Wafiq Azizah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(28 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Wafiq Azizah , Penyanyi Multi Talenta dari Magelang
 
Pada era akhir 90-an , panggung sholawat Indonesia tampil 3 penyanyi artis cilik yang mampu membus jutaan keping kaset sholawat. Ketiga artis cilik itu yakni Sulis, Mayada dan Wafiq Azizah.
Salah satu penyanyi multi talenta itu Hj Wafiq Azizah (lahir, 4 Mei 1987 ) adalah penyanyi lagu-lagu religi dan shalawat Nabi di Indonesia. Ia juga tercatat pernah menjuarai lomba MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) cabang Qari'ah Tingkat ASEAN. Perempuan manis yang lahir di kota Magelang pada 4 Mei 1987 dari pasangan Buktari dan Tonah Lestari sudah mengasah bakatnya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar kelas dua dengan mengikuti perlombaan-perlombaan dikotanya. Hingga dia dapat menjuarai sholawat tingkat kota Magelang. Anak pertama dari tiga bersaudara ini semakin giat belajar dengan masuknya ke sanggar seni di kota Magelang. Dan sejak itu dia mulai mengisi acara di TVRI Yogyakarta sampai kelas lima sekolah dasar. Ibarat pungguk kejatuhan bulan itu perumpamaan tepat untuk menggambarkan karier Wafiq. Mengaku hobi bershalawat sejak kecil, Wafiq Azizah belajar tilawah dari sang ayah. Untuk mengasah hobinya, ketika kelas 4 SD, sang ayah mendaftarkanya ke sebuah sanggar seni di Magelang untuk belajar sholawat dan tilawah.
 
 
Kenapa, Sebab disaat dia mengisi acara di TVRI Yogyakarta ada seorang produser dari Jakarta kecantol dengan suaranya. Hingga akhirnya rekaman setiap tahun harus diikuti oleh Wafiq disaat usianya masih kecil. Namanya kian melejit setelah membawakan sholawat rebana. Masalah yang menjadi sandungan adalah undangan dari luar kota yang bersamaan jam sekolah, tapi tidak membuatnya putus asa. Lalu bagaimana sikap kedua orang tua Wafiq? Tetap mendukung asal bukanlah lagu pop atau dangdut yang menjadi pilihannya untuk berkarier ditarik suara. Begitu juga saat rekaman di kota Jakarta, Wafiq tetap dalam pengawasan ibunya. Karena Bapak Buhtari tidak tega membiarkan Wafiq pergi sendiri bersama pihak produser Jakarta. Sedangkan bapaknya wafiq tidak dapat mengawasi disebabkan tugas-tugasnya sebagai guru agama di sekolahan aliyah Magelang. Hingga akhirnya, Wafiq memutuskan menikah diusia dini untuk mengurangi beban kedua orang tuanya. Wafiq menikah di usia 19,5 tahun. Ia dikaruniai anak kembar, laki-laki dan perempuan, yang sangat sehat yang saat ini berusia 4 tahun bulan. Yang laki-laki bernama Asbiq Badru Rufi’ilwafa dan yang perempuan bernama Kayla Badru Taqiya. Suami dan keluarga sangat mendukung kariernya.
Album perdana Wafiq Azizah yang bertajuk 25 Nabi/Shalawat Nariyah bergenre Pop Qasidah Anak Anak ini sukses di pasaran, dan album ini di aransemen oleh Jhohanes Purba & Oetje F. Tekol. Semakin maju kariernya, lalu mencoba ke genre lain yakni genre Qasidah berkat album 'Wahdana' yang dirilis tahun 2002 serta diaransemen Hasan Basri, dan lagu tersebut juga pernah menjadi bagian duet bersama Jefri Al Buchori pada tahun 2009. Di tahun 2003, mencoba beralih ke Pop Religi yang berbahasa Indonesia, yakni merilis album 'Yatim Piatu' yang dimana lagu tersebut menjadi hits dimasanya. Pada tahun 2005, Wafiq Azizah mencoba beralih ke genre Gambus Modern, dengan merilis album "Ana Batba" serta menggarap album khusus untuk Manasik Haji dan Umrah yang dilantunkan berirama. Hingga kini menghasilkan albumnya sampai ke-50 yang termasuk album shalawat, pop shalawat, pop religi, qasidah, gambus, murottal/belajar hijaiyyah. Pada 2018, Wafiq Azizah kembali merilis album religi baru yang ke-50 bertajuk "Shalawat Penyejuk Hati". Single andalannya adalah Laukana Bainanal Habib. Pada 2019, kembali merilis album yang bertajuk "Permata Cinta" yang berisikan 10 lagu pilihan yang menjadi andalan di album nya tersebut ialah 'Ya Hanana' dan 'Sholatullah'. Pada 2021, Wafiq Azizah kembali rekaman bersama MultiArt dengan konsep musik yang berbeda yakni Sholawat Akustik serta merekam beberapa lagu lama yang diaransemen ulang dengan konsep anak muda, sebut saja lagu hits hitsnya seperti "Sepohon Kayu", "Wahdana", "Sayang Sayang", serta beberapa lagu pilihan lainnya.(***) AST
{{Infobox person
| honorific_prefix =
| name = Wafiq Azizah
| honorific_suffix =
| image =
| image_upright = Wafiq_2.jpg
| image_size = 240px
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
Baris 54 ⟶ 46:
}}
 
