Generasi Z: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dwianto08 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dwianto08 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(25 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 11:
Di seluruh dunia, Gen Z menghabiskan lebih banyak waktu pada perangkat elektronik dan lebih sedikit waktu untuk membaca buku dibandingkan sebelumnya,<ref name="Thomas-2019">{{Cite news|last=Thomas|first=Leigh|date=December 3, 2019|title=Education levels stagnating despite higher spending: OECD survey|work=Reuters|department=World News|url=https://www.reuters.com/article/us-oecd-education/education-levels-stagnating-despite-higher-spending-oecd-survey-idUSKBN1Y70Q8|access-date=February 5, 2020|archive-date=February 5, 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200205193120/https://www.reuters.com/article/us-oecd-education/education-levels-stagnating-despite-higher-spending-oecd-survey-idUSKBN1Y70Q8|url-status=live}}</ref><ref name="Ferguson-2020">{{Cite news|last=Ferguson|first=Donna|date=February 29, 2020|title=Children are reading less than ever before, research reveals|work=The Guardian|url=https://www.theguardian.com/education/2020/feb/29/children-reading-less-says-new-research|access-date=November 7, 2020|archive-date=November 1, 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20201101045021/https://www.theguardian.com/education/2020/feb/29/children-reading-less-says-new-research|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite news|last=Sliwa|first=Jim|date=August 20, 2018|title=Teens Today Spend More Time on Digital Media, Less Time Reading|work=American Psychological Association|url=https://www.apa.org/news/press/releases/2018/08/teenagers-read-book|access-date=November 8, 2020|archive-date=November 1, 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20201101124343/https://www.apa.org/news/press/releases/2018/08/teenagers-read-book|url-status=live}}</ref> yang berdampak pada [[rentang perhatian]],<ref>{{cite web |url=https://www.yourtherapysource.com/blog1/2019/04/18/how-technology-affects-the-attention-span-of-children-2/ |title=How Technology Affects the Attention Span of Children |date=April 18, 2019 |website=Your Therapy Source |access-date=March 31, 2021 |archive-date=April 17, 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210417162809/https://www.yourtherapysource.com/blog1/2019/04/18/how-technology-affects-the-attention-span-of-children-2/ |url-status=live }}</ref><ref>{{cite web |url=https://5210.psu.edu/too-much-screen-time/ |title=Too Much Screen Time? |website=Penn State University |access-date=March 31, 2021 |archive-date=April 17, 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210417173522/https://5210.psu.edu/too-much-screen-time/ |url-status=live }}</ref> kosakata,<ref name="Massey-U-2010">{{Cite news|last=Massey University|date=September 20, 2010|title=Vocabulary on decline due to fewer books|work=Phys.org|department=Social Sciences|url=https://phys.org/news/2010-09-vocabulary-decline-due.html|access-date=November 7, 2020|archive-date=January 26, 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20210126181459/https://phys.org/news/2010-09-vocabulary-decline-due.html|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite news|last=Adams|first=Richard|date=April 19, 2018|title=Teachers in UK report growing 'vocabulary deficiency'|work=The Guardian|url=https://www.theguardian.com/education/2018/apr/19/teachers-in-uk-report-growing-vocabulary-deficiency|access-date=November 11, 2020|archive-date=November 12, 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20201112033525/https://www.theguardian.com/education/2018/apr/19/teachers-in-uk-report-growing-vocabulary-deficiency|url-status=live}}</ref> prestasi akademik,<ref>{{Cite news|last=Busby|first=Eleanor|date=April 19, 2018|title=Children's grades at risk because they have narrow vocabulary, finds report|work=The Independent|department=Education|url=https://www.independent.co.uk/news/education/education-news/child-vocabulary-literacy-reading-word-primary-schools-a8311676.html|access-date=November 22, 2020|archive-date=November 9, 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20201109024047/https://www.independent.co.uk/news/education/education-news/child-vocabulary-literacy-reading-word-primary-schools-a8311676.html|url-status=live}}</ref> dan kontribusi ekonomi masa depan.<ref name="Thomas-2019" />
 
