Universitas Teuku Umar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(25 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Universitas
| name
| image_name
| image_size
| image_alt
| caption = Lambang
| motto
| mottoind
|
| type
| parent = [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia]]
| rector = [[profesor|Prof.]][[Doktor|Dr.]] Ishak, [[Magister Sains|M.Si.]]
|
|
| country = [[Indonesia]]
| academic_staff =
| website
|logo = ▼
| nickname = '''UTU''' (''Akronim'')
|footnotes = ▼
| address = Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo▼
}}
'''Universitas Teuku Umar''', disingkat '''UTU''', adalah [[
== Sejarah ==
Baris 31 ⟶ 33:
=== Perkembangan ===
Seiring bejalannya waktu, Universitas Teuku Umar terus berbenah, mempersiapkan diri sebagai Universitas Negeri. Mengingat, di wilayah Barat Selatan Aceh yang terdiri dari 7 Kabupaten/Kota Madya ( [[Aceh Barat]], [[Aceh Jaya]], [[Nagan Raya]], [[Aceh Barat Daya]], [[Kabupaten Simeulue]], [[Aceh Selatan]], [[Aceh Singkil]] dan [[Kota Subulussalam]]) belum terdapat satu pun [[Perguruan Tinggi Negeri]]. Selama ini kebanyakan masyarakat yang mendiami wilayah Barat Selatan Aceh (BARSELA) bila ingin melanjutkan pendidikan ke [[Perguruan Tinggi Negeri]] harus ke pusat kota Provinsi [[Aceh]], yaitu [[Kota Banda Aceh]] yang memiliki dua [[Perguruan Tinggi Negeri]]
Alhamdulillah akhirnya, tgl 14 Maret 2014 Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] menandatangani Keppres Penegerian Universitas Teuku Umar, dan pada tanggal 02 April 2014 bertempat di [[Istana Negara]], [[Jakarta]] Presiden meresmikan dan menyerahkan Keppres penegerian Universitas Teuku Umar kepada Bupati [[Aceh Barat]] H.T.Alaidinsyah (H.Tito). Pada kesempatan tersebut dari Aceh Hadir Wakil Kepala Pemerintahan Aceh (Wakil Gubernur Aceh) [[Muzakkir Manaf]] dan Ketua DPR Aceh Drs. [[Hasbi Abdullah]] serta para Bupati/Wali kota dari wilayah Barat Selatan Aceh (Barsela) yang terdiri dari Bupati [[Aceh Jaya]] (Ir.[[Azhar Abdurrahman]]), Bupati [[Aceh Barat]] (H.T.Alaidin Syah / H.Tito), Bupati [[Nagan Raya]] ([[H.T. Zulkarnain]]), Bupati [[Aceh Barat Daya]] (Ir.H.[[Jufri Hasanuddin]]), Bupati [[Kabupaten Simeulue]] (..), Bupati [[Aceh Selatan]] (...), Bupati [[Aceh Singkil]] (....) dan Wali kota [[Subulussalam]] (..). Selain itu, hadir juga Rektor [[Universitas Syiah Kuala]] (Prof.Dr.Samsul Rizal), Rektor [[Universitas Islam Negeri Ar-Raniry]] (Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim), Rektor [[Universitas Malikussaleh]] ([[Apridar|Prof. Dr. H. Apridar, SE, M.Si]]) dan Rektor [[Universitas Samudra Langsa]] ([[Drs. Bakhtiar Akop MPd]]).
Baris 37 ⟶ 39:
Dari kalangan Kampus Universitas Teuku Umar sendiri hadir Rektor Bapak [[Drs. Alfian Ibrahim MS]], Anggota Tim Penegerian UTU, [[Mursyidin Zakaria,MA]], Dekan Fakultas dan beberapa pejabat lainnya.
==Skandal==
Pada tanggal 20 Mei tahun 2022, BEM universitas ini menyegel akses pintu masuk Ruang Rektorat Universitas Teuku Umar, Meulaboh, Aceh Barat, terkait perampungan kasus dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswi yang terjadi di perguruan tinggi setempat.<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2022-05-20|title=BEM segel pintu Rektorat UTU Meulaboh protes pelecehan seksual|url=https://www.antaranews.com/berita/2892549/bem-segel-pintu-rektorat-utu-meulaboh-protes-pelecehan-seksual|website=Antara News|language=id|access-date=2024-06-13}}</ref><ref>{{Cite web|date=2022-05-21|title=Mahasiswa UTU Segel Gerbang Rektorat Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Mahasiswi - Acehinfo|url=https://www.acehinfo.id/mahasiswa-utu-segel-gerbang-rektorat-terkait-kasus-dugaan-pelecehan-mahasiswi/|website=www.acehinfo.id|language=id|access-date=2024-06-13}}</ref>
== Nama Universitas ==
Nama '''Teuku Umar''' diambil dari nama seorang [[Pahlawan nasional Indonesia]] yang berasal dari [[Meulaboh]] Aceh Barat. Teuku Umar (1854 - 11 Februari 1899) adalah pahlawan kemerdekaan Indonesia yang berjuang dengan cara berpura-pura bekerjasama dengan Belanda. Ia melawan Belanda ketika telah mengumpulkan senjata dan uang yang cukup banyak.
