Konten dihapus Konten ditambahkan
Fadel Imran (bicara | kontrib)
 
(44 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{for|Tumbuhantumbuhan teh|Camellia sinensis}}
{{Infobox drink/Wd}}
[[Berkas:Tea leaves steeping in a zhong čaj 05.jpg|ka|jmpl|300px210px|Daun teh di dalam mangkuk teh [[gaiwan]] ]]
[[Berkas:HCAM13Camellia sinensis USDA.jpg|ka|jmpl|300px210px|Tanaman teh]]
[[Berkas:Kebun teh di puncak.jpg|jmpl|ka|300px210px|Perkebunan teh di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor]]
'''Teh''' ({{lang-en|'''tea'''}}, {{lang-nl|'''thee'''}}) ({{zh|s=|t=茶|poj=tê|p=chá}}) adalah [[minuman]] yang mengandung [[kafeina]], sebuah [[infusi]] yang dibuat dengan cara menyeduh [[daun]], pucuk daun, atau tangkai [[daun]] yang dikeringkan dari tanaman ''[[Camellia sinensis]]'' dengan air panas.<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|title=Asal mula munculnya istilah "teh"|url=https://www.antaranews.com/berita/771524/asal-mula-munculnya-istilah-teh|website=Antara News|language=id-ID|access-date=2023-11-13}}</ref> Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi empat kelompok: [[teh hitam]], [[teh oolong]], [[teh hijau]], dan [[teh putih]].
 
Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh [[rosehip]], [[camomile]], [[seruni|krisan]], dan [[jiaogulan]]. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut [[teh herbal]].
 
Teh merupakan sumber alami kafeina, [[teofilin]], dan [[antioksidan]] dengan kadar lemak, [[karbohidrat]] atau [[protein]] mendekati nol persen. Cita rasa sedikitagak pahit dari teh merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
 
Teh bunga dengan campuran kuncup bunga [[melati]] yang disebut [[teh melati]] atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di [[Indonesia]].<ref>{{cite web |url=http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=99&Itemid=3 |title=Minum Teh Juga Memiliki Manfaat Kesehatan |accessdate=29 November 2008 |work= |publisher= |date= |archive-date=2007-03-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070312055733/http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=99&Itemid=3 |dead-url=yes }}</ref>. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun, masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia.<ref>{{cite web |url=http://www.fao.org/DOCREP/006/Y4343E/y4343e05.htm |title=4. Sugar and beverages |accessdate=29 November 2008 |work= |publisher=FAO |quote=Major producers are: India, which accounts for about 29 percent of global production; China, 23 percent; Sri Lanka, 9 percent; Kenya, 8 percent; and Indonesia, 6 percent. }}</ref>
 
== Sejarah ==
Negeri [[Tiongkok]] menjadiadalah tempat lahirnyalahir teh. Di sanalah pohon teh Tiongkok (''Camellia sinensis'') ditemukan dan berasal, tepatnya di provinsi [[Yunnan]], bagian barat daya [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]]. Iklim Yunnan yang tropis dan subtropis, yaitu hangat dan lembap menjadi tempat yang sangat cocok bagi tanaman teh. Yunnan memiliki banyak hutan purba, bahkan ada tanaman teh liar yang berumur 2,.700 tahun. dan selebihnyaSelebihnya tanaman teh yang ditanam yang mencapai usia 800 tahun juga ditemukan di tempat ini.
 
Sebuah legenda, salah satu bentuk dokumentasi yang paling tua, menceritakan bahwa [[Shennong]] yang menjadi cikal bakal pertanian dan ramuan obat-obatan, juga yang menjadi penemu teh. Dikatakan dalam bukunya bahwa dia secara langsung mencoba banyak ramuan herbal dan menggunakan teh sebagai obat pemunah bila ia terkena racun dari ramuan yang dicoba. Hidupnya berakhir karena ia meminum ramuan yang beracun dan tidak sempat meminum teh pemunah racun menyebabkan organ dalam tubuhnya meradang.
 