== SejarahGenerasi Perang ==
Menurut teori ilmu [[sosiologi]], para sosiolog membagi generasi manusia modern dalam beberapa era generasi, yaitu:
 
=== Generasi Perang ===
Generasi [[Perang]] adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pada masa-masa perperangan. Ada 3 generasi perang yang umum, yaitu:
 
Baris 32 ⟶ 29:
Ciri Generasi Perang Dunia II ini adalah generasi yang menerapkan konsep perang dengan mengutamakan kecepatan, spontanitas, kekuatan mental serta fisik prajurit. Dalam strategi ini, kedisiplinan prajurit dalam bertempur akan menentukan hasil yang dicapai dan bukan menentukan cara bertempur. Maka pada Generasi Perang Dunia II, insiatif prajurit maupun komandan lapangan menjadi lebih penting daripada ketaatan kepada komando atas. Selanjutnya desentralisasi dan insiatif yang berasal dari Generasi Perang Dunia II memunculkan strategi baru dalam perang, yaitu ''interoperability strategy'' dalam membangun sinergitas dan komunikasi pertempuran dengan dukungan perangkat teknologi modern.<ref name=":1" />
 
=== Generasi Pasca Perang Perang Dunia II ===
Generasi Pasca [[Perang Dunia II]] adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pasca perang dunia II, tidak ada rentang tahun yang pasti terhadap generasi ini, pendapat umum menyatakan bahwa Generasi Pasca Perang Dunia II merupakan orang-orang yang lahir setelah Perang Dunia II berakhir. Sejak Munculnya Teori Generasi ([[Bahasa Inggris]]: [[Generation Theory]]), dunia diperkenalkan dengan beberapa istilah baru mengenai karakter dari berbagai generasi, yang dijabarkan sebagai berikut:
 
==== Generasi Era Depresi ====
Generasi Era Depresi adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir sebelum dan setelah [[perang dunia I]] dan [[Perang dunia II]], yang mengalami depresi atau stress akibat kondisi yang terjadi pada masa tersebut. Selain itu, menurut para sosiolog, Generasi Era Depresi juga dinamakan sebagai generasi era 70-an, dimana pada masa itu merupakan sebuah era kekalahan yang mematahkan semangat ketika ''Generasi Baby Boomers'' menyadari bahwa meskipun mereka telah berusaha menemukan jati diri, melakukan yang mereka inginkan, dan mencari kesadaran batin di level yang lebih tinggi, mereka masih tak mengetahui jati diri mereka sendiri. Berbulan - bulan meditasi spiritual tampaknya tidak membangkitkan pemikiran yang mengubah hidup, gerakan perdamaian tidak menghasilkan perdamaian, dan generasi hipster telah menghilang.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books/about/Your_Personality_Tree.html?id=zxxWDgAAQBAJ&redir_esc=y |title=Littauer, F. ''Your Personality Tree'': Lejitkan Potensi dengan Memahami Kepribadian Anda. |access-date=2017-10-15 |archive-date=2023-07-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230730153846/https://books.google.co.id/books/about/Your_Personality_Tree.html?id=zxxWDgAAQBAJ&redir_esc=y |dead-url=no }}</ref> Setelahnya, era 80-an, generasi ini menjadi lebih stabil dalam kondisi kesehariannya.
 
