Haryanto (pengusaha): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(17 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Multiple issues|
{{Copy edit|date=Maret 2024}}
{{COI|date=Maret 2024}}
{{Undisclosed paid|date=Maret 2024}}
{{Weasel|date=Maret 2024}}
}}
{{Infobox person
|honorific-prefix = <small>Kopral!-- KepalaKolom CPMini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (Purn.)<bukan gelar akademis/smallkeagamaan/profesi) -->
|name = H. Haryanto
| image =
| alt =
| caption =
| birth_name = <!-- only use if different from name -->
| birth_date = {{Birth date and age|1959|12|17}}
| birth_place = [[Kudus]], [[Jawa Tengah]]
| death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (DEATH date then BIRTH date) -->
| death_place =
| nationality = {{INA}}
| other_names = Pak Haji Haryanto
| occupation = Pengusaha, [[Purnawirawan]] [[TNI Angkatan DaratPengusaha]]
|spouse = Ny. {{ubl|{{marriage|Suheni (m. 1982, w. |1992|2014)<br>Ny|end=d. }}|{{marriage|[[Nurhana]] (m. |2015)}}}}
| children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan dan tulis pada artikel -->3
| children = 1. Rian Mahendra<br>2. Agus Hartopo<br>3. Dewi Tri Cahyani
| mother = <!-- Nama orang tua; termasuk hanya jika subjek secara independen sudah terkenal atau sangat relevan; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel; -->
| mother = Sutami
| father = <!-- Nama orang tua; termasuk hanya jika subjek secara independen sudah terkenal atau sangat relevan; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel; -->
| father = Muhammad Sipan
| years_active =
| known_for = Pendiri dan = PendiriPemilik [[Haryanto (perusahaan bus)|busPO Haryanto]]
| notable_works =
| module = {{Infobox military person |embed = yes
|allegienceallegiance = {{flag|Indonesia}}
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|rank = [[Berkas:Kopka pdh ad komando.png|25px]] [[Kopral Kepala (TNI)|Kopral Kepala]]
|serviceyears = 1979—2000
|unit = [[Artileri Pertahanan Udara]]
|battles =
|alma_mater = [[Tamtama|Secata PK]] (1979)
|occupation =
|religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|religion = [[Islam]]
}}}}
}}
 
[[Kopral Kepala (TNI)|Kopral Kepala]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''[[Haji (gelar)|H.]] Haryanto''' atau akrab dipanggildisapa Pak Haji Haryanto ({{lahirmati|[[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Jawa Tengah]]|17|12|1959}}) adalah seorang [[Purnawirawan]] [[TNI Angkatan Darat]] dan sekaligus merupakan [[pengusaha]] [[Indonesia]]. Ia merupakan pendiri [[Haryanto (perusahaan bus)|busPO Haryanto]], salah satu [[perusahaan bus]] [[bus antarkota|antarkota]] di wilayah [[Karesidenan Pati|Muria Raya]].
 
== Kehidupan awal ==
=== Masa kecil ===
H. Haryanto lahir sebagai anak ke-6 dari 11 bersaudara dari pasangan Muhammad Sipan dan Sutami. Meski menjadi anak yang keenam, H. Haryanto merupakan anak laki-laki tertua dalam keluarganya.<ref name="betanews">[https://betanews.id/2020/05/lahir-di-keluarga-sederhana-haryanto-kecil-harus-cari-rumput-untuk-ditukar-dengan-nasi.html "Lahir di Keluarga Sederhana, Haryanto Kecil Harus Cari Rumput Untuk Ditukar dengan Nasi"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230418190334/https://betanews.id/2020/05/lahir-di-keluarga-sederhana-haryanto-kecil-harus-cari-rumput-untuk-ditukar-dengan-nasi.html |date=2023-04-18 }}. Diakses [[1 April]] 2022.</ref>
 
