Masjid Keramat Banua Halat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Wadaihangit (bicara | kontrib)
 
(29 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox religious building
{{inuseuntil|20 April 2010}}
| infobox_width = 260px
[[Berkas:Masjidkeramatbanuahalat.jpg|tumb|right|225px|Masjid Al-Mukarromah atau lebih dikenal dengan Masjid Keramat Banua Halat.]]
|image=Masjid Al-Mukarromah, Tapin.jpg
'''Masjid Al-Mukarromah''' atau yang lebih dikenal dengan nama '''Masjid Keramat Banua Halat''' adalah masjid tua yang berada di desa [[Banua Halat Kiri, Tapin Utara, Tapin|Banua Halat Kiri]], [[Tapin Utara, Tapin]], [[Kalsel]]. Masjid ini berjarak sekitar 120 km dari [[Kota Banjarmasin|ibukota provinsi Kalimantan Selatan]].
|caption=
|building_name=Masjid Banua Halat
|location={{flagicon|Indonesia}} [[Kabupaten Tapin|Tapin]], [[Indonesia]]
|province=[[Kalimantan Selatan]]
|district=[[Tapin Utara, Tapin|Tapin Utara]]
|geo=
|religious_affiliation=[[Islam]] – [[Sunni]]
|website=
|architect=
|architecture_type=Masjid
|architecture_style=Banjar
|year_completed=[[1840]]
|construction_cost=
|capacity=
|length=
|width=
|dome_quantity=
|dome_height_outer=
|dome_dia_outer=
|minaret_quantity=
|minaret_height=
|materials=Ulin
}}
'''Masjid Al-Mukarromah''' atau yang lebih dikenal dengan nama '''Masjid Keramat Banua Halat''' adalah salah satu masjid tuatertua di [[Kalimantan Selatan]] yang berada di desa [[Banua Halat Kiri, Tapin Utara, Tapin|Banua Halat Kiri]], Kecamatan [[Tapin Utara, Tapin|Tapin Utara]], [[KalselKabupaten Tapin]]. Masjid ini berjarak sekitar 120  km dari [[Kotaibu Banjarmasin|ibukotakota provinsi Kalimantan Selatan, [[Banjarmasin]].
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Masjid Keramat Banua Halat 4.jpg|jmpl|Tampak depan Masjid Keramat Banua Halat]]
Tidak diketahui pasti kapan [[masjid]] ini dibangun. Menurut sejarah, masjid yang dikeramatkan tersebut dibangun H. Syafrullah atau yang dikenal orang terdahulu sebagai '''Datu Ujung'''. Datu Ujung ini memiliki kehebatan yang masih dikenal sampai sekarang, yaitu ''tiang miring''. Tiang ini menjadi salah satu tiang utama di masjid tersebut.
[[Berkas:Masjid Keramat Banua Halat.jpg|jmpl|Masjid Keramat Banua Halat]]
[[Berkas:Masjid Keramat Banua Halat 2.jpg|jmpl|Bentuk atap lancip merupakan ciri khas dari Masjid bersejarah di Kalimantan Selatan]]
[[Berkas:Masjid Keramat Banua Halat 3.jpg|jmpl|Bagian atap Masjid Keramat Banua Halat]]
Tidak diketahui pasti kapan [[masjid]] ini dibangun. Menurut sejarah, masjid yang dikeramatkan tersebut dibangun H. Syafrullah atau yang dikenal orang terdahulu sebagai '''Datu Ujung''' (dalam versi lain ada yang juga menyebutkan kalau [[masjid]] ini didirikan oleh Haji Mungani Salingnata pada tahun [[1840]]). Datu Ujung ini memiliki kehebatan yang masih dikenal sampai sekarang, yaitu ''tiang miring''. Tiang ini menjadi salah satu tiang utama di masjid tersebut.
 