==== Generasi ''Baby Boomer'' ====
{{Artikel|Baby Boomers}}
Generasi ''Baby Boomer'' adalah generasi yang lahir pasca perang dunia II, dengan rentang tahun lahir 1946–1964. Generasi ini lahir akibat tingginya angka kelahiran setelah perang dunia II. Generasi ''Baby Boomer'' dibedakan atas dua generasi yaitu Generasi ''Baby'' ''Boomer'' I dimana generasi ini merupakan generasi awal munculnya Generasi ''Baby Boomer'', tepatnya setelah berakhirnya Perang Dunia II dan Generasi ''Baby Boomer II'' dimana generasi ini merupakan kelanjutan dari Generasi ''Baby Boomer I''.
[[Berkas:Embah (Nenek) Nyisig.jpg|thumb|240px|Seorang nenek berusia 70 tahun, memakan tradisi sirih]]
Generasi ''[[Baby Boomers]]'' adalah generasi yang lahir pasca perang dunia II, dengan rentang tahun lahir 1946–1964.
 
Generasi ''Baby Boomer'' adalah generasi yang lahir pasca perang dunia II, dengan rentang tahun lahir 1946–1964. Generasi ini lahir akibat tingginya angka kelahiran setelahpasca perang dunia II. Generasi ''Baby Boomer'' dibedakan atas dua generasi yaitu Generasi ''Baby'' ''Boomer'' I dimana generasi ini merupakan generasi awal munculnya Generasi ''Baby Boomer'', tepatnya setelah berakhirnya Perang Dunia II dan Generasi ''Baby Boomer II'' dimana generasi ini merupakan kelanjutan dari Generasi ''Baby Boomer I''.
 
Generasi ''Baby Boomer'' memiliki banyak saudara, akibat dari banyaknya pasangan yang berani untuk mempunyai banyak keturunan. Generasi yang adaptif, mudah menerima dan menyesuaikan diri. Dianggap sebagai orang lama yang mempunyai pengalaman hidup.<ref name=":2">{{Cite web |url=https://dosen.perbanas.id/teori-generasi/ |title=Salinan arsip |access-date=2017-10-15 |archive-date=2023-06-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230618174859/https://dosen.perbanas.id/teori-generasi/ |dead-url=no }}</ref> Generasi ini diramalkan sebagai generasi yang akan menggebrak dunia karena memiliki kemapanan dalam hal ekonomi hingga kesehatan dan gaya hidup pada usia produktif mereka.
 
==== Generasi X ====
{{Artikel|Generasi X}}
[[Generasi X]] adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1965 sampai dengan 1980 masehi. Generasi ini terlahir pada masa gejolak dan transisi global seperti era [[Perang Dingin]] antara [[Blok Barat|blok barat]] yang dikomandoi [[Amerika Serikat]] dan [[Blok Timur|blok timur]] yang dikomandoi [[Uni Soviet]], [[Perang Vietnam]] antara pasukan Vietkong yang berhaluan komunis dengan pasukan Vietnam Selatan yang dikomandoi Amerika Serikat, serta [[Revolusi Tenteram]] yang menandakan jatuhnya [[tembok Berlin]] dan bersatunya Jerman Timur dan Jerman Barat.
[[File:Mendidik Yang Tumbuh!.jpg|thumb|240px|Sekolompok orang dewasa, dalam kegiatan pendidikan tumbuhan]]
Gen[[Generasi AlphaX]] adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 2013kelahiran ke1965 atas.sampai Generasidengan yang1980. lahir sesudah Generasi Z.
 
[[Generasi X]] adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1965 sampai dengan 1980 masehi. Generasi ini terlahir pada masa gejolak dan transisi global seperti era [[Perang Dingin]] antara [[Blok Barat|blok barat]] yang dikomandoi [[Amerika Serikat]] dan [[Blok Timur|blok timur]] yang dikomandoi [[Uni Soviet]], [[Perang Vietnam]] antara pasukan Vietkong yang berhaluan komunis dengan pasukan Vietnam Selatan yang dikomandoi Amerika Serikat, serta [[Revolusi Tenteram]] yang menandakan jatuhnya [[tembok Berlin]] dan bersatunya Jerman Timur dan Jerman Barat.
 