Teh ChinaCina pada awalnya memang digunakan untuk bahan obat-obatan (abad ke-8 SM). Orang-orang Tiongkok pada waktu itu mengunyah teh (770 SM–476 SM) mereka menikmati rasa yang menyenangkan dari sari daun teh. Teh juga sering kali dipadukan dengan ragam jenis makanan dan racikan sup.
 
Pada zaman pemerintahan [[Dinasti Han]] (221 SM – 8SM–8 M), teh mulai diolah dengan pemrosesan yang terbilang sederhana (dibentuk membulat, dikeringkan, dan disimpan) dan dijadikan sebagai minuman dengan cara diseduh dan dikombinasikan dengan ramuan lain (misalnya jahe) dan kebiasaan ini melekat kuat dengan kebudayaan masyarakat Tiongkok. Lebih jauh lagi, teh digunakan sebagai tradisi dalam menjamu para tamu. Setelah zaman [[Dinasti Ming]], banyak ragam jenis teh kemudian ditemukan dan ditambahkan. Teh yang populer nantinya ini banyak dikembangkan di daerah CantonKanton ([[Guangdong]]) dan Fukien ([[Fujian]]).
 
Kebiasaan minum teh pun menyebar, bahkan melekat erat pada setiap lapisan masyarakat. Pada tahun 800 M, Lu Yu menulis buku berjudul ''Ch'a Ching'' yang mendefinisikan tentang teh. Lu Yu adalah seorang anak yatim yang dibesarkan oleh cendekiawan Pendeta Buddha di salah satu biara terbaik di Tiongkok. Sebagai seorang pemuda, dia acap kali melawan disiplin pendidikan kependetaan yang kemudian membuatnya memiliki daya pengamatan yang baik, performasinya pun meningkat dari tahun ke tahun. Meskipun demikian, dia merasa hidupnya hampa dan tidak bermakna.
Baris 26:
 
=== Perjalanan teh ke Jepang ===
Di [[Jepang]], konsumsi teh menyebar melalui kebudayaan Tiongkok yang akhirnya menjangkau setiap aspek masyarakat. Bibit teh dibawa ke Jepang oleh seorang pendeta Buddha bernama Yeisei yang melihat bahwa teh ChinaCina mampu meningkatkan konsentrasi saat bermeditasi. Dia dikenal sebagai bapak teh di Jepang, karena muasal inilah, teh Jepang erat kaitannya dengan Zen Buddhisme. Teh diminati pula dalam kekaisaran Jepang, yang kemudian menyebar dengan cepat di kalangan istana dam masyarakat Jepang. Teh bahkan menjadi budaya dan bagian dari seni yang dituangkan dalam [[Upacara minum teh (Jepang)|upacara teh Jepang]] (''Cha-no-yu'' atau air panas untuk teh). Upacara ini membutuhkan latihan yang panjang, bahkan hingga bertahun-tahun. Ritual ''cha-no-yu'' adalah menjungjungmenjunjung tinggi kesempurnaan, kesopanan, pesona, dan keanggunan.
 
=== Perjalanan teh ke Barat ===
 
Budaya mengonsumsi teh yang sudah dilakukan di Tiongkok dan Jepang ternyata menjadi buah bibir di Eropa. Kelompok [[kafilah]] bahkan mendengar bagaimana orang-orang mengkonsumsimengonsumsi teh dan mendapatkan informasi yang samar. Lucunya, mereka mendengar bahwa teh diseduh, digarami, diberi mentega, dan kemudian dimakan. Orang Eropa yang secara personal menemukan teh dan kemudian menulis tentangnya adalah biarawan Yesuit Jasper de Cruz pada tahun 1560.
 
[[Portugis]] menjalin hubungan dagang dengan Tiongkok, mengembangkan jalur dagang dengan mengkapalkanmengapalkan teh ke [[Lisbon]] dan kemudian kapal-kapal Belanda berangkat ke Prancis, Belanda, dan negara-negara Baltik. Teh kemudian semakinmakin populer di dunia Barat.
 
