Ambyah ditemui [[Nabi Kilir]] yang memberikan pelajaran cara melawan raksasa. Berkat pelajaran tersebut, akhirnya Amir Ambyah berhasil menumpas pasukan para raksasa.
 
Raja jin Taminasar sangat berterimakasih kepada Amir Ambyah. Ia menghadiahi cemeti wasiat peninggalan [[Sulaiman|Nabi Sulaeman]], serta mengangkat Amir Amyah sebagai menantunya, dinikahkan dengan putrinya, Dewi Ismayawati. Dari perkawinan ini lahir seorang putri yang diberi nama Dewi Kuraisin.
 
Selama Amir Ambyah tinggal di Ngajrak, Mekah kembali dikepung pasukan Medayin. Dewi Muninggar dan pasukan pengawalnya berhasil diselamatkan oleh Betaljemur, diungsikan kenegarake negara Katijah. Mendengar hal itu, Amir Ambyah minta ijin Taminasar kembali ke Arab. Di perjalanan ia bertemu Nabi Kilir yang menganugrahinya pusaka. Selama dalam Perjalan, Amir Ambyah selalu berperang melawan para raksasa. Untunglah patih Asanasil dan Kuraisin segera menyasul, mengikuti dan membantunya.
 
Suatu ketika Amir Ambyah bertemu raksasa bernama [[Rames]], yang berhasil membawa terbang Amir Ambyah dan Melemparkannya ke tengah laut. Amir Ambyah berhasil ditolong [[Malaikat|malaekat]]. Ketika bertemu lagi dengan Rames, Rames meminta maaf dan diampuni Amir Ambyah, oleh Amir Ambyah, Rames dikawinkan dengan sesama raksasa, dan mempunyai anak berujut kuda yang diberi nama Sekardiyu, yang setelah besar menjadikudamenjadi kuda tunggangan Amir Ambyah. Sementara itu, Rames yang selalu berusaha akan membunuh Amir Ambyah, akhirnya tewas karena disepak oleh Sekardiyu, anaknya sendiri. Amir Ambyah pun meneruskan perjalanannya, dan bertemu dengan Ayub dan Balul yang memberitahukan bahwa Negara Arab dikepung musuh.
 
Sementara itu bahaya kekurangan makanan menimpa negara Katijah. Umarmadi berusaha mencari makanan ke Negara Karsinah. Ia kemudian diambil menantu oleh raja Karsinah dan dinobatkan menjadi raja. Tiba-tiba putri raja Karsinah meninggal. Menurut adat Negara tersebut, suami harus ikut dikuburkan. Umarmadi tidak mau, ia disergap dan ditangkap banyak orang. Untunglah Amir Ambyah tiba di negara Karsinah dan menolong Umarmadi. Adat di Negaranegara tersebut pun diperbaharui, setelah itu ia melanjutkan perjalanan ke Katijah dan bertemu dengan Muninggar.
 
==== 06 Menak Demis ====
Begitu mendengar kedatangan kembali Amir Ambyah, Raja Nusirwan dan Raja Jobin segera melarikan diri ke negara Demis. Amir Ambyah kemudian mengutus Umarmaya untuk menantang raja Demis. Tantangan tersebut diterima oleh raja Demis. Umarmaya kemudian menggunakan pusaka siluman, patihPatih Bestak dan raja Jobin dipukuli, sedangkan mahkota raja Demis direbutnya, lalu diserahkan ke Amir Ambyah.
 
Perang pun berkobar antara pasukan Demis melawan pasukan Arab. Dalam peperangan tersebut Amir Ambyah terluka lalu muncul ke negeri Katijah. Pada saat yang kritikritis, muncul Maryunani, putra Amir Ambyah dengan Dewi Sekarkedhaton, datang membantu raja Demis. Untuk menghadapi raja Demis, Amir Ambyah memberikan kuda Kalisalak kepada Maryunani.
 
Hati Muninggar sangat kecewa begitu tahu Amir Ambyah telah mempunyai anak sebelum mengawini dirinya yang berarti Amir Ambyah telah mengingkari janjinya. Umarmaya berusaha menjelaskan pada Muninggar bahwa perkawinan Amir Amyah dengan Sekarkedhaton hanya terjadi dalam mimpi. Tapi Muninggar tetap tidak percaya. Terjadilah pertengkaran dengan Amir Ambyah. Muninggar diusirnya, agar pergi ke negeri Bangid, karena raja Bangid dahulu ingin memperistrinya
Baris 235 ⟶ 257:
Tersebutlah, pada suatu ketika Amir Ambyah pergi berburu dan tersesat sampai ke negeri Bangid. Dan bertemu dengaan Umarmaya. Amir Ambyah lalu dibawa masuk ke istana dan dipertemukan dengan Muninggar. Mereka rujuk kembali. Pasukan segera disiapkan untuk menyerang raja Jobin yang lari ke negeri Kuristam.
 