Baris 43 ⟶ 47:
Teuku Umar yang dilahirkan di Meulaboh Aceh Barat pada tahun 1854, adalah anak seorang [[Ulèëbalang]] bernama ''Teuku Achmad Mahmud'' dari perkawinan dengan adik perempuan Raja Meulaboh. Umar mempunyai dua orang saudara perempuan dan tiga saudara laki-laki.
Nenek moyang Umar adalah [[Datuk Makhudum Sati]] berasal dari [[Minangkabau]]. Salah seorang keturunan Datuk Makhudum Sati pernah berjasa terhadap [[Sultan Aceh]], yang pada waktu itu terancam oleh seorang Panglima Sagi yang ingin merebut kekuasaannya. Berkat jasanya tersebut, orang itu diangkat menjadi Uleebalang VI [[Mukim]] dengan gelar ''Teuku Nan Ranceh''. Teuku Nan Ranceh mempunyai dua orang putra yaitu Teuku Nanta Setia dan Teuku Ahmad Mahmud. Sepeninggal Teuku Nan Ranceh, Teuku Nanta Setia menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Uleebalang VI Mukim. la mempunyai anak perempuan bernama [[Cut Nyak Dhien]].<ref>{{Cite web |url=http://www.unimal.ac.id/aceh/PDF/ACEH_02014.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2014-04-03 |archive-date=2011-11-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111121031801/http://www.unimal.ac.id/aceh/PDF/ACEH_02014.pdf |dead-url=yes }}</ref>
Ketika perang Aceh meletus pada 1873 Teuku Umar ikut serta berjuang bersama pejuang-pejuang Aceh lainnya, umurnya baru menginjak 19 tahun. Mulanya ia berjuang di kampungnya sendiri, kemudian dilanjutkan ke Aceh Barat. Pada umur yang masih muda ini, Teuku Umar sudah diangkat sebagai keuchik gampong(kepala desa) di daerah Daya Meulaboh. Pada usia 20 tahun, Teuku Umar menikah dengan Nyak Sofiah, anak Uleebalang Glumpang. Untuk meningkatkan derajat dirinya, Teuku Umar kemudian menikah lagi dengan Nyak Malighai, puteri dari Panglima Sagi XXV Mukim. Pada tahun 1880, Teuku Umar menikahi janda Cut Nyak Dhien, puteri pamannya Teuku Nanta Setia. Suami Cut Nya Dien, yaitu Teuku Ibrahim Lamnga meninggal dunia pada Juni 1878 dalam peperangan melawan Belanda di Gle Tarun. Keduanya kemudian berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos Belanda.
Februari 1899, Jenderal [[Van Heutsz]] mendapat laporan dari mata-matanya mengenai kedatangan Teuku Umar di Meulaboh, dan segera menempatkan sejumlah pasukan yang cukup kuat diperbatasan Meulaboh. Malam menjelang 11 Februari 1899 Teuku Umar bersama pasukannya tiba di pinggiran kota Meulaboh. Pasukan Aceh terkejut ketika pasukan Van Heutsz mencegat. Posisi pasukan Umar tidak menguntungkan dan tidak mungkin mundur. Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan pasukannya adalah bertempur. Dalam pertempuran itu Teuku Umar gugur terkena peluru musuh yang menembus dadanya. Jenazahnya dimakamkan di Masjid Kampung Mugo di Hulu Sungai Meulaboh. Mendengar berita kematian suaminya, Cut Nyak Dhien sangat bersedih, namun bukan berarti perjuangan telah berakhir. Dengan gugurnya suaminya tersebut, Cut Nyak Dhien bertekad untuk meneruskan perjuangan rakyat Aceh melawan Belanda. Ia pun mengambil alih pimpinan perlawanan pejuang Aceh.
