Kesultanan Bacan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(21 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{about|kesultanan historis di pulau Bacan|lainnya|Bacan}}
{{Infobox former country
| native_name = كسلطانن باچن <br> ''Dehe Ma-Kolano''
| common_name = Kesultanan Bacan
| conventional_long_name = Kesultanan Bacan
| image_flag = Ayyubid Flag.png
|Image image_map = Kaarten van de eilanden Makian en Bacan in de Molukken, 1616 Ins. Macjan Ins. Baetjan (titel op object) Afbeeldingen van de Eylanden Macjan, ende Bacjan, RP-P-OB-75.474.jpg
|image_map image_map_alt =
{{CSS image crop
| image_map_caption = Pulau Makian (kiri) dan Pulau Bacan (kanan atas) dan pemukiman.ibukota (sekitar tahun 1616)
|Image = Kaarten van de eilanden Makian en Bacan in de Molukken, 1616 Ins. Macjan Ins. Baetjan (titel op object) Afbeeldingen van de Eylanden Macjan, ende Bacjan, RP-P-OB-75.474.jpg
|bSize = 500
|cWidth = 214
|cHeight = 314
|oTop = 43
|oLeft = 255
}}
|image_map_alt =
|image_map_caption = Pulau Bacan dan pemukiman. (sekitar tahun 1616)
| continent = [[Asia]]
| p1 = Kesultanan Ternate
| flag_p1 = Bendera-kesultanan-ternate.jpg
| s1 = Indonesia
| flag_s1 = Flag of Indonesia.svg
| government_type = KesultananMonarki
| title_leader = Sultan, ''Dehe maMa-Kolano ''
| event_start = Pendirian
| date_start =
| year_start = 1322?
| event_end =
| date_end =
| year_end =
| year_exile_start = <!-- Year of start of exile (if dealing with exiled government - status="Exile") -->
| year_exile_end = <!-- Year of end of exile (leave blank if still in exile) -->
|event1 event1 = <!-- Optional: other events between "start" and "end" -->
| date_event1 =
|event2 event2 = Mulai menganut [[Islam]]
| date_event2 = 1400-an
|event3 event3 = Penaklukkan Belanda
| date_event3 = 1609
|event4 event4 = Pemerintahan Swapraja diambil alih pemerintahan Kabupaten [[Indonesia]]
| date_event4 = 1965
|event5 event5 = Dihidupkan kembali
| date_event5 = 1983
| event_pre =
| date_pre =
| event_post =
| date_post =
| common_languages = [[Bahasa Melayu Bacan|Melayu Bacan]]
| image_flag2 = Bendera Sultan Bacan.svg
| flag_caption = Kiri: Bendera kesultanan<br>Kanan: Bendera Sultan setelah menjadi protektorat [[Belanda]]
}}
'''Kesultanan Bacan''' (كسلطانن باچن) adalah suatu [[kerajaan]] yang berpusat di [[Pulau Bacan]], [[Kepulauan Maluku]], Indonesia saat ini, yang muncul dengan perluasan [[Perdagangan rempah|perdagangan rempah-rempah]] di akhir abad pertengahan. Kesultanan ini berawal di [[Pulau Makian]] yang kemudian mengungsi ke [[Pulau Bacan]] akibat [[Gunung Kie Besi]] dan jangkauan kekuasaannya terdiri dari [[Kepulauan Bacan]] (Bacan, Kasiruta, Mandioli, dll.) tetapi memiliki pengaruh berkala di [[Pulau Seram|Seram]] dan [[Kepulauan Raja Ampat]]. Kesultanan Bacan jatuh di bawah pengaruh kolonial Portugal pada abad ke-16 dan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) setelah 1609. Bacan adalah salah satu dari empat kerajaan Maluku (Maloko Kië Raha) bersama dengan Ternate, Tidore dan Jailolo, tetapi cenderung dibayangi oleh Ternate.<ref>{{Cite book|last=B.|first=Lapian, A.|url=http://worldcat.org/oclc/610792576|title=Bacan and the early history of North Maluku|oclc=610792576}}</ref> Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Indonesia]] pada tahun 1945, fungsi pemerintahan sultan secara bertahap digantikan oleh struktur administrasi modern. Namun, kesultanan telah dihidupkan kembali sebagai entitas budaya di masa sekarang.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gouverneur van Sandick met de Sultan van Batjan TMnr 60014238.jpg|jmpl|[[Sultan Bacan]] (<span>[[Sultan Muhammad Usman Syah]])</span> bersama [[gubernur Maluku]] [[Tn. van Sandick ]] (tahun 1924)]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Het 'paleis' van de sultan van Batjan' TMnr 10015301.jpg|jmpl|Istana Sultan Bacan]]
 