==== 07 Menak Kaos ====
Sebelum menyerang negeri Kuristam, Amir Ambyah lebih dulu pergi ke Medayin menghadap Raja Nursewan untuk mohon ijin mengawini Muninggar. Raja Nursewan merestuinya, dan terjadilah perkawinan yang ke dua antara Amir Ambyah dengan Muninggar. Setelah itu barulah Amir Ambyah pamit untuk menyerang Kuristam dan menangkap raja Jobin.
 
Baris 242 ⟶ 264:
Dikisahkan, pada saat itu Muninggar telah berputra laki-laki yang diberi nama Kobatsarehas. Beberapa tahun kemudian Maryunani juga berputra seorang laki-laki yang diberi nama Ibnu Umar, Yang setelah dewasa diangkat sebagai raja Kaos mengganti Maryunani.
 
==== 08 Menak Kuristam ====
Berita didudukinya Negara Kaos oleh Amir Ambyah, didengar pula oleh raja Jobin. Ia segera memberitahukan kepada raja Nursewan, bahwa Bahman, raja Kuristam sanggup membinasakan Amir Ambyah, dan mengharapkan kedatangan raja Nursewan ke Kuristam. Atas anjuran patih Bestak, Nusirwan akhirnya pergi ke Kuristam.
 
Baris 253 ⟶ 275:
Mendengar Mekah dikepung pasukan Abesi, Amir Ambyah dan Umarmaya segera meninggalkan Kaos menuju Mekah. Pertempuran berkobar. Pasukan Abesi kalah dan Sadatkabulumar menyatakan tunduk pada Amir Ambyah.
 
Merasa dirinya tertipu dan diperalat, Sadatkabulumar menangkap raja Nusirwan, dan dipejara di Negara Abesi. Padahal sesungguhnya Nusirwan tidak tau apa-apa, semua itu karena ulah patihPatih Bestak.
 
Dari Mekah, Amir Ambyah kemudian menyerang Negara Kuparman. Nurham, raja Kuparman tewas dalam pertempuran, pasukan menyerang dan negara Kuparman diduduki Amir Ambyah. Sejak saat itu Amir Ambyah mendapat gelar Sultan Kuparman.
 
Beberapa waktu kemudian, Kaladaran, raja [[India|Indi]] mengerahkan pasukannya untuk menyerang kuparmanKuparman, namuntetapi ia tewas dalam peperangan dan pasukannya tunduk pada Amir Ambyah. Sementara itu Gulangge, raja Negara Rokam, yang mendengar keluhuran budi Amir Ambyah ingin bertemu dengan Amir Ambyah. Dalam perjalanan ke Kuparman bertemu dengan raja Kikail dari Negara Parangawu, yang bermaksud menyerang Negara Kuparman. Karena tujuan berbeda perangpun tak bisa dielakkan. Amir Ambyah yang mendenar berita pertempuran tersebut segera mengirim pasukan untuk membantu raja Gulangge, yang akhirnya dapat mengalahkan raja Ki kail dan memukul mundur pasukan parangawu. Dengan selamat raja Gulangge sampai di negeri Kuparman, dan diterima baik oleh Amir Ambyah.
 
==== 09 Menak Biraji ====
Begitu dengar Aspandriya, raja Negara Biraji ingin mengalahkaan dirinya, Amir Ambyah mendahului menyerang Biraji. Darudriya, raja Bangit diperintahkan menantang Biraji, Darundriya bertemu dengan Sribengat. Keduanya saling jatuh cinta, dan kemudian Sribengat dilarikaan darundriya.
 
Baris 268 ⟶ 290:
Raja Lamdahur dan Pirngadi, putranya maju perang melawan para penberontak. Sementara itu Muninggar mengirim berita kepada Amir Ambyah di mekah tentang terjadinya kekisruhan di Kaos. Di Mekah Amir Ambyah sendiri juga bermimpi terjadinya perang besar di Negara Kaos. Ia segera mengutus Umarmaya ke Negara Kaos. Di Kaos raja Bahman yang merasa dipermainkan Bestak, lalu menangkapnya dan menyakitinya.
 