Tahun-tahun ketika generasi ini lahir merupakan awal dari penggunaan PC (''personal computer''), ''video games'', tv kabel, dan internet. Penyimpanan datanya pun menggunakan ''floopy disk'' atau disket. MTV dan ''video games'' sangat digemari oleh orang - orang pada masa ini. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Jane Deverson, sebagian dari generasi ini memiliki tingkah laku negatif seperti tidak hormat pada orang tua, mulai mengenal musik ''punk'', dan mencoba menggunakan ganja.<ref name=":2" />
Baris 50 ⟶ 55:
Xennials. Lahir antara tahun 1975-1985. Usianya saat ini yang termuda 38 tahun dan yang tertua 48 tahun. Istilah Xennials adalah paduan nama Generasi X dan Millenial untuk menggambarkan individu-individu yang lahir selama tahun puncak Generasi X / Millenial pada akhir 1970-an hingga awal 1980-an. Generasi ini disebut juga generasi mikro yang berfungsi sebagai jembatan antara ketidakpuasan Gen X dan optimisme Millennials. Gen ini mengadopsi berbagai media sosial , cenderung lebih calm down dan natural dalam menggunakan media social. Generasi Xennials memiliki dua kepribadian yaitu sinis dan kaku, namun mereka juga memiliki sikap optimistis. Xennials memanggil teman mereka melalui telepon rumah saat masa kecil dan remaja, masih merasakan sensasi mengobrol menggunakan telepon kabel. Xennials masih mengingat masa-masa transisi yang dialami dalam penggunaan berbagai fitur dari aplikasi tersebut, namun lebih mudah mengadaptasi teknologi baru.
 
Generasi XennilasXennials masih menyukai bentuk tulisan tangan, peduli terhadap keseimbangan kerja dan kehidupan yakni fokus pada pekerjaan, namun memberikan batasan karena tidak ingin pekerjaan menggangu kehidupan pribadi.
 
==== Milenial ====
{{Artikel|Milenial}}
Generasi Milenial adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1981 sampai dengan 1996 masehi. Generasi ini disebut juga dengan sebutan generasi Y, yang sudah mengenal teknologi seperti komputer, ''video games'', dan ''smartphone''.
[[File:Partai anak muda PKS.jpg|thumb|240px|Sekelompok anak muda dalam kegiatan [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]]]]
[[Milenial]] atau (Generasi Y) adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1981–1996.
 
Generasi ini disebut juga dengan sebutan generasi Y, yang sudah mengenal teknologi seperti komputer, ''video games'', dan ''smartphone''. Ungkapan Generasi Milenial mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993. Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, ''instant messaging.'' Mereka juga suka main game ''online''.<ref name=":2" /> Dalam generasi millenial terdapat banyak sekali problema seperti quarter life crisis.
 
=== Generasi PerangZ ===
Didalam generasi millenial terdapat banyak sekali problema seperti quarter life crisis.
[[Berkas:Mahasiswa POLSA.jpg|thumb|240px|Sekelompok mahasiswa dalam sebuah kegiatan]]
Generasi Z atau Gen Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1997 sampai tahun 2012, ini rentang tahun yang digunakan di Indonesia berdasarkan Data Sensus Penduduk 2020 oleh [[Badan Pusat Statistik]] Indonesia (BPS).
 
