Siklus belerang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sobboy Moi (bicara | kontrib)
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
k Pranala dalam
 
(39 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{noref}}
Daur Biogeokimia belerang/sulfur adalah salah satu bentuk daur biogeokimia karbon. Pengertian dan definisi lain dari daur biogeokimia belerang/sulfur yaitu perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur diokasida lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur dialam ditemukan dalam berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral, diudara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan didalam tubuh organisme sebagai penyusun protein.
{{Rapikan}}
{{wikify}}
 
[[Berkas:Biogeochemical sulfur cycle of marine sediments.jpg|250px|jmpl|Siklus belerang secara umum]]
Siklus sulfur di mulai dari dalam tanah. yaitu ketika ion-ion sulfat di serap oleh akar dan di metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Ketika hewan dan manusia memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ketubuh manusia. Dari dalam tubuh manusia senyawa sulfur mengalami metabolisme yang sisa-sisa hasil metabolisme tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas dan dikeluarkan melalui kentut. Salah satu zat yang terkandung dalam kentut adalah sulfur. Semakin besar kandungan sulfur dalam kentut maka kentut akan semakin bau.
 
'''Daur BiogeokimiaBelerang''' belerang/sulfuratau '''Daur Sulfur''' adalah salah satu bentuk [[daur biogeokimia karbon]]. Pengertian dan definisi lain dari daur biogeokimia belerang/[[sulfur]] yaitu perubahan sulfur dari [[hidrogen sulfida]] menjadi [[sulfur diokasidadioksida]] lalu menjadi [[sulfat]] dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur dialamdi alam ditemukan dalam berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral, diudara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan didalam tubuh organisme sebagai penyusun protein.
Hidrogen sulfida (H2S) berasal dari penguraian hewan dan tumbuhan yang mati oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Hidrogen sulfida hasil penguraian sebagian tetap berada dalam tanah dan sebagian lagi di lepaskan ke udara dalam bentuk gas hidrogen sulfida. Gasi hidrogen sulfida di udara kemudian bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur dioksida. Sedangkan hidrogen sulfida yang tertinggal didalam tanah dengan bantuan bekteri akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida. Ion sulfat akan diserap kembali oleh tanaman sedangkan sulfur dioksida akan terlepas keudara. Diudara sulfur dioksida akan bereaksi dengan oksigen dan air membentuk asam sulfat (H2SO4) yang kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam. Hujan asam juga dapat disebakan oleh polusi udara seperti asap-asap pabrik, pembakaran kendaraan bermotor, dll. Hujan asam dapat menjadi penyebab korosi batu-batuan dan logam. H2SO4 yang jatuh kedalam tanah oleh bakteri di pecah lagi menjadi ion sulfat yang kembali diserap oleh tumbuhan, tumbuhan di makan oleh hewan dan manusia, makhluk hidup mati diuraikan oleh bakteri menghasilkan sulfur kebali. bergitu seterusnya. Siklus sulfur atau daur belerang tidak akan pernah terhenti selama salah satu komponen penting penting seperti tumbuhan masih ada di permukaan bumi ini.
 
Tanah yang mengandung sulfur ditemukan dalam bentuk [[mineral]], di udara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan di dalam tubuh [[organisme]] sebagai penyusun [[protein]].
Dalam daur sulfur atau siklus belerang, untuk merubah sulfur menjadi senyawa belerang lainnya setidaknya ada dua jenis proses yang terjadi. Yaitu melalui reaksi antara sulfur, oksigen dan air serta oleh aktivitas mikrorganisme. beberapa mikroorganisme yang berperan dalam siklus sulfur adalah dari golongan bakteri, antara lain adalah bakteri Desulfomaculum dan bakteri Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan oleh bakteri fotoautotrof anaerob (Chromatium) dan melepaskan sulfur serta oksigen. Kemudian Sulfur dioksidasi yang terbentuk diubah menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof (Thiobacillus).
 