Salah satu penyanyi multi talenta itu Hj '''Wafiq Azizah ''' (lahir, {{lahirmati|[[Magelang]]|4 Mei |5|1987 }}) adalah penyanyi lagu-lagu religi dan shalawat Nabi di Indonesia. Ia juga tercatat pernah menjuarai lomba MTQ ([[Musabaqah Tilawatil Quran|Musabaqah Tilawatil Qur'an]]) cabang Qari'ah Tingkat ASEAN. Perempuan manis yang lahir di kota Magelang pada 4 Mei 1987 dari pasangan Buktari dan Tonah Lestari sudah mengasah bakatnya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar kelas dua dengan mengikuti perlombaan-perlombaan dikotanya. Hingga dia dapat menjuarai sholawat tingkat kota Magelang. Anak pertama dari tiga bersaudara ini semakin giat belajar dengan masuknya ke sanggar seni di kota Magelang. Dan sejakSejak itu dia mulai mengisi acara di [[TVRI Yogyakarta]] sampai kelas lima sekolah dasar. Ibarat pungguk kejatuhan bulan itu perumpamaan tepat untuk menggambarkan karier Wafiq. Mengaku hobi bershalawat sejak kecil, Wafiq Azizah belajar tilawah dari sang ayah. Untuk mengasah hobinya, ketika kelas 4 SD, sang ayah mendaftarkanya ke sebuah sanggar seni di Magelang untuk belajar sholawat dan tilawah.
 
'''Wafiq Azizah''' ({{lahirmati|[[Magelang]]|4|5|1987}}) adalah penyanyi lagu-lagu religi dan shalawat Nabi di Indonesia. Ia juga tercatat pernah menjuarai lomba MTQ ([[Musabaqah Tilawatil Quran|Musabaqah Tilawatil Qur'an]]) cabang Qari'ah Tingkat ASEAN. Perempuan manis yang lahir di kota Magelang pada 4 Mei 1987 dari pasangan Buktari dan Tonah Lestari sudah mengasah bakatnya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar kelas dua dengan mengikuti perlombaan-perlombaan dikotanya. Hingga dia dapat menjuarai sholawat tingkat kota Magelang. Anak pertama dari tiga bersaudara ini semakin giat belajar dengan masuknya ke sanggar seni di kota Magelang. Dan sejak itu dia mulai mengisi acara di TVRI Yogyakarta sampai kelas lima sekolah dasar. Ibarat pungguk kejatuhan bulan itu perumpamaan tepat untuk menggambarkan karier Wafiq. Mengaku hobi bershalawat sejak kecil, Wafiq Azizah belajar tilawah dari sang ayah. Untuk mengasah hobinya, ketika kelas 4 SD, sang ayah mendaftarkanya ke sebuah sanggar seni di Magelang untuk belajar sholawat dan tilawah.
 
Kenapa, Sebab disaat dia mengisi acara di TVRI Yogyakarta ada seorang produser dari Jakarta kecantol dengan suaranya. Hingga akhirnya rekaman setiap tahun harus diikuti oleh Wafiq disaat usianya masih kecil. Namanya kian melejit setelah membawakan sholawat rebana. Masalah yang menjadi sandungan adalah undangan dari luar kota yang bersamaan jam sekolah, tapi tidak membuatnya putus asa. Lalu bagaimana sikap kedua orang tua Wafiq? Tetap mendukung asal bukanlah lagu pop atau dangdut yang menjadi pilihannya untuk berkarier ditarik suara. Begitu juga saat rekaman di kota Jakarta, Wafiq tetap dalam pengawasan ibunya. Karena Bapak Buhtari tidak tega membiarkan Wafiq pergi sendiri bersama pihak produser Jakarta. Sedangkan bapaknya wafiq tidak dapat mengawasi disebabkan tugas-tugasnya sebagai guru agama di sekolahan aliyah Magelang.
Baris 67 ⟶ 58:
 