Sebagai tokoh masyarakat yang dikenal, Datu Ujung bersama masyarakat membangun masjid keramat untuk tempat ibadah masyarakat sekitar. Saat pembangunan masjid tersebut tiang-tiang masjid dicari Datu Ujung ke desa [[Batung, Piani, Tapin|Batung]], Kecamatan [[Piani, Tapin|Piani]]. Menurut sejarah pula, tiang-tiang itu hanya ditendang Datu Ujung dengan kesaktiannya hingga bisa dihanyutkan ke [[sungai]] dan sampai di depan Masjid Keramat yang berada di pinggiran [[Sungai Tapin]].
Saat pembangunan masjid tersebut tiang-tiang masjid dicari Datu Ujung ke Desa [[Batung, Piani, Tapin|Batung]], Kecamatan [[Piani, Tapin|Piani]]. Menurut sejarah pula, tiang-tiang itu hanya ditendang Datu Ujung dengan kesaktiannya hingga bisa dihanyutkan ke [[sungai]] dan sampai di depan Masjid Keramat yang berada di pinggiran [[Sungai Tapin]].
 
Setelah masjid selesai, warga mengadakan ''selamatan''. Saat selamatan itu ternyata ikan untuk di makan warga kurang, lalu Datu Ujung berpesan kepada warga untuk jangan makan dahulu sebelum ia datang karena Datu Ujung akan mengambil [[ikan]] di [[Distrik Negara|Negara]], [[Hulu Sungai Selatan]]. Warga pun tidak percaya, mengingat jarak antara [[Banua Halat]] dengan Negara sangat jauh, mustahil kalau harus menunggu Datu Ujung kembali dalam waktu singkat. Walhasil warga pun makan duluan, saat itulah Datu Ujung muncul dengan membawa banyak ikan.
 
Melihat warga yang tidak mengindahkan pesannya tersebut, membuat Datu Ujung jadi marah hingga dia menghentakkan kakinya ke tanah hingga menimbulkan bekas tanah yang miring. Hingga sekarang, bekas pijakan tanah tersebut yang berada di di bagian pojok kanan masjid masih membekas.
 
== Mengeluarkan minyak ==
Di salah satu tiang [[masjid]], terdapat sebuah tiang yang mengeluarkan minyak. Tidak diketahui pasti kapan minyak itu keluar dan sebabnya. Banyak pengunjung masjid yang takjub akan hal itu. Bahkan mereka berebut mengelus sebuah tiang berminyak itu dengan kapas, tisu hingga lembaran uang kertas. Berbagai niat dan permintaan pun mereka utarakan saat mengusap tiang itu.<ref name="Masjid Keramat"></ref>.
 
Di salah satu tiang [[masjid]], terdapat sebuah tiang yang mengeluarkan minyak. Tidak diketahui pasti kapan minyak itu keluar dan sebabnya. Banyak pengunjung masjid yang takjub akan hal itu. Bahkan mereka berebut mengelus sebuah tiang berminyak itu dengan kapas, tisu hingga lembaran uang kertas. Berbagai niat dan permintaan pun mereka utarakan saat mengusap tiang itu<ref name="Masjid Keramat"></ref>.
 
== Sempat dibakar ==
[[Masjid]] ini pernah dibakar oleh [[Kolonial Belanda|Belanda]]. Pada saat terbakar, hampir seluruh material bangunan masjid yang berada di tepian sungai itu ludes. Yang tersisa hanya satu tiang utama yang kini terus mengeluarkan minyak itu. Kemudian, pada tahun [[1862]] '''Masjid Al-Mukarromah''' dibangun kembali.<ref name="Masjid Keramat">[http://202.146.4.120/read/artikel/13688/wow-tiang-masjid-di-tapin-selalu-keluarkan-minyak Banjarmasin Post - Tiang Masjid di Tapin Selalu Keluarkan Minyak]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. ''Banjarmasin Post''. Diakses pada 16 April 2010</ref>.
 
