Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fadel Imran (bicara | kontrib)
 
(14 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{for|Tumbuhantumbuhan teh|Camellia sinensis}}
{{Infobox drink/Wd}}
[[Berkas:Tea leaves steeping in a zhong čaj 05.jpg|ka|jmpl|300px210px|Daun teh di dalam mangkuk teh [[gaiwan]] ]]
[[Berkas:HCAM13Camellia sinensis USDA.jpg|ka|jmpl|300px210px|Tanaman teh]]
[[Berkas:Kebun teh di puncak.jpg|jmpl|ka|300px210px|Perkebunan teh di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor]]
'''Teh''' ({{lang-en|'''tea'''}}, {{lang-nl|'''thee'''}}) ({{zh|s=|t=茶|poj=tê|p=chá}}) adalah [[minuman]] yang mengandung [[kafeina]], sebuah [[infusi]] yang dibuat dengan cara menyeduh [[daun]], pucuk daun, atau tangkai [[daun]] yang dikeringkan dari tanaman ''[[Camellia sinensis]]'' dengan air panas.<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|title=Asal mula munculnya istilah "teh"|url=https://www.antaranews.com/berita/771524/asal-mula-munculnya-istilah-teh|website=Antara News|language=id-ID|access-date=2023-11-13}}</ref> Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi empat kelompok: [[teh hitam]], [[teh oolong]], [[teh hijau]], dan [[teh putih]].
 
Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya teh [[rosehip]], [[camomile]], [[seruni|krisan]], dan [[jiaogulan]]. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut [[teh herbal]].
Baris 10:
Teh merupakan sumber alami kafeina, [[teofilin]], dan [[antioksidan]] dengan kadar lemak, [[karbohidrat]] atau [[protein]] mendekati nol persen. Cita rasa agak pahit dari teh merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
 
Teh bunga dengan campuran kuncup bunga [[melati]] yang disebut [[teh melati]] atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di [[Indonesia]].<ref>{{cite web |url=http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=99&Itemid=3 |title=Minum Teh Juga Memiliki Manfaat Kesehatan |accessdate=29 November 2008 |work= |publisher= |date= |archive-date=2007-03-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070312055733/http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=99&Itemid=3 |dead-url=yes }}</ref> Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun, masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia.<ref>{{cite web |url=http://www.fao.org/DOCREP/006/Y4343E/y4343e05.htm |title=4. Sugar and beverages |accessdate=29 November 2008 |work= |publisher=FAO |quote=Major producers are: India, which accounts for about 29 percent of global production; China, 23 percent; Sri Lanka, 9 percent; Kenya, 8 percent; and Indonesia, 6 percent. }}</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 40:
Pada tahun 1650, orang-orang Belanda sangat aktif dalam perdagangan sampai pada dunia Barat. [[Peter Stuyvesant]] yang membawa teh Cina ke Amerika pertama kali untuk koloninya (kini [[New York]]).
 
=== IntroduksiPengenalan teh ke Indonesia ===
Teh dikenalkankan lewat masuknya biji tanaman teh (camellia sinensis) dari Jepang oleh orang Jerman, [[Andreas Cleyer]] pada 1664 dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta. Teh baru mendapatkan perhatian pemerintah kolonial pada tahun 1728 dengan mendatangkan biji teh dari Tiongkok dalam jumlah banyak, meskipun kurang berhasil usahanya. Hingga pda 1827, teh dibudidayakan dalam skala besar di Kebun Percobaan Cisurupan (Garut) dan Wanayasa (Purwakarta), Jawa Barat. <ref name=":0">{{Cite book|last=Setiawati|first=Ita|date=1991|title=Teh: Kajian Sosial Ekonomi|location=Yogyakarta|publisher=Aditya Media|url-status=live}}</ref>
Teh diintroduksikan dari Jepang oleh orang Jerman, [[Andreas Cleyer]] pada 1664 dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta. Pada 1827, teh dibudidayakan dalam skala besar di Kebun Percobaan Cisurupan, Jawa Barat. Selanjutnya, teh mulai berkembang di Jawa. Setelah itu ''Camellia sinensis'' var. ''assamica'' (Masters) tipe Chang dibawa oleh Rudolf Edward Kerkhoven pada 1877 ke Jawa dari Sri Lanka (Ceylon) dan ditanam di Gambung, bagian selatan [[Kabupaten Bandung]], Jawa Barat (sekarang menjadi [[Pusat Penelitian Teh dan Kina]] Indonesia) (Sriyadi ''et al.'', 2012<ref>Sriyadi, B., R. Suprihatini, and H.S. Khomaeni. 2012. The development of high yielding tea clones to Increase Indonesian Tea Production. ''In'': Chen, L., Z. Apostolides, and Z. Chen (Eds.). Global Tea Breeding: Achievements, Challenges, and Prespectives. Zhejiang University Press, p: 299–307.</ref>).
 