== Tujuan Khusus Universitas Teuku Umar ==
# Pengembangan Universitas sebagai Perguruan Tinggi yang berada di Kawasan Pantai Pesisir Barat Selatan Aceh, terkemuka yang bertaraf regional, nasional dan internasional dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta relevan dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.
Baris 58 ⟶ 63:
== Filosofi Logo UTU ==
[[Berkas:Logo Universitas Teuku Umar.png|al=Logo Universitas Teuku Umar|jmpl|Logo Universitas Teuku Umar]]
=== Arti Lambang ===
Baris 66 ⟶ 72:
Bendera Universitas Teuku Umar berwarna kuning dengan lambang UTU berwarna dasar biru. Setiap Fakultas dalam Lingkup Universitas menggunakan lambang Universitas dengan warna berbeda diatur dengan ketetapan senat fakultas dan dikukuhkan oleh keputusan rektor. Bendera Fakultas berbentuk empat persegi
== Rektor ==
Rektor pertama Universitas Teuku Umar adalah [[Drs. Alfian Ibrahim MS]]. Dia di angkat dengan SK YAYASAN TEUKU UMAR JOHAN PAHLAWAN (YAPENTUJOPAH) Pada Tahun 2006. Pada Tahun 2010, pihak Yayasan YAPENTUJOPAH menunjuk [[Ir.Rusdi Faizin]] sebagai Pelaksana Jabatan (PJ) Rektor. Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 26 Agustus 2011, Bupati [[Aceh Barat]] pada saat itu [[H.Ramli MS]], melantik [[Ir. Malik Ali, M.Si]] sebagai Rektor Universitas Teuku Umar secara definitif. Kemudian pada tahun 2013 Bupati Aceh Barat Bapak DR (HC) H.T.Alaidinsyah kembali melantik [[Drs. Alfian Ibrahim MS]], sebagai Rektor Universitas Teuku Umar hingga mengantarkan Kampus ''
== Fakultas dan Program Studi ==
Universitas Teuku Umar saat ini memiliki 6 Fakultas dan 20 Program Studi yang terdiri dari:
# Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
## Ilmu Administrasi Negara
## Sosiologi
## Ilmu Komunikasi
## Ilmu Hukum
# Fakultas Ekonomi
## Ekonomi Pembangunan
## Manajemen
## Akuntansi
## Bisnis Digital
# Fakultas Teknik
## Teknik Mesin
## Teknik Sipil
## Teknik Industri
## Teknologi Informasi
# Fakultas Pertanian
## Teknologi Hasil Pertanian
## Agribisnis
## Agroteknologi
# Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
## Ilmu Kelautan
## Perikanan
## Akuakultur
## Sumber Daya Akuatik
# Fakultas Kesehatan Masyarakat
## Kesehatan Masyarakat
## Gizi
== Detail Program Studi ==
=== 1. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ===
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) saat ini memiliki empat program studi, yaitu:
====
Program Studi Ilmu Komunikasi merupakan bagian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang berdiri sejak tahun 2006, melalui SK pendirian bernomor 262/D/O/tahun 2006 tertanggal 10 November 2006. Pejabat yang menandatangani SK pendirian tersebut adalah Drs. Syuaban Muhammad, M.Si.
Baris 87 ⟶ 123:
Pada tahun 2012 Prodi Sosiologi mendapatkan status terakreditasi dengan peringkat C. Kini semua civitas akademika sedang berjuang untuk meningkatkan peringkat akreditasinya, diharapkan pada tahun 2017 Sosiologi benar-benar mendapatkan peringkat B, menyusul 2 (dua) prodi saudara kembarnya yakni prodi ilmu administrasi negara dan ilmu komunikasi.
Seiring penetapan [http://utu.ac.id/tentang-utu/visi-dan-misi.html visi misi Universitas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161012022426/http://utu.ac.id/tentang-utu/visi-dan-misi.html |date=2016-10-12 }}, prodi sosiologi melalui proses panjang menerima masukan para pakar, para alumni, mahasiswa, dosen dan segenap civitas akademika maka menetapkan visi prodi menjadi:
Menjadi sumber inspirasi dan referensi bagi pengembangan ilmu sosiologi di sektor ''agro and marine industry'' diperingkat regional (2025), nasional (2040), dan internasional (2060) melalui riset yang inovatif kreatif dan berdaya saing tinggi.
Baris 142 ⟶ 178:
== Pranala luar ==
* {{
{{Perguruan Tinggi Negeri di Aceh}}
{{PTN di Indonesia}}
{{Perguruan tinggi di Aceh}}
[[Kategori:Perguruan tinggi negeri di Aceh|Teuku Umar]]
|