Generasi Z: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 60:
{{Artikel|Milenial}}
[[File:Partai anak muda PKS.jpg|thumb|240px|Sekelompok anak muda dalam kegiatan [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]]]]
Generasi ini disebut juga dengan sebutan generasi Y, yang sudah mengenal teknologi seperti komputer, ''video games'', dan ''smartphone''. Ungkapan Generasi Milenial mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993. Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, ''instant messaging.'' Mereka juga suka main game ''online''.<ref name=":2" /> Dalam generasi millenial terdapat banyak sekali problema seperti quarter life crisis.
Baris 135:
===Kebahagiaan dan nilai pribadi===
[[File:Young People Net Happiness 2016.png|thumb|350px|Skor kebahagiaan Generasi Z. Indonesia menempati urutan pertama dengan indeks skor tertinggi]]
[[The Economist]] menggambarkan Generasi Z sebagai generasi yang lebih berpendidikan, berpengetahuan luas, berperilaku baik, dan dapat mengendalikan stres hingga depresi dibandingkan generasi sebelumnya. Pada tahun 2016, Varkey Foundation dan [[Populus]] melakukan penelitian internasional yang meneliti sikap lebih dari 20.000 orang berusia 15 hingga 21 tahun di dua puluh negara: [[Argentina]], [[Australia]], [[Brasil]], [[Kanada]], [[Tiongkok]], [[Prancis]], [[Jerman]], [[India]], [[
Mereka menemukan bahwa remaja Gen Z secara keseluruhan merasa bahagia dengan keadaan dalam kehidupan pribadi mereka sekitar (59%). Kaum muda yang paling tidak bahagia berasal dari Korea Selatan (29%) dan Jepang dengan skor (28%), sedangkan generasi muda yang paling bahagia berasal dari [[Indonesia]] dengan skor tinggi yaitu (90%) dan [[Nigeria]] (78%).<ref name="Broadbent-2017">{{cite news|last1=Broadbent|first1=Emma|last2=Gougoulis|first2=John|last3=Lui|first3=Nicole|last4=Pota|first4=Vikas|last5=Simons|first5=Jonathan|date=January 2017|title=Generation Z: Global Citizenship Survey|publisher=[[Varkey Foundation]]|url=https://www.varkeyfoundation.org/media/4487/global-young-people-report-single-pages-new.pdf|access-date=November 15, 2019|archive-date=August 20, 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190820230036/https://www.varkeyfoundation.org/media/4487/global-young-people-report-single-pages-new.pdf|url-status=live}}</ref>
Baris 202:
[[Kurang tidur]] meningkat di kalangan remaja masa kini, karena pola tidur yang buruk seperti: terganggu oleh cahaya perangkat elektronik, atau tidur sampai larut malam atau [[Begadang]], hingga asupan kafein yang tinggi, [[insomnia]], dan beban pekerjaan.
Konsekuensi dari kurang tidur meliputi suasana hati yang buruk, regulasi emosi yang buruk, kecemasan, depresi, peningkatan kemungkinan menyakiti diri sendiri
Selain itu, remaja dan dewasa muda yang lebih suka begadang cenderung memiliki tingkat kecemasan, perilaku impulsif, konsumsi alkohol, dan kebiasaan merokok yang tinggi.
Di [[Indonesia]], rata-rata anak muda hanya memiliki waktu tidur 4 hingga 6 jam, jauh lebih sedikit dari rekomendasi [[Kementerian Kesehatan Republik Indonesia]] yaitu 8 hingga 10 jam.<ref>{{cite web|title=Dampak Kebiasaan Begadang pada Remaja Menurut Ahli|url=https://health.kompas.com/read/23A03210000868/dampak-kebiasaan-begadang-pada-remaja-menurut-ahli|website=[[Kompas.com]]|access-date=28 Mei 2024}}</ref>
|