Generasi Z atau Gen Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1997 sampai tahun 2012, ini rentang tahun yang digunakan di Indonesia berdasarkan Data Sensus Penduduk 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. Hal ini memungkinkan adanya perbedaan di setiap wilayah atau negara atas pengklasifikasian rentang usia masing-masing generasi, salah satu yang menjadi pertimbangan dalam hal ini adalah perkembangan teknologi di setiap negara atau wilayah yang tidak sama, yang akan berpengaruh terhadap pola hidup, mindset, pengalaman, psikologi, dan lain sebagainya pada setiap generasi. Generasi Z adalah generasi setelah Generasi Milenial, generasi ini merupakan generasi peralihan Generasi Milenial dengan teknologi yang semakin berkembang. Beberapa diantaranya merupakan keturunan dari Generasi X dan Milenial.
==== Gen Z ====
[[Berkas:Generation Z kids on Electric Scooter (48263543577).jpg|jmpl]]
Generasi Z atau Gen Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1997 sampai tahun 2012, ini rentang tahun yang digunakan di Indonesia berdasarkan Data Sensus Penduduk 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. Hal ini memungkinkan adanya perbedaan di setiap wilayah atau negara atas pengklasifikasian rentang usia masing-masing generasi, salah satu yang menjadi pertimbangan dalam hal ini adalah perkembangan teknologi di setiap negara atau wilayah yang tidak sama, yang akan berpengaruh terhadap pola hidup, mindset, pengalaman, psikologi, dan lain sebagainya pada setiap generasi. Generasi Z adalah generasi setelah Generasi Milenial, generasi ini merupakan generasi peralihan Generasi Milenial dengan teknologi yang semakin berkembang. Beberapa diantaranya merupakan keturunan dari Generasi X dan Milenial.
 
Disebut juga ''iGeneration'', generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan Generasi Milenial, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, ''browsing'' dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan ''headset''. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan ''gadget'' canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.<ref name=":2" />
 
==== GenGenerasi AlphaAlfa ====
{{Artikel|Generasi Alfa}}
Gen Alpha adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 2013 ke atas. Generasi yang lahir sesudah Generasi Z.
[[File:Anak Sekolah Dasar (1).png|thumb|240px|Anak sekolah dasar, sedang mengikuti kegiatan upacara]]
[[Generasi Alfa]] adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 2013 hingga saat ini. Generasi ini lahir setelah Generasi Z.
 
Melihat dari banyaknya pimpinan. baik itu negara maupun perusahaan, generasi X masih mendominasi. Sementara itu generasi Y masih menggeliat, mencari kemapanan dalam bidang pekerjaan maupun pribadi, tidak dipungkiri beberapa sudah menjadi pimpinan sebuah perusahaan sejak usia muda. Generasi Z yang merupakan keturunan dari generasi X dan baby boomer, sekarang ini merupakan anak-anak muda yang rata-rata masih mencari jati diri, beberapa di antaranya sudah mempunyai penghasilan sendiri yang cukup besar terutama dari bidang seni.<ref name=":2" />
Baris 126 ⟶ 135:
===Kebahagiaan dan nilai pribadi===
[[File:Young People Net Happiness 2016.png|thumb|350px|Skor kebahagiaan Generasi Z. Indonesia menempati urutan pertama dengan indeks skor tertinggi]]
[[The Economist]] menggambarkan Generasi Z sebagai generasi yang lebih berpendidikan, berpengetahuan luas, berperilaku baik, dan dapat mengendalikan stres hingga depresi dibandingkan generasi sebelumnya. Pada tahun 2016, Varkey Foundation dan [[Populus]] melakukan penelitian internasional yang meneliti sikap lebih dari 20.000 orang berusia 15 hingga 21 tahun di dua puluh negara: [[Argentina]], [[Australia]], [[Brasil]], [[Kanada]], [[Tiongkok]], [[Prancis]], [[Jerman]], [[India]], [[indiaIndonesia]], [[Israel]], [[Italia]], [[Jepang]], [[Selandia Baru]], Nigeria, [[Rusia]], [[Afrika Selatan]], [[Korea Selatan]], [[Turki]], [[Britania Raya]], dan [[Amerika Serikat]].
 