==== 10 Menak Kanin ====
Umarmaya tiba kembali di Mekah, memberitahukan di negara Kaos memang terjadi pertempuran. Amir Ambyah segera mengerahkan pasukan langsung menyerbu Kaos. Pertempuran berkobar semakin seru. Pada pertempuran itu, raja Bahman yang semula tunduk pada Amir Ambyah, berbalik berkhianat, dan menyerang Amir Ambyah dengan pedangnya dari belakang, menyebabkan Amir Ambyah terluka berat. Untunglah kuda Sekarduwijan ( Sekardiyu ) bersikap trengginas, membawa lari Amir Ambyah keluar dari medan pertempuran, pergi ke desa Surukan. Di desa tersebut, Amir Ambyah dirawat oleh Sahsiar dan ibunya.
 
Berita tewasnya Amir Ambyah tersebar luas. Umarmaya yang tidak percaya berusaha mencarinya dan menemukan Amir Ambyah di desa Surukan. Amir Ambyah kemudian memerintahkan Umarmaya untuk mengungsikan anak istrinya dan mengundurkan pasukan. Pada kesempatan itu, Amir Ambyah mengangkat Sahsiar sebagai kepala desa Surukan. Setelah kesehatannya pulih kembali, Amir Ambyah kembali mengerahkan pasukan untuk menyerbu Kaos. Akhir pertempuran, Raja Bahman tewas ditangan Maryunani, sedangkan raja Hirman dan Jobin melarikan diri. Karena mengkhawatirkan keselamatan Amir Ambyah, suaminya, Ismayawati dan Kuraisin, putrinya pergi menengok Amir Ambyah ke negeri Kaos. Setelah beberapa lama tinggal di Kaos, mereka berdua kembali ke Ngajrak.
 
Sementara itu raja Hirman dan jobin mengungsi ke negara Kuwari. Maryunani yang terus mengejarnya tersesat sampai dinegeridi negeri Pirkari, dan bertemu dengan Kalajohar. Raja putri Negara Pirkari ini ingin bersuamikan Maryunani, tapi Maryunani menolak karena Kalajohar masih ada hubungan garis mertua ( istri maryunani kemenakan Kalajohar ). Secara nyelimpe Kalajohar kemudian membunuh Maryunani. Sekarkedhaton, ibu Maryunani, Akhirnya meninggal karena sedih. Amir Ambyah yang marah, kemudian menyerang dan menundukkan Negara Kuwari dan Pirkari.
 
==== 11 Menak Gandrung ====
Begitu Negara Kuwari jatuh ketangan Amir Ambyah, raja Hirman dan raja Jobin lari ke Medayin. Raja Hirman sangat sedih begitu mendengar kabar, ayahnya raja Nusirwan dipenjarakan di Negara Abesi. Atas usul Betaljemur, ibunda raja Hirnam, yaitu permaisuri Medayin meminta tolong Amir Ambyah untuk membawa pulang raja Nusirwan ke Medayin. Permintaan itu disanggupi oleh Amir Ambyah yang langsung pergi ke Abesi bersama Maktal.
 
Baris 282 ⟶ 304:
Umarmaya yang menyusul ke Abesi, berhasil membebaskan Amir Ambyah dari telaga berbisa dan melepaskan tali ikatan Maktal. Kuda Sekarduwijan mengamuk dan menghancurkan pasukan Abesi. Kadarisman, putra raja Abesi tunduk pada Amir Ambyah, dan menyatakan kesanggupannya untuk menangkap raja Nusirwan. Amir Ambyah, Umarmaya dan Maktal segera kembali ke Kaos.
 
Dengan pasukan pencuri sakti yang sanggup menghancurkan pasukan Amir Ambyah, Sadakabulumar dan Jobin berangkat dari Medayin menuju Kaos. Pada malam hari, Pada malam hari, mereka behasil membunuh Kobatsarehas. Dewi muninggarMuninggar yang hendak mebelamembela putranya dibunuh pula oleh Jobin. Bukan main marahnya Amir Ambyah begitu medengar kematian anak istrinya. Ia segera menangkap dan membunuh Sadatkabulumar dan Jobin.
 