Teh singgah di Eropa pada zaman Elizabeth I dan kemudian menjadi tren dalam masyarakat Belanda. Teh menjadi minuman yang mahal pada waktu itu (lebih dari $100 per pon), sehingga para pedagang teh mendapatkan kemakmuran darinya. Masyarakat Belanda sangat menggemari teh dan konsumsi teh pun meningkat pesat, meskipun demikian banyak yang mempertanyakan manfaat teh dan berbagai dampak negatif lainnya. Apa pun itu, masyarakat pada umunya tidak lagi mempermasalahkan atau terpengaruh dan kembali menikmatinya. Teh menjadi bagian dari masyarakat di Eropa dan ragam kombinasi konsumsi teh pun dicoba, seperti mencampurkannya dengan susu. Pada masa itu pun, teh disajikan pertama kali di restoran. Kedai minuman pun memberikan perkakas teh portabel lengkap disertai alat pemanasnya.
 
Teh pun sangat populer di [[Prancis]], tetapi tidak berlangsung lama (kurang lebih 15 tahun), dan kemudian digantikan popularitasnya dengan minuman yang memiliki daya tarik yang lebih kuat seperti [[anggur]], [[kopi]], dan [[cokelatcoklat]].
 
Pada tahun 1650, orang-orang Belanda sangat aktif dalam perdagangan sampai pada dunia Barat. [[Peter Stuyvesant]] yang membawa teh ChinaCina ke Amerika pertama kali untuk koloninya (kini [[New York]]).
 
=== IntroduksiPengenalan teh ke Indonesia ===
Teh dikenalkankan lewat masuknya biji tanaman teh (camellia sinensis) dari Jepang oleh orang Jerman, [[Andreas Cleyer]] pada 1664 dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta. Teh baru mendapatkan perhatian pemerintah kolonial pada tahun 1728 dengan mendatangkan biji teh dari Tiongkok dalam jumlah banyak, meskipun kurang berhasil usahanya. Hingga pda 1827, teh dibudidayakan dalam skala besar di Kebun Percobaan Cisurupan (Garut) dan Wanayasa (Purwakarta), Jawa Barat. <ref name=":0">{{Cite book|last=Setiawati|first=Ita|date=1991|title=Teh: Kajian Sosial Ekonomi|location=Yogyakarta|publisher=Aditya Media|url-status=live}}</ref>
Teh diintroduksikan dari Jepang oleh orang Jerman, [[Andreas Cleyer]] pada 1664 dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta. Pada 1827, teh dibudidayakan dalam skala besar di Kebun Percobaan Cisurupan, Jawa Barat. Selanjutnya, teh mulai berkembang di Jawa. Setelah itu, Rudolf Edward Kerkhoven membawa ''Camellia sinensis'' var. ''assamica'' (Masters) tipe Chang pada 1877 ke Jawa dari Sri Lanka (Ceylon) dan ditanam di kabupaten Gambung, Jawa Barat (saat ini kantor Pusat Penelitian Teh dan Kina Indonesia) (Sriyadi ''et al.'', 2012<ref>Sriyadi, B., R. Suprihatini, and H.S. Khomaeni. 2012. The development of high yielding tea clones to Increase Indonesian Tea Production. ''In'': Chen, L., Z. Apostolides, and Z. Chen (Eds.). Global Tea Breeding: Achievements, Challenges, and Prespectives. Zhejiang University Press, p: 299–307.</ref>)
 
Tertarik dengan keberjasilan perdagangan teh dari Tiongkok, Jepang, dan Taiwan di pasar Eropa, pemerintal kolonial Belanda mengirimkan Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson untuk belajar pengolahan teh di Tiongkok. Ahli dan pakar penguji teh dari Nederlandsche Handel Maatschappij dan 15 orang Tionghoa Makau sebagai buruh perkebunan yang direncanakan. Wilayah Priangan tengah dipilih menjadi perkebunan teh. Hingga pada 1835 <ref name=":0" />
 