Mereka menemukan bahwa remaja Gen Z secara keseluruhan merasa bahagia dengan keadaan dalam kehidupan pribadi mereka sekitar (59%). Kaum muda yang paling tidak bahagia berasal dari Korea Selatan (29%) dan Jepang dengan skor (28%), sedangkan generasi muda yang paling bahagia berasal dari [[Indonesia]] dengan skor tinggi yaitu (90%) dan [[Nigeria]] (78%).<ref name="Broadbent-2017">{{cite news|last1=Broadbent|first1=Emma|last2=Gougoulis|first2=John|last3=Lui|first3=Nicole|last4=Pota|first4=Vikas|last5=Simons|first5=Jonathan|date=January 2017|title=Generation Z: Global Citizenship Survey|publisher=[[Varkey Foundation]]|url=https://www.varkeyfoundation.org/media/4487/global-young-people-report-single-pages-new.pdf|access-date=November 15, 2019|archive-date=August 20, 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190820230036/https://www.varkeyfoundation.org/media/4487/global-young-people-report-single-pages-new.pdf|url-status=live}}</ref>
 
Untuk menentukan 'skor kebahagiaan' secara keseluruhan di setiap negara, para peneliti mengurangkan persentase orang yang mengatakan mereka tidak bahagia dengan persentase orang yang mengatakan mereka bahagia. Sumber kebahagiaan yang paling penting adalah kesehatan jasmani dan rohani (94%), mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga (92%), dan teman (91%). Secara umum, responden yang berusia lebih muda dan berjenis kelamin laki-laki cenderung lebih bahagia.

Keyakinan agama berada di urutan terakhir dengan persentase (44%). Meskipun demikian, agama merupakan sumber utama kebahagiaan bagi generasi muda Gen Z yang berasal dari Indonesia (93%), Nigeria (86%), [[Turki]] (71%), [[Tiongkok]], dan [[Brasil]] (keduanya 70%). Alasan utama kecemasan dan stres adalah masalah keuangan (51%) dan sekolah (46%); media sosial dan akses terhadap sumber daya dasar (seperti makanan dan air) menempati urutan teratas, keduanya mencapai 10%. Kekhawatiran terhadap pangan dan air paling serius terjadi di Tiongkok (19%), dan India (16%); generasi muda India juga lebih banyak mengalami kecemasan dan stres akibat media sosial dengan rata-rata (19%).
 
== Karakteristik ==
Baris 162 ⟶ 173:
Sejak awal tahun 2000-an, jumlah pelajar dari negara-negara berkembang yang melanjutkan pendidikan ke luar negeri telah meningkat secara signifikan. Ini adalah masa keemasan pertumbuhan bagi banyak universitas di yang menerima mahasiswa internasional. Pada akhir tahun 2010-an, sekitar 5 juta pelajar bepergian ke luar negeri setiap tahunnya untuk mendapatkan pendidikan tinggi, dengan negara maju menjadi tujuan terpopuler dan [[Tiongkok]] sebagai sumber negara pelajar internasional terbesar.
 
Hasil survei kualitas pendidikan Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menunjukkan, kemampuan literasi, matematika, dan sains siswa muda Indonesia meningkat dari 2018.
==Kesehatan==
Skor literasi Indonesia versi PISA 2022 naik 5 posisi dari 2018. Skor literasi membaca internasional turun 18 poin, sedangkan Indonesia hanya turun 12 poin.
 
Sementara itu, literasi sains Indonesia naik 6 posisi dari survei 2018. Secara internasional, literasi sains internasional turun 13 poin, sedangkan Indonesia turun 12 poin.<ref>{{cite web|title=Kualitas Pendidikan RI Meningkat, Kurikulum Merdeka Wajib Mulai 2024|url=https://www.detik.com/edu/sekolah/d-7074225/kualitas-pendidikan-ri-meningkat-kurikulum-merdeka-wajib-mulai-2024|website=[[Detik.com]]|access-date=24 Mei 2024}}</ref>
 
==Masalah kesehatan==
===Kesehatan mental===
[[Berkas:SMK - sekolah satu bangsa harmoni - belajar.jpg|thumb|230px|Siswa dalam kegiatan belajar di ruang kelas]]
Baris 172 ⟶ 188:
 
Laporan [[UNICEF]] tahun 2021 menyatakan bahwa 13% dari anak usia 10 hingga 19 tahun di seluruh dunia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental, sementara [[bunuh diri]] adalah penyebab kematian paling umum keempat di antara anak usia 15 hingga 19 tahun. Laporan tersebut berkomentar bahwa “gangguan terhadap rutinitas, pendidikan, rekreasi, serta kekhawatiran terhadap pendapatan keluarga, kesehatan dan peningkatan stres dan kecemasan, yang disebabkan pasca pandemi [[COVID-19]] membuat banyak anak dan remaja merasa takut, marah dan khawatir.
 