Bersama label MultiArt Production
* [[Shalawat Nariyah]] (1999) (kerjasama label BLACKBOARD[[Blackboard (perusahaan)|Blackboard Indonesia]])
* [[Mohon Ampun/Istighfar]] (2000) (kerjasama label [[Musica Studio's]])
* [[Shalatuminallah]] (2001)
* [[Wahdana]] (2002)
* Ya Muhaemin (2003)
* Yatim[[YATIM PiatuPIATU]] (20042003)
* Istaghfiruu[[Shalawat RobbakumSyifa]] (2004)
* [[Istaghfiruu Robbakum]] (2004)
* Shalawat Syifa' (2005)
* [[Ana Batba']] ''[GAMBUS MODERN]'' (2005)
* [[Shalawat Qur'aniyah]] (2006)
* [[Katabna]] ''[GAMBUS MODERN]'' (2006)
* [[Hamawi Ya Mis Mis]] ''[GAMBUS MODERN]'' (2006)
* Top Hits Shalawat WAFIQ AZIZAH (2010)
* DOSADosa (2013)
* Thank You Allah (2014)
* Air Mata Ibu ''[QASIDAH MODERN]''Keadilan (2014)
* Amin Ya Allah (2017)
* Kawakib (2017)
Baris 131 ⟶ 122:
== Album kompilasi ==
{{div col}}
* [[Belajar Mengaji Sambil Berdendang]] (1999)
* [[Asmaul Husna, Shalawat dan Munajat]] (2001)
* [[Manasik Haji dan Umrah Dalam Irama]] (2006)
* [[Semesta Bertasbih]] dari album [[Opick]], duet 'Ya Rasul' (2006)
* Bunga Kasih Sayang (2006)
* [[Shalawat dan Nasyid Terbaik]] dari album [[Jefri Al Buchori]], duet 'Wahdana' (2009)
* [[Elehiya, Elayi, Jasa Ayah Bunda]] dari Album PPIB I Gorontalo (2011)
* [[Tahuli'u, Ya Rozaq]] dari Album PPIB II Gorontalo (2012)
* Syi'iran Wali (2017)
* Kompilasi Assalamu Alaika (2018)
* Aku Cinta Allah (2019) dalam lagu 'Tiada Tuhan Selain Allah & Alfa Salam'
* Sholawat Seribu Cinta (2019)
 
Baris 175 ⟶ 168:
* Nur Muhammad (2022)
* Di Pondok Kecil (2022)
* Sayang Sayang feat. Ipunk & Dinov [new version] (2022)
 
* Do'a Pengantin (2022)
* Syaikhona (2022)
* Sepohon Kayu [New Version] (2022)
* Shalawat Nariyah [New Version] (2022)
* Isyfa'lana [New Version] (2022)
* Shalawat Syifa'Jibril (20052022)
* Khotmil Qur'an (2022)
* Gambus Modern | Assuban (2022)
* Gambus Modern | Ana Bat Ba' (2022)
* Gambus Modern | Wahdana (2022)
* Gambus Modern | Ya Teer (2022)
* Gambus Modern | Qoddukal Mayyas (2022)
* Tholama Asyku Ghromi [New Version] (2023)
* Al Kaunu 'Adhoo (2022)
* Sholawat Kawakib (2023)
* Pantun Pengantin (2023)
* Robbi [New Version] (2023)
* Sidnan Nabi [New Version] (2023)
* Gambus Modern | Ya Rayt (2023)
* Jagalah Mata (2023)
* Atani Zamani (2023)
* Da'i Qolby (2023)
* Shalawat Asyghil (2023)
* Romadhonu Tajalla (2023)
* Syahrul Adhim Syahrul Romadhon (2023)
* Selamat Lebaran (2023)
* Silahkan (2023)
* Maa Madda (2023)
* Miftahul Jannah (2023)
* Kita Satu (2023)
* Yassir Lana (2023)
* Alamate Anak Sholeh (2023)
* Sajadah Merah (2023)
* Thohan Nabil Adnan (2023)
* Mabruk Alfa Mabruk [versi baru] (2023)
* Waqtu Sahar (2023)
* Santri Beken (2023)
* Ya Robbi (2023)
* Sholawatullahi Taghsya (2023)
* Allah Rahman Rahim (2024)
* Ampuni Aku (2024)
* Salam Salam (2024)
* Yang Ku Puja (2024)
{{end-col}}
 
== Referensi ==
<references />
[5] Wafiq Azizah , Penyanyi Multi Talenta dari Magelang https://penapersatuan.com/2022/07/06/wafiq-azizah-penyanyi-multi-talenta-dari-magelang/
 
== Pranala luar ==
Baris 190 ⟶ 227:
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:Kelahiran 1987]]
[[Kategori:Penyanyi rohani]]
 
 
{{Indo-bio-stub}}