[[Masjid]] ini pernah dibakar oleh [[Kolonial Belanda|Belanda]]. Pada saat terbakar, hampir seluruh material bangunan masjid yang berada di tepian sungai itu ludes. Yang tersisa hanya satu tiang utama yang kini terus mengeluarkan minyak itu. Kemudian, pada tahun [[1862]] '''Masjid Al-Mukarromah''' dibangun kembali<ref name="Masjid Keramat">[http://202.146.4.120/read/artikel/13688/wow-tiang-masjid-di-tapin-selalu-keluarkan-minyak Banjarmasin Post - Tiang Masjid di Tapin Selalu Keluarkan Minyak]</ref>.
 
== Peristiwa unik ==
 
DiPada tahun [[1935]], saat lantai masjid ditegel dan dalam tahap akhir, datang seorang pengunjung bernama Ibu Zahra dari [[Balikpapan]] ke Masjid Keramat Banua Halat. Baru saja masuk ke masjid, tiba-tiba saja Ibu Zahra dirasuki Datu Ujung dan berkata, "tolong bekas kedudukanku jangan diratakan, sebab itu menjadi ciri khas masjid ini”.
 
Tidak hanya itu, Datu Ujung juga berpesan apabila ada orang yang berziarah ke masjid ini, biar tidak ketemu Datu tapitetapi masih bisa melihat sebuah tiang kayu ulin masjid yang menjadi peninggalan yang dikeramatkan sampai sekarang.
 
Cerita lainnya, masjid ini memiliki tajau (bejana) besar sebanyak 3 buah yang berasal dari abad 10 – 11 dinasti Tsung. Namun sekarang tersisa 2, sebab salah satunya pecah. Tajau ini pun dipercaya warga sebagai tempat memandikan bayi dan orang yang ingin sembuh dari suatu penyakit. Bahkan sudah banyak yang terbukti kebenarannya. Selain itu tajau dulunya hingga sekarang masih dipergunakan untuk berwudhu bagi para jamaah.
Baris 31 ⟶ 56:
Sementara itu, kisah yang pernah terjadi di masjid ini adalah saat masjid ini pernah kehilangan sebuah jam dinding kuno yang besar, dicuri si "tangan panjang" pada tahun [[1975]]. Sehari usai jam besar tersebut dicuri, keesokan harinya jam tersebut dikembalikan orang yang mengambilnya ke tempat semula, dan anehnya orang tersebut menjadi hilang ingatan alias gila hingga akhirnya meninggal dunia.
 
Hingga sekarang masjid ini masih dikeramatkan, setiap hari selalu ada saja peziarah yang datang dan membaca doa selamat di masjid ini. Bahkan, setiap datangnya bulan mualidurrasul, di masjid ini digelar ''upacara adat [[baayun anak''mulud]] massal yang pesertanya mencapai 700 orang, tidak hanya anak tapitetapi orang dewasa juga.<ref>[http://www.radarbanjar.com/berita/index.asp?Berita=Tapin&id=54387 Radar Banjar - Sejarah Masjid Al-Mukarromah Banua Halat].{{deadlink}} ''Radar Banjar''. Diakses pada 16 April 2010</ref>.
 
== Referensi ==
Baris 37 ⟶ 62:
 
== Pranala luar ==
* [http://www.mediaindonesia.com/read/2009/06/06/77625/55/9/Tiang-Berminyak-Daya-Tarik-Masjid-Al-Mukarromah Media Indonesia - Tiang Berminyak Daya Tarik Masjid Banua Halat Tapin]
* http://www.radarbanjar.com/berita/index.asp?Berita=Tapin&id=54245
* https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/masjid-tua-banua-halat-atau-masjid-al-mukarramah/
* http://www.mediaindonesia.com/read/2009/06/06/77625/55/9/Tiang-Berminyak-Daya-Tarik-Masjid-Al-Mukarromah
 
 
{{Masjid di Indonesia}}
 
{{DEFAULTSORT:Keramat Banua Halat}}
[[Kategori:Masjid di Indonesia]]
[[Kategori:Masjid di Kalimantan Selatan]]
[[Kategori:Kabupaten Tapin]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Kalimantan Selatan]]
[[Kategori:Masjid di IndonesiaKabupaten Tapin]]