Akibat kematihan Muninggar dan Kobatsarehas, Amir Ambyah menderita sakit ingatan. Para raja bawahan disuruhnya pulang ke negara masing-masing. Hanya Maktal yang tidak boleh berpisah. Ia diajak menunggui makam Muninggar dan Kobatsarehas.
 
==== 12 Menak Kanjun ====
Begitu mendengar berita kehancuran pasukan Amir Ambyah, Kanjun, raja parangakik bermaksut menghancurkan sekaligus. Ia kemudian mengajak beberapa raja dan satriya untuk mengepung Mekah. Ijras salah seorang bawahan raja Kanjun menyatakan kesanggupannya untuk menbunuh Amir Ambyah. Dengan berganti rupa menjadi seorang darwis (petugas kuburan) lalu turut serta menunggui makam Muninggar dan berhasil meracuni Amir Ambyah dan Maktal. Dalam keadaan pinsan, Amir Ambyah dan Maktal diserahkan kepada raja Kanjun. Mereka berdua disiksa dan Mekah dikepung. Raja Kanjun kemudian memohon kehadiran raja Nusirwan untuk menyaksikan kehancuran Amir Ambyah dan kota Mekah.
 
Baris 295 ⟶ 317:
Sudarawreti dan Rabingu berhasil menemukan dan membebaskan Amir Ambyah dari sekapan Raja Kanjun, dan membawanya ke negeri Parangakik. Sudarawreti kemudian menyerahkan senjata gada kepada Amir Ambyah untuk membalas dendam terhadap raja Kanjun. Amir Ambyah kemudian menyuruh Maktal menyiapkan pasukan dan segera menuju Mekah menggempur musuh. Perangpun berkobar. Raja Kanjun tertangkap dan akhirnya di bunuh sendiri oleh Sudarawreti, sementara pasukan Parangakik cerai-berai. Raja Nusirwan pulang ke Medayin, sedangkan Amir Ambyah ke Mekah mengawini Dewi Sudarawreti dan Rabingu, baru kemudian ke Kuparman.
 
==== 13 Menak Kandabumi ====
Dewi Sudarawreti dan Dewi Rabingu diutus Amir Ambyah meninjau ke Medayin. Mereka bertemu dengan Marpinjun (adik Muninggar) yang menyatakan hendak mengabdikan diri kepada Amir Ambyah. Ketika Sudara Wreti dan Rabingu kembali ke Kuparma, keinginan Marpinjun disampaikan pada Amir Ambyah. Amir Ambyah kemudian menugaskan Maktal untuk pergi ke Medayin melamar Marpinjun.
 
Baris 306 ⟶ 328:
Setelah pernikahan selesai, mereka semua kembali ke Kuparman. Namun di perjalanan mereka disergap Bandawas, raja raksasa dari Jabalkap. Bandawas dapat dibinasakan, dan rombonganpun selamat sampai ke Kuparman. Beberapa waktu kemudian, Sudarawreti melahirkan seorang putra dan diberi nama Jayusman, disusul kemudian oleh kelahiran putra Amir Ambyah dari Dewi Rabingu yang diberi nama Ruslan.
 
==== 14. Menak Kuwari ====
Amir Ambyah mengangkat Samsir, saudara Banawati menjadi raja di Kandabumi. Suatu ketika Negara Kandabumi diserang dari Negara Kuwari. Patih Bestak meminta bantuan Raja Kemar dari Kuwari untuk membinasakan Amir Ambyah. Permintaan tersebut disanggupi raja Kemar. Bestak dan Nursewan lalu berlindung di negeri Kuwari.
 
Amir Ambyah segera mengirimkan pasukan ke Kandabumi dan memukul mundur pasukan Kuwari. Kini sebaliknya pasukan Kuparman yang mengepung pasukan Kuwari. Amir Ambyah pun menyusul ke Kuwari. Dalam pada itu Marpinjun telah melahirkan putra lelaki yang diberi nama Rustamaji.
 
Pertempuran di Kuwari berlangsung dengan hebat. Raja Kemar akhirnya dapat dikalahkan dan menyatakan tunduk kepada Amir Ambyah. Sebagai bukti tunduk, ia menyerahkan adiknya, Dewi Kisbandi untuk diperistri Amir Ambyah. Begitu Kuwari dapat di duduki Amir Ambyah , raja Nusirwan segera mengungsi ke Negara Yujana. Pasukan Kuparman terus mengejarnya yang mengakibatkan timbulnya pertempuran antara pasukan Yujana melawan pasukan Kuparman.
 