Survei melakukan pengumpulan data pada 2021 dengan enumerator yang dilatih untuk melakukan wawancara terhadap remaja dan pengasuhnya.
 
Total ada 5.664 pasang remaja dan pengasuhnya yang mengikuti I-NAMHS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir.
 
Sementara satu dari dua puluh remaja Indonesia mengalami gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Angka-angka ini setara dengan 15,5 juta dan 2,45 juta remaja.
 
Adapun remaja didiagnosis menderita gangguan mental sesuai dengan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition (DSM-5), yang merupakan pedoman penegakan diagnosis gangguan mental di Indonesia dan internasional.
 
Gangguan mental yang paling banyak diderita remaja Indonesia adalah: Gangguan kecemasan Sosial (gabungan antara fobia sosial dan gangguan kecemasan umum) sebesar 3,7%, lalu depresi mayor sebesar (1,0%), gangguan perilaku (0,9%), dan PTSD atau [[Gangguan stres pasca trauma]] (0,5%).<ref>{{cite web|title=Survei: 17,9 Juta Remaja Indonesia Punya Masalah Mental, Ini Gangguan yang Diderita|url=https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7150554/survei-17-9-juta-remaja-indonesia-punya-masalah-mental-ini-gangguan-yang-diderita|website=[[Detik.com]]|access-date=28 Mei 2024}}</ref>
 
===kurang tidur===
[[Kurang tidur]] meningkat di kalangan remaja masa kini, karena pola tidur yang buruk seperti: terganggu oleh cahaya perangkat elektronik, atau tidur sampai larut malam/ atau [[Begadang]], hingga asupan kafein yang tinggi, [[insomnia]], dan beban pekerjaan.
 
Konsekuensi dari kurang tidur meliputi suasana hati yang buruk, regulasi emosi yang buruk, kecemasan, depresi, peningkatan kemungkinan menyakiti diri sendiri , keinginan untuk bunuh diri , dan gangguan fungsi kognitif.
 
Selain itu, remaja dan dewasa muda yang lebih suka begadang cenderung memiliki tingkat kecemasan, perilaku impulsif, konsumsi alkohol, dan kebiasaan merokok yang tinggi.
 
Di [[Indonesia]], rata-rata anak muda hanya memiliki waktu tidur 54 hingga 6 jam, jauh lebih sedikit dari rekomendasi [[Kementerian Kesehatan Republik Indonesia]] yaitu 8 hingga 10 jam.<ref>{{cite web|title=Dampak Kebiasaan Begadang pada Remaja Menurut Ahli|url=https://health.kompas.com/read/23A03210000868/dampak-kebiasaan-begadang-pada-remaja-menurut-ahli|website=[[Kompas.com]]|access-date=28 Mei 2024}}</ref>
 
===Masalah fisik===
Baris 199 ⟶ 225:
| footer = (Dari kiri ke kanan) [[Tiara Andini]], [[Nadin Amizah]], dan [[Rizky Febian]] adalah deretan musisi terkenal Generasi Z.
}}
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 sekitar 74,93 juta orang, atau 27,94% yakni lebih dari seperempat populasi Indonesia adalah Generasi Z, yaitu anak-anak Indonesia yang lahir dari tahun 1997-2012.<ref name=":4 Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia">{{Cite web |url=https://sensus.bps.go.id/topik/tabular/sp2020/85 |title=Salinan arsip |access-date=2021-06-22 |archive-date=2022-06-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220627165819/https://sensus.bps.go.id/topik/tabular/sp2020/85 |dead-url=yes }}</ref>

