Anemia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
−Kategori:Gejala penyakit; +Kategori:Anemia; +Kategori:Transfusiologi; +Kategori:Hematopatologi menggunakan HotCat |
||
(153 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Penyangkalan-medis}}
{{Infobox disease
| Name = Anemia
| synonyms = anaemia
| Image = Iron deficiency anemia blood film.jpg
| Caption = Darah manusia dari sebuah kasus [[anemia defisiensi besi]]
| Field = [[Hematologi]]
| pronounce = {{IPAc-en|ə|ˈ|n|iː|m|i|ə}}
| DiseasesDB = 663
| ICD10 = {{ICD10|D|50||d|50}}-{{ICD10|D|64||d|60}}
| ICD9 = {{ICD9|280}}-{{ICD9|285}}
| MedlinePlus = 000560
| eMedicineSubj = med
| eMedicineTopic = 132
| eMedicine_mult = {{eMedicine2|emerg|808}} {{eMedicine2|emerg|734}}
| MeshID = D000740
}}
<!-- Definition and Symptoms -->
'''Anemia''' (dalam bahasa [[Yunani]]: ἀναιμία ''anaimia'', artinya kekurangan darah, dari ''ἀν- an-'', "tidak ada" + ''αἷμα haima'', "darah", disebut juga '''kurang darah''') adalah keadaan saat jumlah [[sel darah merah]] atau jumlah [[hemoglobin]] ([[protein]] pembawa [[oksigen]]) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berperan mengangkut oksigen dari [[jantung]] yang diperoleh dari [[paru-paru]], dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa anemia memiliki penyakit yang mendasarinya. Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau [[morfologi]] sel darah merah, [[etiologi]] yang mendasari, dan penampakan klinis. Penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan [[hemolisis]] atau kekurangan pembentukan sel darah merah ( ''hematopoiesis'') yang tidak efektif.
Seseorang dikatakan anemia bila konsentrasi [[hemoglobin]] (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau ''hematokrit'' (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.<ref name="Crash Course Internal medicine">{{en}} {{cite book|author= Baliga, Ragavendra|title= Crash Course Internal medicine|publisher= Elsevier Mosby|year=2007|id=ISBN 978-0-7234-3114-5}}</ref>
Anemia juga dapat menghambat tumbuh kembang anak-anak. Perkembangan otak anak sangat tergantung pada asupan nutrisi yang dikonsumsi. Salah satu nutrisi penting yang harus terpenuhi pada masa lima tahun pertama kehidupan anak untuk mendukung mengoptimalkan perkembangan otaknya adalah zat besi.Sebab, jika anak kekurangan asupan harian Zat Besi, maka bisa menyebabkan anemia defisiensi besi yang dapat menimbulkan dampak negatif permanen.
== Tanda dan gejala ==
Gejala anemia:
Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala-gejala tersebut berupa:
* [[Asimtomatik]]: terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama
:* [[Letargi]]
:* Napas pendek atau sesak, terutama saat beraktivitas
:* Kepala terasa ringan
:* [[Palpitasi]]
:* Pucat
:* Kekebalan tubuh menurun
Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu:
* Pucat pada membran [[mukosa]], yaitu mulut, [[konjungtiva]], kuku.
:* ''Sirkulasi hiperdinamik'', seperti ''takikardi'', pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik
:* [[Gagal jantung]]
:* [[Perdarahan|Pendarahan]] [[retina]]<ref name="Crash Course Internal medicine"/>
Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia di antaranya:
:* [[Glossitis]]: terjadi pada pasien [[anemia megaloblastik]], [[anemia defisiensi besi]]
:* Stomatitis angular: terjadi pada pasien anemia defisiensi [[besi]].
:* [[Jaundis]] (kekuningan): terjadi akibat [[hemolisis]], anemia megaloblastik ringan.
:* [[Splenomegali]]: akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik.
:* Ulserasi di kaki: terjadi pada anemia ''sickle cell''
:* Deformitas tulang: terjadi pada [[talasemia]]
:* [[Neuropati]] perifer, [[atrofi]] [[Optika|optik]], degenerasi spinal, merupakan efek dari defisiensi [[vitamin B12]].
:* Garing biru pada gusi ('''Burton’s line'''), [[ensefalopati]], dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal.<ref name="Crash Course Internal medicine"/>
==
=== Anemia akibat gangguan eritropoiesis ===
# Anemia defisiensi besi:
#: Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang ''hipokrom'' dan ''mikrositer''.
# Anemia megaloblastik
#: Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis ''timidin'' dan defek pada [[replikasi DNA]], efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah (''megaloblas'') di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan ''pansitopenia''.
# Anemia aplastik
#: Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas. Hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen.
# Anemia mieloptisik
#: Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor, kelainan [[granuloma]], yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.<ref name="Pathology basic of disease">{{en}} {{cite book|author=Kumar, Vinay|title=Robbin Basic Pathology|publisher= Saunders Elsevier|year=2007|id=ISBN 978-1-4377-1781-5 }}</ref>
=== Anemia berdasarkan ukuran sel ===
# [[Anemia mikrositik]]: penyebab utamanya yaitu defisiensi besi dan talasemia (gangguan Hb)
# Anemia normositik: contohnya yaitu anemia akibat penyakit kronis seperti gangguan ginjal.
# Anemia makrositik: penyebab utama yaitu [[anemia pernisiosa]], anemia akibat konsumsi alkohol, dan anemia megaloblastik.<ref name="Klasifikasi Anemia">{{en}} [http://www.emedicinehealth.com/anemia/article_em.htm Anemia], "Klasifikasi Anemia ''. Diakses pada 1 Agustus 2012.</ref>
== Etiologi ==
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena:
# Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit gangguan sistem imun, talasemia.
# Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi.
# Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis, dan trauma.<ref name="Harmening Clinical Hematology">{{en}} {{cite book|author= Harmening, Denise.|title= Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis|publisher= F.A. Davis|year=2009|id=ISBN 978-0-8036-1732-2}}</ref>
== Diagnosis ==
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia.
Persentase sel darah merah dalam volume darah total (
== Manajemen terapi ==
{{see also|Agen Stimulan Eritropoiesis}}
Terapi langsung ditujukan pada penyebab anemia, dapat berupa:
# [[Transfusi darah]]
# Pemberian [[kortikosteroid]] atau obat-obatan lain yang dapat menekan sistem imun.
# Pemberian [[eritropoietin]], hormon yang berperan pada proses hematopoiesis, berfungsi untuk membentuk sumsum tulang pada proses hematopoiesis.
# Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin, dan [[mineral]] lain yang dibutuhkan.<ref name="Manajemen Anemia">{{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001586/ Anemia], " Manajemen Anemia ''. Diakses pada 1 Agustus 2012.</ref>
== Lihat pula ==
* [[Hematologi]]
* [[Talasemia]]
* [[Hemoglobin]]
* [[Trombosit]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.emedicine.com/med/topic1188.htm Iron Deficiency Anemia]
* {{en}} [http://www.aafp.org/afp/990315ap/1598.html Ambulatory Management of Common Forms of Anemia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060925091618/http://www.aafp.org/afp/990315ap/1598.html |date=2006-09-25 }}
* {{en}} [http://www.anemia.
{{Kondisi medis |state=expanded}}
{{Authority control}}
[[
[[Kategori:Transfusiologi]]
[[Kategori:Hematopatologi]]
|