Dedy Tri Riyadi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=November 2022}}
 
{{Yatim|Oktober 2022}}
'''{{BASEPAGENAME}}Dedy Tri Riyadi''' (lahir 16 Oktober 1974 di [[Tegal]], [[Jawa Tengah]]) adalah [[sastrawan]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Tahun 2019, Dedy Tri Riyadi terpilih sebagai salah satu [[penyair]] yang diundang dalam [[Pertemuan Penyair Nusantara]] yang dihadiri oleh para sastrawan enam [[negara]] [[Melayu]] serumpun; [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Brunei Darussalam]], [[Thailand]], Indonesia, dan [[Timor Leste]].<ref>{{Cite web|url=http://issuu.com/dedytririyadi/docs/rimba_suara|title=Profil Dedy Tri Riyadi|website=Issuu|access-date=1 Maret 2019}}</ref><ref>Yayasan Hari Puisi, ''[[Apa & Siapa Penyair Indonesia]]'', 2017, [[Rida K. Liamsi]] dkk., ISBN 978-602-50502-0-6, Profil Dedy Tri Riyadi</ref> Ia bergiat di Komunitas Paguyuban Sastra Rabu Malam (PaSaR Malam) sejak tahun 2007, dan duduk sebagai redaktur puisi di Majalah Litera. Ia adalah tutor kelas puisi bertajuk ''Berpegang pada Kata'' dalam Festival Sastra dan Rupa Kristiani 2018. Bersama [[Hasan Aspahani]], ia ikut mengelola media sastra digital ''Majalah Mata Puisi.''
 
Dedy Tri Riyadi lulus dari jurusan [[Biologi]], [[Institut Pertanian Bogor|Institut Pendidikan Bogor]]. Sebelum menekuni dunia penulisan sastra, ia bekerja di bidang periklanan. Namanya mulai dikenal luas dan disertakan dalam buku ''[[Apa & Siapa Penyair Indonesia]]'' setelah banyak menulis [[cerita pendek]] dan [[puisi]] yang dipublikasikan di sejumlah [[surat kabar]], di antaranya ''Jurnal Nasional, [[Pikiran Rakyat]], [[Koran Tempo]], [[Kompas (surat kabar)|Kompas]], [[Suara Karya]], [[Horison (majalah)|Horison]]'', dan lain-lain, serta terhimpun di berbagai [[antologi]] puisi. Ia meraih penghargaan sebagai penulis puisi terbaik tahun 2017 atas puisinya tahun 2016 yang dimuat di situs Litera.co.id. Tahun 2018, Dedy dinobatkan menjadi ''Penyair Muda Berbakat Terbaik'' versi situs Basabasi.co.
 
Beberapa puisinya telah digarap menjadi Tembang Puitik oleh komponis [[Ananda Sukarlan]], antara lain "Seberapa Panjang Malamku" yang menggunakam motif dari Nocturne op. 9 no. 2 oleh [[Frédéric Chopin]] dan diperdanakan oleh soprano Cindy Tannos.
Dedy Tri Riyadi lulus dari jurusan [[Biologi]], [[Institut Pertanian Bogor|Institut Pendidikan Bogor]]. Sebelum menekuni dunia penulisan sastra, ia bekerja di bidang periklanan. Namanya mulai dikenal luas dan disertakan dalam buku ''[[Apa & Siapa Penyair Indonesia]]'' setelah banyak menulis [[cerita pendek]] dan [[puisi]] yang dipublikasikan di sejumlah [[surat kabar]], di antaranya ''Jurnal Nasional, [[Pikiran Rakyat]], [[Koran Tempo]], [[Kompas (surat kabar)|Kompas]], [[Suara Karya]], [[Horison (majalah)|Horison]]'', dan lain-lain, serta terhimpun di berbagai [[antologi]] puisi. Ia meraih penghargaan sebagai penulis puisi terbaik tahun 2017 atas puisinya tahun 2016 yang dimuat di situs Litera.co.id. Tahun 2018, Dedy dinobatkan menjadi ''Penyair Muda Berbakat Terbaik'' versi situs Basabasi.co.
 
== Bibliografi ==
Baris 24 ⟶ 28:
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]