==== 15. Menak Cina ====
Hongtete, raja [[Cina]], mempunyai dua orang putri. Adaninggar dan Widaninggar. Adaninggar sangat tergila-gila pada Amir Ambyah, lalu pergi mencarinya. Ia pergi ke Negara Yujana, menyerahkan diri pada raja Medayin. Kepada semua orang ia mewartakan sebagai calon istri Raja Nusirwan. Taktik ini ia tempuhuntuktempuh untuk menarik perhatian Amir Ambyah yang ia yakini akan jatuh cinta kepadanya begitu melihat kecantikan. Namun yang terjadi adalah sebaliknya, karena Amir Ambyah bahkan menganggapnya sebagai ibu calon mertua.
 
Adaninggar seorang prajurit terpilih bersenjata lengkap, panah, talikentular (semacam selendang sakti), ia juga dapat menghilang. Begitu besar keinginannya untuk menjadi istri Amir Ambyah, sehingga pada suatu malam dengan kesaktiannya ia berhasil menculik Amir Ambyah dan membawanya ke dalam sebuah goa di sebuah pegunungan. Dengan terus terang ia menyatakan cintanya pada Amir Ambyah, namuntetapi Amir Ambyah tak menanggapinya, karena tetap menganggap Adaninggar sebagai ibu calon mertua.
 
Adaninggar tak dapat menahan gejolak hati dan kemarahannya menghadapi sikap Amir Ambyah. Begitu gemasnya, Amir Ambyah, orang yang sangat dicintainya dan telah diikat tak berdaya itu disiksanya dengan cambukan-cambukan. Namun Amir Ambyah tetap pada pendiriannya, memanggil “ibu” kepada Adaninggar dan tetap menyembahnya layaknya seorang menantu.
Baris 334 ⟶ 356:
Setibanya di Negara Cina, raja Nusirwan menumpang pada janda penjual roti. Dengan cara menyamar, Amir Ambyah dan Bintibahram juga tinggal pada janda penjual roti itu juga. Sementara itu Hongtete juga telah mendengar kematian putrinya, Adaninggar di Negara Kaelani. Ia amat cedí dan setiap hari melakukan pemujaan pada dewa api. Amir Ambyah yang berhasil memasuki istana Hongtete, segera mengeluarkan Mukzizat, memadamkan api pemujaan Hongtete. Raja Hongtete akhirnya tunduk kepada Amir Ambyah.
 
==== 16. Menak Malebari ====
Dari Negara Cina, Amir Ambyah mengirimkan surat lamaran e Negara Malebari untuk melamar Dewi Kusmaryati, putri raja Malebari untuk dinikahkan dengan Jayusman, putra Amir Ambyah dengan Dewi Sudarawreti. Lamaran diterima.Sudarawreti dan Jayusman berangkat dari Kaelani ke Malebari, sedangkan Amir Ambyah berangkat dari negara Cina.
 
Sementara itu, Kiswapangindrus, raja negara Sindhangbarang keturunan raksasa Jabalkab, juga calamar Kusmaryati. Namun ditolak. Ia kemudian meminta bantuan kepada Jablullawal, raja negara Dhayaksengari. Oleh Jablullawal, Kiswapangindrus disuruh bertapa labih dahulu sebelum berlawanan dengan Amir Ambyah.
Baris 351 ⟶ 373:
Peperangan diteruskan dan berakhir dengan tewasnya raja Kiswapangindrus dari Sindhangbarang dan raja Jablullawal dari Dhayaksengari. Dengan tewasnya raja mereka, maka pasukan Sindhangbarang dan Dhayaksengari menyerah tunduk pada Amir Ambyah. Jayusman kemudian dinobatkan menjadi raja di Malebari dan bergelarSultan Agung Jayusman Samsumurijal. Kelak ia berputra seorang laki-laki yang diberi nama Sayidiman. Seusai penobatan Jayusman, Amir Ambyah dan raja Bawadiman, ayah Kusmaryati, pergi ke pulau Barzah di wilayah Malebari untuk hidup sebagai pendeta. Namun beberapa waktu kemudian, amir Ambyah meninggalkan pulau Barzah kembali ke Kuparman dengan segenap pasukannya.
 