Teh diintroduksikan dari Jepang oleh orang Jerman, [[Andreas Cleyer]] pada 1664 dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta. Pada 1827, teh dibudidayakan dalam skala besar di Kebun Percobaan Cisurupan, Jawa Barat. Selanjutnya, teh mulai berkembang di Jawa. Setelah itu, Rudolf Edward Kerkhoven membawa ''Camellia sinensis'' var. ''assamica'' (Masters) tipe Chang dibawa oleh Rudolf Edward Kerkhoven pada 1877 ke Jawa dari Sri Lanka (Ceylon) dan ditanam di kabupaten Gambung, bagian selatan [[Kabupaten Bandung]], Jawa Barat (saatsekarang ini kantormenjadi [[Pusat Penelitian Teh dan Kina]] Indonesia) (Sriyadi ''et al.'', 2012<ref>Sriyadi, B., R. Suprihatini, and H.S. Khomaeni. 2012. The development of high yielding tea clones to Increase Indonesian Tea Production. ''In'': Chen, L., Z. Apostolides, and Z. Chen (Eds.). Global Tea Breeding: Achievements, Challenges, and Prespectives. Zhejiang University Press, p: 299–307.</ref>).
 
== Pengolahan dan pengelompokan ==
DaunSetelah tehdipetik, ''Camelliadaun sinensis''teh segera layu dan mengalami [[oksidasi]] kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi pemecahan [[klorofil]] dan terlepasnya unsur [[tanin]]. Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan.
 
Pengolahan daun teh sering disebut sebagai fermentasi, walaupun sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakan [[ragi]] dan tidak ada [[etanol]] yang dihasilkan seperti layaknya proses [[fermentasi]] yang sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan teh ditumbuhi [[jamur]] yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur racun dan unsur bersifat [[karsinogen]]ik.
Baris 51 ⟶ 55:
;[[Teh putih]]: Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai populer.
;[[Teh hijau]]: Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut ''gun powder'').
;[[Oolong]]: Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-32–3 hari.
;[[Teh hitam]] :Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Lanka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi, dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari aksara Hanzi untuk teh bahasa Tionghoa (红茶) atau (紅茶) dalam bahasa Jepang adalah teh merah karena air teh sebenarnya berwarna merah. Barat menyebutnya teh hitam karena daun teh berwarna hitam. Di Afrika Selatan, teh merah adalah sebutan untuk teh [[rooibos]] yang termasuk golongan teh herbal. Teh hitam masih dibagi menjadi dua jenis: ortodoks (teh diolah dengan metode pengolahan tradisional) atau CTC (metode produksi teh ''crush, tear, curl'' yang berkembang sejak tahun 1932). Teh hitam yang belum diramu (''unblended'') dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi, dan periode pemetikan (awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim gugur). Teh jenis ortodoks dan CTS masih dibagi-bagi lagi menurut kualitas daun pascaproduksi sesuai standar [[Orange Pekoe]].
;[[Pu-erh]] (Póu léi dalam bahasa Kantonis):Teh ''pu-erh'' terdiri dari dua jenis: mentah dan matang. Teh ''pu-erh'' mentah bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu hingga matang. Selama penyimpanan, teh ''pu-erh'' mengalami oksidasi [[mikrobiologi]] tahap kedua. Teh ''pu-erh'' matang dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai rasa teh pu-erh mentah yang telah lama disimpan dan mengalami proses penuaan alami. Teh ''pu-erh'' matang dibuat dengan mengontrol kelembapan dan temperatur daun teh mirip dengan proses [[kompos|pengomposan]]. Teh ''pu-erh'' biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata, piring kecil, atau mangkuk. Teh ''pu-erh'' dipres agar proses oksidasi tahap kedua bisa berjalan, karena teh ''pu-erh'' yang tidak dipres tidak akan mengalami proses pematangan. SemakinMakin lama disimpan, aroma teh ''pu-erh'' menjadi semakinmakin enak. Teh ''pu-erh'' mentah kadang-kadang disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Pakar bidang teh dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal lama penyimpanan yang dianggap optimal. Penyimpanan selama 10 hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh ''pu-erh'' bisa saja diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh ''pu-erh'' dibuat dengan merebus daun teh ''pu-erh'' di dalam air mendidih sering kali hingga 5 menit. Orang [[Tibet]] mempunyai kebiasaan minum teh ''pu-erh'' yang dicampur dengan mentega dari lemak [[yak]], gula, dan garam.
 