 
'''Kesultanan Bacan''' (كسلطانن باچن) adalah suatu [[kerajaan]] yang berpusat di [[Pulau Bacan]], [[Kepulauan Maluku]], Indonesia saat ini, yang muncul dengan perluasan [[Perdagangan rempah|perdagangan rempah-rempah]] di akhir abad pertengahan. Kesultanan ini terdiri dari [[Kepulauan Bacan]] (Bacan, Kasiruta, Mandioli, dll.) tetapi memiliki pengaruh berkala di [[Pulau Seram|Seram]] dan [[Kepulauan Raja Ampat]]. Kesultanan Bacan jatuh di bawah pengaruh kolonial Portugal pada abad ke-16 dan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) setelah 1609. Bacan adalah salah satu dari empat kerajaan Maluku (Maloko Kië Raha) bersama dengan Ternate, Tidore dan Jailolo, tetapi cenderung dibayangi oleh Ternate.<ref>{{Cite book|last=B.|first=Lapian, A.|url=http://worldcat.org/oclc/610792576|title=Bacan and the early history of North Maluku|oclc=610792576}}</ref> Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Indonesia]] pada tahun 1945, fungsi pemerintahan sultan secara bertahap digantikan oleh struktur administrasi modern. Namun, kesultanan telah dihidupkan kembali sebagai entitas budaya di masa sekarang.
 
Raja Bacan pertama yang memeluk [[Islam]] adalah [[Raja Zainal Abidin]] yang [[syahadat|bersyahadat]] pada tahun [[1521]]. Sedangkan Raja Bacan pertama yang beragama [[Kristen]] adalah Dom João. Meski berada di Maluku, wilayahnya cukup luas hingga ke wilayah [[Papua Barat]]. Banyak kepala suku di wilayah [[Pulau Waigeo|Waigeo]], [[Pulau Misool|Misool]] yang terletak di [[Raja Ampat]] dan beberapa daerah lain sempat berada di bawah administrasi pemerintahan Kesultanan Bacan.
 
== Sejarah Awal ==
[[File:Batjan map.jpg|thumb|Pulau Bacan (map dari abad ke-19)]]
Menurut legenda yang diketahui dari abad ke-16, raja-raja Bacan, Kepulauan Papua, Banggai dan Buton merupakan keturunan dari sekumpulan telur ular yang telah ditemukan di antara beberapa batu oleh pelaut Bacan Bikusigara. Karena itu, Bacan dapat mengklaim sebagai titik awal tatanan politik Maluku. Mitos itu juga menunjuk pada hubungan awal dengan orang Papua. Namun, ada legenda yang saling bertentangan yang menyatakan bahwa Jailolo di Halmahera adalah kerajaan tertua di Maluku. Legenda ketiga berangkat dari imigran Arab Jafar Sadik yang datang ke Maluku, pada tahun 1245, dan menikahi bidadari surga Nurus Safa. Dari pasangan ini lahirlah empat orang putra yang bernama Buka, Darajat, Sahajat dan Mashur-ma-lamo, yang menjadi nenek moyang para penguasa Bacan, [[Kesultanan Jailolo|Jailolo]], [[Kesultanan Tidore|Tidore]], dan [[Kesultanan Ternate|Ternate]]. Dalam cerita ini pun, Bacan memiliki posisi yang didahulukan. Penguasa itu tetap dikenal sebagai ''Kolano ma-dehe'', Penguasa Ujung JauhTanjung (yaitu dalam kaitannya dengan Ternate dan Tidore).
 
== Daftar sultan bacan ==
 
{| class="wikitable"
|-
Baris 81 ⟶ 71:
| Sultan Alauddin II || 1581– 1609 || anak Dom João
|-
| Kaicili Malito (regentwali penjabat) || 1609–1614 ||
|-
| Sultan Nurusalat || 1609–1649 || anak
Baris 106 ⟶ 96:
|-
| Sultan Muhammad Sadik Syah || 1862–1889 || anak
|-
| ''interregnum'' || 1889–1899 || diwakilkan oleh 3 wali
|-
| Sultan Muhammad Usman Syah || 1899–1935 || anak
Baris 113 ⟶ 105:
| Sultan Alhaji Dede Muhammad Gahral Aydan Syah || 1983–2009 || anak
|-
| Sultan Abdurrahim Muhammad Gary Ridwan Syah || 2010–sekarang2010–2023 || anak, meninggal di Ohio, AS, 27 October 2023
|-
| Sultan Dede Irsyad Maulana Syah || 2024–sekarang || anak
|-
|}
 
== Galeri ==
<gallery heights="180" mode="packed">
File:Benteng Barneveld.jpg|Benteng Barneveld di Pulau Bacan (2020)
[[BerkasFile:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Het 'paleis' van de sultan van Batjan' TMnr 10015301.jpg|jmpl|Istana Sultan Bacan]] (1935)
File:Masjid Sultan Bacan.jpg|Masjid Sultan Bacan (2020)
</gallery>
<gallery heights="300" mode="packed">
[[BerkasFile:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gouverneur van Sandick met de Sultan van Batjan TMnr 60014238.jpg|jmpl|[[Sultan Bacan]] (<span>[[Sultan Muhammad Usman Syah]])</span> bersama [[gubernur Maluku]] [[Tn. van Sandick ]] (tahun 1924)]]
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van de sultan van Batjan Bandoeng TMnr 60011846.jpg|Sultan Muhammad Usman (1899-1935)
</gallery>
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
==Pranala luar==
* {{id}}[http://www.halselkab.go.id/?pilih=hal&id=18 Situs Pemerintah Halmahera Selatan]