Mengetahui Amir Ambyah dan pasukannya tidak berada di Mekah, Kuwarihusman, raja negara polad, mengepung Meca. Namun mengalami kekalahan dan tunduk pada pasukan Amir Anjilin, adik Amir Ambyah. Negara Malebari juga dikepung pasukan dari negara Kubarsi. Sultan Jayusman segera mengirimkan utusan ke Kuparman untuk memberitahu Amir Ambyah. Amir Ambyah segera mengutus Semangun dan Hirman-keduanya putra raja Nusirwan, untuk memimpin pasukan membantu ke Malebari, disertai oleh Patih Bestak. Tetapi sesampainya di malebari , Bestak berhasil membujuk Hirman dan Semangun untuk berbalik melawan Amir Ambyah, dan memihak pada pasukan Kubarsi menyerang Malebari. Kadarwati, adik raja Kubari, memimpin prajurit wanita maju ke medan perang. Ia dihadapi oleh Sudarawreti dan Rabingu. Kadarwati dapat ditangkap, ia menyerah dan kemudian dikawinkan dengan Kelan.
 
Sementara itu, Amir Anjilin setelah dapat mengalahkan pasukan dari Negara Polad, segera mengerahkan pasukan menuju ke Malebari. Karena tujuannya ingin mencoba kesaktian Amir Ambyah, maka sampai di Malebari, Amir Anjilin langsung menyerang pasukan Kuparman. Amir Ambyah tampil menghadapi Amir Anjilin, dan pertempuran pun terjadi. Tapi lama-lama Amir Anjilin memberitahu kepada Amir Ambyah, bahwa ia sesungguhnya putra dari Mekah. Mereka akhirnya berdamai, dan peperangan di hentikan.
Baris 373 ⟶ 395:
Raja Nusirwan pun telah tiba di negara Purwakanda. Raja Purwakanda kemudian mengutus Marikangen, seorang raseksi pergi ke Kuparman untuk menggoda Rustamaji. Marikangen beralih rupa menjadi wanita cantik, dan berhasil diperistri Rustamaji. Dari perkawinan ini lahirlah putra lelaki yang diberi nama Kalalmak. Sedangkan dengan Dewi Kadamingsih, Rustamaji juga telah dikaruniai seorang putra yang diberi nama Atasaji.
 
==== 17. Menak Purwakanda ====
Raja Purwakanda mengutus patih jedi menantang ke Kuparman. Di Kuparman, patih Jedi melihat kitab Adam Makna dan menurunya, sehingga ia mengetahui riwayat Amir Ambyah. Hal itu ia laporkan kepada rajanya, membuat raja Purwakanda marah kepada patih Bestak yang telah mempermainkannya. Patih Bestak ditangkap dan dipenjarakan. Amir Ambyah yang menerima tantangan, segera mengerahkan pasukan untuk menyerang purwakanda. Pertempuran seru terjadi. Prajurit dan Raja Purwakanda kalah dan tunduk pada Amir Ambyah.
 
Baris 386 ⟶ 408:
Kini Hasimkatamsi dan Arismunandar maju ke medan perang. Mereka dapat menangkap patih Jedi, takluk, lalu diserahkan kepada Amir Ambyah. Raja Kasrukun kemudian minta bantuan raja Kulhibadir, dari negara Betarti. Perangpun berkecamuk kembali. Namun akhirnya pasukan Kuparman Berhasil mengalahkan pasukan lawan. Raja Purwakanda, raja Kosarsah dan raja Betarti tewas dalam pertempuran. Sedangkan raja Nusirwan dan segenap pasukannya lari minta bantuan ke negara Ngambar Kustub.
 
==== 18. Menak Kustub ====
Sebelum kembali ke Kuparman, Amir Ambyah mengangkat Pirngadi, putra raja Lamdahur menjadi raja di Purwakanda. Sedangkan Semakun dirajakan di negara Gumiwang. Amir Ambyah juga menugaskan Semakun untuk menyusul raja Nusirwan ke ngambar Kustub. Namun Batiakbar, raja Ngambar Kustub mempertahankan Nusirwan untuk tetap berada di negaranya. Terjadilah peperangan. Prajurit Ngambar Kustub yang terdesak, masuk dan bertahan di dalam kota.
 