Rentang tahun inilah yang digunakan di Indonesia untuk menyebutkan anak-anak Gen Z.<ref>{{Cite web|title=Jumlah Penduduk menurut Wilayah, Klasifikasi Generasi, dan Jenis Kelamin, INDONESIA, 2020|url=https://sensus.bps.go.id/topik/tabular/sp2020/2/0/0|website=Badan Pusat Statistik Indonesia}}</ref> Dengan demikian, sangat memungkinkan akan adanya perbedaan di setiap wilayah atau negara atas pengklasifikasian rentang tahun pada masing-masing generasi, salah satu yang menjadi pertimbangan dalam hal ini adalah perkembangan teknologi di setiap negara atau wilayah yang tidak sama, yang akan berpengaruh terhadap pola hidup, mindset, pengalaman, psikologi, dan lain sebagainya pada setiap generasi. Misal dalam

Dalam hal ketersediaan Internet disejumlah benua, negara ataupun daerah. Hal inilah salah satu yang menjadi titik acuan paling penting dalam pengklasifikasian setiap generasi, khususnya di Indonesia, layanan Internet untuk masyarakat umum berawal pada tahun 1996, kemudian terbentuknya Badan Pengelola Internet Indonesia pada tahun 1997<ref>{{Cite journal|title=Sejarah Internet di Indonesia|url=https://lib.ub.ac.id/news/sejarah-internet-di-indonesia/#:~:text=Internet%20pertama%20kali%20diperkenalkan%20di,sebagai%20salah%20satu%20layanan%20telekomunikasi.|journal=Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya}}</ref>, maka di tahun inilah internet mengalami perkembangan yang signifikan. Untuk itu inilah yang menjadi salah satu sebab cocoknya awal tahun untuk generasi Z indonesia, apalagi di tahun 1998 zaman reformasi dalam hal politik pun berubah total. Jadi, setiap wilayah dalam pembagian penyebutan atau penamaan setiap generasi tidak mungkin sama.

Generasi Z tersebut sudah beranjak dewasa, mencari dan memiliki pekerjaan, melihat peralihan rezim orde baru ke rezim reformasi, dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi bidang-bidang dalam kehidupan sehari-hari seperti ekonomi, politk, sosial, budaya, agama dan lainnya.<ref name=":0">{{Cite news|title=Selamat Tinggal Generasi Milenial, Selamat Datang Generasi Z|url=https://tirto.id/selamat-tinggal-generasi-milenial-selamat-datang-generasi-z-cnzX|dead-url=no|newspaper=tirto.id|language=id-ID|archive-url=https://web.archive.org/web/20230618173347/https://tirto.id/selamat-tinggal-generasi-milenial-selamat-datang-generasi-z-cnzX|archive-date=2023-06-18|access-date=2017-10-14}}</ref>
 
Menurut penelitian yang dilakukan oleh [http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2016/GEN-Z-KONSUMEN-POTENSIAl-MASA-DEPAN.html Nielsen Consumer & Media View] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171015210029/http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2016/GEN-Z-KONSUMEN-POTENSIAl-MASA-DEPAN.html |date=2017-10-15 }} pada Q2 2016 pada Generasi Z di 11 kota Indonesia terhadap 3 media utama yang digunakan Generasi Z yaitu TV, Internet, dan Radio, didapatkan hasil survey sebagai berikut:<ref name=":3">{{Cite web|url=http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2016/GEN-Z-KONSUMEN-POTENSIAl-MASA-DEPAN.html|title=GEN Z: KONSUMEN POTENSIAL MASA DEPAN|website=www.nielsen.com|access-date=2017-10-15|archive-date=2017-10-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20171015210029/http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2016/GEN-Z-KONSUMEN-POTENSIAl-MASA-DEPAN.html|dead-url=yes}}</ref>