Siklus sulfur di mulaidimulai dari dalam tanah., yaitu ketika [[ion|ion-ion]] [[sulfat]] di(SO<sub>4</sub><sup>2-</sup>) serapdiserap oleh akar dan di [[metabolisme|dimetabolisme]] menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Ketika hewan dan manusia memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ketubuhke tubuh manusia. Dari dalam tubuh manusia [[Senyawa kimia|senyawa]] sulfur (unsur non-logam yang tidak berasa) mengalami metabolisme yang sisa-sisa hasil metabolisme tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas dan dikeluarkan melalui kentut. Salah satu zat yang terkandung dalam kentut adalah sulfur. Semakin besar kandungan sulfur dalam [[kentut]] maka kentut akan semakin bau.
[[Berkas:Daur Sulfur.jpg|300px|thumb|right|Daur Biogeokimia Sulfur/Belerang]]
 
Hidrogen sulfida (H2S{{chem|H|2|S}}) berasal dari penguraian hewan dan tumbuhan yang mati oleh [[mikroorganisme]] seperti [[bakteri]] dan [[jamur]]. [[Hidrogen sulfida]] hasil penguraian sebagian tetap berada dalam tanah dan sebagian lagi di lepaskandilepaskan ke udara dalam bentuk gas hidrogen sulfida. GasiGas hidrogen sulfida di udara kemudian bersenyawa dengan [[oksigen]] membentuk sulfur dioksida. Sedangkan hidrogen sulfida yang tertinggal didalamdi dalam tanah dengan bantuan bekteribakteri akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa [[sulfur oksida]]. Ion sulfat akan diserap kembali oleh tanaman sedangkan sulfur dioksida akan terlepas keudarake udara. DiudaraDi udara sulfur dioksida akan bereaksi dengan oksigen dan air membentuk [[asam sulfat]] (H2SO4{{chem|H|2|SO|4}}) yang kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk [[hujan asam. Hujan asam juga dapat disebakan oleh polusi udara seperti asap-asap pabrik, pembakaran kendaraan bermotor, dll. Hujan asam dapat menjadi penyebab korosi batu-batuan dan logam. H2SO4 yang jatuh kedalam tanah oleh bakteri di pecah lagi menjadi ion sulfat yang kembali diserap oleh tumbuhan, tumbuhan di makan oleh hewan dan manusia, makhluk hidup mati diuraikan oleh bakteri menghasilkan sulfur kebali. bergitu seterusnya. Siklus sulfur atau daur belerang tidak akan pernah terhenti selama salah satu komponen penting penting seperti tumbuhan masih ada di permukaan bumi ini]].
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik, Belerang atau sulfur merupakan unsur penyusun protein. Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat (SO4 ). Kemudian tumbuhan tersebut dimakan hewan sehingga sulfur berpindah ke hewan, setelah itu Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk hidup di perairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati. Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.
 
Hujan asam juga dapat disebabkan oleh [[Pencemaran udara|polusi udara]] seperti asap-asap pabrik, pembakaran kendaraan bermotor, dan sebagainya. Hujan asam dapat menjadi penyebab rapuhnya ([[korosif]]) batu-batuan dan logam. {{chem|H|2|SO|4}} yang jatuh kedalam tanah oleh bakteri dipecah lagi menjadi ion sulfat yang kembali diserap oleh tumbuhan, tumbuhan dimakan oleh hewan dan manusia, makhluk hidup mati diuraikan oleh bakteri menghasilkan sulfur kembali, begitu seterusnya. Siklus sulfur atau daur belerang tidak akan pernah terhenti selama salah satu komponen penting penting seperti tumbuhan masih ada di permukaan bumi ini.
Selain proses tadi, manusia juga berperan dalam siklus sulfur. Hasil pembakaran pabrik membawa sulfur ke atmosfer. Ketika hujan terjadi, turunlah hujan asam yang membawa H2SO4 kembali ke tanah. Hal ini dapat menyebabkan perusakan batuan juga tanaman.
Dalam daur belerang, mikroorganisme yang bertanggung jawab dalam setiap trasformasi adalah sebagai berikut :
 
Dalam daur sulfur atau siklus belerang, untuk merubahmengubah sulfur menjadi senyawa belerang lainnya setidaknya ada dua jenis proses yang terjadi. YaituProses pertama yaitu melalui reaksi antara sulfur, [[oksigen]] dan air serta oleh aktivitas mikrorganismemikroorganisme. beberapaBeberapa mikroorganisme yang berperan dalam siklus sulfur adalah dari golongan bakteri, antara lain adalah bakteri ''[[Desulfomaculum]]'' dan bakteri ''[[Desulfibrio]]'' yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S{{chem|H|2|S}}). Kemudian H2S{{chem|H|2|S}} digunakan oleh bakteri [[Fototrof|fotoautotrof]] [[Anaerobik|anaerob]] (''[[Chromatium]]'') dan melepaskan sulfur serta oksigen. Kemudian Sulfursulfur dioksidasi yang terbentuk diubah menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof (''[[Thiobacillus]]'').
1. H2S → S → SO4; bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu
 