Baris 393 ⟶ 415:
Tak berapa lama kemudian, Amir Ambyah menyusul ke Ngambar Kustub. Ia segera menikahkan Hasim Katamsi dengan Dewi Ngumyumhadikin. Kemudian menyerang negara Tasmiten dan berhasil mengalahkan pasukan Tasmiten. Raja Johan Pirmar mengaku tunduk pada Amir Ambyah. Dewi Permani, putri raja Johanpirman kemudian dinikahkan dengan Arismunandar. Raja nusirwan berhasil meloloskan diri ke negara Pirkaras, meminta perlindugan raja Banukarjis. Namun selalu diikuti pasukan Kuparman dibawah pimpinan raja Kuskekel. Sementara itu patih Bestak mengirim utusanuntuk meminta bantuan Salsal, raja negara Kalakodrat. Umarmaya yang merasa jengkel terhadap kelakuan Bestak yang tak jera-jeranya mengupayakan kematian Amir Ambyah, segera ke Medayin menyamar sebagai tukang masak. Patih Bestak disembelih lalu dimasak dan dipersembahkan kepada raja Nusirwan yang menikmati dengan lezat. Setelah Nusirwan mengetahui yang dimakan adalah daging patih Bestak, ia lalu sakit dan akhirnya meninggal. Umarmaya kemudian meninggalkan negara Medayin.
 
==== 19 Menak Kalakodrat ====
Hirman, putra Nusirwan dinobatkan oleh amir Ambyah menjadi raja Medayin dan Bahtiar, anak Bestak dijadikan patih. Sementara Hurmus, adik himan dijadikan raja di negara Ngawuawu. Tak jauh berbeda dengan tabiat orang tuanya, Patih Bestak, bahtiar berhasil membujuk Hirman untuk berbalik haluan melawan Amir Ambyah. Pasukan Medayin bersama dengan pasukan Kalakodrat kemudian mengepung Mekah. Amir Ambyah segera mengerahkan pasukan ke Mekah, dan pertempuran pun pecah. Pasukan Kalakodrat kalah, mereka melarikan diri kembali ke negaranya. Raja Hirman pun ikut lari ke negara Kalakodrat. Raja Salsal yang merasa ditipu oleh Bahtiar, segera menangkap patih Medayin itu dan dijebloskan ke penjara. Raja Hirman yang tidak tahan tinggal di Kalakodrat, akhirnya meninggalkan negara tersebut dan menyerahkan diri kepada Amir Ambyah. Amir Ambyah kemudian mengerahkan pasukan menyerang Kalakodrat. Raja Salsal kalah, lalu tunduk pada Amir Ambyah.
 
==== 20 Menak Sorangan ====
Hunukmarjaban, panglima Kalakodrat tidak mau tunduk kepada Amir Ambyah. Ia bersama Bahtiar lari minta bantuan ke negara Sorangan. Pasukan Kuparman terus mengejar ke sorangan. Rustamaji, putra Amir Ambyah dengan Dewi Marpinjun yang maju perang melawan Gajimandalikahuktur, raja Sorangan akhirnya gugur dalam pertempuran. Jenasahnya di makamkan di Kuparman. Atasaji kemudian menggantikan ayahandanya menjadi raja.
 
Baris 403 ⟶ 425:
Mengetahui raja Ibnuumar berada di Rokan, prajurit Kuparman dipimpin Pangeran Kelan dan raja Burudangin menyusul ke negara Rokam. Raja Gulangge ingin mencoba kesaktian Amir Ambyah. Amir Ambyah pun segera pergi ke Rokam setelah lebih dulu menundukkan negara Sorangan dan membunuh raja Gajimandalikahuktur. Amir Ambyah segera berperang melawan raja Gulangge. Raja Gulangge kalah dan menyatakan tunduk pada Amir Ambyah. Bakhtiar yang berhasil keluar dari penjara, bersama anak raja Marjaban melarikan diri ke negara Jaminambar.
 
==== 21 Menak Jamintron ====
Tersebutlah di negara Jamintoran, Dewi Julusulasikin putri raja Sadarngalam tenderita sakit. Raja mendapat wangsit, bahwa putrinya dapat sembuh bila mandi di telaga Iskandar di taman Jaminarab. Dengan disertai pasukan pengawal, Julusulasikin pergi ke negara Jaminarab.
 
Sementara itu Pangeran Kelan yang sedang berburu tersesat sampai di Jaminarab dan bertemu dengan Julusulasikin. Kelan kemudian diajak pulang ke Jamintoran, yang atas kehendak raja Sudarngalam dipertunangkan dengan Julusulasikin. Belum lama Kelan berada di Jamintoran, Raja Kaharngalam dari negara Rulmuluk, bawahan Jamintoran membangkang. Kelan lalu pergi ke Rulmuluk. Terjadilah peperangan. Raja Kaharngalam kalah, lalu tunduk.
 