Tertarik dengan keberjasilan perdagangan teh dari Tiongkok, Jepang, dan Taiwan di pasar Eropa, pemerintal kolonial Belanda mengirimkan Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson untuk belajar pengolahan teh di Tiongkok. Ahli dan pakar penguji teh dari Nederlandsche Handel Maatschappij dan 15 orang Tionghoa Makau sebagai buruh perkebunan yang direncanakan. Wilayah Priangan tengah dipilih menjadi perkebunan teh. Hingga pada 1835 <ref name=":0" />
 
Teh diintroduksikan dari Jepang oleh orang Jerman, [[Andreas Cleyer]] pada 1664 dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta. Pada 1827, teh dibudidayakan dalam skala besar di Kebun Percobaan Cisurupan, Jawa Barat. Selanjutnya, teh mulai berkembang di Jawa. Setelah itu ''Camellia sinensis'' var. ''assamica'' (Masters) tipe Chang dibawa oleh Rudolf Edward Kerkhoven pada 1877 ke Jawa dari Sri Lanka (Ceylon) dan ditanam di Gambung, bagian selatan [[Kabupaten Bandung]], Jawa Barat (sekarang menjadi [[Pusat Penelitian Teh dan Kina]] Indonesia) (Sriyadi ''et al.'', 2012<ref>Sriyadi, B., R. Suprihatini, and H.S. Khomaeni. 2012. The development of high yielding tea clones to Increase Indonesian Tea Production. ''In'': Chen, L., Z. Apostolides, and Z. Chen (Eds.). Global Tea Breeding: Achievements, Challenges, and Prespectives. Zhejiang University Press, p: 299–307.</ref>).
 
== Pengolahan dan pengelompokan ==
Baris 53 ⟶ 57:
;[[Oolong]]: Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2–3 hari.
;[[Teh hitam]] :Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Lanka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi, dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari aksara Hanzi untuk teh bahasa Tionghoa (红茶) atau (紅茶) dalam bahasa Jepang adalah teh merah karena air teh sebenarnya berwarna merah. Barat menyebutnya teh hitam karena daun teh berwarna hitam. Di Afrika Selatan, teh merah adalah sebutan untuk teh [[rooibos]] yang termasuk golongan teh herbal. Teh hitam masih dibagi menjadi dua jenis: ortodoks (teh diolah dengan metode pengolahan tradisional) atau CTC (metode produksi teh ''crush, tear, curl'' yang berkembang sejak tahun 1932). Teh hitam yang belum diramu (''unblended'') dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi, dan periode pemetikan (awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim gugur). Teh jenis ortodoks dan CTS masih dibagi-bagi lagi menurut kualitas daun pascaproduksi sesuai standar [[Orange Pekoe]].
;[[Pu-erh]] (Póu léi dalam bahasa Kantonis):Teh ''pu-erh'' terdiri dari dua jenis: mentah dan matang. Teh ''pu-erh'' mentah bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu hingga matang. Selama penyimpanan, teh ''pu-erh'' mengalami oksidasi [[mikrobiologi]] tahap kedua. Teh ''pu-erh'' matang dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai rasa teh pu-erh mentah yang telah lama disimpan dan mengalami proses penuaan alami. Teh ''pu-erh'' matang dibuat dengan mengontrol kelembapan dan temperatur daun teh mirip dengan proses [[kompos|pengomposan]]. Teh ''pu-erh'' biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata, piring kecil, atau mangkuk. Teh ''pu-erh'' dipres agar proses oksidasi tahap kedua bisa berjalan, karena teh ''pu-erh'' yang tidak dipres tidak akan mengalami proses pematangan. Makin lama disimpan, aroma teh ''pu-erh'' menjadi makin enak. Teh ''pu-erh'' mentah kadang-kadang disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Pakar bidang teh dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal lama penyimpanan yang dianggap optimal. Penyimpanan selama 10 hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh ''pu-erh'' bisa saja diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh ''pu-erh'' dibuat dengan merebus daun teh ''pu-erh'' di dalam air mendidih sering kali hingga 5 menit. Orang [[Tibet]] mempunyai kebiasaan minum teh ''pu-erh'' yang dicampur dengan mentega dari lemak [[yak]], gula, dan garam.
 
<gallery>
Baris 70 ⟶ 74:
 
== Komposisi ==
Teh mengandung sejenis [[antioksidan]] yang bernama [[kafeinkatekin]]. Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses oksidasi. Teh juga mengandung [[kafeina]] (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40&nbsp;mg per cangkir), [[teofilin]], dan [[teobromin]] dalam jumlah sedikit.<ref>Graham H. N.; Green tea composition, consumption, and polyphenol chemistry; ''Preventive Medicine'' '''21'''(3):334-50 (1992).</ref>
 
== Teh dalam berbagai bahasa ==
Baris 145 ⟶ 149:
 
[[Kategori:Teh| ]]
[[Kategori:KafeinaMinuman]]
[[Kategori:Tumbuhan industri]]
[[Kategori:Kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia]]