<gallery>
Baris 77 ⟶ 81:
Aksara [[Hanzi]] untuk teh adalah 茶, tetapi diucapkan berbeda-beda dalam berbagai dialek bahasa Tionghoa. Penutur [[bahasa Hokkien]] asal [[Xiamen]] menyebutnya sebagai ''te'', sedangkan penutur bahasa Kantonis di [[Guangzhou]] dan [[Hong Kong]] menyebutnya sebagai ''cha''. Penutur dialek Wu di [[Shanghai]] dan sekitarnya menyebutnya sebagai ''zoo''.
 
Berikut ini istilah-istilah teh: [[bahasa Afrikaans]] (''tee''), [[bahasa Armenia]], [[bahasa Katalan]] (''te''), [[bahasa Denmark]] (''te''), [[bahasa Belanda]] (''thee''), [[bahasa Inggris]] (''tea''), [[bahasa Esperanto]] (''teo''), [[bahasa Estonia]] (''tee''), [[bahasa Faroe]] (''te''), [[bahasa Finlandia]] (''tee''), [[bahasa Prancis]] (''thé''), [[bahasa Frisia]] (''tee''), [[bahasa Galicia]] (''té''), [[bahasa Jerman]] (''Tee''), [[bahasa Indonesia]](teh), [[bahasa Ibrani]] (תה, /te/ oratau /tei/), [[bahasa HongariaHungaria]] (''tea''), [[bahasa Islandia]] (''te''), [[bahasa Irlandia]] (''tae''), [[bahasa Italia]] (''tè''), [[bahasa Latin]] (''thea''), [[bahasa Latvia]] (''tēja''), [[bahasa Melayu]] (''teh''), [[bahasa Norwegia]] (''te''), [[bahasa Polandia]] (''herbata'' dari [[bahasa Latin]] ''herba thea''), [[bahasa Gaelik-Skotlandia]] (''tì'', ''teatha''), [[bahasa Sinhala]], [[bahasa Spanyol]] (''té''), [[bahasa Swedia]] (''te''), [[bahasa Tamil]] (''thè''), [[bahasa Wales]] (''te''), anddan [[bahasa Yiddish]] (טיי, /tei/).
 
Bahasa yang menyebut "teh" mengikuti sebutan ''cha'' atau ''chai'':
[[bahasa Albania]] (''çaj''), [[bahasa Arab]] (شَاي), [[bahasa Bengali]] (চা), [[bahasa Bosnia]] (''čaj''), [[bahasa Bulgaria]] (чай), [[bahasa Kapampangan]] (''cha''), [[bahasa Cebuano]] (''tsa''), [[bahasa Kroasia]] (''čaj''), [[Bahasa Ceko]] (''čaj''), [[bahasa Yunani]] (τσάι), [[bahasa Hindi]] (चाय),
[[bahasa Inggris|bahasa Inggris Britania]] (''char'', ''chai,'' sudah jarang dipakai)'''*''', [[bahasa Jepang]] (茶, ちゃ, ''cha''), [[bahasa Korea]] (차), [[bahasa Makedonia]] (''čaj''), [[bahasa Malayalam]], [[bahasa Nepal]] (''chai''), [[bahasa Persia]] (چاى), [[bahasa Punjabi]] (ਚਾਹ), [[bahasa Portugis]] (''chá''), [[bahasa Rumania]] (''ceai''), [[bahasa Rusia]], (чай, ''chai''), [[bahasa Serbia]] (чај), [[bahasa Slowakia]] (''čaj''), [[bahasa Slovenia]] (''čaj''), [[bahasa Swahili]] (''chai''), [[bahasa Tagalog]] (''tsaa''), [[bahasa Thai]] (ชา), [[bahasa Tibet]] (''ja''), [[bahasa Turki]] (''çay''), [[Bahasa Ukraina]] (чай), [[bahasa Urdu]] (چاى), dan [[bahasa Vietnam]] (''trà'' atau ''chè'').
 