==== 22 Menak Jaminambar ====
Amir Ambyah mengutus Umarmaya untuk mencari Pangeran Kelan. Perjalanan Umarmaya sampai di negara Jaminambar dengan raja bernama Rabussamawati. Raja Jaminambar ini mengaku sama dengan Tuhan, Sedangkan raja-raja bawahannya sebagai malaekat. Umarmaya tinggal sebentar di negara tersebut lalu melanjutkan perjalanan ke Jamintoran, bertemu raja Sidarngalam dan Pangeran Kelan.
 
Baris 415 ⟶ 437:
Setelah Jaminambar tunduk, Amir Ambyah lalu datang ke Jamintoran, menikahkan Pangeran Kelan dengan Dewi Jurusulasikin.
 
==== 23 Menak Talsamat ====
Amir Ambyah kedatangan pendeta dari Ngajam yang baru saja mengembara dari tanah Arab. Pendeta itu menceritakan kelahiran Nabi Muhammad, dan bahwa syariat Nabi [[Ibrahim]] diganti dengan syariat Nabi Muhammad. Amir Ambyah amat tertarik hatinya hendak bersujud pada Nabi Muhammad, tetapi ia hendak menetapi kewajibannya dulu sebagai prajurit Allah menumpas pendurhaka dunia.
 
Amir Ambyah lalu menyerang negara Mukabumi, Pildandani dan Talsamat. Negara-negara tersebut berhasil itundukkan, namuntetapi prajurit Amir Ambyah banyak yang gugur dalam peperangan. Menurut raja Gulangge, telah tidak ada lagi negara yang pantas diserang. Maka Amir Ambyah lalu pulang ke [[Medinah]], hendak menjadi sahabat Nabi Muhammad. Prajurit yang masih hidup, diperintahkan turut serta.
 
==== 24 Menak Lakat ====
Kedatangan Amir Ambyah di Medinah disambut dengan penghormatan oleh Nabi Muhammad. Amir Ambyah dan para pengiring lalu berganti syariat. Baru beberapa waktu Amir Ambyah berada di Medinah, raja Hirman dari Medayin mengerahkan pasukan mengepung Medinah hendak membinasakan Nabi Muhammad. Amir Ambyah kembali maju perang dan menghancurkan pasukan Medayin. Raja Hirman lari minta bantuan ke negara Lakat. Raja Lakat kemudian mengirikan pasukan untuk mengepung Medinah. Terjadilah pertempuran antara pasukan Lakat melawan pasukan Arab.
 
Baris 427 ⟶ 449:
Pada wakti itu Baginda Ngali, panglima pasukan Arab sedang sakit. Begitu mendengar bahwa pamanda Amir Ambyah gugur di medan perang dan Nabi Muhammad lolos, seketika sembuh dari sakitnya, lalu maju berperang. Ia berhasil menangkap raja Lakat dan menundukkan pasukannya. Sedangkan raja Jenggi melarikan diri.
 
Sementara itu Dewi Kuraisin, putri Amir Ambyah dengan Dewi Ismayawati dari Ngajrak, menyusul ke Medinah langsung menghadap [[Fatimah|Fátimah]], istri Nabi Muhammad. Setelah diberitahu bahwa Amir Ambyah dan Nabi Muhammad telah lama maju perang, ia segera menyusulnya. Setelah bertemu Nabi Muhammad dan diberitahu kalau ayahandanya, AMirAmir Ambyah telah augurgugur di medan perang ketika melawan raja Jenggi, Kuraisin jatuh pingsan. Setelah sadar, Kuraisin minta ijin untuk melawan raja Jenggi.
 
Dalam suatu pertempuran, Kuraisin berhasil mengalahkan raja Jenggi, mengikatnya dan menyerahkan kepada Nabi Muhammad. Raja Lakat dan raja Jenggi tidak dihukum mati. Mereka berdua hanya dicukur rambutnya dadan diharapkan bersedia berbakti kepada [[Allah (Islam)|Allah Subhanahu Wawa Taallata'ala]]. Selang beberapa waktu kemudian, raja Hirman pun tunduk pada Nabi muhammad. Atas kehendak Nabi Muhammad, dewi Kuraisin dinikahkan dengan Baginda Ngali. Dari perkawinan tersebut lahir seorang putra laki-laki diberi nama Muhammad Kanapiyah, yang setelah dewasa menjadi raja di Ngajrak.(AP22042018)
 
*
{{Wayang}}