W.C. Nieuwenhuijzen: Perbedaan antara revisi

'''Wilhelm Christiaan Nieuwenhuijzen''' ([[{{lahirmati||30|9|1847]] - |[[Den Haag]], [[|15|9|1913]]}}) adalah [[penulis]] dan [[kolonel]] di [[Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger]]. Ia juga penerima Militaire Willems-Orde kelas IV.

[[Putera]] [[Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen]] ini mengikuti [[pendidikan]] di [[Akademi Militer Kerajaan Sandhurst|Akademi Militer Kerajaan Belanda]] dan pada tahun [[1869]] berpangkat letnan dua infanteri. Pada masa Perang Aceh Pertama, ia menjadi [[letnan satu]] di Departemen Perang di [[Batavia]] (kini [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]). Ia turut serta dalam [[Perang Aceh Kedua]] sebagai [[ajudan]] [[Jenderal|Jend.]] [[Gustave Verspijck]]. Berdasarkan [[Dekrit (hukum)|Dekret Kerajaan]] no. 10 tanggal [[6 Oktober]] [[1874]], ia dianugerahi [[Militaire Willems-Orde]] kelas IV berpangkat ksatria. Ia amat kritis dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun [[1877]], atas kebijakan yang diambil Jend. [[Jan van Swieten]] terkait pengiriman pasukan ke [[Kesultanan Aceh|Aceh]] semasa ekspedisi kedua dan menunjukkan tidak ada itikad baik karena Van Swieten telah mengurangi jumlah kapal pengangkut, sementara di antara pasukan ada yang terjangkit [[kolera]], sehingga jumlah pasukan yang sakit terus bertambah, padahal kapal-kapal itu sudah kelebihan penumpang.

Pada tahun [[1892]], Nieuwenhuijzen diangkat sebagai [[letnan kolonel]] oleh [[Staf Jenderal Polandia|staf jenderal]]. Ia tetap aktif di Aceh ketika menerima [[Eresabel]] menurut [[Koninklijke Paketvaart Maatschappij|Koninklijk Besluit]] no. 34 tanggal [[16 April]] [[1895]], untuk "bukti pengabdian yang luar biasa di Aceh dan jajahannya". Pada tahun [[1896]], ia pensiun dengan pangkat kolonel (tituler). Setelah itu, ia menulis serial artikel ([[1897]]) tentang kegagalan politik yang telah dijalankan secara konsisten di Aceh dari sudut panjangnya selama 23 tahun perang tersebut berjalan.