== Kemasan ==
Baris 105 ⟶ 109:
* [[Teh Tegal]]
* [[Teh Botol]]
* [[Produksi teh di Sri Lanka]]
 
== Referensi ==
Baris 123 ⟶ 128:
{{commons|Tea}}
{{wikiquote}}
* {{id}} [http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0305/24/cakrawala/index.htm Teh hijau mencegah penyakit] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070310222006/http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0305/24/cakrawala/index.htm |date=2007-03-10 }}
* {{id}} [http://www.food-info.net/id/products/tea/varieties.htm Jenis-jenis teh]
* {{id}} [http://www.sinarharapan.co.id/feature/ritel/2002/094/rit02.html Membuat minum teh lebih bernilai] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070312174104/http://www.sinarharapan.co.id/feature/ritel/2002/094/rit02.html |date=2007-03-12 }}
* {{en}} [http://www.ibiblio.org/pub/docs/books/gutenberg/etext02/tealv10.txt Tea Leaves, Francis Leggett & Co., 1900], dari [[Project Gutenberg]]
* {{en}} [ftp://ibiblio.org/pub/docs/books/gutenberg/etext97/tboft10.txt The Book of Tea by Kakuzo Okakura] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20030805063940/http://www.ibiblio.org/pub/docs/books/gutenberg/etext97/tboft10.txt |date=2003-08-05 }} dari Project Gutenberg, dan [httphttps://web.archive.org/web/20030403193053/http://members.aol.com/willadams/portfolio/typography/thebookoftea.pdf versi PDF] (2.8 MB)
* {{en}} [http://www.tocklai.org/about_tea/tea_class.htm Classification and Nomenclature of the Tea Plant] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160117033059/http://www.tocklai.org/about_tea/tea_class.htm |date=2016-01-17 }} From the Tea Reasearch Association's Toklai labs, Assam.
* {{en}} [http://www.fazekas.hu/~nagydani/rth/Russian-tea-HOWTO-v2.html Russian Tea How to] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20031207140249/http://www.fazekas.hu/~nagydani/rth/Russian-tea-HOWTO-v2.html |date=2003-12-07 }} describes the Russian method for making tea and elaborates on the surrounding culture and equipment (notably [[samovar]])
* {{en}} [http://ftp.ee.surrey.ac.uk/papers/AI/L.Gillam/bs_tea.pdf British Standard 6008:1980 (aka ISO 3103:1980)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051002164825/http://ftp.ee.surrey.ac.uk/papers/AI/L.Gillam/bs_tea.pdf |date=2005-10-02 }} Method for preparation of a liquor of tea for use in sensory tests.
* {{en}} [http://www.netcharles.com/orwell/essays/col-tea.htm George Orwell: A Nice Cup of Tea] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050904101743/http://www.netcharles.com/orwell/essays/col-tea.htm |date=2005-09-04 }} An essay by author [[George Orwell]] describing his own methods of making tea.
* {{en}} [http://www.rsc.org/pdf/pressoffice/2003/tea.pdf How to make a perfect cup of tea] News Release from [[Royal Society of Chemistry]].
* {{en}} [http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/3016342.stm How to make a perfect cuppa]
* {{en}} [http://www.aim-digest.com/gateway/pages/book/articles/tea.htm The Industrial Revolution and Tea-drinking] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061018100708/http://www.aim-digest.com/gateway/pages/book/articles/tea.htm |date=2006-10-18 }}
* {{en}} [http://www.bbc.co.uk/dna/h2g2/A61345 Douglas Adams' humorous article on tea].
* {{en}} [http://www.teauction.com Tea Auction]
* {{en}} [http://www.teaforums.com Tea Forums Tea Discussion Forum]
* {{en}} [http://www.teapots.net/ History of Teapots] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070202000835/http://teapots.net/ |date=2007-02-02 }}
* {{en}} [http://www.rdandt.com/HISTORY/history15.htm Taiwanese Tea Culture] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110715160237/http://www.rdandt.com/HISTORY/history15.htm |date=2011-07-15 }}
* {{en}} [http://the-tea-site.com/history_of_tea.php The History of Tea, Articles on Tea]
{{Teh}}
 
[[Kategori:Teh| ]]
[[Kategori:KafeinaMinuman]]
[[Kategori:Tumbuhan industri]]
[[Kategori:Kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia]]