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik, Belerangbelerang atau sulfur merupakan unsur penyusun protein. [[Tumbuhan]] mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat (SO4 {{chem|SO|4|2-}}). Kemudian tumbuhan tersebut dimakan hewan sehingga sulfur berpindah ke [[hewan]], setelah itu Sulfursulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadangterkadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini seringkalisering kali mematikan mahluk hidup yang berada di perairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati. Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk [[sulfat]] (SO4{{chem|SO|4|2-}}). Perpindahan sulfat terjadi melalui proses [[rantai makanan]], lalu semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.
2. SO4 → H2S (reduksi sulfat anaerobik), bakteri desulfovibrio
 
Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain ''[[Desulfomaculum]]'' dan ''[[Desulfibrio]]'' yaitu bakteri yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida ({{chem|H|2|S}}). Kemudian {{chem|H|2|S}} digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti ''[[Chromatium]]'' dan melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur dioksidasi menjadi sulfat oleh bakteri [[kemolitotrof]] seperti ''[[Thiobacillus]]''.
3. H2S → SO4 (Pengokaidasi sulfide aerobik); bakteri thiobacilli
 
Selain proses tadi, manusia juga berperan dalam siklus sulfur. Hasil pembakaran pabrik membawa sulfur ke atmosfer. Ketika hujan terjadi, turunlah hujan asam yang membawa H2SO4{{chem|H|2|SO|4}} kembali ke tanah. Hal ini dapat menyebabkan perusakankerusakan batuan dan juga tanaman. Dalam daur belerang, mikroorganisme yang bertanggung jawab dalam setiap transformasi adalah sebagai berikut:
4. S organik → SO4 + H2S, masing-masing mikroorganisme heterotrofik aerobik dan anaerobik
 
1. H2S{{chem|H|2|S}} → S → SO4{{chem|SO|4|2-}}; bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu
 
2. SO4{{chem|SO|4|2-}}H2S{{chem|H|2|S}} (reduksi sulfat anaerobik), bakteri desulfovibrio''[[Desulfovibrio]]''
 
3. {{chem|H|2|S}} → {{chem|SO|4|2-}} (Pengoksidasi sulfida aerobik); bakteri ''[[Thiobacillus]]''
 
4. S organik → SO4{{chem|SO|4|2-}} + H2S{{chem|H|2|S}}, masing-masing mikroorganisme heterotrofik aerobik dan anaerobik
Proses [[rantai makanan]] disebut-sebut sebagai proses perpindahan sulfat, yang selanjutnya ketika semua mahluk hidup mati dan nanti akan diuraikan oleh komponen organiknya yakni [[bakteri]]. Beberapa bakteri yang terlibat dalam proses daur belerang (sulfur) adalah ''Desulfibrio'' dan ''Desulfomaculum'' yang nantinya akan berperan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk (H2S{{chem|H|2|S}}) atau hidrogen sulfida. Sulfida sendiri nantinya akan dimanfaatkan oleh bakteri ''Fotoautotrof anaerobAnaerob'' seperti halnya ''Chromatium'' dan melepaskan sulfur serta oksigen. Bakteri kemolitotrof''Kemolitotrof'' seperti halnya ''Thiobacillus'' yang akhirnya akan mengoksidasi menjadibentuksulfat.menjadi bentuk sulfat.
 
== Lihat pula ==
* [[Daur biogeokimia]]
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://kafeilmu.com/siklus-belerang-adalah/ Apakah Siklus Belerang Itu?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130126115157/http://www.kamusq.com/2012/10/siklus-sulfur-adalah-daur-belerang.html |date=2013-01-26 }}
* {{id}} [http://www.g-excess.com/daur-biogeokimia-belerang/ Daur Biogeokimia Belerang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140314102017/http://www.g-excess.com/daur-biogeokimia-belerang/ |date=2014-03-14 }}
 
{{Daur biogeokimia}}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kimia]]
== Referensi ==
[[Kategori:Proses kimia]]
* {{id}} [http://www.kamusq.com/2012/10/siklus-sulfur-adalah-daur-belerang.html Apakah Siklus Belerang Itu?]
[[Kategori:Belerang]]
* {{id}} [http://www.g-excess.com/5338/daur-biogeokimia-belerang/ Daur Biogeokimia Belerang]
* {{id}} [http://05mei1995.blogspot.com/2012/05/siklusdaur-sulfur-biogeokimia.html Siklus Biogeokimia Belerang]