H. Haryanto dibesarkan dalam keluarga yang sederhana. Ia paham betul bagaimana perjuangan kedua orangtuanya dalam menafkahi keluarganya. Ayahnya hanyalah buruh tani serabutan yang terkadang memiliki pekerjaan sambilan berupa memisahkan daging dan tulang ikan di pasar. Sedangkan ibunya hanyalah pedagang kecil. Sebagai anak laki-laki tertua dalam keluarga, mau tidak mau H. Haryanto harus ikut membantu orangtuanya menyambung hidup. Semasa sekolah dasar ia harus mencari rumput untuk dijual terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah. Rumput itulah yang kelak akan ditukar dengan nasi untuk dimakan bersama keluarganya.<ref name="betanews" />
Baris 47 ⟶ 52:
Selepas lulus dari Sekolah Teknik Negeri pada tahun 1977, H. Haryanto sebenarnya ingin melanjutkan cita-citanya menjadi tentara. Namun, ekonomi keluarga menjadi penghalang. Ia baru bisa mewujudkan impian tersebut pada tahun 1979, dimana ia mendaftar di [[Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1|Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad]] milik [[TNI Angkatan Darat]] yang terletak di [[Kota Tangerang|Tangerang]], dan diterima. Ia juga mendapatkan beasiswa sekolah di Bandung untuk dilatih jadi pengemudi kendaraan yang khusus mengangkut kendaraan senjata berat seperti tank.
 
Pada tahun 19821978, ia mengikuti pendidikan Secata di Gombong, Kebumen. dari pendidikan tersebut, ia mendapat kenaikan pangkat yang mulanya prajurit dua menjadi prajurit satu. Karier militernya berakhir pada tahun 2000, dimana ia memutuskan pensiun dini dengan pangkat terakhirnya yaitu Kopral Kepala.<ref name="betanews" />
 
=== Kehidupan setelah menikah ===
Baris 54 ⟶ 59:
== Usaha Transportasi ==
=== Bisnis angkutan kota ===
Setelah anak keduanya (Agus Hartopo) lahir pada tahun 1984, H. Haryanto nekat membeli sebuah mobil bekas angkutan kota, dengan uang Rp 750 ribu yang dijadikan uang muka. Dalam setahun, mobil tersebut sudah lunas. Dan di tahun berikutnya, H. Haryanto kembali membeli mobil angkutan kota. Di tahun 1987, bisnis angkutan kota miliknya berkembang pesat sehingga ia bisa mendirikan showroomruang pamer mobil angkutan kota miliknya sendiri.<ref name="betanews" />
 
=== Mendirikan perusahaan bus ===
Baris 61 ⟶ 66:
 
== Kehidupan pribadi ==
H. Haryanto menikah dengan Suheni pada tahun 1982. Dari pernikahannya dengan Suheni, H. Haryanto dikarunai 3 anak (Rian Mahendra, Agus Hartopo, Dewi Tri Cahyani) dan 9 cucu.<ref>Info Seputar Kudus: [https://isknews.com/di-balik-suksesnya-anak-petani-yang-punya-150-armada-bus/ Di Balik Suksesnya Anak Petani yang punya 150 Armada Bus] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230418165007/https://isknews.com/di-balik-suksesnya-anak-petani-yang-punya-150-armada-bus/ |date=2023-04-18 }}, diakses 1 April 2022</ref> Suheni wafat pada tahun 2014.
 
Beberapa tahun kemudian, H. Haryanto kembali menikah dengan [[Nurhana]], seniman campursari kenamaan asal [[Boyolali]], dimana usia mereka terpaut 19 tahun.<ref>grid.id: [https://hot.grid.id/amp/183170141/250-armada-berjejer-di-bawah-komandonya-intip-biodata-haryanto-sang-raja-bus-indonesia-pensiunan-tni-yang-jadi-sorotan-usai-bertemu-letjen-doni-monardo-bukan-datang-?page=3 250 Armada Berjejer di bawah Komandonya, Intip Biodata Haryanto Sang Raja Bus Indonesia-Pensiunan TNI Yang Jadi Sorotan Usai Bertemu Letjen Doni Monardo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230418165007/https://hot.grid.id/amp/183170141/250-armada-berjejer-di-bawah-komandonya-intip-biodata-haryanto-sang-raja-bus-indonesia-pensiunan-tni-yang-jadi-sorotan-usai-bertemu-letjen-doni-monardo-bukan-datang-?page=3 |date=2023-04-18 }}, diakses 1 April 2022</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[PO Haryanto]]
 
* [[Abdul Latief (pengusaha)]]
* [[Alvin Chong (pengusaha)]]
* [[Erik Meijer (pengusaha)]]
* [[Syamsudin (pengusaha)]]
 
== Referensi ==
Baris 80 ⟶ 81:
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Pengusaha Jawa]]
[[Kategori:Wirausahawan transportasi Indonesia]]